Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

DINAS KESEHATAN
Jln, Bung Karno Kompleks KTC Kec. Taliwang-Sumbawa Barat Telp. (0372) 81833;Fax.
(0372)81832

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DBD
KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2018

UNIT ESELON III : Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


PROGRAM : Pelayanan Pencegahan dan pengendalian
Penyakit Menular
INDIKATOR CAPAIAN PROGRAM : Tertanganinya setiap kasus DBD dan Cikungunya
UNIT ESELON IV : Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular
KEGIATAN : Pencegahan dan pengendalian penyakit DBD dan
Cikungunya
INDIKATOR INPUT : Tersedianya Bahan Kontak Pencegahan DBD dan
Cikungunya

INDIKATOR CAPAIAN KEGIATAN : Terlaksananya pencegahan DBD dan Cikungunya

KELOMPOK SASARAN : Masyarakat


KEGIATAN

1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1. Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009
2. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
3. Permenkes no 82 tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular
4. Permenkes no 1501 tahun 2010 tentang jenis Penyakit Menular yang dapat
menimbulkan wabah
b. Gambaran Umum
Globalisasi merupakan tantangan, masalah, dan potensi untuk pembangunan Nasional
berwawasan kesehatan di masa mendatang. Sedangkan berbagai ancaman eksternal yang
mungkin akan menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan program pembangunan
kesehatan adalah antara lain; dampak negatif era globalisasi dapat menimbulkan ancaman
penyebarluasan penyakit karena sifat penyebaran penyakit menular yang tidak mengenal
batas wilayah/negara, penyebaran penduduk yang tidak merata dan banyaknya pengungsian
akibat bencana alam, serta masih sering terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit
menular.
Pembangunan dibidang Kesehatan merupakan bagian integral dan tak terpisahkan dari
Pembangunan Nasional. Hal mendasar dari paradigma sehat adalah adanya perubahan
orientasi yang lebih mengutamakan upaya preventif dan promotif dengan demikian
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular memiliki peranan yang strategis dalam
pembangunan disektor kesehatan.
Penyakit menular khususnya Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria saat ini masih
menjadi masalah kesehatan di masyarakat, berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan
angka kesakitan dan kematian serta mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai
selama ini. Mengeliminir kendala dan hambatan yang dijumpai saat pelaksanaan program
dengan mengikut sertakan masyarakat merupakan upaya yang perlu terus ditingkatkan.
Demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue masih menjadi salah
satu masalah kesehatan yang utama di Indonesia. Sampai saat ini obat dan vaksinnya belum
tersedia, padahal penyakit ini dapat ditularkan secara cepat oleh nyamuk aedes aegypti
sehingga berpotensi menimbulkan wabah. Setiap wilayah yang terdapat nyamuk ades
aegypti mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit demam berdarah dengue.
Cara memberantas nyamuk aedes aegypti yang tepat guna ialah dengan melakukan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yaitu kegiatan untuk memberantas jentik di tempat
berkembangbiaknya. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara 3M (Menguras, Menutup, dan
Memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan). Usaha lain
untuk memberantas jentik nyamuk diantaranya yaitu larvasida, ikanisasi (memelihara ikan
pemakan jentik), menggunakan lotion untuk terhindar dari gigitan nyamuk, dll.
Angka penderita DBD di Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2014 ditemukan kasus positif
sebanyak 19 kasus, tahun 2015 ditemukan kasus positif sebanyak 112 kasus. Jumlah
penderita DBD di Kabupaten Sumbawa Barat meningkat dari tahun sebelumnya. Di Tahun
2016 yaitu sebanyak 74 kasus.

