Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No.

3, Oktober 2018 : 1-78

PENGARUH KOMPRES HANGAT AIR REBUSAN JAHE MERAH TERHADAP KELUHAN


PENYAKIT SENDI MELALUI PEMBERDAYAAN KELUARGA

Andi Saifah*

Prodi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako


*
Email : Saifah90@Yahoo.co.id

ABSTRAK
Penyakit persendian merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Keluhan utama
adalah nyeri dan kekakuan sendi. Kompres air hangat dapat melancarkan sirkulasi darah. Jahe berfungsi
melawan peradangan, mengurangi nyeri, menghantarkan panas dan mencegah kerusakan kartilago.
Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh kompres hangat air rebusan jahe merah terhadap
keluhan penyakit sendi melalui pemberdayaan keluarga di Kelurahan Kawatuna. Desain penelitian
adalah pra-eksperimental one-group pra-post test design. Populasi penelitian adalah semua keluarga
yang mempunyai anggota keluarga mengalami keluhan penyakit sendi. Pemilihan sampel secara
purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 30 keluarga. Instrument penelitian adalah lembar
observasi: nyeri sendi (intensitas, durasi, kualitas) ,rentang gerak, kinerja caregiver keluarga. Uji
analisis yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan semua ρ value= 0,000,
terdapat perbedaan bermakna intensitas, durasi dan kualitas nyeri sendi, rentak gerak sendi sebelum dan
setelah pemberian kompres hangat air rebusan jahe merah oleh caregiver serta meningkatkan kualitas
tidur 23 pasien (76,67%). Kesimpulan penelitian adalah kompres hangat air rebusan jahe merah oleh
anggota keluarga berpengaruh dalam mengurangi atau menghilangkan keluhan penyakit sendi pasien.
Disarankan kepada masyarakat, Puskesmas atau Rumah sakit untuk mengaplikasikan kompres hangat
air rebusan jahe merah sebagai intervensi nonfarmakologi dalam mengatasi keluhan penyakit sendi.

Kata Kunci : Kompres hangat, air rebusan jahe merah, penyakit sendi, pemberdayaan, keluarga

ABSTRACT

Joint disease is one of the public health problems in Indonesia. The main complaints are joint pain and
stiffness. Warm water compresses can promote blood circulation. Ginger serves to fight inflammation,
reduce pain, deliver heat and prevent damage to the cartilage. The purpose of the study was to analyze
the effect of warm compresses of red ginger boiled water on complaints of joint disease through family
empowerment in Kelurahan Kawatuna This study was a pre experiment research with one group pre-
post test design. The study population was all families who had family members experiencing
complaints of joint disease. The sample selection was purposive sampling, the number of samples was
30 families. The research instrument was an observation sheet: joint pain (intensity, duration, quality),
range of motion, caregiver performance. The analysis test used was the Wilcoxon test. The results
obtained all ρ value = 0,000, there were significant differences in the intensity, duration and quality of
joint pain, the range of motion of the joints before and after giving warm compresses of red ginger
boiled water by the caregiver and improving sleep quality for 23 patients (76.67%) The conclusion of
the study is that warm compresses of red ginger boiled water by family members are influential in
reducing or eliminating complaints of joint disease in patients.It is recommended to the community,
Puskesmas or Hospital to apply warm compresses of red ginger boiled water as a non-pharmacological
intervention in dealing with complaints of joint disease.

Keywords : warm compress, red ginger boiled water, joint disease, empowerment, family

