Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH UTILITAS

PENGARUH POSISI SIKAT PADA MOTOR DC PENGUAT KOMPON

Disusun untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah

“Utilitas”

Oleh :

1. Safaria Dwi Fitriani 1931410029

Kelas 1B D3 TK

Jurusan Teknik Kimia

Prodi DIII Teknik Kimia

POLITEKNIK NEGERI MALANG


Jalan Soekarno Hatta No. 9 Malang 65141

Telepon (0341) 404424 – 404425 Fax (0341) 404420


Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Pengaruh posisi sikat terhadap Motor DC penguatan
kompon ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran Utilitas.

Pengaturan posisi sikat berpengaruh pada kinerja dari suatu motor DC. Maka dengan
mengatur letak sikat pada komutator, akan diperoleh efisiensi dan torsi yang paling baik dari
motor DC tersebut sehingga dapat bekerja dengan lebih baik. Dengan makalah ini penulis
akan memaparkan apa saja Pengaruh posisi sikat terhadap Motor DC penguatan kompon?

Saya menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik
dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempernaan makalah ini. Akhirnya
semoga makalah ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi
pembaca. Amin.

Tuban, 04 April
2020

Penyusun

2|Page
DAFTAR ISI

Kata pengantar …………………………………………………………………………... II

Daftar isi ………………………………………………………………………………… III

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar belakang ……………………………………………………………………….. 4

II. Rumusan Masalah ……………………………………………………….…………... 4

III.Tujuan penelitian ………………………………………………………….………… 4

BAB II PEMBAHASAN

I. Pengertian Motor DC kompon ……………………………………………...…….… 6

II. Jenis Motor DC kompon ………………….………………………………...…….… 7

III.Prinsip kerja Motor DC ……...……………………………………….…….………. 8

IV. Pengaruh posisi sikat pada motor DC penguat kompon ………………….…….…. 9

BAB III PENUTUP

I. Kesimpulan …………………………………………………………..………… 11

II. Saran …………………………………………………………………..……….. 11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….………………. 12

3|Page
BAB 1

PENDAHULUAN

I. Latar belakang

Motor DC sangat banyak digunakan dalam bidang industri. Penggunaan motor DC dapat
dijumpai misalnya sebagai motor penggerak beban mekanik. Motor DC yang digunakan di
bidang industri pada umumnya memiliki kapasitas daya yang relatif besar dan disesuaikan
dengan beban mekanis serta jumlah produksi yang diinginkan. Untuk itu sebuah motor DC
harus memiliki efisiensi dan torsi yang tinggi.

Salah satu jenis motor DC yang banyak digunakan adalah motor DC penguatan kompon.
Motor DC penguatan kompon ada dua jenis yaitu motor DC penguatan kompon panjang dan
motor DC penguatan kompon pendek.

Pengaturan posisi sikat berpengaruh pada kinerja dari suatu motor DC. Maka dengan
mengatur letak sikat pada komutator, akan diperoleh efisiensi dan torsi yang paling baik dari
motor DC tersebut sehingga dapat bekerja dengan lebih baik. Pada tulisan ini, penulis
menganalisis perbandingan pengaruh posisi sikat terhadap efisiensi dan torsi motor DC
penguatan kompon panjang dengan motor DC penguatan kompon pendek.

II. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah makalah ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan Motor DC kompon?

2. Apa saja jenis dari Motor DC, berdasarkan penguatnya ?

3. Bagaimana prinsip kerja Motor DC ?

4|Page
4. Apa pengaruh posisi sikat pada Motor DC penguat kompon ?

III. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah :

 Untuk mengetahui pengertian Motor DC kompon


 Untuk mengetahui jenis – jenis dari Motor DC kompon
 Dapat mengetahui cara kerja dari Motor DC, berdasarkan penguatnya
 Dapat mengetahui pengaruh posisi sikat pada Motor Dc penguat kompon

5|Page
BAB II
PEMBAHASAN

1. Motor DC Kompon
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon,
gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo
(A). Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan
yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang
dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh
motor ini.. Dalam industri, motor ini digunakan untuk pekerjaan apa saja yang membutuhkan
torsi besar dan kecepatan yang constant.

Karakter dari motor DC tipe kompon/gabungan ini adalah, makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin
tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.

