1. Dasar pertimbangan sehingga produk segar dan olahan perlu dilakukan
penyimpanan dengan teknik tertentu JAWABAN: Dasar pertimbangannya adalah karena produk pangan segar dan olahan bisanya tidak tahan lama artinya cepat mengalami kerusakan jika tidak di simpan dengan teknik khusus. Produk pangan segar cepat membusuk karena masih terjadinya respirasi pada bahan pangan itu, sehingga perlu dilakukan teknik khusus untuk menyimpannya.
2. Kelompok penyimpanan produk pangan ditinjau dari tata niaga perdagangan
JAWABAN: Di tinjau dari sistem tata niaga penyimpanan dikelompokkan :
1. Penyimpanan ditingkat petani / nelayan
Penyimpanan ikan diperahu dalam jumlah kecil memenuhi kebutuhan sendiri menunggu dijual atau selama pengangkutan. 2. Penyimpanan ditingkat pengumpul, pedagang, koperasi dan industri pengolahan 3. Peyimpanan berupa stock, nasional khususnya untuk bahan pokok, Penyimpanan ditingkat konsumen seperti di rumah restoran,di pasar swalayan . 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan produk pangan selama penyimpanan JAWABAN: a. Sifat Fisiologis Hasil pertanian masih berupa produk hidup, pada bahan pangan sendiri masih berlangsung metabolisme, baru kemudian dipanen. Respiras berhubungan dengan aktivitas biokimia dalam sel karena respirasi menghasilkan energy. b. Sifat Fisik 1. Ketebalan kulit Berperan dalam proses masuknya O2 dan keluarnya CO2 dari bahan , berpengaruh terhadap cara penanganan harus dilakukan hati – hati. Tebal kulit berpengaruh terhadap transper gas O2 sulit masuk sehingga resp rendah akibatnya tidak mudah rusak. 2. Lapisan Lilin Komoditi yang mempunyai lapisan lilin yang baik akan berpengaruh terhadap kecep resp olehkarena itulah O2 lebih sulit untuk berdefusi kedalam sel . 3. Status Mikrobiologis Status mikrobilogis berpengaruh terhadap Jenis tanaman, Lingkungan tumbuh 4. Sifat Kimia Komposisi kimia komoditi akan menentukan jenis substrat yang digunakan dalam resp. 4. Karakteristik hasil pertanian JAWABAN : 1. Produk yang masih hidup Masih berlangsung proses metabolisme (respirasi) dan terjadi reaksi kimia di dalam sel. Kecepatan respirasi dipengaruhi oleh : O2 , Suhu, Jenis komoditi, Tingkat perkembangan jaringan, Ukuran produk 2. Kadar air tinggi Saat kadar air tinggi mikroorganisme mudah tumbuh sehingga bahan mudah rusak 3. Tersusun dari bahan organic Bahan jika diolah menjadi produk biasanya bahan dibuang. Bahan itu mengandung bahan organik. Sehingga akan tumbuh MO dan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan 4. Hasil pertanian Biasanya umumnya volumnus makan tempat dan bera, sehingga akan mengalami kesulitan saat pengangkutan dan pastinya membutuhkan tempat yang luas untuk menyimpan. 5. Isolator panas (penghantar panas yang jelek / rendah) Biji ditumpuk → mengeluarkan ditengahnya Energi → resp meningkat Panas → bila terus berlangsung → sel akan mati Mo mudah tumbuh
5. Cara penyimpanan produk segar dan olahan
JAWABAN: Penyimpanan Vakum: Penyimpanan Vacum atau Pengemasan Hampa Udara adalah metode penyimpanan dan penyajian suatu produk, biasanya berupa makanan, dengan tujuan agar makanan bertahan, penyimpanan dalam waktu yang lebih lama, untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Metode vakum dilakukan untuk menghilangkan udara dari paket sebelum di sealing/press. Metode ini bisa digunakan secara manual ataupun otomatis seperti memasukan produk kedalam kantong plastik vacuum, mengeluarkan udara dari dalam plastik dan penyegelan plastik. Keuntungan dari penyimpanan vakum adalah peningkatan keempukan daging selama proses pelayuan dengan penurunan bobot minimum. Apabila makanan hendak digunakan dalam beberapa hari ke depan, pengemasan vakum tidak perlu dilakukan. Pengemasan vakum akan bermanfaat untuk penyimpanan jangka panjang saja. 6. Peralamalan penentuan masa kadaluarsa produk pangan JAWABAN: Makanan dinyatakan mengalami kerusakan (telah kadaluarsa) jika telah terjadi perubahan– perubahan yang tidak dikehendaki dari sifat asalnya. Kerusakan pada makanan dapat terjadi karena kerusakan fisik, kimia atau enzimatis. Produk yang belum mencapai tanggal kadaluwarsa dapat saja belum mengalami kerusakan sehingga aman untuk dikonsumsi. Akan tetapi, harus diingat bahwa setelah mencapai tanggal kadaluwarsa, tidak ada jaminan terhadap produk tersebut mengenai kualitasnya apakah produk tersebut masih baik dan aman dikonsumsi apakah sudah tidak aman untuk dikonsumsi oleh konsumen. Terdapat lima pendekatan yang dapatdigunakan dalam penentuan umur simpan produk pangan sebelum dipasarkan, yaitu literature value, distribution turn over.