Anda di halaman 1dari 15

2.2 PT.

PUSPITEK (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi )


2.2.1 Sejarah dan perkembangan Perusahaan

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) adalah kawasan


penelitian yang berlokasi di Kelurahan Setu, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan
(sebelum pemekaran wilayah dahulu disebut Serpong Kabupaten Tangerang Provinsi
Banten). Berdirinya PUSPIPTEK berawal dari gagasan Menteri Riset Prof. Dr. Sumitro
Djojohadikusumo, yang diwujudkan pelaksanaanya oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi
yaitu Prof. Dr.-Ing. B.J. Habibie. Yang selanjutnya melalui Keputusan Presiden (KEPRES)
Nomor 43 tahun 1976 didirikanlah Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang
selanjutnya disingkat PUSPIPTEK.
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK), merupakan sarana
terselenggaranya riset yang terarah dan terintegrasi sebagai penentu kebutuhan masyarakat
dan peningkatan kesadaran pengetahuan tentang peranan penelitian,ilmu pengetahuan, dan
teknologi dalam pembangunan nasional.
Perkembangan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK),
dalam kurun waktu kurang lebih 35 tahun telah memberikan pelayanan jasa teknis maupun
hasil inovasi riset dari laboratoria yang ada di dalam kawasan, akan tetapi belum banyak
termanfaatkan oleh industri terutama layanan teknis dan inovasi yang telah teruji secara
teknis dan ilmiah. Jadi secara generik masih terdapat kesenjangan antara kegiatan riset &
pelayanan teknis dengan kegiatan industri. Sebagai upaya mengatasi kesenjangan ini
diperlukan upaya-upaya komersialisasi yang selama ini belum ditangani dengan baik.
Komersialisasi ini diantaranya meliputi inkubasi bisnis, yang mematangkan suatu inovasi
yang telah teruji secara ilmiah, agar produk dari suatu inovasi tersebut mampu bersaing di
pasar bebas.
Semua sumberdaya laboratoria ini diarahkan agar secara langsung dapat difungsikan
untuk menghasilkan nilai tambah kepada perekonomian Indonesia sesuai dengan mekanisme
pasar yang nyata. Nilai tambahini secara langsung dihasilkan dalam bentuk peningkatan mutu
dan produktivitas yang merupakan kontribusi pelayanan teknis seperti pengujian, kalibrasi,
rekayasa & rancang bangun serta proyek percontohan pabrik dalam kerangka MSTQ
(Measurement, Testing & Quality Assurance). Sedangkan inovasi sebagai keluaran kegiatan

riset memberikan kontribusinya untuk diversifikasi produk, perintisan industri baru, dan
pengembangan untuk efisiensi yang lebih optimal.
Berbagai alternatif pengembangan kawasan telah dilakukan dan diharapkan dapat
berproses menjadi Kawasan yang merupakan kawasan industri teknologi tinggi baik industri
perangkat lunak, sensor dan instrumentasi, industri bioteknologi, jasa pelayanan teknis
maupun industri pendidikan tinggi pasca sarjana dan pendidikan professional, yang didukung
oleh jejaring cyber sebagai pendukung utama penyelenggaraannya yang disebut dengan
Science-tech Park,
Sebagai upaya melakukan terobosan maka Revitalisasi PUSPIPTEK sebagai model
system inovasi nasional dalam format Science Techno Park (STP) segera direalisasikan. STP
adalah sebuah organisasi yang dikelola oleh profesional khusus, tujuan utamanya adalah
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menguatkan peran iptek dalam pembangunan
ekonomi dengan mempromosikan budaya inovasi dan daya saing usaha terkait serta lembagalembaga berbasis pengetahuan. Untuk mencapai tujuan tersebut STP merangsang dan
mengatur arus pengetahuan dan teknologi antar universitas, lembaga R&D, dan industri;
memfasilitasi penciptaan dan pertumbuhan perusahaan berbasis inovasi melalui inkubasi dan
proses spin-off; dan menyediakan layanan nilai tambah lainnya melalui penyediaan ruang dan
fasilitas berkualitas tinggi.
Semua upaya terobosan memerlukan permodalan yang tidak sedikit, SDM terdidik
dan terlatih serta teknologi padat modal. Dalam upaya memperingan beban pemerintah maka
selalu terbuka kemungkinan masuknya pemodal lain, untuk memulai peran aktifnya
bersinergi dalam Kawasan PUSPIPTEK. Sinergi dan pengayaan silang antara pelaku riset
dan teknologi dengan pelaku bisnis merupakan kunci keberhasilan optimalisasi pemanfaatan
dan pengusahaan dari PUSPIPTEK dengan semua sumberdaya baik asset fisik maupun
kekayaan intelektual didalamnya.
Peranan PUSPIPTEK dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah,
pemerintah daerah bersama-sama dengan pemerintah pusat, industri dan perguruan tinggi
harus memberikan suatu dukungan lingkungan yang kondusif, seperti mempermudah
perizinan/birokrasi, pembangunan sarana prasarana, subsidi sewa tanah, dan lain lain.
Rancangan untuk menjadi kawasan yang mensinergikan SDM terdidik dan terlatih, peralatan
penelitian dan pelayanan teknis yang paling lengkap di Indonesia. Untuk hal itu perubahan
mindset atau paradigma dan dengan pengelolaan yang lebih baik dan profesional