Motor DC bekerja berdasarkan prinsip interaksi antara dua fluksi magnetik. Ketika
kumparan medan dan kumparan jangkar dihubungkan dengan sumber tegangan DC, maka
pada kumparan medan mengalir arus medan (If) pada kumparan medan, sehingga
menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan. Sedangkan

6|Page
pada kumparan jangkar mengalir arus jangkar (Ia), sehingga pada konduktor kumparan
jangkar timbul fluksi magnet yang melingkar. Fluksi jangkar ini akan memotong fluksi dari
kumparan medan sehingga menyebabkan perubahan kerapatan fluksi dari medan utama.
Sesuai dengan hukum Lorentz, interaksi antara kedua fluksi magnet ini akan menimbulkan
suatu gaya mekanik pada konduktor jangkar yang disebut gaya Lorentz. Besar gaya ini sesuai
dengan persamaan 1 berikut [1]:
F = B . i . l (1)
Dimana :
F = gaya yang bekerja pada konduktor (N)
B = kerapatan fluks magnetik (Wb/m2 )
i = arus yang mengalir pada konduktor (A)
l = panjang konduktor (m)
Arah gaya ini dapat ditentukan dengan kaidah tangan kiri Flemming. Kaidah tangan
kiri menyatakan, jika jari telunjuk menyatakan arah dari vektor kerapatan fluks B dan jari
tengah menyatakan arah dari vektor arus I, maka ibu jari akan menyatakan arah gaya F yang
bekerja pada konduktor tersebut [2]. Gaya yang timbul pada konduktor jangkar tersebut akan
menghasilkan momen puntir atau torsi. Torsi yang dihasilkan motor dapat ditentukan dengan
persamaan 2 berikut [3]:
Ta = F . r (2)
Dimana:
Ta = torsi jangkar (Newton-meter)
r = jari-jari rotor (meter)
Apabila torsi start lebih besar dari torsi beban, maka motor akan berputar.

2. Jenis Motor DC berdasarkan penguatnya

Berdasarkan sumber tegangan penguatnya, motor DC dibagi menjadi dua, yaitu motor
DC penguatan terpisah (penguatan luar) dan motor DC penguatan sendiri. Salah satu jenis
motor DC penguatan sendiri adalah motor DC penguatan kompon. Motor DC penguatan
kompon merupakan gabungan motor DC penguatan seri dan motor DC penguatan shunt.
Motor DC penguatan kompon dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1) Motor DC Penguatan Kompon Panjang Pada motor DC penguatan kompon panjang,


kumparan medan serinya terhubung secara seri terhadap kumparan jangkarnya dan
terhubung paralel terhadap kumparan medan shunt. Rangkaian ekivalen motor DC
penguatan kompon panjang dapat dilihat pada Gambar 2:

7|Page
Dari Gambar 2 di atas, diperoleh persamaan tegangan terminal motor DC penguatan
kompon panjang seperti ditunjukkan oleh persamaan 3:
Vt = Ea + Ia (Rs + Ra) (3)
2) Motor DC Penguatan Kompon Pendek
Pada motor DC penguatan kompon pendek, kumparan medan serinya terhubung
secara paralel terhadap kumparan jangkar dan kumparan medan shunt. Rangkaian
ekivalen motor DC penguatan kompon pendek dapat dilihat pada Gambar 5:

Dari Gambar 3 di atas, diperoleh persamaan tegangan terminal motor DC penguatan


kompon pendek seperti ditunjukkan oleh persamaan 4:
Vt = Ea + Is.Rs + Ia.Ra (4)
Dimana:
Vt = tegangan terminal jangkar motor arus searah (Volt)
Ea = gaya gerak listrik lawan motor arus searah (Volt)
Is = arus kumparan medan seri (Ampere)
Rs = tahanan medan seri (Ohm)
Ia = arus jangkar (Ampere)
Ra = tahanan jangkar (Ohm)
Motor DC menerima daya masukan berupa energi listrik dan menghasilkan daya
keluaran berupa energi mekanis. Akan tetapi, tidak seluruh daya masukan ke motor diubah
menjadi daya.

8|Page
3. Prinsip Kerja Motor DC
Prinsip kerja motor dc didasarkan pada prinsip bahwa jika sebuah konduktor yang dialiri
arus listrik diletakkan dalam medan magnit, maka tercipta gaya pada konduktor tersebut yang
cenderung membuat konduktor berotasi (lihat gambar 1).