Seiring dengan terjadinya perubahan iklim dari musim kemarau ke penghujan dimana curah
hujan yang tidak menentu, hal ini menyebabkan tingkat perkembangan nyamuk menjadi
pesat. Adanya genangan – genangan air di sembarang tempat merupakan media atau
tempat perkembangbiakan nyamuk termasuk nyamuk Aedes Aegypti. Hal ini di perparah
dengan perilaku masyarakat yang kurang mendukung penerapan pola hidup bersih dan
sehat. Nyamuk AedesAegypti cenderung berkembang biak pada tempat tempat yang bersih
seperti bak mandi, tempayan, kaleng bekas, ban bekas, tempat minum burung, vas bunga dll.
Untuk mencegah terjadinya perkembangbiakan yang pesat maka perlu dilakukan 3M Efektif,
yaitu Menutup tempat- tempat menyimpan air, Menguras bak- bak mandi dan tempat
menyimpan air terbuka, Mengubur barang- barang bekas yang dapat dijadikan tempat
perindukan oleh nyamuk. Untuk lebih efektifnya kegiatan 3M Efektif ini, dimulai dari kamar
mandi, dapur, ruang keluarga, kamar tidur, teras dan sekitar halaman depan dan belakang
rumah.
Mengingat nyamuk penyebab DBD masih tersebar luas, maka untuk memberantas penyakit
ini perlu dilakukan PSN oleh seluruh lapisan masyarakat di tempat-tempat pemukiman dan
tempat-tempat umum serta lingkungan masing-masing secara terus menerus serta fogging
focus untuk wilayah yang terdapat kasus DBD. Oleh karena itu untuk mencegah meluasnya
penyakit DBD di Kabupaten Sumbawa Barat perlu dilakukan pembinaan peran serta
masyarakat melalui Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) dalam
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
1.1. Tujuan

Tujuan pelaksanaan kegiatan Pencegahan dan pengendalian Penyakit DBD dan


cikungunya Tingkat Kabupaten Sumbawa Barat adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan peran serta masyarakat melalui Program Daerah
Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD dan Cikungunya

2. Tujuan Khusus :
a. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat melalui Program Daerah
Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) dalam Penggerakan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) di semua bangunan/tempat tinggal termasuk bangunan
yang digunakan untuk usaha kecil seperti warung, industry rumahan dan
musholla.
b. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat melalui Program Daerah
Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) dalam Penggerakan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) di semua bangunan untuk pelayanan umum seperti
sekolah, hotel/losmen, asrama, rumah makan, tempat rekreasi, tempat pabrik,
kantor, terminal, stasiun pompa bensin, rumah sakit, tempat pemakaman dan
lain-lain.
2. Sasaran Kegiatan (Target)
a. Kuantitatif
Target : Tertanganinya setiap kasus DBD 100%
b. Kualitatif
Semua masyarakat dapat berperan serta dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
DBD melalui gerakan PSN dan Jumantik.

3. Pelaksanaan Kegiatan
1. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
a. Tahap Pelaksanan Kegiatan
- Pemetaan wilayah
- Survey lapangan
- Pemberdayaan Masyarakat
- Intervensi Lingkungan
- Monitoring dan Evaluasi
b. Metode Pelaksanaan Kegiatan
1. Penyelidikan Epidemiologi (PE)
2. Contact tracing DBD
Jika ditemukan kasus positif DBD, maka dilakukan pemeriksaan di tempat tinggal
penderita tersebut dengan radius 100 meter. Dilakukan setiap ditemukan kasus
positif.
3. Penyuluhan dan Pemberantasan Sarang Nyamuk
Melakukan penyuluhan serta mengajak semua lapisan masyarakat melakukan PSN
serentak.
4. Fogging Fokus
Dilakukan hanya pada daerah/wilayah yang ada kasus DBD Positif.
4. Alokasi Kebutuhan Anggaran
No Uraian Jumlah (Rp) Ket
1. ATK 684.000
2. Belanja alat listrik 950.000
3. Belanja spanduk 500.000
7. Belanja Jasa Transportasi 12..300.000
8. Belanja akomodasi, Makan dan Minum Kegiatan 6.000.000
9. Belanja cetak dan penggandaan 731.000
21.455.000

2. Hasil Pelaksanaan Kegaiatan


a. Keluaran (output)
Angka kesakitan malaria DBD menurun 20% dari Tahun 2017.
b. Hasil (outcome)
Tertangani kasus DBD 100%

Taliwang, 10 Oktober 2017


Kepala Bidang P2P

H. M. Yusfi Khalid, SKM


NIP. 19721231 199303 1 051

Anda mungkin juga menyukai