Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PKN

(Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)

Oleh :
1. Juan Baihaki A (17)
2. Luthfia Iza N (18)
3. Safaria Dwi F (33)
4. Siti Umul K (36)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1


TUBAN
2019
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi(Puspiptek) adalah
nama Kawasan Riset Terbesar di Indonesia yang dikenal sebagai Kawasan Puspiptek.
Kawasan Puspiptek terletak di Serpong, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Dengan tujuan untuk mendukung proses industrialisasi di Indonesia maka Puspiptek
dirancang untuk menjadi kawasan yang mensinergikan SDM terdidik dan terlatih, peralatan
penelitian dan pelayanan teknis yang paling lengkap di Indonesia serta teknologi dan keahlian
yanq telah terakumulasikan selama lebih dari seperempat abad.

Visi & Misi Puspiptek

 VISI

Dalam rangka menjadikan Puspiptek sebagai Pusat Penelitian, Pengembangan dan Inovasi
Teknologi serta menjadi International Science Technology Park di Indonesia, Puspiptek
menetapkan visi sebagai berikut:

“Menjadi National Science Techno Park (N-STP) yang berfungsi sebagai pusat penelitian,
pengembangan, dan inovasi teknologi yang bermutu dalam mendukung daya saing bangsa”

 MISI

Untuk mencapai visi Puspiptek, maka disusun misi Puspiptek sebagai berikut:

1. Meningkatkan inovasi produk-produk nasional


2. Meningkatkan budaya entreupreneurship, penumbuhan PPBT dan meningkatkan
kemampuan SDM industri/masyarakat
3. Meningkatkan kualitas layanan tata kelola, sarana-prasarana, dan keamanan-
keselamatan kawasan PUSPIPTEK.

Tugas Puspiptek

Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia mempunyai tugas melaksanakan
pengkajian dan penerapan teknologi di bidang Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri
Kimia.

Fungsi Puspiptek

1. Pelaksanaan pengkajian dan penerapan teknologi  di bidang pengembangan


sumberdaya energi, perencanaaan dan optimalisasi sistem energi nasional;
2. Pelaksanaan pengkajian dan penerapan teknologi  proses di bidang bahan bakar;

3. Pelaksanaan pengkajian dan penerapan teknologi  di bidang  industri kimia;

4. Penyiapan bahan rumusan kebijakan pengembangan SEIK

5. Pelaksanaan perencanaan, monitoring, evaluasi program dan anggaran di


lingkungan PTSEIK.
Kompetensi Inti

Pelaksanaan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang teknologi pengembangan


sumberdaya energi dan industri kimia difokuskan kepada tiga kompetensi inti berikut :

1.    inovasi dan layanan teknologi di bidang bahan bakar

2.    inovasi dan layanan teknologi di bidang industri kimia

3.    layanan teknologi perencanaan dan optimalisasi sistem energi nasional

Sejarah Puspiptek
Puspiptek didirikan pada tahun 1976 atas gagasan Menteri Riset Republik Indonesia, saat itu,
yakni Prof.Dr.Sumitro Djojohadikusumo dan pelaksanaanya direalisasikan oleh Menteri
Negara Riset dan Teknologi RI Prof. Dr.-Ing. B.J. Habibie
Dengan tujuan untuk mendukung proses industrialisasi di Indonesia maka Puspiptek
dirancang untuk menjadi kawasan yang mensinergikan SDM terdidik dan terlatih, peralatan
penelitian dan pelayanan teknis yang paling lengkap di Indonesia serta teknologi dan keahlian
yanq telah terakumulasikan selama lebih dari seperempat abad.

Puspiptek didirikan berdasarkan Keppres nomor 43/1976 tanggal 1 Oktober 1976. Pada saat
itu, Puspiptek ditujukan sebagai kawasan terpadu untuk menempatkan sejumlah pusat
penelitian milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Penempatan pusat-
pusat tersebut dalam satu kawasan dimaksudkan agar dapat membentuk kemampuan yang
kuat bagi pengamanan dan pelaksanaan kegiatan penelitian iptek yang berhubungan dengan
Program Riset Nasional. Puspiptek merupakan aset nasional yang sangat besar. Luas area 460
Ha dengan 47 Pusat/Balai litbang dan pengujian dimana SDM berjumlah 2451 orang (2013),
investasi > 500 juta USD (1976-sekarang).

Puspiptek diarahkan sebagai sebuah kawasan yang mengintegrasikan unsur-unsur inovasi


yang terdiri atas lembaga litbang, pendidikan tinggi, serta sektor bisnis (industri), dalam
kerangka sistem inovasi nasional (SINas) dan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Dalam kaitan
dengan komersialisasi hasil litbang, salah satu aktivitas di Puspiptek ke depan adalah
penumbuhan IKM baru berbasis teknologi serta menumbuhkan budaya technopreneurship
melalui inkubasi teknologi dan bisnis.