Dalam gambar terlihat sebuah kumparan yang dialiri arus listrik diletakkan dalam medan
magnet tetap. Akibatnya tercipta gaya pada kumparan baik pada sisi A maupun pada sisi B.
Dengan aturan tangan kiri Fleming dapat ditentukan bahwa kumparan berputar berlawanan
arah jarum jam. Gaya ini akan berlangsung terus sampai konduktor meninggalkan medan
magnet. Karena itu untuk mendapatkan putaran yang terus menerus maka digunakan banyak
konduktor, sehingga jika sebuah konduktor meninggalkan medan magnet pada saat itu juga
terdapat konduktor lain yang memasuki medan magnet. Setelah kumparan berputar 180
derajat, maka arah arus listrik pada sisi A dan B akan berubah arah. Untuk itu digunakan
sebuah komutator yang berfungsi untuk membalik arah arus dalam kumparan.
4. Pengaruh Posisi Sikat Pada Motor DC penguat kompon
Salah satu faktor yang paling penting agar motor DC dapat bekerja dengan memuaskan
adalah kemampuan untuk meneruskan arus-arus yang diperlukan oleh jangkar melalui kontak
sikat pada komutator tanpa terjadi bunga api dan tanpa rugi-rugi serta pemanasan yang
berlebihan pada sikat dan komutator. Bunga api dapat menyebabkan kerusakan dan keausan
baik pada komutator maupun sikat .
Bunga api ini timbul akibat adanya reaksi jangkar pada motor DC. Reaksi jangkar adalah
reaksi yang ditimbulkan pada jangkar akibat adanya interaksi antara fluks magnetik di
kumparan medan dengan fluks magnetik di kumparan jangkar. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk mengurangi reaksi jangkar adalah dengan mengubah posisi sikat pada motor
DC tersebut. Untuk menentukan sudut peletakan posisi sikat pada komutator dapat dilihat
seperti Gambar 4 berikut :

9|Page
Pada keadaan normal, biasanya sikat ditempatkan pada posisi 0°. Posisi sikat pada
motor DC dapat diletakkan di sebelah kanan sudut 0° ataupun di sebelah kiri sudut 0° sesuai
sudut yang diinginkan. Pengaturan letak posisi sikat selain dapat mengantisipasi reaksi
jangkar, juga berpengaruh pada unjuk kerja serta efisiensi dari motor tersebut.
Efisiensi motor DC adalah persentase keefektifan suatu motor DC untuk mengubah
energi listrik menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Sedangkan torsi motor DC adalah
putaran atau pemuntiran dari suatu gaya terhadap poros motor DC. Untuk menganalisis
hubungan antara posisi sikat terhadap efisiensi dan torsi pada motor DC kompon panjang dan
motor DC kompon pendek, maka dilakukan pengujian dengan mengubah posisi sikat motor
pada kondisi tanpa beban dan kondisi berbeban. Untuk mengubah posisi sikat pada motor,
perlu ditentukan beberapa titik sudut perubahan posisi sikat.

10 | P a g e
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan materi diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada motor DC kompon panjang dan motor DC kompon pendek akan meningkat
seiring dengan bergesernya posisi sikat ke arah kanan dari posisi tengah (posisi
0°).
2. Pada posisi sikat dan beban yang sama, efisiensi yang dihasilkan motor DC
kompon panjang lebih besar dibandingkan efisiensi yang dihasilkan motor DC
kompon pendek. Sedangkan torsi yang dihasilkan motor DC kompon panjang
lebih kecil dibandingkan torsi yang dihasilkan motor DC kompon pendek.

II. Saran
Saran dari makalah ini kepada pembaca adalah agar pembaca tidak hanya mengacu
pada materi didalam makalah ini melainkan mencari refrensi lain diluar makalah.
Diharapkan dengan mempelajari berbagai pelajaran lebih banyak mengenai tentang Motor
DC kompon.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Sekian
materi dari pemakalah, apabila terdapat kesalahan pemakalah memohon maaf dengan
sebesar-besarnya.

11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

1. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/2255-10418-1-PB.pdf
2. https://media.neliti.com/media/publications/133334-ID-studi-karateristik-motor-dc-
penguat-luar.pdf
3. http://insauin.blogspot.com/2014/12/makalah-motor-dc.html

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai