1. Analisa Kebutuhan Kripik Sale Pepaya, industry Brownies Pepaya, Industri Abon Nabati,
Industri Manisan Pepaya.
Analisa jumlah produksi bertujuan untuk mendapatkan target produksi yang ingin dicapai
pada tahun 2039. Untuk menghitungnya digunakan asumsi sebagai berikut:
1.1 Analisa Kebutuhan Kripik Sale Pepaya
Tabel 1
Luasan Konsep Bahan Baku
Dari tabel diatas maka dapat diketahui apabila semua lahan konsep tanaman buah pepaya
dimaksimalkan, maka dapat ditanami dengan 588.000 tanaman buah pepaya. Asumsi 1 Ha
menghasilkan 15 ton Dengan daur panen sekali setahun, maka dapat dihitung bahwa dalam
setahun dengan memaksimalkan lahan 490 Ha menghasilkan 7.350 ton buah pepaya
Maka dapat diperkirakan produksi buah mangga sebesar 7.350.000 kg/tahun atau
20.137 kg/hari
Perlu mengidentifikasi kebutuhan tanaman buah pepaya Provinsi DIY dan Kabupaten
Gunungkidul. Berikut perhitungannya:
Maka dapat diperkirakan produksi buah mangga sebesar 7.350.000 kg/tahun atau
20.137 kg/hari
Perlu mengidentifikasi kebutuhan tanaman buah pepaya Provinsi DIY dan Kabupaten
Gunungkidul. Berikut perhitungannya:
Dari tabel diatas maka dapat diketahui apabila semua lahan konsep tanaman buah pepaya
dimaksimalkan, maka dapat ditanami dengan 588.000 tanaman buah pepaya. Asumsi 1 Ha
menghasilkan 15 ton Dengan daur panen sekali setahun, maka dapat dihitung bahwa dalam
setahun dengan memaksimalkan lahan 490 Ha menghasilkan 7.350 ton buah pepaya
Maka dapat diperkirakan produksi buah mangga sebesar 7.350.000 kg/tahun atau
20.137 kg/hari
Perlu mengidentifikasi kebutuhan tanaman buah pepaya Provinsi DIY dan Kabupaten
Gunungkidul. Berikut perhitungannya:
Dari tabel diatas maka dapat diketahui apabila semua lahan konsep tanaman buah pepaya
dimaksimalkan, maka dapat ditanami dengan 588.000 tanaman buah pepaya. Asumsi 1 Ha
menghasilkan 15 ton Dengan daur panen sekali setahun, maka dapat dihitung bahwa dalam
setahun dengan memaksimalkan lahan 490 Ha menghasilkan 7.350 ton buah pepaya
Maka dapat diperkirakan produksi buah mangga sebesar 7.350.000 kg/tahun atau
20.137 kg/hari
Perlu mengidentifikasi kebutuhan tanaman buah pepaya Provinsi DIY dan Kabupaten
Gunungkidul. Berikut perhitungannya:
7. Harga jual
7.1 harga produk keripik sale pepaya
harga 1 bungkus keripik sale pepaya yaitu Rp.3.000/bungkus
total penjualan apabila target perbulan 21.696.000 bungkus maka 21.696.000 x
3.000 = Rp.65.088.000.000/bulan
7.2 harga produk brownies pepaya
harga 1 bungkus brownies pepaya yaitu Rp.120.000/bungkus
total penjualan apabila target perbulan 192.720 bungkus maka = 192.720 x 120.000 =
Rp. 23.126.400.000/bulan
7.3 harga produk abon nabati pepaya
harga 1 bungkus abon nabati pepaya yaitu Rp.65.000/bungkus
total penjualan apabila target perbulan 1.198.660 bungkus maka = 1.198.660 x 65.000
= Rp. 77.912.900.000/bulan
7.4 harga produk manisan pepaya
harga 1 kotak manisan pepaya yaitu Rp.45.000/kotak
total penjualan apabila target perbulan 1.198.660 kotak maka = 1.198.660 x 45.000 =
Rp. 53.939.700.000/bulan
8. Analisa transportasi
Analisa transportasi dilakukan untuk mengetahui total kebutuhan biaya untuk
mendistribusikan hasil panen buah pepaya dan hasil olahan buah pepaya tersebut.
