Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN

AUTOPSI VERBAL BALITA


SULASTRI, SKM
DISAMPAIKAN PADA KEGIATAN SOSIALISASI AUTOPSI VERBAL DI KAB. SUMBAWA BARAT
LATAR BELAKANG
 Data SKDI 2002-2003 bahwa 80% kematian
neonatal terjadi pada masa perinatal (0-7 hari).
Kondisi ini tdk dapat dipisahkan dg kead. Ibu saat
hamil & melahirkan atau tidak menutup
kemungkinan tjd karena perawatan esensial bayi
baru lahir tidak diberikan secara maksimal
 Di negara berkembang setiap tahun sekitar 12 juta
anak meninggal 7 dari 10 kematian disebabkan
oleh pneumonia, Diare, Malaria, Campak, kurang
gizi dan sering merupakan kombinasi.
 240.000 balita meninggal dalam setahun di
Indonesia atau setiap jam ada 27 balita meninggal.
TUJUAN
 Untuk mendapatkan gambaran penyebab
kematian Balita karena pneumonia, Diare,
Malaria, penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi , malnutrisi dan komplikasinya.
 Untuk mendapatkan data dasar yang akurat
tentang penyebab kematian balita Balita karena
pneumonia, Diare, Malaria, penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi, malnutrisi dan
komplikasinya
PENGERTIAN
 AUTOPSI VERBAL
adalah kegiatan meminta keterangan atau
informasi ttg berbagai kejadian yang berkaitan
dengan kesakitan/kematian dan/atau tindakan
yang dilakukan pada balita yang bersangkutan
guna mencari penyebab kematian serta faktor
determinan yang sangat esensial dalam
pengelolaan kesehatan masyarakat.
 Kebutuhan akan penyebab penyakit sangat
penting untuk melihat pola penyakit yang
ada di masyarakat sehingga akan
memudahkan dalam melakukan intervensi
dan menilai keberhasilan program yang
dilaksanakan
 Setiap kematian wajib dilaporkan kepada
instansi terkait paling lambat 30 hari sejak
tanggal kematian ( UU RI No. 23 Tahun 2006
bag ke 7 pasal 44 ayat 1 tentang administrasi
kependudukan.
 Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mendapatkan data tentang penyebab kematian
secara spesifik adalah AUTOPSI VERBAL.
 Menurut WHO, UNICEF maupun prevalensi angka
kesehatan nasional pada anak balita, autopsi verbal
masih ditekankan pada kasus kematian akibat
diare,ISPA, malaria, campak DBD, malnutrisi &
kecelakaan sedangkan pada BBL dipilih kasus
Tetanus neonatorium, BBLR,asfiksia,
sepsis/meningitis, ikterus, trauma lahir & kelainan
kongenital.
DASAR-DASAR KOMUNIKASI DAN
TEKHNIK WAWANCARA DALAM
AUTOPSI VERBAL
DASAR-DASAR KOMUNIKASI
 Perlu memahami tentang konsep diri
manusia. Johari membagi 4 kuadran pokok
(johari window)
JOHARI WINDOW
Oven self (daerah terbuka) Blind self ( daerah buta)

Semua tahu
Orang lain tahu

Unknown self (daerah gelap) Hidden self (daerah tertutup)

Rahasia
Tidak ada yang tau
KOMPONEN KOMUNIKASI
 Dipengaruhi oleh:
1. Faktor komunikasi
2. Faktor komunikan
3. Faktor pesan
4. Faktor metode/media penyampaian pesan
WAWANCARA
 Tekhnik wawancara:
- membangun empati
- Mendengarkan dengan seksama
- mengenal bahasa tubuh
- menggali pertanyaan
PRINSIP DASAR WAWANCARA
 Memiliki ketrampilan berkomunikasi yang
baik
 Memahami semua isi kuisioner
 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
 Menjadi pendengar yang baik
 Tidak memotong/menyela
 Tidak menunjuk-nunjuk responden
LANGKAH-LANGKAH
WAWANCARA
 Perkenalkan diri dan sampaikan maksud kunjungan
 Tanyakan apakah dalam 3 bln terakhir ada anggota
keluarga yang meninggal
 Tanyakan apakah kedatangan anda tidak
mengganggu. Bila ya sebaiknya wawancara
ditunda
 Bila tidak, tanyakan data-data yg diperlukan
menjelang anak meninggal menggunakan format
autopsi verbal
 Tanyakan perjalanan penyakit menjelang
kematian secara rinci & urut. Buat catatan ringkas
untuk dapat menentukan klasifikasi penyakit.
PENENTUAN KLASIFIKASI
PENYAKIT
 Autofsi verbal pada gejala batuk/sukar
bernafas
 Autofsi verbal pada gejala diare
 Autofsi verbal pada gejala Muntah
 Autofsi verbal pada gejala demam
 Autofsi verbal pada gejala malnutrisi/anemia
 Autofsi verbal pada gejala kematian neonatal
 Autofsi verbal pada gejala kecelakaan
MANAJEMEN DATA AUTOPSI
VERBAL BALITA
 Tahap selanjutnya setelah wawancara adalah
mengolah, menganalisa, menyajikan data
kematian sebagai sumber informasi
manajemen dalam mengambil keputusan.
 Informasi penting yang didapatkan dari hasil
autopsi verbal adalah :
 Identitas Balita
 Tempat kematian
 Waktu kematian
 Umur kematian
 Riwayat perjalanan penyakit sblm meninggal
 Klasifikasi sebab kematian gejala berdasar gejala
klinis
 Klasifikasi sebab kematian berdasarkan ICD -10
 Penyebab kematian langsung
 Penyebab kematian antara
 Penyebab kematian dasar
HASIL YANG DIHARAPKAN
 Tersedianya data kematian sebagai alat monitoring
intervensi program yang dilaksanakan
 Tersedianya data kematian sebagai bahan
perencanaan penganggaran kegiatan program
 Tersedianya data kematian untuk melakukan audit
kasus kematian sebagai upaya pembinaan
 Tersedianya data kematian untuk melakukan audit
manajemen kasus dan kesmas
 Tersedianya data kematian menentukan urutan
prioritas program

Anda mungkin juga menyukai