Peran Puspiptek dalam menjadi Pusat Iptek dan Inovasi Kelas Dunia adalah sebagai :

1. Pusat Penguasaan dan Pengembangan Iptek nasional (center of excellence)


2. Pusat Pelayanan Pengembangan Produk-Produk nasional
3. Pusat alih teknologi dan Pusat Informasi Iptek (advokasi teknologi, pelayanan teknologi,
difusi, diseminasi, komersialisasi teknologi)
4. Pusat pengembangan kewirausahaan (enterpreneurship) dan inkubasi industri
baru/UKMK berbasis teknologi (inkubator bisnis teknologi, klaster inovasi)
5. Pusat pendidikan dan latihan untuk SDM industri
Institusi dan laboratorium

Institusi-institusi yang berlokasi di Puspiptek dan lembaga risetnya antara lain:

 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia :


 Pusat Penelitian Metrologi (P2M)
 Pusat Penelitian Fisika (P2F)
 Pusat Penelitian Kimia (P2K)
 Pusat Penelitian SIstem Mutu dan Teknologi Pengujian(P2SMTP)
 Pusat Penelitian Material dan Metalurgi (P2MM)
 Badan Tenaga Nuklir Nasional :
 Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju (PSTBM)
 Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN)
 Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN)
 Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR)
 Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN)
 Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR)
 Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)
 Pusat Pendayagunaan Informatika dan Kawasan Strategis Nuklir (PPIKSN)
 Pusat Standardisasi Mutu Nuklir (PSMN)
 Badan Pengkajian Penerapan Teknologi :
 Balai Teknologi Mesin Perkakas, Teknik Produksi dan Otomatisasi (BTMEPPO)
 Pusat Teknologi Industri dan Sistem Informasi (PTIST)
 Pusat Teknologi Industri Manufaktur (PTIM)
 Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan (PTIPK)
 Pusat Teknologi Industri Proses (PTIP)
 Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK)
 Sentra Informasi Pengetahuan dan Teknologi (IPTEKNET)
 Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Mineral (PTSDM)
 Pusat Teknologi Sumber Daya Lahan Wilayah dan Mitigasi Bencana (PTSDLWMB)
 Pusat Pengkajian dan penerapan Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam
(PTISDA)
 Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan (P3TL)
 Balai Teknologi Lingkungan (BTL)
 UPT - Hujan Buatan (UPT-HB)
 Balai Survei dan Kelautan (BTSK)
 Pusat Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE)
 Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Energi (PTPSE)
 Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi (P2IT)
 Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi (P2KDT)
 Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Day Saing (P3DS)
 Pusat Audit Teknologi (PAT)
 Balai Inkubator Teknologi (BIT)
 Laboratorium Pengembangan Teknik Industri Agro & Biomedika (LAPTIAB)
 Balai Pengkajian Bioteknologi (BP Biotek)
 Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Desain (BTB2RD)
 Balai Teknologi Polimer (BTP)
 Balai Teknologi Termodinamika, Motor dan Propulsi (BT2MP)
 Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS)
 Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (B2TA3)
 Balai Besar Teknologi Energi (B2TE)
 Pusat Data, Informasi dan Standardisasi (PDIS)

 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan :


 Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan
 Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan

Pengembangan masyarakat
Untuk itu maka semua sarana dan prasarana yang ada di Kawasan sejak perencanaannya telah
diarahkan untuk kegiatan penelitian & pelayanan teknis, kawasan industri teknologi tinggi
dan pendidikan tinggi strata pasca sarjana. Kawasan seluas 350 hektare ini menurut Rencana
Induknya akan terbagi atas tiga area yaitu area laboratoria, area industri dan area pendidikan
tinggi

Pengernbangan Puspiptek tahap pertama berupa pengembangan area laboratoria telah


dilaksanakan lebih dari 25 tahun untuk membangun sarana dan prasarana bagi 35 Laboratoria
dengan 3140 Staff yang terdiri dari 109 Doktor 400 Master dan 2000 Sarjana S1 dan D3,
serta peralatan yang bernilai tidak kurang dari 500 juta dolar.

Keseluruhan 35 Laboratorium telah beroperasi, dan merupakan koordinasi teknis


antara LIPI, BPPT, BATAN dan Kementerian Riset dan Teknologi serta dua laboratorium
dibawah Kementerian Lingkungan Hidup yaitu Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan
(Sarpedal), dan Pusdiklat Lingkungan.
Dengan selesainya pembangunan dan pengoperasian dilanjutkan dengan pengusahaan dan
pemanfaatan semua sumberdaya Kawasan Puspiptek, baik sumberdaya intelektual berupa
SDM, inovasi riset dan teknologi, sumberdaya teknologi berupa peralatan maupun aset fisik
yaitu lahan dan bangunan serta prasarana fisik lainnya. Penguasaan dan pemanfaatan ini
sudah selayaknya disertai dengan transformasi tugas pokok dan fungsi Pengelola Kawasan
agar kawasan ini berkinerja ekonomis, berkinerja ilmiah dan sosial yang tinggi.

