TUGAS TERSTRUKTUR 1
1. Buatlah esai singkat (1-2 halaman) tentang kepentingan pengujian laboratorium dalam
diagnosis penyakit yang disebabkan oleh infeksi endoparasit. Jelaskan juga berbagai
pendekatan untuk mengetahui keberadaan parasit di dalam tubuh hewan/manusia
yang diperiksa.
Ruminansia
a. Feses: Pengambilan feses dilakukan dengan menggunakan gloves kemudian
dimasukkan dalam plastik atau tabung. Kemudian plastik/tabung ditutup agar
terhindar dari kontaminasi. Pemberian identitas pada sampel dengan
menggunakan label atau spidol permanen agar mudah identifikasi dan tidak
tertukar. Sampel dalam plastik atau tabung tersebut disimpan dalam coolbox
apabila tempat pemeriksaan sampel tersebut jauh atau membutuhkan waktu
lama.
b. Darah: Pengambilan darah melalui v. jugularis (umumnya), v. coccigea
(sapi), dan v. femoralis (domba/kambing). Sampel darah tersebut kemudian
dimasukkan dalam vacutainer yang sesuai dan disimpan dalam coolbox untuk
dibawa ke tempat pemerikaan.
Kuda
a. Feses: Pengambilan feses dilakukan dengan menggunakan gloves kemudian
dimasukkan dalam plastik atau tabung. Kemudian plastik/tabung ditutup agar
terhindar dari kontaminasi. Pemberian identitas pada sampel dengan
menggunakan label atau spidol permanen agar mudah identifikasi dan tidak
tertukar. Sampel dalam plastik atau tabung tersebut disimpan dalam coolbox
apabila tempat pemeriksaan sampel tersebut jauh atau membutuhkan waktu
lama.
b. Darah: Pengambilan darah pada v. jugularis kemudian sampel darah
dimasukkan dalam vacutainer yang sesuai dan disimpan dalam coolbox untuk
dibawa ke tempat pemeriksaan.
Babi
a. Feses: Pengambilan feses dilakukan dengan menggunakan gloves kemudian
dimasukkan dalam plastik atau tabung. Kemudian plastik/tabung ditutup agar
terhindar dari kontaminasi. Pemberian identitas pada sampel dengan
menggunakan label atau spidol permanen agar mudah identifikasi dan tidak
tertukar. Sampel dalam plastik atau tabung tersebut disimpan dalam coolbox
apabila tempat pemeriksaan sampel tersebut jauh atau membutuhkan waktu
lama.
b. Darah: Pengambilan darah pada v. jugularis atau v. auscularis kemudian
sampel darah dimasukkan dalam vacutainer yang sesuai dan disimpan dalam
coolbox untuk dibawa ke tempat pemeriksaan.
Unggas
a. Feses: Pengambilan sampel pada unggas yang berada pada kandang betray
feses dapat diambil langsung pada alas kandang, sedangkan pada unggas yang
berada pada kandang litter feses diambil dengan melalui swab kloaka. Feses
diambil dengan menggunakan cotton swab/ stick kemudian dimasukkan dalam
plastik atau tabung. Pemberian identitas pada sampel dengan menggunakan
label atau spidol permanen agar mudah identifikasi dan tidak tertukar. Sampel
dalam plastik atau tabung tersebut disimpan dalam coolbox apabila tempat
pemeriksaan sampel tersebut jauh atau membutuhkan waktu lama.
b. Darah: Pengambilan sampel darah dapat dilakukan melalui v. pectoralis dan
v. brachialis kemudian dimasukkan dalam vacutainer yang sesuai dan
disimpan pada coolbox untuk dibawa ke tempat pemeriksaan.
Anjing/ kucing
a. Feses: Pengambilan feses dilakukan dengan menggunakan gloves kemudian
dimasukkan dalam plastik atau tabung. Kemudian plastik/tabung ditutup agar
terhindar dari kontaminasi. Pemberian identitas pada sampel dengan
menggunakan label atau spidol permanen agar mudah identifikasi dan tidak
tertukar. Sampel dalam plastik atau tabung tersebut disimpan dalam coolbox
apabila tempat pemeriksaan sampel tersebut jauh atau membutuhkan waktu
lama.
b. Darah: Pengambilan darah dapat dilakukan melalui v. saphena magna atau v.
cephalica antebrachii dorsalis. Sampel kemudian dimasukkan dalam
vacutainer yang sesuai dan disimpan pada coolbox untuk dibawa ke tempat
pemeriksaan.
Hewan Laboratorium
a. Feses: Pengambilan feses dilakukan dengan menggunakan gloves kemudian
dimasukkan dalam plastik atau tabung. Kemudian plastik/tabung ditutup agar
terhindar dari kontaminasi. Pemberian identitas pada sampel dengan
menggunakan label atau spidol permanen agar mudah identifikasi dan tidak
tertukar. Sampel dalam plastik atau tabung tersebut disimpan dalam coolbox
apabila tempat pemeriksaan sampel tersebut jauh atau membutuhkan waktu
lama.
b. Darah: Pengambilan darah untuk mencit/ tikus dilakukan melalui v. coccigea,
intracardialis atau sinus orbitalis, sedangkan kelinci melalui v. auriculalis.
Kemudian sampel darah dimasukkan dalam vacutainer yang sesuai dan
disimpan dalam coolbox untuk dibawa ke tempat pemeriksaan sampel.
-
3. Tata cara pengawetan dan penyimpanan sampel feses sebelum dilakukan pemeriksaan
laboratorium, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing metode pengawetan;
4. Jenis sampel dan teknik pemeriksaan laboratorium yang dapat digunakan untuk
mendiagnosa penyakit parasitik (Dapat lebih dari satu jenis teknik untuk setiap
penyakit) di bawah ini: