Andi Saifah*
ABSTRAK
Penyakit persendian merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Keluhan utama
adalah nyeri dan kekakuan sendi. Kompres air hangat dapat melancarkan sirkulasi darah. Jahe berfungsi
melawan peradangan, mengurangi nyeri, menghantarkan panas dan mencegah kerusakan kartilago.
Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh kompres hangat air rebusan jahe merah terhadap
keluhan penyakit sendi melalui pemberdayaan keluarga di Kelurahan Kawatuna. Desain penelitian
adalah pra-eksperimental one-group pra-post test design. Populasi penelitian adalah semua keluarga
yang mempunyai anggota keluarga mengalami keluhan penyakit sendi. Pemilihan sampel secara
purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 30 keluarga. Instrument penelitian adalah lembar
observasi: nyeri sendi (intensitas, durasi, kualitas) ,rentang gerak, kinerja caregiver keluarga. Uji
analisis yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan semua ρ value= 0,000,
terdapat perbedaan bermakna intensitas, durasi dan kualitas nyeri sendi, rentak gerak sendi sebelum dan
setelah pemberian kompres hangat air rebusan jahe merah oleh caregiver serta meningkatkan kualitas
tidur 23 pasien (76,67%). Kesimpulan penelitian adalah kompres hangat air rebusan jahe merah oleh
anggota keluarga berpengaruh dalam mengurangi atau menghilangkan keluhan penyakit sendi pasien.
Disarankan kepada masyarakat, Puskesmas atau Rumah sakit untuk mengaplikasikan kompres hangat
air rebusan jahe merah sebagai intervensi nonfarmakologi dalam mengatasi keluhan penyakit sendi.
Kata Kunci : Kompres hangat, air rebusan jahe merah, penyakit sendi, pemberdayaan, keluarga
ABSTRACT
Joint disease is one of the public health problems in Indonesia. The main complaints are joint pain and
stiffness. Warm water compresses can promote blood circulation. Ginger serves to fight inflammation,
reduce pain, deliver heat and prevent damage to the cartilage. The purpose of the study was to analyze
the effect of warm compresses of red ginger boiled water on complaints of joint disease through family
empowerment in Kelurahan Kawatuna This study was a pre experiment research with one group pre-
post test design. The study population was all families who had family members experiencing
complaints of joint disease. The sample selection was purposive sampling, the number of samples was
30 families. The research instrument was an observation sheet: joint pain (intensity, duration, quality),
range of motion, caregiver performance. The analysis test used was the Wilcoxon test. The results
obtained all ρ value = 0,000, there were significant differences in the intensity, duration and quality of
joint pain, the range of motion of the joints before and after giving warm compresses of red ginger
boiled water by the caregiver and improving sleep quality for 23 patients (76.67%) The conclusion of
the study is that warm compresses of red ginger boiled water by family members are influential in
reducing or eliminating complaints of joint disease in patients.It is recommended to the community,
Puskesmas or Hospital to apply warm compresses of red ginger boiled water as a non-pharmacological
intervention in dealing with complaints of joint disease.
Keywords : warm compress, red ginger boiled water, joint disease, empowerment, family
Jahe merah mempunyai kandungan minyak dan merah), kaku sendi dan tidak
atsiri paling tinggi dibanding varietas jahe mengonsumsi obat saat penelitian. Sampel
yang lain.(11) adalah 30 keluarga.