PUSPIPTEK di bawah organisasi non profit, STP adalah suatu terobosan wadah yang relatif
sinkron dan cocok bagi pertumbuhan ekonomi daerah berbasis iptek akan dapat memperkuat
jejaring dengan kelompok industri, sehingga PUSPIPTEK selain menjadi tempat untuk
mempromosikan pembangunan ekonomi dan daya saing dapat dijadikan sebagai ajang bisnis
berbasis IPTEK di Indonesia.
Keberhasilan dalam menjalankan STP sangat dipengaruhi oleh implementasi,
kesinambungan, kontinuitas dan konsistensi dalam pelaksanaan program tersebut. Terutama
untuk melakukan perubahan sikap dan mindset dalam bekerja sama lintas sektoral ABG.
Faktor tersebut dapat meningkat kan efektivitas dan efisiensi kemajuan iptek sekaligus
perekonomian daerah.
Jika semua pihak yakni pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga litbang,
perguruan tinggi, dan industri bersinergi untuk melakukan pembangunan iptek dan ekonomi
daerah ke arah yang lebih baik. Sarana dan prasarana yang ada di Kawasan sejak
perencanaannya telah diarahkan untuk kegiatan penelitian & pelayanan teknis, kawasan
industri teknologi tinggi dan pendidikan tinggi strata pasca sarjana.
Pengembangan PUSPIPTEK tahap pertama berupa pengembangan area laboratoria
telah dilaksanakan lebih dari 35 tahun untuk membangun sarana dan prasarana bagi 47
Laboratoria dengan peralatan yang bernilai tidak kurang dari 500 juta dolar.
Keseluruhan 47 Laboratorium telah beroperasi, dan merupakan koordinasi teknis
antara LIPI, BPPT, BATAN dari Kementerian Riset dan Teknologi serta dua laboratorium
dibawah Kementerian Lingkungan Hidup yaitu Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan
(Sarpedal), dan Pusdiklat Lingkungan.
Dengan selesainya pembangunan dan pengoperasian dilanjutkan dengan pengusahaan
dan pemanfaatan semua sumberdaya Kawasan PUSPIPTEK, baik sumberdaya intelektual
berupa SDM, inovasi riset dan teknologi, sumberdaya teknologi berupa peralatan maupun
aset fisik yaitu lahan dan bangunan serta prasarana fisik lainnya. Penguasaan dan
pemanfaatan ini sudah selayaknya disertai dengan transformasi tugas pokok dan fungsi
Pengelola Kawasan agar kawasan ini berkinerja ekonomis, berkinerja ilmiah dan sosial yang
tinggi. Asset yang ada di PUSPIPTEK sangat luas dan beragam. SDM terdidik dan terlatih.
Asset teknologi berupa peralatan canggih yang bahkan beberapa diantaranya pada level
tertinggi di negara ini misainya Standar Nasional untuk Satuan Ukuran yang merupakan
rujukan semua pengukuran di Indonesia untuk satuan Panjang, Temperatur, Kuat Cahaya,

