STB : 11120191016
TUGAS
Tidak bisa,
Surat permintaan Visum (SPV) dari penyidik kepolisian. Bila terperiksa datang
baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk
mayat.
3) Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada
terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak
dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain
badan mayat.
2. Apa yang dimaksud dengan VER?
yang sebaik-baiknya.
Pada korban, luka perlu penjelasan tentang jenis kekerasan, hubungan sebab
akibat dari kelainan, derajat luka, bila korban dirawat berapa lama korban
VER:
Berasal dari bahasa latin Rigor berarti “stiff” atau kaku, dan mortis yang berarti
tanda kematian (sign of death). Rigor mortis merupakan tanda kematian yang
dimana tanda ini susah digerakkan dan dimanipulasi. Awalnya ketika rigor
mortis terjadi otot berkontraksi secara acak dan tidak jelas bahkan setelah
kematian somatis.
Rigor mortis adalah tanda kematian yang dapat dikenali berupa kekakuan otot
yang irreversible yang terjadi pada mayat. Kelenturan otot dapat terjadi selama
masih terdapat ATP yang menyebabkan serabut aktin dan miosin tetap lentur.
Bila cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak terbentuk lagi,
Rigor mortis akan mulai muncul 2 jam postmortem semakin bertambah hingga
kardiovaskular, gagal ginjal, dan penyakit menular; lebih jauh lagi, baru-baru ini
telah muncul hubungan antara diabetes dan mortalitas dari berbagai bentuk
secara lebih komprehensif karena penyakit kronis yang tidak sering muncul
untuk memberikan dokumentasi yang lebih baik tentang asosiasi multi morbid
misalnya HIV dan penyakit paru-paru, tetapi meskipun tersedia, hanya sedikit
penelitian yang melihatnya secara luas. Memang tidak ada laporan tabulasi
ringkasan standar tahunan dari data multiple cause of death yang dikeluarkan
oleh NCHS. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya informasi yang
sekali kombinasi kompleks yang dapat diringkas dan mungkin tidak jelas tabel
yang paling dekat dengan kematian (proximate to the death) dan selanjutnya
disusul oleh keadaan morbid lain yang juga mempengaruhi secara berurutan.
penyebab yang mendasari terjadinya kematian (I-d). Selain itu dituliskan pula
3), serta penyebab yang mendasari terjadinya kematian (A-4). Selain itu
dituliskan pula semua keadaan morbid lain yang tidak mempunyai hubungan
berkontribusi terhadap damage dari korban (B-1, B-2, B-3, B-4 dan
seterusnya).