sebagai berikut :
Kurangnya sistem pengendalian intern yang ada dalam PT Adi Satria Abadi Yogyakarta
sehingga dapat memicu karyawan untuk bertindak curang (perilaku tidak etis) dan berdampak
dapat merugikan perusahaan.
Lemahnya sistem pengawasan dari pihak manajemen PT Adi Satria Abadi Yogyakarta dapat
mengakibatkan karyawan bertindak tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh
perusahaan (tidak adanya kepatuhan dari karyawan terhadap peraturan perusahaan).
Masih rendahnya kesadaran etika karyawan pada PT Adi Satria Abadi Yogyakarta, sehingga
dapat mengakibatkan perilaku karyawan menjadi tidak etis apabila dihadapkan dengan
kebutuhan yang mendesak pada diri karyawan.
Jawaban nomer 1
Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang segala sesuatunya berjalan dengan
lancar tanpa ada permasalahan, hal ini terjadi karena manajemennya yang baik dan serta
pengawasan yang intensif. Untuk itu tidak mudah dalam menjalankan perusahaan dengan
baik banyak sekali kendala atau permasalahan yang dihadapi dan harus diselesaikan dengan
baik dan kedepannya dapat dapat dilaluinya tanpa ada kendala yang berarti.
Permasalahan yang dihadapi perusahaan biasanya dalam hal rekruitmen karyawan,
dan harus diakui bahwa proses rekruitmen bukan hal yang mudah, sebaliknya justru sering
sering kali menimbulkan ketidak puasan pada salah satu pihak atau lebih. Permasalahan
1. Perbandingan tingkat kepuasa setiap orang saat pertama kali mengisi suatu lowongan
pekerjaan adalah 50:50. Hal itu dapat diartikan bahwa apa yang didapatkan orang tersebut
( pegawai baru ) pda pekerjaanya tidak sepenuhnya cocok dengan apa yang dibayangkan
mungkin. Permasalahan yang sama secara langsung dirasakan pula oleh organisasi yang
menerima pegawai tersebut, yakni hanya merasakan kepuasan sebesar 50% dari proses
perekrutan tadi. Semuanya itu berarti pula terjadinya pemborosan baik materi, tenaga maupun
waktu. Salah satu penyebab terjadinya problema diatas yang sekaligus merupakan juga
masalah rekrutmen adalah tidak diketahuinya secara pasti kebutuhan pegawai oleh rekruiter,
pekerjaan sebelum program rekrutmen atau staffing dilakukan. Lebih jauh lagi, data tentang
gaji, motifasi umum, dan kandidat yang dibutuhkan sebelum dilakukan pengisian posisi
Sangatlah sukar untuk melakukan perekrutan secara efektif jika kualifikasi pekerjaan tidak
pernyataan pendidikan yang ringkas dan jelas, ketrampilan dan pengalaman yang dibutuhkan
Keputusan-keputusan proses staffing yang konsisten tidak dapat dibuat kecuali bila
kebutuhan pekerjaan dan posisi pekerjaantelah dijabarkan secara mencukupi, sehingga para
pelamar pekerjaan secara individual dan kandidat untukposisi tertentu dapat diukur melalui
Suatu organisasi akan dapat mengisi lowongan secara lebih cepat dengan biaya yang rendah
Secara keseluruhan ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah-masalah
kerja, lokasi geografis, pasar tenaga kerja, kebijakan negara dan aspek hukum
Pasar tenaga kerja Kegiatan rekruitmen harus memahami betul kondisi pasar tenaga kerja dan
karakteristik kompetitifnya, informasi ketenaga kerjaan dapat diperoleh melalui surat kabar,
potensi lainnya.
Kebijakan negara dan aspek hukum ketenagakerjaan. Unsur penting dalam kebijakannegara
adalah peraturan-peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, serta organisasi buruh atau profesi
adalah advertensi, Transport, dan akomodasi pelamar, fee untuk agen-agen yang ikut
merekrut pegawai, relokasi /penempatan pegawai baru, program refferal dari pekerja, dan
Munculnya permasalahan job rekruitmen yang semu ini ialah sering dihilangkannya “ resume
“ dari lamaran yang telah memenuhi kualifikasi pekerjaan oleh manajer ini, keadaan seperti
ini jelas sekali akan merugikan organisasi, karena telah menyia-nyiakan sumber daya yang
potensial. Oleh karenanya suatu organisasi haruslah selalu berorientasi kepada tujuan ( goal )
dan tidak perlu menghiraukan faktor-faktor umur, jenis kelamin atau kewarga negaraan/
etnis pribumi. Job requirements yang semu ini adalah sesuatu yang disukai, meskipun
sebenarnya tidak diperlukan. Bahkan banyak daripadanya yang bersifat ilegal. Semuanya
memboroskan waktu
Oleh karenanya, para profesional dibidang manajemen sumber daya manusia mutlak
demikian terdapat jaminan bahwa tenaga kerja yang memenuhi persyaratan dan kebutuhan
organisasi diperoleh dengan biaya, waktu dan tenaga dengan serendah mungkin.