Waktu dan Tegangan listrik Reaktor Nukiir untuk Reaktor Riset G.A.Siwabessy, Terowongan
Angin kecepatan rendah, Standard Reference Material untuk pencemaran. Sedangkan asset
fisik berupa lahan strategis seluas 460 hektar, gedung pertemuan bertaraf internasional,
Wisma Tamu dan perumahan.
Hasil-hasil penelitian dan pelayanan teknis dari berbagai laboratoria ini dapat
diterapkan pada berbagai sektor misalnya untuk sektor Enersi : pencarian sumber enersi
alternatif diantaranya enersi surya, hybrid, angin, bio-massa. Gasifikasi dan pencairan
batubara, fuel cell dengan efisiensi konversi 60 % dan tanpa pencemaran. Demikian pula
halnya dengan teknologi tenaga pedesaan misalnya proyek percontohan desa surya, enersi
dari etanol dan produk pertanian lain. Pada sektor mekanik dan transportasi terdapat fasilitas
untuk pengujian berbagai jenis konstruksi dan bahan logam maupun non-logam (polimer)
pada aspek kekuatan, ketahanan, batas kelelahan, korosi.
Selanjutnya untuk jaminan mutu pesawat terbang, kapal dan kendaraan lain atau
bangunan terhadap angin , tersedia terowongan angin kecepatan rendah yang telah
digunakan misalnya untuk menguji berbagai bentuk sayap pesawat terbang, kapal, ketahanan
bangunan tinggi serta anjungan minyak lepas pantai.
Pada sektor industri pengolahan terdapat laboratoria standar nasional yang menjadi acuan
dari semua pengukuran di Indonesia yang telah ditugaskan Pemerintah kepada Puslit
Kalibrasi Instrumentasi dan Metrologi LIPI. Pada tingkat yang lebih rendah terdapat beberapa
laboratoria di PUSPIPTEK yang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional Badan
Standardisasi Nasional (KAN-BSN) yang memberikan pelayanan jasa kalibrasi ke industri.
Instrumentasi dan pengendalian mutu yang diteliti dan dikernbangkan diantaranya adalah
SCADA (supervisory control and data acquisition) untuk distribusi daya listrik dan BBM.
Pada sektor bahan, tersedia teknologi pengolahan bahan logam, bukan logam maupun
bahan baru yang berasal dari hasil pertanian. Untuk bahan logarn, telah dikembangkan
teknologi pengolahan besi, laterit, pelapisan anti korosi untuk berbagai bahan bentuk dan
ukuran yang disebabkan karena udara, air laut, dan zat kimia.
Khusus untuk bahan polimer misainya plastik, terdapat satu laboratorium khusus
untuk pengujian, pengolahan, pembentukan dan pengembangan serta rekayasanya, sedangkan
dari hasil pertanian telah dikembangkan bahan bangunan berbentuk lembaran yang berasal
dari bambu komposit, bahan bangunan dari limbah kelapa sawit dlsb.

Pada fasilitas nuklir BATAN terdapat Reaktor Nuklir Serbaguna 60 Megawatt Siwabessy,
pusat produksi radio-isotop, produksi elemen bakar nukiir, instalasi keselamatan nuklir,
pengolahan lirnbah nuklir serta produksi radio-imuno assay dan radio-farmasi. Semua
peralatan radiasi di Indonesia harus dikalibrasi ke laboratoria BATAN untuk keselamatan
Penggunaannya, demikian juga dengan operator pesawat radiasi yang harus mendapatkan
pelatihan dan sertifikasi BATAN. Diantara laboratoria BATAN juga terdapat pusat penelitian
iptek bahan, pusat informatika serta pengembangan industri nuklir.
Pada sektor pangan, farmasi dan kedokteran dihasilkan teknologi pengolahan tempe menjadi
susu, eskrim, ekstraksi minyak atsiri, ekstraksi bahan-bahan berkhasiat untuk jarnu
tradisional, paket teknologi buah rnengkudu yang berkhasiat. Telah dikembangkan pula alat
penguji fungsi ginjal, kamera gamma dan aplikasi nuklir untuk kedokteran.
Pada sektor agro-industri telah dikembangkan rekayasa genetika untuk bibit pisang
abaka untuk bahan uang kertas, jati, kelapa sawit, lidah buaya, pupuk biologis, pestisida
biologis, antibiotika, enzim, eritromisin, vitamin B 12 dan penisilin, jasa teknik yang
disediakan diantaranya : sintesa DNA, Analisis pestisida, molecular marker. Kemudahan
yang dapat dimanfaatkan diantaranya : fermentator skala laboratorium dan skala pilot,
Recovery (pemisahan produk) skala pilot, ruang inkubasi Plantlet, dan aklimatisasi tanaman.
Untuk pemantauan, dan pengendalian lingkungan Kementerian lingkungan Hidup
membangun kemudahan untuk pemantauan kondisi lingkungan, pengukuran pencemaran,
pembuatan standard reference material serta penataran dan pelatihan lingkungan hidup.
Selamat bermitra untuk memberdayakan, mengusahakan, dan memanfaatkan asset yang
sangat bernilai di PUSPIPTEK. (humasPuspiptek)
Visi Misi IPTEK 2025
Perkembangan global dalam perspektif IPTEK, akan mengacu pada banyaknya
invensi dan inovasi, di mana IPTEK menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi dan
merupakan indikator harkat serta harga diri bangsa.
Hal ini tampak dari munculnya negara-negara industri baru, seperti Korea Selatan,
Thailand, Singapura (industri jasa), Malaysia, Taiwan, dan China yang menunjukkan bahwa
investasi yang didorong oleh kemajuan di bidang IPTEK sangat terkait erat dengan
pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Kegiatan IPTEK di negara-negara tersebut sangat
terkait dengan sektor riil.

