disertaidengan protein uria +4 yang mana merupakan gejala preeklampsia berat. Pada
pasien dengan tekanan darah >160/110 dan proteinuria positif atau dengan gejala
preeklamsia berat maka perlu dilakukan rujukan ke kamar bersalin. Begitu juga
menurut NICE jika tekanan darah >160/110 perlu dirujuk kerumah sakit.
sehingga intoksikasi jarang terjadi bila laju filtrasi glomerulus normal. Maka dari itu
pemberian MgSO4 diberikan secara IV dosis awal 4g(10cc) yang dilarutkan dalam
10cc aquabidest yang diinjeksikan secara perlahan dalam waktu 5 menit. Selanjutnya
diberikan dosis rumatan yaitu 1g/jam MgSO4 yang diberikan hingga 24 jam post
partum. Dosis yang diberikan 6g(15cc) MgSO4 yang dilarutkan dalam 500cc NS
Pada pasien ini memiliki tekanan darah 160/110mmHg maka tergolong dalam
hipertesi berat maka perlu diberikan obat antihipertensi. Obat yang dapat diberikan
oral nifedipin, intravena labetolol atau hydralazine. Obat antihipertensi yang dipilih
yaitu nfedipine 10mg yang dapat diberikan setiap 2-gjam dengan dosis maksimal
gula darah sewaktu 323 mg/dl. Sehingga perlu diberikan terapi DM diantaranya
seperti modifikasi gaya hidup dan permberian obat anti diabetes(OAD). Modifikasi
gaya idup dimulai dari pembatasan intak karbohidrat, lemak jenuh, dan makanan
yang tidka sehat tinggi kalori rendah nutrisi seperti junkfood, gula dan
efekstif dan untuk rekomendasi OAD yang diberikan yaitu insulin. Insulin diberikan
karena terbukti aman tidak dapat menembus plasenta dibandingkan OAD oral.
Pada jurnal ini dijelaskan waupun risiko hipoglikemia pada janin rendah dan
menghambat peningkatan berat badan yang drastis pada ibu dibandingkan insulin,
metformin dengan mudah melewati plasenta dilihat dari kadar pada darah plasenta.
Penelitian yang dilakukan anak yang lahir dari ibu yang mendapatkan pengobatan
rasio BB/TB dan peningkatan masa lemak dibanding ibu yang mendapat pengobatan
insulin.