2. Jelaskan bagaimana rekayasa pada DNA dapat menciptakan sifat baru pada suatu
organisme!
Jawaban:
DNA menciptakan sifat baru diperoleh dengan mengisolasi dan menyalin materi genetik
dari induk menggunakan metode DNA rekombinan atau sintesa DNA buatan. Molekul DNA
rekombinan pertama dibuat oleh Paul Berg pada tahun 1972 dengan menggabungkan DNA
virus monyet SV40 dengan virus lambda. Selain memasukkan gen, proses ini dapat digunakan
untuk menghapus gen. DNA baru dapat dimasukkan secara acak, atau ditargetkan ke bagian
tertentu dari genom. Suatu organisme yang dihasilkan melalui rekayasa genetika dianggap
dimodifikasi secara genetik dan entitas yang dihasilkan disebut genetically modified organism
(GMO). Proses DNA rekombinan merupakan sebuah kombinasi pola genetik yang baru saja
terbentuk. Cara kerjanya dengan menyisipkan beberapa molekul DNA pada sebuah vektor agar
dapat mengalami penambahan sel organisme lain. Sel organisme yang dihasilkan memiliki
fungsi sebagai sel inang. Gen DNA yang akan disisipkan harus melalui tahap identifikasi. Atau
dengan cara manipulas DNA, cara kerjanya yakni mengubah pola genetik dari sel-sel yang
ada. Bisa dengan menambah atau mengurangi susunan DNA agar dapat menghasilkan bibit
baru yang lebih unggul dari indukannya.
6. Jelaskan bagaimana suatu DNA yang tersusun atas komponen yang sama mampu
mengendalikan beragam sifat!
Jawaban:
DNA mampu mengendalikan beragam sifat walaupun komponen penyusunnya sama hal
ini dikarenakan DNA membawa informasi genetik, informasi genetik ini terususun atas gugus-
gusus senyawa yang membentuk susunan heliks. Pita heliks pada DNA tersusun dari gugus
fosfat dan gugus gula. Gugus fosfat ini bermuatan negatif, sehingga DNA juga bermuatan
negatif. Pada DNA gula penyusunnya adalah gula deoksirobosa, yang merupakan gula ribosa
yang kehilangan 2 gugus oksida (OH). Susunan gugus-gugus pada DNA menentukan protein
apa yang disintesis oleh makhluk hidup, pada gilirannya, ini menentukan sifat dari makhluk
hidup itu. Misalnya, bagian DNA tertentu akan mengatur berapa banyak melamin yang
dihasilkan kulit, yang pada gilirannya menentukan gelap terangnya kulit seseorang. Dimana
DNA mengandung semua pengkodean genetik yang menentukan sifat makhluk hidup. DNA
juga memiliki polimer deoksiribonukleotida panjang yang merupakan hasil gabungan dari
banyak nukleotida dari ujung-ujung yang membentuk satu rantai DNA panjang. Sehingga
mampu mengontrol sifat yang beragam.