Anda di halaman 1dari 3

Bahan-bahan Gelas

SiO2 :
Didapat dari kuarsa (bahan pokok pembuatan gelas)-
Melebur pada suhu tinggi dan membentuk cairan bening-
Dengan penggunaan silika ini, pengembangan gelas akibat perubahan suhu akan kecil.-
Na2O :
Didapat dari abu soda (soda ash) atau natrium karbonat-
Memperbesar pemuaian-
Mempertinggi daya tahan terhadap kejutan suhu tetapi menurunkan akan sifat ketahanlamaan
dari gelas.-
Cao atau MgO :
Didapat dari batu kapur atau batu dolomit-
Penurun suhu lebur-
Mempertinggi sifat ketahanlamaan gelas-
B2O3 :
Didapat dari borax (Na2B4O7.10H2O)-
Untuk gelas yang pemuaiannya kecil dan gelas boro silikat-
Al2O3 :
Didapat dari Felspar atau nephelin syenit-
Menaikkan suhu lebur dan viskositas dari masa gelas-
Memperbaiki sifat tahan lama.-
PbO :
Dicampur dengan silika membentuk gelas “flint” (gelas mutu tinggi) untuk rumah tangga-

Proses pembuatan gelas:

1. Persiapan bahan baku (batching)


Pada tahap ini dilakukan penggilingan, pengayakan bahan baku serta pemisahan dari
pengotor-pengotornya. Serbuk bahan baku ditimbang sesuai komposisi, termasuk bahan-
bahan aditif lain yang diperlukan seperti zat pewarna atau zat-zat sesuai dengan produk kaca
yang dikendaki. Pengadukan campuran bahan baku dalam suatu mixer dilakukan agar
campuran menjadi homogen sebelum dicairkan.

PASIR KUARSA
2. Pencairan (melting/fusing)
PROSES MELTING/PENCAIRAN
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke dalam
tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500oC sehingga campuran akan mencair. Selama proses
pencairan, masing-masing bahan baku akan saling berinteraksi membentuk reaksi-reaksi
kimia berikut :
Reaksi-reaksi penguraian
Na2SO3  → Na2O + CO2  ….. (1)
CaCO3  → CaO + CO2 ….. (2)
Na2SO4 → Na2O + SO2 ….. (3)
MgCO3.CaCO3→ MgO + CaO + 2CO2 ….. (4)
Reaksi antara SiO2 dengan Na2CO3 pada suhu 630 – 780o C
Na2CO3 +aSiO2 →  Na2O.aSiO2 + CO2 ….. (5)
Reaksi antara SiO2 dengan CaCO3 pada suhu 600o C
CaCO3 +bSiO2 → CaO.bSiO2 + CO2 ….. (6)
Reaksi antara CaCO3 dengan Na2CO3 pada suhu di bawah 600o C
CaCO3 + Na2CO3 →  Na2Ca(CO3)2 ….. (7)
Reaksi antara Na2SO4 dengan SiO2 pada suhu 884o C
Na2SO4 + nSiO2 → NaO.nSiO2 + SO2 + 0.5O2 ….. (8)
Reaksi utama
aSiO2 + bNa2O + cCaO + dMgO aSiO2.bNa2O.cCaO.dMgO ….. (9)
3. Leburan kaca
Tungku sebagai tempat mencairkan campuran bahan baku kaca, terbagi menjadi
3 jenis, yaitu :
  Pot furnace, biasanya dipakai untuk menghasilkan kaca-kaca khusus (special glass) seperti
kaca seni, kaca optik dengan skala produksi yang kecil sekitar 2 ton atau lebih rendah. Pot
terbuat dari bata silica-alumina (lempung) khusus atau platina.
  Tank furnace, digunakan pada industri gelas skala besar dan terbuat dari bata refraktori (bata
tahan panas). Furnace ini mampu menampung sekitar
1350 ton cairan gelas yang membentuk kolam di jantung furnace.
  Regenerative furnace.
Pembentukan (forming/shaping)
Bahan kaca yang berbentuk cair lalu dialirkan ke dalam alat-alat yang berfungsi
untuk membentuk kaca padat sesuai yang diinginkan. Ada beberapa jenis proses
pembentukkan kaca, di antaranya adalah :
a. Proses Fourcault., Bahan cair dialirkan secara vertikal ke atas melalui sebuah bagian yang
dinamakan "debiteuse". Bagian ini terapung di permukaan kaca cair dengan celah sesuai
dengan ketebalan kaca yang diinginkan. Di atas debiteuse terdapat bagian sirkulasi air
pendingin yang akan mendinginkan kaca hingga 650 – 670oC. Pada suhu tersebut kaca
berubah menjadi pelat padat dan akan bergerak dengan didukung oleh roda pemutar (roller)
yang menarik kaca tersebut ke atas. Gambar di bawah ini melukiskan skema prosesFour
cault.
b. ProsesColburn (Libbey-Owens), Jika prosesFourcault , gerakan kaca berlangsung secara
vertikal, maka pada prosesColburn kaca akan bergerak secara vertical kemudian diikuti
gerakan horizontal setelah melewati roda-roda penjepit yang membentuk leburan gelas
menjadi lembaran-lembaran.
c. ProsesPilkington (float process), Bahan cair dialirkan ke dalam sebuah kolam berisi cairan
timah (Sn) panas. Kecepatan aliran bahan cair ini merupakan pengatur tebal tipisnya kaca
lembaran yang akan diproses. Kaca akan mengapung di atas cairan timah karena perbedaan
densitas di antara keduanya. Kaca ini tetap berupa cairan dengan pasokan panas yang berasal
dari pembakar di bagian atas kolam. Pengendalian temperatur di dalam kolam dilakukan agar
kaca tetap rata di kedua sisinya serta pararel. Bahan yang biaanya digunakan untuk keperluan
ini adalah gas nitrogen murni. Selanjutnya, aliran kaca melewati daerah pendinginan (masih
di dalam kolam) dan keluar dalam bentuk kaca lembaran bersuhu ±600oC.
Proses a – c di atas dikenal dengan proses mekanik.
  d. Proses tiup (blow), Proses ini digunakan untuk membuat botol kaca, gelas kemasan, atau
aneka bentuk kaca seni lainnya.
4. Annealing

Fungsi tahapan ini adalah untuk mencegah timbulnya tegangan-tegangan antar


molekul pada kaca yang tidak merata sehingga dapat menimbulkan kepecahan. Proses
annealing kaca terdiri dari 2 aktivitas, yaitu :
(1) menahan kaca dengan waktu yang cukup di atas temperatur kritik tertentu untuk
menurunkan regangan internal, dan
(2) mendinginkan kaca sampai temperatur ruang secara perlahan-lahan untuk menahan
regangan sampai titik maksimumnya. Proses ini berlangsung di dalam "annealing lehr".
Untuk jenis kaca lembaran, annealing lehr ini dilewati oleh kaca-kaca yang bergerak di atas
roda berjalan.
5. Finishing dan pengendalian kualitas (Quality Control)
Beberapa proses penyelesaian akhir pada industri gelas adalahcleaning and polishing, cutting,
enameling, dan grading. 

Anda mungkin juga menyukai