Healthy Tadulako Journal (A.Saifah : 37-47) 37


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 3, Oktober 2018 : 1-78

PENDAHULUAN berdengung, sakit kepala(2), terlebih lagi


Penyakit persendian dikenal sebagai jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama
penyakit reumatik. Tipe yang paling atau penggunaan yang tidak terkontrol
banyak adalah osteoarthritis, remathoid karena hanya membeli obat tanpa resep
arthritis, dan gout.(1) Penyakit persendian Dokter. Terdapatnya efek samping dari
didiagnosa berdasarkan keluhan pasien terapi farmakologis, mendorong para
berupa nyeri disertai kemerahan, bengkak ilmuwan kesehatan untuk menggunakan
dan kakakuan sendi. (2,3) terapi nonfarmakologis untuk mengatasi
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 penyakit atau keluhan penyakit, termasuk
menunjukkan prevalensi penyakit sendi penyakit persendian. Selain efek samping
tanpa membedakan tipenya berada pada obat, juga membutuhkan biaya yang cukup
posisi kedua penyakit terbanyak secara mahal.
Nasional yaitu sebesar 24,7%. Prevalensi Terapi nonfarmakologis dapat sebagai
penyakit sendi di Sulawesi Tengah tahun terapi modalitas, terapi alternative dan atau
2009 sebesar 29,7% (posisi ke-12 terapi komplementer. Terapi modalitas dan
Nasional), mengalami penurunan menjadi komplementer untuk proses penyembuhan
26,7% tahun 2013, tetapi mengalami dan pemulihan kesehatan pasien sangat
peningkatan posisi menjadi urutan ke-6.(3) dianjurkan karena telah terbukti secara
Hal tersebut menunjukkan Sulawesi ilmiah.(4,5) Terapi nonfarmakologis dapat
Tengah belum maksimal dibandingkan dipadukan antara terapi modalitas dan
dengan provinsi lain dalam terapi komplementer alternative untuk
penanggulangan penyakit sendi secara mengatasi keluhan sehingga meningkatkan
Nasional. Hasil Survey di Puskesmas kenyamanan pasien.
Kawatuna Kota Palu tentang prevalensi Aplikasi atau kompres panas/hangat
penyakit sendi menempati posisi ke-5 dari salah satu terapi modalitas untuk
10 penyakit terbanyak tahun 2016 sebanyak menurunkan nyeri.(5,6). Aplikasi
622 kasus (mean 52), sedangkan pada bulan panas/hangat lebih sering digunakan pada
Januari – Agustus 2017 ditemukan penyakit reumatik untuk mengurangi nyeri,
sebanyak 576 kasus (mean 72). kekakuan, spasme otot dan melancarkan
Berdasarkan rata-rata jumlah penderita peredaran darah. 1,2)
setiap bulan, terjadi peningkatan kasus dari Hasil studi menunjukkan penurunan
tahun 2016 ke tahun 2017. intensitas nyeri sendi pada lansia setelah
Tindakan untuk mengatasi penyakit diberi kompres air hangat (7), namun terjadi
persendian berupa terapi farmakologis dan sebaliknya pada sebagian pasien, kompres
nonfarmakologis (bukan obat kimia). panas/hangat dapat meningkatkan rasa
Terapi farmakologis seperti Nonsteroidal nyeri, spasme otot dan volume cairan
Antiinflammatory Drugs (NSAIDs) dan synovial. (2)
analgetik (anti nyeri) merupakan terapi Terapi komplementer alternative
yang paling sering diberikan untuk sebagai treatment penyakit sendi yang
mengatasi keluhan penyakit persendian. banyak dipubikasikan adalah “jahe”. Jahe
Namun, beberapa efek samping dari dipercaya dapat mengatasi beberapa
penggunaan obat NSAIDs dan analgetik keluhan penyakit persendian karena
antara lain dyspepsia, nausea, ulcer, berfungsi sebagai anti inflamasi,
perdarahan saluran pencernaan, telinga menurunkan nyeri dan kekakuan. (8,9,10,11)

38 Healthy Tadulako Journal (A.Saifah: 37-47)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 3, Oktober 2018 : 1-78