Asset yang ada di Puspiptek sangat luas dan beragam. SDM terdidik dan terlatih dibina oleh
20 orang APU (Ahli Peneliti Utama ) setingkat Professor bersama dengan SDM peneliti dan
rekayasawan lainnya yang tersebar pada lebih dari 30 disiplin ilmu dan teknologi pada 35
laboratoria, dengan lebih dari 20 jenis pelayanan teknis. Asset teknologi berupa peralatan
canggih yang bahkan beberapa di antaranya pada level tertinggi di negara ini misainya
Standar Nasional untuk Satuan Ukuran yang merupakan rujukan semua pengukuran di
Indonesia untuk satuan Panjang, Temperatur, Kuat Cahaya, Waktu dan Tegangan
listrik Reaktor Nuklir untuk Reaktor Riset G.A.Siwabessy, Terowongan Angin kecepatan
rendah, Standard Reference Material untuk pencemaran. Sedangkan asset fisik berupa lahan
strategis seluas 350 hektare, gedung pertemuan bertaraf internasional, Wisma Tamu dan
perumahan.
Dalam perkembangan selama 25 tahun baik layanan jasa teknis maupun hasil inovasi riset
dari laboratoria dalam kawasan Puspiptek belum banyak termanfaatkan oleh industri terutama
karena layanan teknis rnaupun inovasi yang telah teruji secara teknis ilmiah tersebut, masih
memerlukan pematangan komersil agar layak secara ekonomis untuk dapat digunakan skala
industri. Jadi secara generik masih terdapat kesenjangan antara kegiatan riset & pelayanan
teknis dengan kegiatan industri.

Untuk menjembatani kesenjangan ini maka diperlukan upaya-upaya komersialisasi yang


selama ini belum ditangani dengan baik. Komersialisasi ini di antaranya meliputi inkubasi
bisnis, yang mematangkan suatu inovasi yang telah teruji secara ilmiah, agar jika diproduksi
mampu bersaing di pasar bebas. Untuk itu di Kawasan Puspiptek dioperasikan Balai
Inkubator Teknologi sebagai Inkubator Bisnis untuk melahirkan industri pemula dan
technopreneurship dari teknologi baru (emerging technologies ) yang telah terbukti lebih
tahan krisis ekonomi sejak tahun 1997.

Semua sumberdaya laboratoria ini diarahkan agar secara langsung dapat difungsikan untuk
menghasilkan nilai tambah kepada perekonomian Indonesia sesuai dengan mekanisme pasar
yang nyata. Nilai tambah ini secara langsung dihasilkan dalam bentuk peningkatan mutu dan
produktivitas yang merupakan kontribusi pelayanan teknis seperti pengujian, kalibrasi,
rekayasa & rancang bangun serta proyek percontohan pabrik dalam kerangka MSTQ
(Measurement, Testing & Quality Assurance). Sedangkan inovasi sebagai keluaran kegiatan
riset memberikan kontribusinya untuk diversifikasi produk, perintisan industri baru, dan
pengembangan untuk efisiensi yang lebih optimal.

Pada tahap ketiga, di antara berbagai alternatif kawasan ini diharapkan dapat berproses
menjadi Kawasan Saintek Puspiptek, atau Puspiptek Science-tech Park, yang merupakan
kawasan industri teknologi tinggi baik industri perangkat lunak, sensor dan instrumentasi,
industri bioteknologi, jasa pelayanan teknis maupun industri pendidikan tinggi pasca sarjana
dan pendidikan professional, yang didukung oleh jejaring cyber sebagai pendukung utama
penyelenggaraannya.

Pengembangan puspiptek kedepan


Revitalisasi dan pengembangan Puspiptek ke depan mencakup tiga aspek.

1. Revitalisasi sumberdaya Puspiptek yang telah ada saat ini ditingkatkan menjadi lebih baik
dan lebih maju sesuai peran dan fungsi Puspiptek yang diharapkan ke depan.
2. Peningkatan peran Puspiptek sebagai Indonesia Science & Technology Park (ISTP).
3. Mengakomodasi pengembangan dan perluasan sarana laboratoria dan fasilitas litbang dan
perekayasaan teknologi, antara lain program pembangunan laboratoria BPPT terpadu
(PLBT) di kawasan Puspiptek.

Anda mungkin juga menyukai