Anda di halaman 1dari 5

MATA :

1. OD Miopia: TSP B
Anamnesis : pasien mengalami penurunan penglihatan matanya sejak 7tahun
terakhir dan sulit melihat jarak jauh
Pemfis: Visus mata kanan sebelum dikoreksi VOD : 6/60 (0,1) setelah diokreksi,
VOD: 6/60 ʃ S -1,00 D= VOD: 6/20 (0.3)
Standar kelayakan : TSP B
karena visus mata kanan didapatkan 0,3 setelah dikoreksi
Sesuai pedoman ≥ 0,4 untuk bagian mesin dikategorikan sehat
2. OS Miopia: A.T
Anamnesis : pasien mengalami penurunan penglihatan matanya sejak 7tahun
terakhir dan sulit melihat jarak jauh
Pemfis: Visus mata kiri sebelum dikoreksi VOS : 6/60 (0,1) setelah diokreksi, VOS:
6/60 ʃ S -1,00 D= VOS: 6/12 (0.5)
Standar kelayakan : A.T
karena visus mata kiri didapatkan 0,5 setelah dikoreksi
Sesuai pedoman ≥ 0,4 untuk bagian mesin dikategorikan sehat
3. Plegia M. Rectus Media Dextra: TSP B
PEMFIS: Terdapat gangguan pada pergerakan bola mata
Standar kelayakan Kerja:TSP B
Pedoman  standar pelaut seharusnya NORMAL
4. Plegia M. Obliq Superior Dextra: TSP B
PEMFIS: Terdapat gangguan pada pergerakan bola mata
Standar kelayakan Kerja:TSP B
Pedoman  standar pelaut seharusnya NORMAL
5. Plegia M. Obliq Inferior Sinistra: TSP B
PEMFIS: Terdapat gangguan pada pergerakan bola mata
Standar kelayakan Kerja:TSP B
Pedoman  standar pelaut seharusnya NORMAL
6. Kerusakan n. Tractus Opticus Sinistra : TSP B
7. Buta warna parsial protanomalia / protanopia: TSP B
PEMFIS: Beberapa plate dibaca dan beberapa plate tidak bisa dibaca
Pada plate dengan dasar hitam abu-abu, angka 6 pada gambar sebelah kiri dan angka
2 bisa dibaca sedangkan yang lain tidak bisa dibaca
Standar kelayakan Kerja:TSP B
8. Hordeolum OD : TSS D
Anamnesis : pasien mengeluhkan terasa benjolan pada mata kanan sejak 1minggu
yang lalu, juga terasa nyeri pada kelopak mata kanan
Pemfis : Palpebra OD terdapat benjolan dan hiperemis
Standar kelayakan kerja : TSS D
Sampai dinyatakan sembuh dengan penggunaan antibiotik zalf

TELINGA :
9. Serumen Obturans AS : TSS D
Anamnesis : pasien merasa penuh dan nyeri pada telinga kirinya dan nyeri apabila
kemasukan air sejak 6 bulan terakhir
Pemeriksaan fisik : didapatkan serumen berwana coklat kehitaman pada AS
Standar kelayakan Kerja : TSS D
Terapi dengan pengangkatan serumen membutuhkan waktu hari sampai minggu
10. AD Tuli derajat Berat (tes bisik) : TSP B
Tes bisik 1 meter
ANAMNESIS:Pasien mengeluh penurunan pendengaran sejak 8 bulan yang lalu
PEMFIS: Tes bisik: 1 meter  termasuk tuli berat
Standar Pelaut  Pendengaran ≤ 2 M TSP
Pasien dikategorikan tuli sedang berdasarkan hasil tes bisik.
Standar kelayakan Kerja:TSP B
11. AS Tuli derajat sedang (tes bisik) : TSP B
PEMFIS: Tes bisik: 2 meter  termasuk tuli sedang
Standar Pelaut  Pendengaran ≤ 2 M TSP
Pasien dikategorikan tuli sedang berdasarkan hasil tes bisik.
Standar kelayakan Kerja:TSP B
12. AD Sensorineural Hearing loss (tes garputala) : TSP B
PEMFIS : Tes Rinne (+) , tes weber lateralisasi ke kiri , tes swabach : memendek
13. AS Conductive Hearing loss (tes garputala) : TSP B
PEMFIS : Tes Rinne (-) , tes weber lateralisasi ke kiri , tes swabach : memanjang
14. AD Sensorineural Hearing loss derajat berat (70 dB)
PEM. PENUNJANG: Tes audiometri menunjukan jarak antara gap kurang dari 10 db
 Tuli campuran dengan ambang dengar 70 db (frek. HU 500 hz, 1000 hz, 2000 hz,
4000 hz dijumlah dan dibagi 4 )
Standar kelayakan Kerja:TSP B
15. AS Conductive hearing loss derajat sedang (52,5 dB) : TSP B
PEM. PENUNJANG: Tes audiometri menunjukan jarak antara gap lebih dari 10 db,
dimana hantaran tulang didapatkan normal sedangkan hantaran udara tidak normal 
Tuli konduktif dengan ambang dengar 52,5 db (frek. HU 500 hz, 1000 hz, 2000 hz,
4000 hz dijumlah dan dibagi 4 )
Standar kelayakan Kerja:TSP B
16. Tonsilitis T2/T2 : TSS D
Anamnesis : Pasien mengalami demam sejak 3 hari yang lalu dan nyeri saat menelan
Pemfis : Tonsil T2/T2 hiperemis
Standar Kelayakan Kerja : TSS D
Dinyatakan tidak sehat sementara sampai hilang radangnya

