Anda di halaman 1dari 3

Ciri-Ciri Ekosistem Lamun

Padang lamun merupakan habitat bagi beberapa organisme laut. hewan yang hidup di
padang lamun ada yang sebagai penghuni tetap dan ada pula yang bersifat sebagai
pengunjung. Ada hewan yang datang untuk memijah seperti ikan dan ada pula hewan yang
datang mencari makan seperti penyu yang makan lamun Syriungodium isoetifolium dan
Thalassia hemprichii (Gilanders, 2006).
Lamun juga memproduksi sejumlah besar bahan bahan organik sebagai substrat untuk
algae, epifit, mikroflora dan fauna (Husni, 2003)
Jasa ekosistem lamun juga sangat beragam, diantaranya sebagai jasa penyedia, jasa
pendukung, jasa pengaturan, dan jasa budaya. Jasa penyedia dari ekosistem lamun dalam
perikanan skala secara adalah menyediakan sumberdaya ikan yang dapat digunakan sebgai
daerah penangkapan ikan oleh para nelayan. Sebagai jasa pengaturan dimana ekosistem
lamun dapat menyerap karbon dan sebagai penjernih perairan. Jasa budaya ekosistem lamun
dapat berupa nilai estetika yang diberikan sehingga dapat digunakan sebagai tempat wisata
dan penelitian. Sedangkan untuk jasa pendukung dimana ekosistem lamun sebagai tempat
perlindungan ikan, tempat makan ikan, dan tempat berkembangbiak ikan dan biota laut
lainnya (Arkham, 2015)
Ekosistem padang lamun memiliki kondisi ekologis yang sangat khusus dan
berbeda dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang.
Ciri-ciri ekologis padang lamun antara lain :
1. Terdapat di perairan pantai yang landai, di dataran lumpur atau pasir
2. Pada batas terendah daerah pasang surut dekat hutan bakau atau di dataran terumbu
karang
3. Mampu hidup dikedalamkan 30 meter, diperairkan tenang dan terlindung
4. Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan
5. Mampu melakukan proses metabolisme secara optimal jika keseluruhan tubuhnya
terbenam air termasuk daur generatif
6. Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik (Azkab, 1988)
Manfaat Ekositem Lamun
- Sebagai produsen primer : lamun memiliki tingkat produktivitas pimer tertinggi bila
dibandingkan dengan ekosistem lainnya yang ada dilaut dangkal seperti ekosistem
terumbu karang
- Sebagai habitat biota : lamun memberikan tempat perlindungan dan tempat menempel
berbagai hewan dan tumbuh-tumbuhan. Padang lamun juga dapat digunakan sebagai
daerah asuhan, padang pengembalaan dan makanan berbagai jenis ikan herbivora
(Kikuchi, 1977)
- Sebagai penangkap sedimen : daun lamun yang lebat akan memperlambat air yang
disebabkan oleh arus dan ombak, sehingga perairan di sekitarnya menjadi tenang.
Rimpang dan akar lamun dapat menahan dan mengikat sedimen sehingga dapat
menguatkan dan menstabilkan dasar permukaan.
- Sebagai tempat ikan bertelur dan berkembang biak
- Dapat menjernihkan air dan sebagai tempat menahan peredam ombak
- Sebagai tempat perlindungan dan persembunyian dari predator
- Sumber bahan makanan baik daunnya maupun epifit atau detritus
Daftar Pustaka
Arkam, Muhammad Nur. (2015). Studi Keterkaitan Ekosistem Lamun dan Perikanan Skala
Kecil (Studi Kasus: Desa Malang Rapat Dan Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan
Riau). Jurnal Sosek KP, 10:2, 137-148
Gilanders, B. M. (2006). Seagrasses, Fish, and Fisheries. In: Larkum AWD, Orth RJ, Duarte
CM. (Eds.), Seagrasses: Biology, Ecology, and 72 Http://Www.Itk.Fpik.Ipb.
Ac.Id/Ej_Itkt22 Conservation. Springer, The Netherland, 503-536pp.
Azkab, M.H. (1988),. Pertumbuhan dan Produksi Lamun, Enhalus Acoroides di Rataan
Terumbu di Pari Pulau Seribu. Jakarta: Balai Penelitian Biologi Laut Pusat
Penelitian dan Pengembangan Oseanologi LIPI.
Husni. (2003). Ekosistem Lamun Produsen Organik Tinggi. Pusat Penelitian Oseanografi :
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Kikuchi, Dkk. (1977). Konsumer Ecology Of Seagrass Beds, Pp.147-193. In P. Mcroy And
C.Helferich (Eds). Seagrass Ecosystem. A Scientifiec Perspective. Mar.Sci. Vol 4.
New York : Marcel Dekket Inc.

Anda mungkin juga menyukai