Hasil riset menemukan terdapat Instrument penelitian adalah 1) lembar
pengaruh kompres jahe (diparut) dalam observasi intensitas nyeri menggunakan
menurunkan intensitas nyeri sendi pada skala nyeri menurut Hayward yaitu
pasien berusia di atas 40 tahun. (7,12,13,14) meminta pasien memilih salah satu
disarankan untuk dilakukan secara mandiri bilangan (0-10) yang menurutnya paling
oleh pasien atau dibantu oleh anggota menggambarkan pengalaman nyeri yang
keluarga yang lain, meskipun penyediaan dirasakan yaitu 0 (tidak nyeri); 1-3 (nyeri
kompres jahe parutan lebih sukar dan ringan, secara objektif pasien dapat
“aneh” menurut 20 pasien.(11) Rekomendasi berkomunikasi); 4-6 (nyeri sedang, secara
Therkleson sejalan dengan program objektif pasien mendesis, menyeringai,
pemerintah yaitu Program Indonesia Sehat dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat
dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), mendeskripsikannya, dapat mengikuti
meskipun penanganan penyakit persendian perintah dengan baik); 7-9 (nyeri berat,
bukan indikator utama. (15) terkadang tidak dapat mengikuti perintah
Peneliti belum menemukan studi tetapi masih respon terhadap tindakan,
tentang keterlibatan keluarga dalam dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak
pemanfaatan jahe untuk mengatasi dapat mendeskripsikannya); 10 (nyeri
gangguan persendian, kebanyakan sangat berat, tidak mampu lagi
intervensi dilakukan langsung oleh peneliti berkomunikasi); 2) lembar observasi untuk
di Panti Werdha dan hanya fokus pada mengukur durasi nyeri yaitu lama waktu
intensitas nyeri (16,17), oleh karena itu dirasakan nyeri (dalam menit); 3) lembar
peneliti ingin mengembangkan pengaruh observasi untuk mengukur kualitas/sensasi
kompres hangat air rebusan jahe merah nyeri sendi (ditusuk-tusuk, kram; 4) lembar
terhadap keluhan penyakit sendi dengan observasi mengukur rentang gerak sendi;
memberdayakan keluarga di rumah. 5) lembar observasi tentang kemampuan
caregiver merawat (ketersediaan air
METODE PENELITIAN rebusan jahe, mencuci tangan pakai sabun,
Desain penelitian menggunakan mengatur posisi pasien, cara membasahi
rancangan pra-eksperimental one-group dan memeras alat kompres, cara menem-
pra-post test design untuk mengukur pelkan alat kompres, cara mengganti
keluhan penyakit sendi (intensitas,durasi perasan washlap,komunikasi caregiver ke
dan kualitas nyeri sendi serta rentang gerak pasien, frekuensi kompres) diberi skore 1-4
sendi) sebelum dan setelah diberi perlakuan (1=kurang baik; 2=cukup; 3=baik; 4=
kompres hangat air rebusan jahe oleh sangat baik) dan total skore(< 17= kinerja
anggota keluarga (caregiver). Populasi buruk; 18-20=kinerja cukup; 21-25=kinerja
adalah semua keluarga yang mempunyai baik; >25=kinerja sangat baik).
anggota keluarga mengalami keluhan Peneliti menyiapkan jahe merah 1,5
penyakit sendi. Cara pemilihan sampel kg/partisipan, dikemas 100 gram/bungkus
adalah purposive sampling dengan kriteria dan disimpan dalam lemari pendingin,
bersedia menjadi partisipan, mengalami washlap dan handschoon kemudian
keluhan nyeri sendi (tetapi tidak bengkak membagi ke setiap partisipan.
Tabel 3.Kinerja Caregiver dalam Melakukan Kompres Hangat Air Rebusan Jahe di
Kelurahan Kawatuna Tahun 2017 (n=30)
Kinerja Caregiver Pasien n %
Skor Kinerja
17-20 (cukup) 3 12.5
21-25 (baik) 7 29.2
>25 (sangat baik) 14 58.3
Lama Kompres
1 hari 1 3.3
2 hari 6 20.0
3 hari 10 33.3
4 hari 3 10.0
5 hari 7 23.3
6 hari 3 10.0
Frekuensi Kompres
1 kali/hari 1 3,3
2 kali/hari 2 6,7
3 kali/hari 24 80
4 kali/hari 3 10
kompres tiga kali dalam sehari sebanyak 24 Perbedaan Keluhan Penyakit Sendi