KU :
17. Hipertensi gr. I: A.T
ANAMNESIS: Riwayat pasien mengalami hipertensi dan berobat tidak teratur, dan
sang ayah juga memiiki riwayat penyakit yang sama
PEM. FISIK: TD 150/100 mmHg (Hipertensi Grade 1)
Klasifikasi HT berdasarkan JNC VII
Normal: sistol < 120 diastol < 80
Pre hipertensi: sistol 120-139 diastol 80-89
HT Gr 1: sistol:140-159 diastol 90-99
HT Gr 2: sistol: > 160 diastol > 100
Standar kelayakan Kerja:A.T
Standar pelaut TD 170/106 mmHg  sistol dibawah 170 mmHg, namun diastolnya
lebih dari 105, sesuai pedoman HT dgn diastole > 105 dikategorikan  A.T.

18. Obesitas grade 1 (29,41) : AT


PEM. FISIK: Status gizi: BB 90 kg, TB 175 cm, Lingkar perut 110cm, IMT
29,41kg/m2
Standar kelayakan kerja: A.T, SEHAT tidak ada batasan tetapi memerlukan
pengawasan medik.
Berdasarakan IMT standar pelaut boleh karena IMT <35
Status gizi : Standar pelaut ≤ 35 kg/m2

THORAX :
19. TB Paru : TSS C
Dari anamnesis ada riwayat batuk sejak 3 bulan terakhir, dan 1minggu terakhir batuk
disertai darah dan adanya penurunan berat badan
Pemeriksaan fisik ada auskultasi didapatkan BP menurun pada basal paru, rhonkhi
(+)apex paru
Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan Bercak berawan pada kedua lapangan paru
terutama kanan, disertai gambaran bercak infiltrat dan garis fibrosis yang beretraksi
kedua hillus
Standar kelayakan : TSS C
Sampai dinyatakan sembuh dari spesialis paru karena pengobatan >6 bulan
20. Efusi Pleura minimal : TSS D
Anamnesis : pasien merasa sesak
Pemfis : redup pada dasar paru
Foto thorax : penumpulan pada sinus diafragma kanan
Standar kelayakan : TSS D
21. Angnina Pectoris : TSS C
Anamnesis : sesak dan nyeri dada ketika beraktivitas, cepat lelah saat beraktivitas
berat nyeri dada dirasakan ≤ 20mnt
EKG : terdapat tanda iskemik
Standar kelayakan : TSS C
Menurut Permenkes 2018 halaman 32 dinyatakan bahwa angnina pectoris
dikategorikan tidak sehat sementara

ABDOMEN :
22. Gastritis : TSS D
Anamnesis : adanya nyeri ulu hati disertai mual
Pemfis : nyeri tekan pada epigastrium(+)
Standar kelayakan : TSS D
23. Fatty Liver : TSP B
Anamnesis : merasa cepat lelah saat beraktivitas, riwayat konsumsi alkohol
Pemeriksaan penunjang : echotexture meninggi homogen
Standar kelayakan : TSP B
Sesuai pedoman TSP B