Negara-negara tersebut menyadari bahwa IPTEK tidak bisa dipisahkan lagi dari upaya
menegakkan martabat dan harga diri bangsa. IPTEK telah menjadi keniscayaan untuk
mengungkit produktivitas aktivitas ekonomi secara lebih besar. Keniscayaan IPTEK
sebagai pilar pembangunan merupakan satu-satunya jawaban permasalahan yang muncul di
negara-negara tersebut dalam upaya menjadikan bangsa yang bermartabat, berharga-diri dan
mandiri dalam tata-pergaulan internasional.
Negara-negara tersebut juga menyadari bahwa aktivitas riset ilmu pengetahuan dan
teknologi (RIPTEK) sangat rentan pada jebakan yang dapat memutus seluruh rantai kegiatan
jika aktivitas penguasaan tidak menciptakan keterhubungan dengan aktivitas pemberdayaan,
yang pada gilirannya, menumbuhkan kesan pemborosan sumber daya. Transformasi
penguasaan IPTEK perlu diupayakan agar dapat mencapai nilai ambang batas yang dapat
memicu dan memacu tumbuhnya kemandirian dalam upaya menciptakan pembaharuan
sumber-sumber daya RIPTEK secara keseluruhan. Untuk mencapai tingkat itu dibutuhkan
peningkatan kapasitas dan kapabilitas yang dapat membuktikan bahwa aktivitas
penguasaan dan pemberdayaan IPTEK pasti akan memberikan sumbangsih bagi kehidupan
negara. Oleh karena itu diperlukan waktu yang panjang (15 25 tahun) untuk melakukan
investasi secara berkelanjutan sebelum teknologi potensial dapat memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Mereka menyadari bahwa jika dalam tahun 2025 mereka tidak bisa mempersiapkan
negaranya menjadi negara yang mempunyai basis IPTEK yang kuat, maka negara tersebut
akan ditelan oleh gegap gempita kemajuan negara lain.
Pengalaman dan visi IPTEK negara-negara tersebut memacu negara-negara lain,
termasuk Indonesia, untuk melakukan tinjauan ulang terhadap berbagai kebijakan dan
langkah-langkah yang telah dilakukan, serta memandang jauh ke depan dalam kurun waktu
20 tahun mendatang ke tahun 2025.
Pada ranah ini diperlukan penyadaran seluruh elemen bangsa bahwa eksistensi dan
harga diri bangsa ini hanya akan bisa dipertahankan jika IPTEK sebagai elemen dasar
kehidupan berbangsa di masa depan dapat dikuasai dan didayagunakan. Untuk mencapai
tingkat penyadaran pada seluruh elemen bangsa, IPTEK harus menjadi politik negara. Untuk
menciptakan keberlanjutan yang konsisten dalam upaya mewujudkan IPTEK sebagai pilar
pembangunan bangsa, diperlukan sebuah visi yang memperjelas arah pembangunan IPTEK.

PRINSIP DASAR
Pembangunan nasional di bidang IPTEK dilaksanakan berlandaskan nilai-nilai
sebagai berikut :
1) Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta nilai-nilai luhur budaya
bangsa;
2) Keragaman atau kebhinekaan sebagai basis kewarganegaraan yang mengandung nilainilai persatuan bangsa;
3) Kesejahteraan dan kemandirian, baik dalam memanfaatkan teknologi untuk memenuhi
kebutuhan dan sarana kehidupan, maupun menciptakan teknologi untuk meningkatkan
kualitas hidup bangsa;
4) Budaya untuk berinovasi dan berbasis pengetahuan, dengan menekankan pada
universalitas,

kebenaran

ilmiah,

kebebasan

berpikir, serta

dilandasi

dengan

profesionalisme, transparansi, akuntabilitas dan tanggung jawab ilmiah yang tinggi;