8.1 kebutuhan biaya transportasi industry keripik sale pepaya
a. perhitungan kebutuhan bensin distribusi keripik sale pepaya
Total unit sentra pemasaran yang harus disuply sebanyak 1 buah dengan masing –
masing lokasi disediakan 1 unit truk box dengan dimensi 5,6 m x 2 m x 2,2 m
= 24,64 m³ dengan kapasitas 3.422 dus/82.128 kotak. Letak lokasi sentra
produksi berada di kecamatan Saptosari dan letak lokasi pemasaran ada di kecamatan
Wonosari . Harga solar di Kabupaten Gunungkidul jika dibulatkan yaitu Rp
6.500/liter yang dapat menempuh jarak 15 km
apabila dalam sebulan 200.000 kotak/bulan untuk daerah gunungkidul
maka (200.000/(1 x 82.128) = 2 kali bolak balik)
jarak dari sentra produksi ke pemasaran yaitu 18 km
total jarak yang ditempuh = 2 x 18 = 36 km
total biaya bensin = 36/15 x Rp. 6.500 = Rp.15.600/hari = Rp.468.000/bulan
b. perhitungan kebutuhan bensin pengantaran keripik sale pepaya ke luar kabupaten
Gunungkidul
Untuk wilayah yang mendapat kuota ekspor yaitu wilayah dengan kriteria
kepadatan penduduk banyak dan wilayah sekitar Kabupaten Gunungkidul yaitu
Yogyakarta, Kulon Progo, Bantul, dan Sleman masing-masing disuply dari gudang di
Kecamatan Karang Mojo . dengan 1 unit gudang dan diberi 4 unit truk box dengan
dimensi 5,6 m x 2 m x 2,2 m = 24,64 m³ dengan kapasitas 3.422 dus/82.128 kotak.
Jumlah bungkus yang dikhususkan diexport keluar Gunungkidul yaitu
200.000 kotak/bulan . Maka masing – masing daerah mendapat 50.000
kotak/bulan. Maka untuk perhitungannya sebagai berikut :
apabila dalam sebulan 300.000 kotak/bulan untuk di ekspor
maka (300.000/(4 x 82.128) = 1 kali bolak balik
total jarak yang ditempuh = 222 km
o kec. Karangmojo ke Yogyakarta = 44 km
o kec. Karangmojo ke Kulon Progo = 70 km
o kec. Karangmojo ke Bantul = 50 km
o kec. Karangmojo ke Sleman = 58 km
total biaya bensin = 222/15 x Rp. 6.500 = Rp.96.200/hari = Rp. 2.886.000/bulan
c. Biaya makan supir
1 truk terdapat 2 supir
Total truk = 5 truk = 5 x 2 = 10 orang
10 orang x Rp. 30.000 = Rp. 300.000/hari = Rp. 9.000.000/bulan
d. Total biaya transportasi industry keripik sale pepaya
Rp. 468.000 + Rp. 2.886.000+ Rp. 9.000.000 = Rp. 12.354.000/bulan
9. Nilai tambah
9.1 nilai tambah industry keripik sale pepaya
= Harga jual/bulan – modal
= Rp. 65.088.000.000– (modal bahan baku + Tenaga Kerja + Transportasi)
= Rp. 65.088.000.000– (Rp. 19.500.000.000 + Rp. 1.193.500.000+ Rp. 12.354.000)
= Rp. 44.382.146.000/bulan
9.2 nilai tambah industry brownies pepaya
= Harga jual/bulan – modal
= Rp. 38.850.000.000– (modal bahan baku + Tenaga Kerja + Transportasi)
= Rp. 38.850.000.000– (Rp. 19.500.000.000 + Rp. 1.023.000.000 + Rp.
12.458.000)
= Rp. 18.314.542.000/bulan