Jahe merah mempunyai kandungan minyak dan merah), kaku sendi dan tidak
atsiri paling tinggi dibanding varietas jahe mengonsumsi obat saat penelitian. Sampel
yang lain.(11) adalah 30 keluarga.
Hasil riset menemukan terdapat Instrument penelitian adalah 1) lembar
pengaruh kompres jahe (diparut) dalam observasi intensitas nyeri menggunakan
menurunkan intensitas nyeri sendi pada skala nyeri menurut Hayward yaitu
pasien berusia di atas 40 tahun. (7,12,13,14) meminta pasien memilih salah satu
disarankan untuk dilakukan secara mandiri bilangan (0-10) yang menurutnya paling
oleh pasien atau dibantu oleh anggota menggambarkan pengalaman nyeri yang
keluarga yang lain, meskipun penyediaan dirasakan yaitu 0 (tidak nyeri); 1-3 (nyeri
kompres jahe parutan lebih sukar dan ringan, secara objektif pasien dapat
“aneh” menurut 20 pasien.(11) Rekomendasi berkomunikasi); 4-6 (nyeri sedang, secara
Therkleson sejalan dengan program objektif pasien mendesis, menyeringai,
pemerintah yaitu Program Indonesia Sehat dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat
dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), mendeskripsikannya, dapat mengikuti
meskipun penanganan penyakit persendian perintah dengan baik); 7-9 (nyeri berat,
bukan indikator utama. (15) terkadang tidak dapat mengikuti perintah
Peneliti belum menemukan studi tetapi masih respon terhadap tindakan,
tentang keterlibatan keluarga dalam dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak
pemanfaatan jahe untuk mengatasi dapat mendeskripsikannya); 10 (nyeri
gangguan persendian, kebanyakan sangat berat, tidak mampu lagi
intervensi dilakukan langsung oleh peneliti berkomunikasi); 2) lembar observasi untuk
di Panti Werdha dan hanya fokus pada mengukur durasi nyeri yaitu lama waktu
intensitas nyeri (16,17), oleh karena itu dirasakan nyeri (dalam menit); 3) lembar
peneliti ingin mengembangkan pengaruh observasi untuk mengukur kualitas/sensasi
kompres hangat air rebusan jahe merah nyeri sendi (ditusuk-tusuk, kram; 4) lembar
terhadap keluhan penyakit sendi dengan observasi mengukur rentang gerak sendi;
memberdayakan keluarga di rumah. 5) lembar observasi tentang kemampuan
caregiver merawat (ketersediaan air
METODE PENELITIAN rebusan jahe, mencuci tangan pakai sabun,
Desain penelitian menggunakan mengatur posisi pasien, cara membasahi
rancangan pra-eksperimental one-group dan memeras alat kompres, cara menem-
pra-post test design untuk mengukur pelkan alat kompres, cara mengganti
keluhan penyakit sendi (intensitas,durasi perasan washlap,komunikasi caregiver ke
dan kualitas nyeri sendi serta rentang gerak pasien, frekuensi kompres) diberi skore 1-4
sendi) sebelum dan setelah diberi perlakuan (1=kurang baik; 2=cukup; 3=baik; 4=
kompres hangat air rebusan jahe oleh sangat baik) dan total skore(< 17= kinerja
anggota keluarga (caregiver). Populasi buruk; 18-20=kinerja cukup; 21-25=kinerja
adalah semua keluarga yang mempunyai baik; >25=kinerja sangat baik).
anggota keluarga mengalami keluhan Peneliti menyiapkan jahe merah 1,5
penyakit sendi. Cara pemilihan sampel kg/partisipan, dikemas 100 gram/bungkus
adalah purposive sampling dengan kriteria dan disimpan dalam lemari pendingin,
bersedia menjadi partisipan, mengalami washlap dan handschoon kemudian
keluhan nyeri sendi (tetapi tidak bengkak membagi ke setiap partisipan.

