Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yulianida Tamala

Kelas : ITP Genap 18


NIM : J1A018118

PENGANTAR BIOTEKNOLOGI PANGAN

1. Jelaskan bagaimana peran DNA dalam menentukan sifat (morfologis,anatomis dan


fisiologis) suatu organisme!
Jawaban:
DNA berperan dalam menentukan sifat suatu organisme baik itu morfolagis, anatomis dan
fisiologi yaitu dengan adanya informasi genetik yang terdapat dalam DNA. Informasi genetic
ini dikode dalam bahasa kimiawi DNA dan direproduksi di dalam semua sel tubuh organisme.
DNA memiliki keunikan yang membedakannya dengan molekul lain yaitu DNA mampu
mengatur replikasinya sendiri. Misalkan contoh Adanya kemiripan antara anak dengan orang
tua pada dasaranya terjadi karena replikasi yang identik dari DNA dan transmisi DNA ini dari
satu generasi ke generasi berikutnya.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa DNA
merupakan substan di balik adagium “like begets like” (sejenis menghasilkan sejenis).

2. Jelaskan bagaimana rekayasa pada DNA dapat menciptakan sifat baru pada suatu
organisme!
Jawaban:
DNA menciptakan sifat baru diperoleh dengan mengisolasi dan menyalin materi genetik
dari induk menggunakan metode DNA rekombinan atau sintesa DNA buatan. Molekul DNA
rekombinan pertama dibuat oleh Paul Berg pada tahun 1972 dengan menggabungkan DNA
virus monyet SV40 dengan virus lambda. Selain memasukkan gen, proses ini dapat digunakan
untuk menghapus gen. DNA baru dapat dimasukkan secara acak, atau ditargetkan ke bagian
tertentu dari genom. Suatu organisme yang dihasilkan melalui rekayasa genetika dianggap
dimodifikasi secara genetik dan entitas yang dihasilkan disebut genetically modified organism
(GMO). Proses DNA rekombinan merupakan sebuah kombinasi pola genetik yang baru saja
terbentuk. Cara kerjanya dengan menyisipkan beberapa molekul DNA pada sebuah vektor agar
dapat mengalami penambahan sel organisme lain. Sel organisme yang dihasilkan memiliki
fungsi sebagai sel inang. Gen DNA yang akan disisipkan harus melalui tahap identifikasi. Atau
dengan cara manipulas DNA, cara kerjanya yakni mengubah pola genetik dari sel-sel yang
ada. Bisa dengan menambah atau mengurangi susunan DNA agar dapat menghasilkan bibit
baru yang lebih unggul dari indukannya.

3. Jelaskan yg dimaksud dengan asam nukleat, DNA, gen dan kromosom!


Jawaban:
• Asam Nukleat →adalah suatu polimer nukleotida yang berperan dalam penyimpanan serta
pemindahan informais genetik yang berhubungan dengan pewarisan sifat turunan.
• DNA → molekul yang mengandung semua informasi tentang genetika
• Gen → merupakan substansi pembawa materi genetik yang diwariskan dari induk kepada
keturunanya
• Kromosom → adalah benda-benda halus seperti kumpulan benang dengan fungsi sebagai
pembawa dan penyimpan informasi genetik makhluk hidup yang terdiri atas zat-zat yang
mudah menyerap warna di dalam inti sel.

4. Sebutkan komponen penyusun DNA!


Jawaban:
Komponen penyusun DNA terdiri dari gula pentosa (Deoksiribosa), gugus fosfat, Basa
Nitrogen (Sitosin (S), Timin(T), Adenin(A), Guanin(G)).