UROGENITAL :
24. Hemoroid grade 2 : TSS D
Dari anamnesis : Pasien merasakan kadang adanya benjolan saat BAB disertai
adanya nyeri dan bercampur darah dan lendir
Pemeriksaan fisik : pada RT didapatkan benjolan (+) arah jam 12 dan nyeri tekan,
terdapat darah pada feses
Standar kelayakan : TSS D
Butuh konsultasi
25. Vesicolithiasis : TSS D
Anamnesis : pasien merasakan tidak puas saat berkemih, pancaran urin melemah,
apabila bergeser/berubah posisi urine kembali lancar
Pemfis : Nyeri tekan suprapubik
Pem. Penunjang Buli-buli tampak batu ukuran 1,8 x 1,6 cm
Standar kelayakan kerja : TSS D
Butuh konsultasi ke spesialis urologi
26. Gonore : TSS D
Anamnesis : adanya nanah keluar dari alat kelaminnya,sering berganti” pasangan dan
tidak memakai pengaman
Pemfis : penis tampak duh (+)warna putih kekuningan
PEM.PENUJANG: pem lab: Pemeriksaan Penunjang Pengecatan gram discharge :
- Leukosit >5 per lapang pandang besar
- Ditemukan bakteri diplococcus gram negatif intraseluler dan ekstraseluler
Standar Kelayakan kerja : TSS D
Sampai dinyatakan sembuh oleh dokter

Ekstremitas :
27. Gout : TSP B
Anamnesis : Pasien mengeluhkan nyeri dan bengkak pada ibu jari kaki kanan
Pemeriksaan ekstremitas bawah kanan : adanya edema pada MTP 1
Pemeriksaaan penunjang : Lab uremic acid didapatkan 10,3 mg/dL
Standar kelayakan : TSP B
Sesuai pedoman, kelainan pada ekstremitas TSP B

Riwayat :
28. Epilepsi : TSP B
ANAMNESIS: Riwayat menderita kejang tanpa disertai demam sewaktu kecil
Standar kelayakan kerja : TSP B
29. Alkoholisme kronik : TSP B
ANAMNESIS: Pasien sampai saat ini masih mengkonsumsi alkohol. Riwayat
mengonsumsi alcohol ada.
PEM. PENUNJANG : Pd pem alkohol urin pem etil glukonorida (EGT) positif
Standar kelayakan TSP B
30. Nikotin dependent (perokok berat) : TSS D
ANAMNESIS: Pasien saat ini merokok 20 batang / hari sejak 30 tahun. Riwayat
merokok ada. Index brinkman: perokok berat (600)
Rumus: Indeks Brinkman (IB) = jumlah rata-rata rokok yang dihisap sehari (batang)
x lama merokok (tahun)
KASUS  20 batang x (30 thn) = 20x30=600
Standar kelayakan TSS D
Berdasarkan American Association for Clinical Chemistry, dibutuhkan sekitar 2
minggu hingga kadar cotnine dalam darah perokok sama dengan bukan perokok

Penunjang :
31. Leukositosis: TSS D
PEM.PENUNJANG:Pem. Lab WBC 14,0 (4-10 103/Ul)
Standar kelayakan TSS (D)
32. Hipertrigliserida: AT
PEM.PENUNJANG:Pem. Lab trigliserida 170 (<150 mg/dl)
Standar kelayakan  AT
33. Hiperkolestrolemia: AT
PEM.PENUNJANG:Pem. Lab Kolesterol 240 (<200 mg/dl)
Standar kelayakan  AT

GIGI
34. Gigi segmen anterior rahang atas, segmen anterior rahang bawah kalkulus
(1.1,1.2, 2.1,2.2, 3.1,3.2,4.1,4.2)
35. Gigi incisivus media kanan atas, media kiri atas fraktur, gigi canine media
bawah kiri fraktur (1.2, 2.1,3.3)
36. Gigi molar satu kanan atas dan molar satu kiri bawah ditambal (2.6 dan 4.6)
37. Gigi molar satu kanan bawah dan molar ketiga kiri bawah missing (3.6,4.8)
38. Gigi molar satu kiri atas dan molar ketiga kanan bawah karies (1.6, 3.8)
39. Gigi molar dua kiri atas dan molar ketiga kanan atas abses (1.7, 2.8)

KULIT
40. Skabies : TSP B
Anamnesis : Pasien mengeluh adanya nyeri dan bengkak pada ibu jari kaki kanan.
Pasien mengeluh gatal terutama pada malam hari di sela – sela jari dan telapak
tangannya, pasien juga mengatakan bahwa teman sekamarnya memiliki keluhan yang
sama.
Pemeriksaan Fisik : Regio manus
Lokasi pada interdigiti dan palmar, terdapat pustul dan papul eritem, disertai dengan
skuama halus,krusta, dan ekskoriasi karena sering menggaruk.
Standar kelayakan kerja : TSP B
Sesuai dengan pedoman dan kelainan kulit yang mengganggu pekerjaan di
kategorikan TSP B

Anda mungkin juga menyukai