Healthy Tadulako Journal (A.Saifah : 37-47) 39


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 3, Oktober 2018 : 1-78

Cara kompres air hangat rebusan jahe : Caregiver diiinstruksikan untuk


1. Siapkan baskom, washlap atau handuk melakukan intervensi kepada pasien
kecil, 5 rimpang jahe merah (+ 100 selama 15 menit. Setelah itu, Peneliti
gram), 1 liter air; mengukur kembali (post-test) terkait
2. cuci 5 rimpang jahe dan iris tipis-tipis, perubahan keluhan penyakit sendi;
masukkan irisan ke dalam 1 liter air, 4. apabila pasien belum mengalami
rebus irisan irisan jahe sampai mendidih; keluhan, dimohon kepada keluarga
3. tuang rebusan jahe ke dalam Waskom, untuk menghubungi peneliti via
tunggu hingga suhu rebusan jahe handphone ketika keluhan penyakit
menjadi hangat (sesuai batas toleransi sendi kambuh;
pasien) tanpa campuran air dingin, 5. Treatment kompres hangat air rebusan
rebusan jahe siap digunakan; jahe dilakukan oleh caregiver secara
4. Atur posisi nyaman pasien; mandiri selama satu minggu dan
5. cuci tangan pakai sabun; diobservasi oleh peneliti atau asisten
6. Ambil waslap, basahi dengan air rebusan peneliti terhadap setiap keluarga/
jahe, lalu peras sedikit; partisipan.
7. tutup waskom rebusan jahe supaya Analisis data penelitian menggunakan
panasnya tidak cepat menghilang; analisis univariat dan bivariat. Analisis
8. 8)Tempelkan pada area yang sakit univariat disajikan dalam bentuk distribusi
sampai kehangatan washlap terasa frekuensi dan analisis bivariat menggu-
berkurang; nakan Uji Wilcoxon.
9. ulangi langkah 6,7,8 hingga 15 menit
HASIL
Langkah - langkah pengumpulan data: Karakteristik Partisipan
1. mengidentifikasi partisipan sesuai Karakteristik pasien yang diteliti adalah
criteria sampel melalui kader kesehatan jenis kelamin dan usia disajikan pada tabel
atau warga masyarakat; 1 yaitu sebagian besar pasien penyakit
2. meminta kesediaan keluarga sebagai sendi berjenis kelamin perempuan yaitu 28
partisipan dengan menandatangani orang (93,3%) dan golongan umur
informed consent selanjutnya dilakukan terbanyak adalah golongan dewasa tengah
pengumpulan data terkait biodata (> 44 – 65 tahun) sebesar 76,7%.
keluarga dan upaya penanganan Karakteristik keluhan pasien terkait
gangguan penyakit sendi; penyakit sendi adalah lama keluhan
3. memilih anggota keluarga sebagai penderita terbanyak pada rentang 1-7 hari
caregiver dan mengajarkan prosedur yaitu 18 orang (60%), sebagian besar
kompres hangat air rebusan jahe, apabila mengalami keluhan di lutut sebanyak 20
anggota keluarga (pasien) sedang orang (66,7%), semua (100%) penderita
merasa-kan keluhan sendi, peneliti merasa nyeri seperti ditusuk-tusuk dan rasa
langsung mengumpulkan data pra-test berat (seperti kram dan kaku), hanya 5
terkait inten-sitas, durasi, kualitas dan orang (16,67%) yang merasa terganggu
rentang gerak penyakit sendi, kemudian rentang geraknya.

40 Healthy Tadulako Journal (A.Saifah: 37-47)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 3, Oktober 2018 : 1-78

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Penyakit Sendi berdasarkan Jenis


Kelamin, Usia dan Keluhan di Kelurahan Kawatuna tahun 2017 (n=30)
Karakteristik Pasien n %
Jenis kelamin
Laki-laki 2 6,7
Perempuan 28 93,3
Usia
25-40 tahun (Dewasa Awal) 2 6.7
>40-65 tahun (Dewasa Tengah) 23 76.7
>65-75 tahun (Dewasa Lanjut) 3 10.0
>75 tahun (Dewasa Sangat Lanjut) 2 6.7
Lama Keluhan
1-7 hari 18 60.0
8-30 hari 7 23.3
31-90 hari 2 6.7
>90 hari 3 10.0
Lokasi Nyeri Sendi
Lutut 20 66.7
Lutut + siku 1 3.3
Jari kaki 2 6.7
Jari tangan 1 3.3
Pergelangan tangan 3 10.0
Lutut+jari tangan 2 6.7
Pergelangan kaki 1 3.3
Kualitas/sensasi nyeri
Rasa ditusuk-tusuk 30 100
Rasa berat (kram/kaku) 30 100
Rentang Gerak
Kaku (tidak maksimal) 5 16,67
Tidak kaku (maksimal) 25 83,33

Healthy Tadulako Journal (A.Saifah : 37-47) 41


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 3, Oktober 2018 : 1-78

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Caregiver Pasien Penyakit Sendi di Kelurahan


Kawatuna Tahun 2017 (n=30)
Karakteristik Caregiver Pasien n %
Usia
>12-18 tahun (remaja) 5 20,8
>18-40 tahun 15 62,5
>40-60 tahun 4 16,7
Tingkat Pendidikan
SD 2 8,35
SMP 5 20,8
SMA 15 62,5
PT 2 8,35
Status Hubungan dengan Pasien
Anak 17 56.7
Isteri 2 6.7
Suami 2 6.7
Cucu 2 6.7
Sepupu 1 3.3
Diri sendiri 6 20.0

