Anda di halaman 1dari 2

TEST MATERI 2

PERATURAN PERUNDANGAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

DEWI SETIANI (INSTRUKTUR)


06 S/D 09 JANUARI 2017

Soal Pilihan Ganda

1. Dari sudut pandang pekerja, keselamatan dan kesehatan kerja berarti;


A. Wajib mematuhi segala prosedur kerja yang telah ditetapkan.
B. Tidak diwajibkan mematuhi prosedur kerja.
C. Segala sesuatu yang menyangkut keselamatan kerja.
D. Segala sesuatu yang menyangkut kesehatan kerja.

2. UU 14/1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja pada pasal 10,
Pemerintah membina perlindungan kerja yang mencakup norma keselamatan kerja,
kesehatan kerja dan higiene perusahaan, norma kerja serta memberi ganti kerugian,
perawatan dan rehabilitasi dalam hal
A. Kecelakaan kerja
B. Segalanya.
C. Sesuai dengan perjanjian
D. Sesuai dengan kontrak.

3. UU 1/1970 tentang Keselamatan Kerja mengatur lingkup K3 disemua tempat kerja,


syarat keselamatan kerja, pengawasan K3, kewajiban dan hak tenaga kerja, kewajiban
pengurus dan kecelakaan serta perlu adanya pembinaan K3 dan pembentukan Panitia
Pembina …..
A. K3 (P2K3)
B. K2.
C. Perjanjian.
D. Hukum.

4. UU 1/1970 tentang syarat keselamatan Kerja pada pasal 3 antara lain berisikan :
A. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
B. Perjanjian
C. Kontrak kerja.
D. Hukum yang berlaku.

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No. Per-


01/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes bagi Dokter Perusahaan, yang
mewajibkan perusahaan untuk mengirimkan setiap dokter perusahaannya untuk
mendapat latihan dalam bidang higiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Pelaksana latihan adalah;
A. Lembaga Nasional Hiperkes.
B. Lembaga apa saja.
C. Lembaga Internasional.
D. Tempat kursus.

`1
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 01/Men/1979
tentang kewajiban latihan Hygiene Perusahaan kesehatan dan keselamatan Kerja
bagi Paramedis Perusahaan, yang mengatur setiap perusahaan yang
mempekerjakan para medis diwajibkan mengirimkan setiap tenaga para medis untuk
mendapat latihan bidang higiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Penyelenggara latihan adalah;
A. Pusat dan Balai Higiene Perusahaan, Keselamatan dan kesehatan.
B. Lembaga apa saja.
C. Lembaga Internasional.
D. Tempat kursus.

7. P e r a t u r a n M e n t e r i Te n a g a K e r j a d a n Tr a n s m i g r a s i N o . 03/Men/1982
tentang Pelayanan Kesehatan Kerja, yang mengatur hak setiap tenaga kerja untuk
mendapat;..
A. Pelayanan kesehatan kerja.
B. Pelayanan dari Pemerintah Daerah.
C. Pelayanan dari Pemerintah Pusat
D. Pelayanan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Otomatik, yang mengatur perencanaan, pemasangan, pemeliharaan dan
pengujian;
A. Instalasi alarm kebakaran otomatik di tempat kerja
B. Instalasi di Perusahaan.
C. Instalasi di rumah pegawai.
D. Instalasi di Pemrintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 04 Tahun 1988 tentang Berlakunya


Standard Nasional Indonesia (SNI) No: SNI-225-1987 Mengenai Peraturan Umum
Instalasi Listrik Indonesia 1987 (PUIL 1987) di Tempat Kerja, terdiri atas sepuluh pasal,
memberlakukan PUIL 1987 di tempat kerja. Pengurus wajib menyesuaikan
instalasi listrik yang digunakan di tempat kerjanya dengan ketentuan;
A. SNI 225-1987.
B. Izin untuk pengelolaan penyediaan tenaga listrik.
C. izin untuk melakukan usaha penyediaan listrik untuk kepentingan umum.
D. Izin pengelolaan pembangkit.

10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02 Tahun 1992 tentang Tata cara Penunjukan
Kewajiban dari Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang mengatur
persyaratan untuk dapat ditunjuk menjadi ahli keselamatan dan kesehatan kerja harus
memenuhi persyaratan;
A. Pendidikan, pengalaman, pekerjaan, dan lulus seleksi
B. Pegawai.
C. Pendidikan tinggi.
D. Senioritas.

SELAMAT BEKERJA
SEMOGA SUKSES

`2

Anda mungkin juga menyukai