IV. SOLUSI PERMASALAHAN
pegawai.
i. Penyusunan jabatan untuk para pekerja baik yang lama maupun yang baru , dilengkapi tugas
dan tanggungjawabnya.
Jawaban nomer 2
Idealnya seorang manajer yang sekaligus sebagai pemimpin suatu unit kerja
dapat mengetahui kebutuhan, kepribadian, dan masalah-masalah yang dihadapi
karyawannya. Masalah-masalah yang sering dihadapi karyawan antara lain
ketidakpuasan kerja dan motivasi kerja. Kedua faktor itu berhubungan antara lain
dengan gaya kepemimpinan manajer, manajemen kompensasi, manajemen karir,
dan intensitas hubungan vertikal dan horisontal. Dengan demikian masalah yang
dihadapi karyawan disini lebih ditekankan pada faktor penyebab eksternal dirinya.
Artinya kalau faktor-faktor eksternal tadi tidak diperbaiki maka kepuasan kerja dan
motivasi kerja bakal rendah dan akan memengaruhi kinerja karyawan. Pada
gilirannya akan memengaruhi kinerja perusahaan.
Sementara itu karyawan bermasalah dapat diindikasikan antara lain sebagai
sifat atau perilaku malas, komitmen kurang, emosional, kedisiplinan tidak
terkendali, kerap bolos kerja, dan egoistis dalam bekerjasama. Ciri bekerja dan
kinerjanya adalah sangat marjinal, asal-asalan, dan kurang toleran dengan
lingkungan. Perilaku tersebut lebih berkait dengan faktor internal ketimbang
eksternal. Faktor internal karyawan meliputi faktor-faktor pendidikan, usia,
pengalaman kerja, sikap, dan ketrampilan. Namun demikian lemahnya manajemen
kontrol, kurangnya pelatihan dan pengembangan, tidak adilnya manajemen
kompensasi dan karir, rendahnya mutu hubungan horisontal dan vertikal dapat
mendorong terjadinya perilaku negatif dari karyawan seperti itu.
Baik masalah karyawan dan karyawan bermasalah akan dapat menimbulkan
masalah perusahaan yang kronis dan menimbulkan ongkos mahal. Ujungnya adalah
keuntungan perusahaan yang menurun. Bayangkan misalnya perusahaan harus
menanggung beban kalau produktivitas menurun akibat potensi karyawan yang
rendah. Begitu juga kalau perusahaan harus menghentikan program produksinya
karena banyak karyawan yang malas dan tidak disiplin. Selain itu bisa menimbulkan
kegagalan pendistribusian barang ke pasar dan ketidakpuasan konsumen dan
pelanggan.
Karena masalah-masalah yang dihadapi karyawan pada dasarnya lebih
disebabkan faktor eksternal maka pendekatannya adalah pada sistem manajemen.
Untuk itu yang dapat dilakukan perusahaan antara lain dengan dengan pendekatan-
pendekatan umum:
1. mengadakan pengkajian mendalam apa saja faktor-faktor eksternal karyawan
yang memengaruhi kepuasan kerja, motivasi kerja, dan kinerja.
2. melakukan kajian kekuatan dan kelemahan perusahaan dilihat dari
penerapan sistem manajemen sumberdaya manusia kaitannya dengan strategi
bisnis termasuk dalam hal analisis pekerjaan dan beban kerja karyawan.
3. melakukan perbaikan fungsi-fungsi MSDM mulai dari fungsi rekrutmen dan
seleksi karyawan, program orientasi, manajemen pelatihan dan
pengembangan, penempatan karyawan, manajemen kompensasi, dan
manajemen karir.
4. mengefektifkan keterkaitan strategi bisnis secara sinergis dengan strategi-
strategi lainnya seperti strategi SDM, strategi finansial, strategi produksi,
strategi pemasaran, dan strategi informasi sebagai suatu kesatuan yang utuh.
5. melakukan reposisi gaya kepemimpinan yang dinilai tepat diterapkan di
perusahaan.