Tabel 3.Kinerja Caregiver dalam Melakukan Kompres Hangat Air Rebusan Jahe di
Kelurahan Kawatuna Tahun 2017 (n=30)
Kinerja Caregiver Pasien n %
Skor Kinerja
17-20 (cukup) 3 12.5
21-25 (baik) 7 29.2
>25 (sangat baik) 14 58.3
Lama Kompres
1 hari 1 3.3
2 hari 6 20.0
3 hari 10 33.3
4 hari 3 10.0
5 hari 7 23.3
6 hari 3 10.0
Frekuensi Kompres
1 kali/hari 1 3,3
2 kali/hari 2 6,7
3 kali/hari 24 80
4 kali/hari 3 10

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui Berdasarkan tebel 3 dapat diketahui bahwa


bahwa karakteristik caregiver terbanyak lebih dari sebagian caregiver bekerja sangat
pada golongan dewasa awal (> 18-40 baik untuk mengurangi keluhan penyakit
tahun) yaitu 15 orang (62,5%), tingkat sendi Sebanyak 14 orang (58,3%), lama
pendidikan SMA sebanyak 15 orang waktu kompres terbanyak selama tiga hari
(62,5%) dan anak penderita (56,7%). (33,3%) dan sebagian besar melakukan

42 Healthy Tadulako Journal (A.Saifah: 37-47)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 3, Oktober 2018 : 1-78

kompres tiga kali dalam sehari sebanyak 24 Perbedaan Keluhan Penyakit Sendi
orang (80%). Sebelum dan Setelah Kompres Hangat
Air Rebusan Jahe

Tabel 4. Distribusi Keluhan Pasien Penyakit Sendi Sebelum dan Setelah Kompres Hangat Air
Rebusan Jahe di Kelurahan Kawatuna Tahun 2017 (n=30)
Keluhan Sebelum perlakuan Setelah perlakuan Uji Wilcoxon
n % n % Value (ρ)
Intensitas nyeri
0 (tanpa nyeri) 19 63,33
1-3 (ringan) - - 6 0,20 0,000 *
4-6 (sedang) 28 93,33 5 0,17
7-10 (berat) 2 6,67 - -
Durasi nyeri
Hilang (0) - - 19 63,3
≤ 30 menit 21 70 7 23,3 0,000 *
>30-60 menit 5 16,7 2 6,7
>60 menit 4 13,3 2 6,7
Kualitas Nyeri/ Sensasi
Ditusuk-tusuk 30 100 3 0,1
Sensasi Berat 30 100 3 0,1 0,000 *
Sensasi Ringan - - 27 99
Rentang Gerak
Menurun/kaku 5 16,7 - - Tidak memenuhi
Maksimal 25 83,3 30 100 Syarat uji
Keterangan : *Bermakna/Signifikan

Berdasarkan tabel.4 dapat diketahui intervensi kompres. Dapat disimpulkan


bahwa sebagian besar (93,3%) pasien bahwa kompres hangat air rebusan jahe
mengalami nyeri sedang sebelum diberikan cenderung menurunkan persentase keluhan
perlakuan kompres hangat air rebusan jahe penyakit sendi. Durasi nyeri sendi
dan sebagian besar (63,3%) nyeri hilang terbanyak pada kelompok 30 menit sebesar
setelah intervensi serta tidak terdapat lagi 70% sebelum intervensi dan 19 orang
nyeri berat. Durasi nyeri sendi terbanyak (63,3%) hilang nyeri sendi setelah kompres
pada kelompok 30 menit sebesar 70% hangat air rebusan jahe.
sebelum intervensi dan 19 orang (63,3%) Sebagian kecil (16,7%) rentang
hilang nyeri sendi setelah kompres hangat gerak menurun (agak kaku) dan semua
air rebusan jahe. (100%) pasien mengalami “rasa” sensasi
Sebagian kecil (16,7%) rentang berat dan seperti ditusuk-tusuk sebelum
gerak menurun (agak kaku) dan semua intervensi dan sebaliknya semua (100%)
(100%) pasien mengalami “rasa” sensasi rentang gerak maksimal lagi meningkat dan
berat dan seperti ditusuk-tusuk sebelum hampir semua (99%) mengalami sensasi
intervensi dan sebaliknya semua (100%) ringan pada persendian setelah diberi
rentang gerak maksimal lagi meningkat dan intervensi kompres. Dapat disimpulkan
hampir semua (99%) mengalami sensasi bahwa kompres hangat air rebusan jahe
ringan pada persendian setelah diberi

