Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN OBSERVASI KEWIRAUSAHAAN

KIOS LUTFI

DI SUSUN

OLEH :

NURHIDAYA AHMAD A41118058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN 2020
BAB I

HASIL OBSERVASI

A. PROFIL HOME INDUSTRY


Nama Tokoh : Kios Lutfi
Alamat : Jl. Soraja, Desa Teteaji, Kec. Tellu Limpoe, Kab.
Sidenreng Rappang
Nama Pemilik (wirausaha) : Lahamuddin
Tahun Berdiri : 2018
Bidang Usaha : Menjual Campuran
Sejarah singkat berdirinya Kios Lutfi adalah dulu pemilik pada awalnya pernah
ikut usaha orang tua menjual kue seperti roti bakas, mie sumpit dan lain-lain.Dengan
pengalaman tersebut beliau memikirkan ingin membuka usaha sendiri. Dan Akhirnya
beliau membuka usaha sendiri dengan menjual campuran seperi cemilan, bahan pokok
makanan dan lain-lain. Setelah itu, beliau mencoba lagi menjual ice cream dan alhasil
banyak yang berminat membeli. Awalnya hanya berjualan di bawah rumah, setelah 1
tahun berlalu akhirnya ia bisa membuat kios-kios kecil.

B. PERMODALAN
Bapak lahamuddin memulai usahanya di Teteaji, Kec. Tellu Limpoe, Kab. Sidrap, Prov.
Sulawesi Selatan dengan modal awal Rp. 2.000.000,- yang didapat dari hal menjual ikut
dengan orang tua. Memulai pertamakali dengan barang-barang umum yang banyak
diminati oleh orang-orang disekitarnya.
C. UNTUNG-RUGI
Memperoleh keuntungan ketika konsumen tidak melakukan peminjaman. Dan
mengalami kerugian ketika banyak konsumen yang berhutang ditambah.

D. PROSES PRODUKSI DAN PEMASARAN


Barang diproduksi di tokoh grosir kemudian di jual kembali dan pemasaran dilakukan di
rumah tanpa jasa sales.
E. PEMBUKUAN USAHA
Bapak lahamuddin melakukan pembukuan atas hasil usahanya setiap barang menipis dan
membuatkan buku hutang. Bapak lahamuddin tidak pernah mengambil uang dari modal
untuk kepentingan pribadi (prive). Namun, apabila ada laba dari mdal yang beliau kelolah
barulah beliau mengambilnya untuk memperbaiki peralatan dan kebutuhan hidup lainnya.

F. KENDALA YANG DIHADAPI


Memberikan Kebebasan kepada orang lain untuk berhutang dan terkadang beliau lupa
untuk mecatatnya dipembukuan hutang.

G. LAPORAN HASIL WAWANCARA


Pewawancara : “Assalamualaikum pak , selamat malam. Permisi boleh saya minta
waktunya sebentar?”
Pak laha : “Waalaikum salam, iya ada apa yah?”
Pewawancara : “Begini pak, saya dari Mahasiswa UNTAD. Apakah saya boleh
mewawancarai bapak? Untuk memenuhi tugas observasi kewirausaahan terhadap
pedaganng micro.”
Pak laha : “oh iya, boleh dek, silahkan. Tetapi tidak papakan kalau saya
diwawancara sambil mengerjakan yang lain.”
Pewawancara : “ tidak papa pak. Kalau begitu saya langsung saja mulai wawancaranya
supaya tidak terlalu lama mengganggu waktu bapak.”
Pewawancara : “ pertama kalau boleh saya perlu identitas bapak. Nama bapak siapa?”
Pak laha : “ nama saya lahamuddin”
Pewawancara : “ sudah berapa lama bapak berdagang dikawasan ini?”
Pak laha : “saya berdagang disini sudah 2 tahun lebih sejak tahun 2018.”
Pewawancara : “sebelum menjadi pedagang, Apakah bapak pernah memiliki profesi
lain?”
Pak laha : “sebelum mendirikan kios ini, saya pernah berjualan bersama istris
dengan ikut bersama orang tua. Setalah itu kami mengumpulkan modal, hihangga modal
yang terkumpul itu sekitar 2 juta lebih. Awalnya hanya menjual dibawah rumah itupun
banyak hanya sedikit dan yang saya jual hanya barang-barang umum yang sering
diminati oleh warga disekitar sini. setelah berjalan kurang lebih 1 tahun, akhirnya saya
bisa mendirikan kios-kios sendiri.
Pewawancara : “ berarti sudah lumayan lama yah pak.”
Pewawancara : “kendala apa yang sering dihadapi selama berdagang pak?”
Pak laha : “tantangan yang paling susah dihadapi yaitu selama berdagang saya
menerapkan bebas untuk berutang karena dengan seperti itu barang saya akan terjual
terus. Akan tetapi, yang paling menghambat perkembangannya itu karna sering kali saya
lupa menulis di pembukuan utang.”
Pewawancara : “hehehe, tantangan ini sangat besar sekali apalagi dikawasan kampung
yang sudah menjadi tradisi disetiap pedagang kecil. Kalau boleh tau apakah selama
membuka kios ini bapak mendapatkan keuntungan yang banyak atau malah mengalami
kerugian?
Pak laha : “ tergantung dek, tidak ada yang melalukan pinjaman atau berutang ada
untung dan dari keuntungan itu bisa saya putar kembali. Tapi kalau banyak yang hutang
biasa mengalami kerugian karna terkadang uang pribadi yang dipakai untuk memberi
barang yang sudah habis dan karena saya mempunya i anak yang masih kecil sering
sekali hanya mengambil barang dan disitulah menjadi titik kerugian saya selama
berdagang”
Pewawancara : “Baik pak, terima kasih atas waktunya. Semoga usaha bapak semakin
sukses. Saya pamit pak”
Pak laha : “Aaamiin, terima kasih doanya dek. Iya dek.”
BAB II

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

            Jadi setelah penulis melakukan observasi ke lapangan yaitu Kios Lutfi, dapat disimpulkan
bahwa usaha kewirausahaan walau merintis dari bawah dapat berjalan dengan baik apabila
niat/keinginan yang kuat jika dijalani dengan ulet, semangat, dan kerja keras walaupun sering
jatuh bangun, insyaallah usaha apapun akan berjalan sesuai keinginan. Jangan takut gagal dan
berinovasi atau mencoba hal-hal baru dalam berwirausaha.

3.2 Saran

            Kalau  ingin melakukan studi lapangan/observasi sebaiknya buatlah perencanaan yang


matang. Dari persiapan peralatan, pertanyaan dan lain-lain yang dianggap perlu dalam penelitian
yang akan dilaksanakan. Usahakan buatlah janji dengan pemilik toko wirausaha sebelum
melakukan observasi agar penelitian berjalan lancar.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai