KEPERAWATAN KLINIS
Disusun oleh:
Gilang Oktaverina
Hilda Hestika Fahroji
yang disusun oleh Center for Desease Control (CDC) dan harus diterapkan di
untuk menurunkan resiko trasmisi penyakit dari pasien ke pasien lain atau ke
dan pengendalian infeksi rutin dan harus diterapkan terhadap semua pasien di
infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko
penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh
dapat berpotensi menularkan penyakit, baik berasal dari pasien maupun petugas
1) Kebersihan tangan.
4) Pengendalian lingkungan.
5) Penatalaksanaan Linen.
7) Penempatan pasien
dilakukan setelah jenis infeksinya sudah terdiagnosa atau diketahui (Akib, dkk,
infeksi, jadi kewaspadaan ini diterapkan pada pasien yang memang sudah
terinfeksi kuman tertentu yang bisa ditransmisikan lewat udara, droplet, kontak
kulit atau lain-lain (Muchtar, 2014). Berdasarkan IPC tahun 2008, jenis
a) Kontak langsung
Meliputi kontak permukaan kulit terluka/abrasi orang yang rentan/petugas
pasien, memandikan, membantu pasien bergerak, dokter bedah dengan luka basah
saat mengganti verband, petugas tanpa sarung tangan merawat oral pasien dengan
Meliputi kontak antara orang yang rentan dengan benda yang terkontaminasi
tangan terkontaminasi dan belum dicuci atau sarung tangan yang tidak diganti
saat menolong pasien satu dengan yang lainnya, dan melalui mainan anak serta
dilingkungan pasien.
Petugas harus menahan diri untuk menyentuh mata, hidung, mulut saat masih
telepon.
> 5μm). Droplet yang besar terlalu berat untuk melayang di udara dan akan
partikel besar mengandung mikroba berasal dari pasien pengidap atau carrier
bronkhoskopi.
ditransmisikan berupa droplet nuklei (sisa partikel kecil < 5μm evaporasi dari
droplet yang bertahan lama di udara) atau partikel debu yang mengandung
mikroba penyebab infeksi. Mikroba tersebut akan terbawa aliran udara > 2m
dari sumber, dapat terinhalasi oleh individu rentan di ruang yang sama dan jauh
aureus.
b. Tujuan
2)memastikan standar adekuat bagi mereka yang tidak didiagnosis atau terlihat
seperti beresiko,
c. Lingkup
A. Pengertian
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang membantu seseorang untuk
melindungi atau mengisolasi tubunnya dari segala macam bahaya yang dapat
keseluruhan tubuh dari kemungkinan bahaya yang akan muncul di tempat kerja.
Dari penjelasan tentang APD dapat diambil kesimpulan bahwa alat pelindung
diri merupakan alat yang dapat membantu dan melindungi seseorang dari
tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja (Depnaker, 2006). APD adalah alat
pelindung diri yang dipakai oleh tenaga kerja secara langsung untuk mencegah
kecelakaan yang disebabkan oleh berbagai faktor yang ada atau timbul di
kecelakaan kerja, kelompok ini disebut Alat Pelindung Keselamatan Industri. Alat
pelindung diri yang termasuk dalam kelompok ini adalah alat yang digunakan
Kesehatan Industri.
B. Kriteria Alat Pelindung Diri (APD) agar dapat dipakai dan efektif dalam
pasaran.
i. Alat pelindung diri yang dipilih harus sesuai standar yang ditetapkan.
C. Tujuan dan Manfaat Alat Pelindung Diri
merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya KAK dan PAK oleh bahaya
potensial pada suatu perusahaan yang tidak dapat dihilangkan atau dikendalikan
(Suma’mur, 2006).
kulit dan selaput lendir petugas dari resiko pajanan, terutama petugas yang
manfaat dan tujuan alat pelindung diri dapat diambil kesimpulan bahwa APD
memiliki manfaat dan tujuan sebagai pelindung tubuh pekerja dari bahaya-
2015, yaitu:
rumah sakit.
E. Jenis-jenis dan Fungsi Alat Pelindung Diri (APD) dalam (Peraturan Menteri
melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam
atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi
Alat pelindung kepala ini dapat dilengkapi dengan alat pelindung diri yang lain,
yaitu:
Alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi
untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, paparan
benda kecil, panas, atau uap panas, radiasi gelombang elektromagnetik yang
mengion maupun yang tidak mengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan
Melindungi petugas dari percikan darah atau cairan tubuh lain dengan cara
melindungi Mata. Pelindung mata mencakup kacamata ( goggles ) plastik bening,
kaca mata pengaman, pelindung wajah dan visor. Kacamata koreksi atau
kacamata dengan lensa polos juga dapat digunakan, tetapi hanya jika ditambahkan
pelindung pada bagian sisi mata. Petugas kesehatan harus menggunakan masker
dan pelindung mata atau pelindung wajah, jika melakukan tugas yang
memungkinkan adanya percikan cairan secara tidak sengaja ke arah wajah. Bila
tidak tersedia pelindung wajah, petugas kesehatan dapat menggunakan kacamata
pelindung atau kacamata biasa serta masker.
menyalurkan udara bersih dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia,
mikro-organisme, partikel yang berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/
untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, suhu panas, suhu
benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad
renik.
Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau
panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia
g. Pakaian Pelindung
seluruh bagian badan dari bahaya temperatur panas atau dingin yang ekstrim,
pajanan api dan benda-benda panas, percikan bahan-bahan kimia, cairan dan
logam panas, uap panas, benturan dengan mesin, peralatan dan bahan, tergores,
agar tidak masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga
pekerja berada pada posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan miring
maupun tergantung dan menahan serta membatasi pekerja jatuh sehingga tidak
i. Pelampung
Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau
dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur
keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam
(negative buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air.
Faktor yang mempengaruhi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) antara lain
(Mulyanti, 2008):
Pengetahuan, merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Sikap, yaitu reaksi atau respon dari seseorang terhadap suatu stimulus atau
objek.
kuantitatif.
c. Dukungan sosial, baik dari rekan kerja maupun dari pimpinan. Peran
yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk
seperangkat alat oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian
maupun penyakit akibat kerja. Pada kenyataannya masih banyak pekerja yang
3. Kecelakaan Kerja
aman (Unsafe Action) dianggap sebagai hasil dari perilaku manusia dan pihak
fisik, mental maupun sosial, dengan usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit
dan kecelakaan akibat kerja yang dapat disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja,
(32.06% dari total kasus) dan 57.626 kasus (58,15% dari total kasus) karena
tindakan yang tidak aman (Jamsostek, 2011). Tindakan tidak aman (unsafe action)
adalah tindakan yang dapat membahayakan pekerja maupun orang lain dan
tidak memakai alat pelindung diri (APD), tidak mengikuti prosedur kerja, tidak
2012).
Indikasi pemakaian alat pelindung diri: tidak semua alat pelindung diri
harus dipakai, tergantung pada jenis tindakan atau kegiatan yang akan dikerjakan.
WIB
https://repository.umyac.id/10BABIITINJAUANPUSTAKAA.LandasanTeori-