Healthy Tadulako Journal (A.Saifah : 37-47) 43


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 3, Oktober 2018 : 1-78

cenderung menurunkan persentase keluhan rentang 40-60 tahun. (1,2) 64,3% dari 30
penyakit sendi. responden osteoarthritis di Pejen Kangin
Berdasarkan Uji Wilcoxon dapat berumur 60-65 tahun di .(18)
diketahui bahwa terdapat perbedaan Karakteristik caregiver terbanyak
intensitas nyeri, durasi nyeri dan pada golongan dewasa awal (> 18-40
kualitas/sensasi nyeri sendi yang bermakna tahun), tingkat pendidikan SMA dan anak
sebelum dan setelah perlakuan karena penderita, 94% anak pertama. Hal tersebut
semua nilai ρ < 0,05. Kompres hangat air menunjukkan golongan umur yang
rebusan jahe berpengaruh terhadap produktif, tingkat pendidikan cukup dan
penurunan intensitas dan durasi nyeri sendi anak merupakan penolong bagi orang-
serta sensasi tidak nyaman pada penderita tuanya. Tingkat pendidikan yang cukup
penyakit sendi. berpengaruh dalam berperilaku dan
tanggung jawab termasuk dalam keluarga.
PEMBAHASAN Anak sulung adalah tumpuan pertama bagi
Karakteristik penderita yang orangtua.(19)
dibahas adalah jenis kelamin, umur dan Kinerja caregiver dalam membe-
keluhan penderita. rikan kompres hangat air rebusan jahe
Jenis kelamin penderita adalah adalah lebih dari sebagian bekerja sangat
sebagian besar adalah perempuan. Temuan baik. Selama observasi, semua caregiver
ini sejalan dengan hasil penelitian lain, mengalami peningkatan kinerja (pening-
bahwa 30 penderita osteoarthritis di Pejeng katan skore) setiap hari. Hal ini terjadi
Kangin yang disurvei, 34 orang (81%) karena adanya dukungan yang tinggi
berjenis kelamin perempuan.(18) terhadap anggota keluarganya yang sakit
Penyakit sendi osteoarthritis lebih dan serumah. Caregiver yang paling baik
banyak ditemukan pada wanita, lebih adalah anggota keluarga dan satu rumah.
meningkat pada wanita yang menopause Anggota keluarga adalah sumber daya
karena telah terjadi penurunan hormon penting dalam pemberian layanan
estrogen yang berdampak pada kesehatan bagi individu dan keluarga.(3,19)
pembentukan tulang yang tidak maksimal. Caregiver melakukan kompres
Selain itu, dapat disebabkan juga karena setiap hari sampai keluhan hilang atau
stress mekanik atau ketidakstabilan sendi.(2) menurun dan terbanyak pada frekuensi tiga
Pasien perempuan yang ditemukan pada kali sehari. Hal inilah yang menunjukkan
penelitian ini, sebagian besar adalah kemampuan keluarga merawat anggota
pekerja keras, seperti berkebun, keluarga yang sakit sangat diharapkan.
berternak/penggembala, mencari kayu Keluarga sebagai fokus
bakar, berjualan di pasar sehingga pemberdayaan untuk melaksanakan fungsi
cenderung banyak menggunakan otot yang keluarga sebagai fungsi perawatan
berisiko terhadap ketidakstabilan sendi. kesehatan.(3,4) Keluargalah yang paling
Umur pasien sebagian besar berada mengerti sesuatu yang dibutuhkan dan
pada golongan umur dewasa tengah (> 40- dipahami oleh anggota keluarga yang sakit.
65 tahun). Hasil tersebut didukung oleh Dukungan fisik dan kasih sayang dapat
hasil studi sebelumnya menjelaskan bahwa ditunjukkan langsung oleh caregiver
prevalensi tertinggi pada penyakit sehingga dapat meningkatkan
osteoarthritis dan rhemathoid adalah keharmonisan dalam keluarga, oleh karena

