Oleh :
1. Juan Baihaki A (17)
2. Luthfia Iza N (18)
3. Safaria Dwi F (33)
4. Siti Umul K (36)
VISI
Dalam rangka menjadikan Puspiptek sebagai Pusat Penelitian, Pengembangan dan Inovasi
Teknologi serta menjadi International Science Technology Park di Indonesia, Puspiptek
menetapkan visi sebagai berikut:
“Menjadi National Science Techno Park (N-STP) yang berfungsi sebagai pusat penelitian,
pengembangan, dan inovasi teknologi yang bermutu dalam mendukung daya saing bangsa”
MISI
Untuk mencapai visi Puspiptek, maka disusun misi Puspiptek sebagai berikut:
Tugas Puspiptek
Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia mempunyai tugas melaksanakan
pengkajian dan penerapan teknologi di bidang Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri
Kimia.
Fungsi Puspiptek
Sejarah Puspiptek
Puspiptek didirikan pada tahun 1976 atas gagasan Menteri Riset Republik Indonesia, saat itu,
yakni Prof.Dr.Sumitro Djojohadikusumo dan pelaksanaanya direalisasikan oleh Menteri
Negara Riset dan Teknologi RI Prof. Dr.-Ing. B.J. Habibie
Dengan tujuan untuk mendukung proses industrialisasi di Indonesia maka Puspiptek
dirancang untuk menjadi kawasan yang mensinergikan SDM terdidik dan terlatih, peralatan
penelitian dan pelayanan teknis yang paling lengkap di Indonesia serta teknologi dan keahlian
yanq telah terakumulasikan selama lebih dari seperempat abad.
Puspiptek didirikan berdasarkan Keppres nomor 43/1976 tanggal 1 Oktober 1976. Pada saat
itu, Puspiptek ditujukan sebagai kawasan terpadu untuk menempatkan sejumlah pusat
penelitian milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Penempatan pusat-
pusat tersebut dalam satu kawasan dimaksudkan agar dapat membentuk kemampuan yang
kuat bagi pengamanan dan pelaksanaan kegiatan penelitian iptek yang berhubungan dengan
Program Riset Nasional. Puspiptek merupakan aset nasional yang sangat besar. Luas area 460
Ha dengan 47 Pusat/Balai litbang dan pengujian dimana SDM berjumlah 2451 orang (2013),
investasi > 500 juta USD (1976-sekarang).
Peran Puspiptek dalam menjadi Pusat Iptek dan Inovasi Kelas Dunia adalah sebagai :
Pengembangan masyarakat
Untuk itu maka semua sarana dan prasarana yang ada di Kawasan sejak perencanaannya telah
diarahkan untuk kegiatan penelitian & pelayanan teknis, kawasan industri teknologi tinggi
dan pendidikan tinggi strata pasca sarjana. Kawasan seluas 350 hektare ini menurut Rencana
Induknya akan terbagi atas tiga area yaitu area laboratoria, area industri dan area pendidikan
tinggi
Asset yang ada di Puspiptek sangat luas dan beragam. SDM terdidik dan terlatih dibina oleh
20 orang APU (Ahli Peneliti Utama ) setingkat Professor bersama dengan SDM peneliti dan
rekayasawan lainnya yang tersebar pada lebih dari 30 disiplin ilmu dan teknologi pada 35
laboratoria, dengan lebih dari 20 jenis pelayanan teknis. Asset teknologi berupa peralatan
canggih yang bahkan beberapa di antaranya pada level tertinggi di negara ini misainya
Standar Nasional untuk Satuan Ukuran yang merupakan rujukan semua pengukuran di
Indonesia untuk satuan Panjang, Temperatur, Kuat Cahaya, Waktu dan Tegangan
listrik Reaktor Nuklir untuk Reaktor Riset G.A.Siwabessy, Terowongan Angin kecepatan
rendah, Standard Reference Material untuk pencemaran. Sedangkan asset fisik berupa lahan
strategis seluas 350 hektare, gedung pertemuan bertaraf internasional, Wisma Tamu dan
perumahan.
Dalam perkembangan selama 25 tahun baik layanan jasa teknis maupun hasil inovasi riset
dari laboratoria dalam kawasan Puspiptek belum banyak termanfaatkan oleh industri terutama
karena layanan teknis rnaupun inovasi yang telah teruji secara teknis ilmiah tersebut, masih
memerlukan pematangan komersil agar layak secara ekonomis untuk dapat digunakan skala
industri. Jadi secara generik masih terdapat kesenjangan antara kegiatan riset & pelayanan
teknis dengan kegiatan industri.
Semua sumberdaya laboratoria ini diarahkan agar secara langsung dapat difungsikan untuk
menghasilkan nilai tambah kepada perekonomian Indonesia sesuai dengan mekanisme pasar
yang nyata. Nilai tambah ini secara langsung dihasilkan dalam bentuk peningkatan mutu dan
produktivitas yang merupakan kontribusi pelayanan teknis seperti pengujian, kalibrasi,
rekayasa & rancang bangun serta proyek percontohan pabrik dalam kerangka MSTQ
(Measurement, Testing & Quality Assurance). Sedangkan inovasi sebagai keluaran kegiatan
riset memberikan kontribusinya untuk diversifikasi produk, perintisan industri baru, dan
pengembangan untuk efisiensi yang lebih optimal.
Pada tahap ketiga, di antara berbagai alternatif kawasan ini diharapkan dapat berproses
menjadi Kawasan Saintek Puspiptek, atau Puspiptek Science-tech Park, yang merupakan
kawasan industri teknologi tinggi baik industri perangkat lunak, sensor dan instrumentasi,
industri bioteknologi, jasa pelayanan teknis maupun industri pendidikan tinggi pasca sarjana
dan pendidikan professional, yang didukung oleh jejaring cyber sebagai pendukung utama
penyelenggaraannya.
1. Revitalisasi sumberdaya Puspiptek yang telah ada saat ini ditingkatkan menjadi lebih baik
dan lebih maju sesuai peran dan fungsi Puspiptek yang diharapkan ke depan.
2. Peningkatan peran Puspiptek sebagai Indonesia Science & Technology Park (ISTP).
3. Mengakomodasi pengembangan dan perluasan sarana laboratoria dan fasilitas litbang dan
perekayasaan teknologi, antara lain program pembangunan laboratoria BPPT terpadu
(PLBT) di kawasan Puspiptek.