5. Jelaskan struktur DNA!


Jawaban:
a. Struktur primer DNA
DNA tersusun dari monomer-monomer nukleotida. Setiap nukleotida terdiri
dari satu basa nitrogen berupa senyawa purin atau pirimidin, satu gula pentosa berupa 2’-
deoksi-D-ribosa dalam bentuk furanosa, dan satu molekul fosfat. Penulisan urutan basa
dimulai dari kiri yaitu ujung 5’ bebas (tidak terikat nukleotida lain) menuju ujung dengan
gugus 3’ hidroksil bebas atau dengan arah 5’ → 3’.
b. Struktur skunder DNA
Struktur sekunder DNA pertama kali ditemukan oleh Watson dan Crick pada tahun
1953, dengan menggunakan teknik difraksi sinar X. kesimpulan yang dapat diambil dari
data yang terkumpul adalah sebagai berikut:
a. Komposisi basa DNA bervariasi antara spesies yang satu dengan spesies yang lainnya
b. Sampel DNA yang diisolasi dari berbagai jaringan pada spesies yang sama mempunyai
komposisi basa yang sama.
c. Komposisi DNA pada suatu spesies tidak berubah oleh perubahan usia, keadaan nutrisi
maupun perubahan lingkungan.
d. Hamper semua DNA yang diteliti mempunyai jumlah residu adenin yang sama dengan
jumlah residu timin (A=T), dan jumlah residu guanin yang sama dengan jumlah residu
sitosisn (G=C) maka A+G=C+T, yang disebut dengan aturan Charrgaff.
e. Kedua untai DNA saling berkomplementasi melalui basa penyusunnya dengan arah
antiparallel (berlawanan 5’→ 3’ vs 3’→5’), ujung yang mengandung gugus fosfat
bebas disebut ujung 5’ sedangkan pada ujung lainnya yang mengandung gugus
hidroksil bebas disebut ujung 3’. Kedua untaitersebut saling melilit satu sama lain
membentuk struktur ganda heliks. Gugus fosfat dan gula yang tersusun bergantian
menjadi tulang punggung (backbone) molekul DNA sementara pada bagian dalam
terdapat basa yang melekat pada molekul gula (pentosa)(Allison, 2007).
f. DNA diekstraksi dari spesies-spesises dengan hubungan kekerabatan yang dekat
mempunyai komposisi basa yang hampir sama.

6. Jelaskan bagaimana suatu DNA yang tersusun atas komponen yang sama mampu
mengendalikan beragam sifat!
Jawaban:
DNA mampu mengendalikan beragam sifat walaupun komponen penyusunnya sama hal
ini dikarenakan DNA membawa informasi genetik, informasi genetik ini terususun atas gugus-
gusus senyawa yang membentuk susunan heliks. Pita heliks pada DNA tersusun dari gugus
fosfat dan gugus gula. Gugus fosfat ini bermuatan negatif, sehingga DNA juga bermuatan
negatif. Pada DNA gula penyusunnya adalah gula deoksirobosa, yang merupakan gula ribosa
yang kehilangan 2 gugus oksida (OH). Susunan gugus-gugus pada DNA menentukan protein
apa yang disintesis oleh makhluk hidup, pada gilirannya, ini menentukan sifat dari makhluk
hidup itu. Misalnya, bagian DNA tertentu akan mengatur berapa banyak melamin yang
dihasilkan kulit, yang pada gilirannya menentukan gelap terangnya kulit seseorang. Dimana
DNA mengandung semua pengkodean genetik yang menentukan sifat makhluk hidup. DNA
juga memiliki polimer deoksiribonukleotida panjang yang merupakan hasil gabungan dari
banyak nukleotida dari ujung-ujung yang membentuk satu rantai DNA panjang. Sehingga
mampu mengontrol sifat yang beragam.

7. Jelaskan perbedaa antara DNA dengan RNA


Jawaban:
Perbedaan antara DNA dengan RNA terdapat pada jenis gula dan basa pada
monomernya serta jumlah untai penyusunnya. Pada DNA, tidak terdapat gugus hidroksil
pada posisi karbon 2’ dari molekul gula pentosa (2 -deoksiribosa) sementara pada RNA
molekul gula pentosanya adalah ribosa. Basa nitrogen yang terdapat pada DNA adalah adenin,
guanin, sitosin dan timin, sedangkan pada RNA jenis basanya adalah adenin, sitosin, guanin
dan urasil. RNA merupakan polinukleotida yang membentuk satu rantai/untai sedangkan
DNA merupakan polinukleotida yang membentuk 2 untai (heliks ganda/ double helix).

Anda mungkin juga menyukai