44 Healthy Tadulako Journal (A.Saifah: 37-47)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 3, Oktober 2018 : 1-78

itu caregiver perlu mendapat pengajaran Dampak lain yang dikemukan oleh
terlebih dahulu oleh petugas kesehatan 23 pasien (76,67%) adalah mengatakan
sehingga dapat melakukan tugas dan “enak tidur”. Pernyataan pasien tentang
perannya yang memuaskan (4,6). manfaat kompres hangat rebusan air jahe
Hasil uji Wilcoxon menunjukkan merah adalah “Alhamdulillah, terima kasih,
ada pengaruh signifikan kompres hangat sangat mujarab, enak, enak sekali, bagus,
air rebusan jahe oleh keluarga terhadap setuju sekali disebarluaskan, hemat biaya,
penurunan intensitas, durasi dan sensasi ongkos murah, enak perasaan, sudah ada
berat serta rasa kaku akibat penyakit sendi. obatnya yang mudah didapat, akan dilaku-
Rimpang jahe mengandung kan jika kambuh, mau menanam jahe di
beberapa komponen biokatif seperti halaman”.
gingerol bermanfaat untuk anti inflamasi Keterlibatan keluarga dalam
mengurangi nyeri, menghantarkan panas melakukan perawatan penyakit sendi
dan mencegah kerusakan kartilago. Jahe merupakan factor predisposisi terjadinya
juga mengandung salicylat yang mencegah pengaruh yang signifikan. Perawatan yang
produksi prostaglandin sebagai pencetus dilakukan di rumah oleh anggota keluarga
nyeri dan ketidaknyamanan.(9,10,) Surat Al dapat disesuaikan oleh kebutuhan pasien
Insan ayat 17 dalam Al Quran juga telah termasuk waktu dan frekuensi pemberian.
menjelaskan bahwa jahe itu bermanfaat
untuk kesehatan.(20) KESIMPULAN DAN SARAN
Kompres dengan jahe dapat Kesimpulan penelitian adalah
menurunkan nyeri sendi secara berangsur- anggota keluarga berperan sangat baik
angsur dan meningkatkan fleksibilitas sebagai caregiver dalam melakukan
gerak sendi (11), kompres jahe efektif kompres hangat air rebusan jahe sehingga
menurunkan intensitas nyeri sendi pada dapat mengurangi atau menghilangkan
lansia di Panti Werdha (7). berefek terhadap keluhan penyakit sendi yaitu intensitas,
penurunan intensitas nyeri tanpa melihat durasi, dan kualitas/sensasi nyeri sendi,
durasi dan sensasi lain yang tidak meningkatkan rentang gerak sendi yang
menyenangkan.(18) kaku, memperbaiki kualitas tidur terhadap
Kompres hangat berdampak pada pasien di rumah.
peningkatan metabolisme sehingga aliran Disarankan kepada masyarakat
darah meningkat, tarnsportasi oksigen dan yang mengalami keluhan penyakit sendi
nutrisi adekuat, mengalirkan leucocyt- untuk perawatan dengan terapi
leukocyt sehingga mengurangi mediator- nonfarmakologi serta sebagai evidence
mediator nyeri dan nyeri berkurang. Air base practice untuk penerapan di fasilitas
hangat dapat meningkatkan efek relaksasi kesehatan, baik Puskesmas atau Rumah
sehingga hormon endorfhin dikeluarkan Sakit.
yang merupakan analgesic alami. Air
hangat dapat meningkatkan elastisitas UCAPAN TERIMA KASIH
kolagen yang bermanfaat terhadap Penulis mengucapkan terima kasih kepada
fleksibilitas pergerakan,(2) membuka pem- seluruh civitas AKPER Pemda Donggala,
buluh darah sehingga kandungan jahe asisten peneliti (Melisa, Rifanda, Uswatun,
“gingerol” langsung bersirkulasi sistemik Arnidah), perawat PKM Kawatuna,
yang memberikan efek terapeutik.(14) Ka.Subdin KIA Kota Palu