orang (80%). Sebelum dan Setelah Kompres Hangat
Air Rebusan Jahe
Tabel 4. Distribusi Keluhan Pasien Penyakit Sendi Sebelum dan Setelah Kompres Hangat Air
Rebusan Jahe di Kelurahan Kawatuna Tahun 2017 (n=30)
Keluhan Sebelum perlakuan Setelah perlakuan Uji Wilcoxon
n % n % Value (ρ)
Intensitas nyeri
0 (tanpa nyeri) 19 63,33
1-3 (ringan) - - 6 0,20 0,000 *
4-6 (sedang) 28 93,33 5 0,17
7-10 (berat) 2 6,67 - -
Durasi nyeri
Hilang (0) - - 19 63,3
≤ 30 menit 21 70 7 23,3 0,000 *
>30-60 menit 5 16,7 2 6,7
>60 menit 4 13,3 2 6,7
Kualitas Nyeri/ Sensasi
Ditusuk-tusuk 30 100 3 0,1
Sensasi Berat 30 100 3 0,1 0,000 *
Sensasi Ringan - - 27 99
Rentang Gerak
Menurun/kaku 5 16,7 - - Tidak memenuhi
Maksimal 25 83,3 30 100 Syarat uji
Keterangan : *Bermakna/Signifikan
cenderung menurunkan persentase keluhan rentang 40-60 tahun. (1,2) 64,3% dari 30
penyakit sendi. responden osteoarthritis di Pejen Kangin
Berdasarkan Uji Wilcoxon dapat berumur 60-65 tahun di .(18)
diketahui bahwa terdapat perbedaan Karakteristik caregiver terbanyak
intensitas nyeri, durasi nyeri dan pada golongan dewasa awal (> 18-40
kualitas/sensasi nyeri sendi yang bermakna tahun), tingkat pendidikan SMA dan anak
sebelum dan setelah perlakuan karena penderita, 94% anak pertama. Hal tersebut
semua nilai ρ < 0,05. Kompres hangat air menunjukkan golongan umur yang
rebusan jahe berpengaruh terhadap produktif, tingkat pendidikan cukup dan
penurunan intensitas dan durasi nyeri sendi anak merupakan penolong bagi orang-
serta sensasi tidak nyaman pada penderita tuanya. Tingkat pendidikan yang cukup
penyakit sendi. berpengaruh dalam berperilaku dan
tanggung jawab termasuk dalam keluarga.
PEMBAHASAN Anak sulung adalah tumpuan pertama bagi
Karakteristik penderita yang orangtua.(19)
dibahas adalah jenis kelamin, umur dan Kinerja caregiver dalam membe-
keluhan penderita. rikan kompres hangat air rebusan jahe
Jenis kelamin penderita adalah adalah lebih dari sebagian bekerja sangat
sebagian besar adalah perempuan. Temuan baik. Selama observasi, semua caregiver
ini sejalan dengan hasil penelitian lain, mengalami peningkatan kinerja (pening-
bahwa 30 penderita osteoarthritis di Pejeng katan skore) setiap hari. Hal ini terjadi
Kangin yang disurvei, 34 orang (81%) karena adanya dukungan yang tinggi
berjenis kelamin perempuan.(18) terhadap anggota keluarganya yang sakit
Penyakit sendi osteoarthritis lebih dan serumah. Caregiver yang paling baik
banyak ditemukan pada wanita, lebih adalah anggota keluarga dan satu rumah.
meningkat pada wanita yang menopause Anggota keluarga adalah sumber daya
karena telah terjadi penurunan hormon penting dalam pemberian layanan
estrogen yang berdampak pada kesehatan bagi individu dan keluarga.(3,19)
pembentukan tulang yang tidak maksimal. Caregiver melakukan kompres
Selain itu, dapat disebabkan juga karena setiap hari sampai keluhan hilang atau
stress mekanik atau ketidakstabilan sendi.(2) menurun dan terbanyak pada frekuensi tiga
Pasien perempuan yang ditemukan pada kali sehari. Hal inilah yang menunjukkan
penelitian ini, sebagian besar adalah kemampuan keluarga merawat anggota
pekerja keras, seperti berkebun, keluarga yang sakit sangat diharapkan.
berternak/penggembala, mencari kayu Keluarga sebagai fokus
bakar, berjualan di pasar sehingga pemberdayaan untuk melaksanakan fungsi
cenderung banyak menggunakan otot yang keluarga sebagai fungsi perawatan
berisiko terhadap ketidakstabilan sendi. kesehatan.(3,4) Keluargalah yang paling
Umur pasien sebagian besar berada mengerti sesuatu yang dibutuhkan dan
pada golongan umur dewasa tengah (> 40- dipahami oleh anggota keluarga yang sakit.
