Anda di halaman 1dari 2

Manusia dalam kehidupannya banyak sekali melakukan berbagai aktivitas, yayng tidak dipungkiri dalam

melaksanakan kegiatan tersebut manusia sering bersinggungan dengan hewan. dilihat sekarang banyak
manusia yang memelihara hewan baik itu sebagai hewan kesayangan ataupun hewan ternak.

Dalam pemeliharaannya, kesehatan hewan harus sangat diperhatikan. Mengingat banyak adanya
penularan penyakit yang ditularkan melalui hewan ke manusia yang biasa kita sebut dengan zoonosis.
Sehingga kesehatan hewan ini menjadi penting untuk diperhatikan oleh manusia yang memeliharanya.
Apabila kesehatannya ini dihiraukan akan menyebabkan berbagai masalah, salah satunya yaitu penyakit
akan mudah terjadi.

Salah satu penyakit yang dapat mengganggu kesehatan hewan yaitu penyakit yang disebabkan oleh
parasit. Parasit merupakan organisme yang hidup dalam organisme lain dan atas beban organisme yang
ditumpangi.

Parasit dapat dibedakan, menjadi : Endo-parasit (Helminth (cacing), yang terdiri dari cacing : Nematoda
(cacing gilik), Cestoda (cacing pita) dan Trematoda (cacing daun). Selain cacing juga terinfeksi oleh
Protozoa darah dan protozoa saluran cerna, serta Ekto-parasit artropoda kelas Insekta, (kutu, pinjal,
lalat dan nyamuk), dan kelas araknida (caplak dan tungau).

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasite salah satunya endoparasit umumnya berjalan secara akut
namun tidak menunjukkan adanya gejala secara patognomonis, walaupun biasanya menimbulkan
kerugian yang cukup besar.

Sehingga pengujian laboratorium sangat penting dilakukan untuk mengidentifikasi dan mendiagnosa
penyakit penyakit yang disebabkan oleh endoparasite ini.

Identifikasi parasit yang tepat memerlukan pengetahuan terkait endoparasite serta pengalaman
dalam membedakan sifat dari spesies parasit, kista, telur serta larva. Siklus hidup dari
endoparasite ini juga harus dikuasai agar dalam pengobatan dan pengedaliannya dapat dilakukan
secara maksimal dan tepat sasaran.

Pengujian laboraturium juga bergantung pada persiapan bahan serta pengambilan sampel yang
baik untuk dilakukan pemeriksaan, bahan tersebut dapat berupa feses, darah, urin, swab anal,
swab saluran pencernaan lainnya yang digunakan untuk bahan uji untuk melihat keberadaan
telur, larva, mikrofilaria dll.
Pemeriksaan parasite dapat diidentifikasi melalui pengecekan feses dapat berupa telur maupun
cacing dewasa. Pengujian laboratorium diperlukan untuk mengtahui parasit apa yang
menginfeksi sehingga tindakan pengobatan pada hewan dan pengendaliannya dapa dilakukan.
Selain itu, dapat juga dilakukan tindakan berupa pencegahan agar hewan tidak terinfeksi lagi.

Contoh pemeriksaan feses endoparasit yaitu cacing Haemonchus, Toxocara, Ascaris dan
Strongylus. Sedangkan pemeriksaan darah dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna
Giemsa. Contohnya yaitu pada jenis endoparasit; Anaplasma, Theilleria, Dirofilaria immitis, dan
Plasmodium.

Anda mungkin juga menyukai