Healthy Tadulako Journal (A.Saifah : 37-47) 45


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 3, Oktober 2018 : 1-78

(drg.Luthfiah,M.Kes), dan Kader Current Evidence. International Journal


Kesehatan (Ibu Fatni) yang telah membantu of Preventive Medicine, 2013 Apr; 4
dalam pengumpulan data sampai dengan (Suppl 1): S36-S42.
diseminasi hasil penelitian. 11. Therkleson, T. Ginger compress
therapy for adults with osteoarthritis.
DAFTAR PUSTAKA Journal of Advanced Nursing, 2010
1. Black,J.M & Hawks,J.H. Medical Oct; 66(10): 2225-2233
surgical nursing. Eighth edition.vol.1. 12. Wijayanto, A. Pengaruh kompres
Elsevier Sanders. 2009. St Louis hangat dengan jahe terhadap penurunan
Missouri skala nyeri osteoarthritis di Desa Wagir
2. Lewis at al. Medical Surgical nursing. Kidul Kecamatan Pulung. 2017. Umpo.
Eighth edition. International ac. Id Lase, E.H. Pengaruh kompres
edition.vol.1 & 2. Elseiver jahe terhadap intensitas nyeri
Mosby.2011. USA rhemathoid arthritis usia di atas 40
3. Kemenkes.RI. Riskesdas. 2013. Jakarta tahun di lingkungan kerja Puskesmas
4. Depkes RI. Kepmenkes RI nomor Tiga Balata tahun 2015
908/Menkes/SK/VII/2010 tentang 13. Therkleson, T. Topical ginger treatment
pedoman penyelenggaraan pelayanan with a compress or patch for
keperawatan keluarga. 2010 osteoarthritis symptoms. Journal of
5. Snyder & Lindquist. Complementary & holistic nursing, 2014 Sep; 32 (3): 173-
Alternative : Therapies in Nursing. 182
Sixth edition. Springer Publishing 14. Kemenkes RI. Pedoman Umum
Company.2010.New York Program Indonesia Sehat dengan
6. Bulechek etall. Nursing Intervention Pendekatan Keluarga. 2016
Classification (NIC). Elsevier. 2013. 15. Ardiansyah. Pengaruh kompres hangat
Philadelphia rebusan jahe terhadap nyeri pada
7. Izza, S. Perbedaan efektifitas penderita osteoarthritis lutut di panti
pemberian kompres air hangat dan wredha Dharma Bhakti Surakarta.
kompres jahe terhadap penurunan nyeri 2015. Eprints. Ums.ac.id
sendi pada lansia di unit rehabilitasi 16. Kadek, D.M.P. Perbedaan kompres
sosial Wening Wardoyo Ungaran. 2015 hangat jahe dan back massage terhadap
8. Black, C.D & O’Connor,P.J (2010). penurunan skala nyeri ekstremitas
Acute effect of dietary ginger on muscle bawah pada lansia dengan remathoid
pain induced by eccentric exercise. atrhitis di Banjar Abasan Singapadu
2010 Tengah. 2015. Erepo. Unud.ac.id
9. Bode,A.M & Dong,Z. The Amazing 17. Prihandini,I.G.A.S. Pengaruh kompres
and Mighty Ginger. Chapter 7. NCBI hangat rebusan parutan jahe terhadap
bookshelf, a service of the National nyeri pada lansia dengan osteoarthritis
Library of Medicine, National Institus di Pejen kangin Kabupaten Gianyar.
of health. 2011 Jurnal dunia kesehatan vol.5.no.2.
10. Mashhadi et al. Anti-Oxidative and 2015.
Anti-Inflammatory Effects of Ginger in
health and Phisical Activity: Review of

46 Healthy Tadulako Journal (A.Saifah: 37-47)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 3, Oktober 2018 : 1-78

18. Kaakinen et al. Family health care 2010. Philadelphia,PA .Ashshiddiqi,


nursing: theory, practice and research. dkk (1971). Alquran dan
Fourth edition. F.A Davis Company. terjemahannya.

Healthy Tadulako Journal (A.Saifah : 37-47) 47

Anda mungkin juga menyukai