65 tahun). Hasil tersebut didukung oleh Dukungan fisik dan kasih sayang dapat
hasil studi sebelumnya menjelaskan bahwa ditunjukkan langsung oleh caregiver
prevalensi tertinggi pada penyakit sehingga dapat meningkatkan
osteoarthritis dan rhemathoid adalah keharmonisan dalam keluarga, oleh karena
itu caregiver perlu mendapat pengajaran Dampak lain yang dikemukan oleh
terlebih dahulu oleh petugas kesehatan 23 pasien (76,67%) adalah mengatakan
sehingga dapat melakukan tugas dan “enak tidur”. Pernyataan pasien tentang
perannya yang memuaskan (4,6). manfaat kompres hangat rebusan air jahe
Hasil uji Wilcoxon menunjukkan merah adalah “Alhamdulillah, terima kasih,
ada pengaruh signifikan kompres hangat sangat mujarab, enak, enak sekali, bagus,
air rebusan jahe oleh keluarga terhadap setuju sekali disebarluaskan, hemat biaya,
penurunan intensitas, durasi dan sensasi ongkos murah, enak perasaan, sudah ada
berat serta rasa kaku akibat penyakit sendi. obatnya yang mudah didapat, akan dilaku-
Rimpang jahe mengandung kan jika kambuh, mau menanam jahe di
beberapa komponen biokatif seperti halaman”.
gingerol bermanfaat untuk anti inflamasi Keterlibatan keluarga dalam
mengurangi nyeri, menghantarkan panas melakukan perawatan penyakit sendi
dan mencegah kerusakan kartilago. Jahe merupakan factor predisposisi terjadinya
juga mengandung salicylat yang mencegah pengaruh yang signifikan. Perawatan yang
produksi prostaglandin sebagai pencetus dilakukan di rumah oleh anggota keluarga
nyeri dan ketidaknyamanan.(9,10,) Surat Al dapat disesuaikan oleh kebutuhan pasien
Insan ayat 17 dalam Al Quran juga telah termasuk waktu dan frekuensi pemberian.
menjelaskan bahwa jahe itu bermanfaat
untuk kesehatan.(20) KESIMPULAN DAN SARAN
Kompres dengan jahe dapat Kesimpulan penelitian adalah
menurunkan nyeri sendi secara berangsur- anggota keluarga berperan sangat baik
angsur dan meningkatkan fleksibilitas sebagai caregiver dalam melakukan
gerak sendi (11), kompres jahe efektif kompres hangat air rebusan jahe sehingga
menurunkan intensitas nyeri sendi pada dapat mengurangi atau menghilangkan
lansia di Panti Werdha (7). berefek terhadap keluhan penyakit sendi yaitu intensitas,
penurunan intensitas nyeri tanpa melihat durasi, dan kualitas/sensasi nyeri sendi,
durasi dan sensasi lain yang tidak meningkatkan rentang gerak sendi yang
menyenangkan.(18) kaku, memperbaiki kualitas tidur terhadap
Kompres hangat berdampak pada pasien di rumah.
peningkatan metabolisme sehingga aliran Disarankan kepada masyarakat
darah meningkat, tarnsportasi oksigen dan yang mengalami keluhan penyakit sendi
nutrisi adekuat, mengalirkan leucocyt- untuk perawatan dengan terapi
leukocyt sehingga mengurangi mediator- nonfarmakologi serta sebagai evidence
mediator nyeri dan nyeri berkurang. Air base practice untuk penerapan di fasilitas
hangat dapat meningkatkan efek relaksasi kesehatan, baik Puskesmas atau Rumah
sehingga hormon endorfhin dikeluarkan Sakit.
yang merupakan analgesic alami. Air
hangat dapat meningkatkan elastisitas UCAPAN TERIMA KASIH
kolagen yang bermanfaat terhadap Penulis mengucapkan terima kasih kepada
fleksibilitas pergerakan,(2) membuka pem- seluruh civitas AKPER Pemda Donggala,
buluh darah sehingga kandungan jahe asisten peneliti (Melisa, Rifanda, Uswatun,
“gingerol” langsung bersirkulasi sistemik Arnidah), perawat PKM Kawatuna,
yang memberikan efek terapeutik.(14) Ka.Subdin KIA Kota Palu