5) Pendekatan sistem yang dapat menjembatani kepentingan makro dan mikro; serta
berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan;
6) Hukum yang menjunjung keadilan dan kebenaran serta menghormati Hak atas
Kekayaan Intelektual;
7) Kesetaraan dan keadilan gender dengan memberikan peran dan kesempatan yang sama
kepada laki-laki dan perempuan dalam memperoleh akses, peluang berpartisipasi,
kontrol serta manfaat dari hasil pembangunan.
VISI
Visi pembangunan IPTEK 2025 adalah :
Mewujudkan IPTEK sebagai pendukung dan muatan utama produk nasional
untuk peningkatan peradaban, kemandirian dan kesejahteraan bangsa.
MISI
Misi Pembangunan IPTEK 2025 adalah :
1. Menyusun kebijakan yang berpihak pada pembangunan IPTEK;

2. Membangun dan mengoptimalkan peran Usaha Kecil Menengah dan Koperasi berbasis
IPTEK;
3.

Membangun Sumber Daya Manusia menuju masyarakat yang berpengetahuan

(knowledge based society) baik laki-laki maupun perempuan, sebagai dasar pembangunan
ekonomi yang berbasis pengetahuan (knowledge based economy);
4. Meningkatkan dan mengoptimalkan peran swasta dalam kegiatan dan investasi penelitian,
pengembangan dan penerapan IPTEK;
2.2.2 Lokasi Pabrik

MENUJU PUSPIPTEK MENGGUNAKAN JALAN RAYA.


DARI JAKARTA
Puspiptek dapat dicapai dari Jakarta melalui tol Kebun Jeruk-Merak, keluar di pintu

Tangerang ke arah Serpong melalui Bumi Serpong Damai pada jalan Raya yang menuju
Bogor dengan jarak sekitar 18 km.
Selain itu, dapat pula melalui tol Taman Mini ke arah Pondok Pinang, keluar di pintu Pondok
Indah ke sebelah kiri menuju Ciputat ke arah Bogor, dan belok kanan pada daerah Cimanggis
ke arah Pamulang menuju Puspiptek dengan jarak sekitar 15 km.
DARI BOGOR
Bila berangkat dari Bogor, menyusuri jalan ke arah Parung, dan pada pasar Parung
mengambil jalan kiri ke arah Tangerang dengan jarak sekitar 15 km.
MENUJU PUSPIPTEK MELALUI JALUR KERETA API.
Dengan kereta api Jakarta-Merak berhenti di Stasiun Serpong, atau Kereta Api Kota Tanah
Abang/Kota khusus berhenti di Serpong.
PUSPIPTEK DARI BANDARA
Dari bandara Sukarno Hatta perjalanan sekitar 1 jam ke arah kota Tangerang, melewati pintu
Tol Tangerang dari jalan tol Kebon Jeruk-Merak, ke arah Bumi Serpong Damai. Dari
Lapangan Terbang Pondok Cabe sekitar 30 menit ke arah PamulangMunculPuspiptek.

2.2.3

BK
A
EG
ASP
NRA
TNL
TK
UWUWA
S
AN
H
A

Struktur

Organisasi

I
N

D
I

A
A
A
A
A A
A

AA

GARDU INDUK PLN


Energi Listrik disuplai oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara) melalui sentral Listrik
yang khusus dibangun dalam kawasan ini, dengan daya 2 x 60 MVA dan tegangan
sebesar 20 KV.

PENGOLAHAN AIR BERSIH.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih bagi pemukiman dan perkantoran di kawasan
PUSPIPTEK, dibangun sarana pengolah air bersih yang dilengkapi dengan laboratorium
analis, mikrobiologi dan mempunyai kapasitas 100 liter/detik dengan bahan baku air sungai
Cisadane lalu diproses dan disimpan di reservoir berkapasitas 18.000 m3.
Air bersih yang sudah diproses tersebut ditampung di menara penampungan dan selanjutnya
di distribusikan kepada penghuni dan laboratorium kawasan PUSPIPTEK

Sarana Pengolahan Air Bersih

INCINERATOR

Incinerator Pyromat Type HP - 500 - D digunakan untuk membakar sampah padat dengan
kapasitas pembakaran sebesar 1.200.000 Kcal/jam atau sekitar 200 - 300 kg sampah
campuran. Alat ini dilengkapi dengan dua buah brander yang berfungsi untuk membakar
sampah hingga terurai menjadi gas, dan brander kedua berfungsi untuk membakar gas-gas
yang tidak terbakar dengan sempurna, sehingga asap yang keluar bebas dari polusi.

Anda mungkin juga menyukai