Anda di halaman 1dari 17

Reproduksi dan Pertumbuhan

Mikroorganisme

Dosen Pembimbing:
Samingan,

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUaALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
TAHUN 2019
Reference :
 Fifendy, Mades. (2017). Mikrobiologi Edisi
Pertama. Depok : Kencana.
 Murwani, Sri. (2015). Dasar-Dasar
Mikrobiologi Veteriner. Malang : Universitas
Brawijaya Press.

Kelompok 5
1. Sara Kamisna (1706103010041)
2. Amira Shabrina (1706103010047)
3. Feby aulia (1706103010050)
Reproduksi Mikroorganisme
Pertumbuhan Mikroorganisme

Pertumbuhan didefinisikan sebagai


pertembahan kuantitas konstituen seluler
dan struktur organisme yang dapat
dinyatakan dengan ukuran, diikuti
pertambahan jumlah, pertambahan ukuran
sel, pertambahab berat atau massa dan
parameter lain.
Pertumbuhan mikroba dalam suatu
medium mengalami 4 fase, yaitu :
1). Fase Lag / Adaptasi

Jika mikroba dipindahkan ke dalam suatu medium, mula-


mula akan mengalami fase adaptasi untuk menyesuaikan
dengan kondisi lingkungan di sekitarnya.

2). Fase Eksponensial / Logaritmik

Pada fase ini mikroba membelah dengan cepat dan konstan.


Mikroba membutuhkan energi lebih banyak dari pada fase
lainnya dan kultur paling sensitif terhadap keadaan
lingkungan.
3). Fase Stasioner

Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel
yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Pada fase
ini ukuran sel menjadi lebih kecil karena sel tetap membelah
meskipun zat-zat nutrisi sudah habis.

4). Fase Kematian

Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai mengalami


kematian karena beberapa sebab yaitu: nutrien di dalam
medium sudah habis, energi cadangan di dalam sel habis.
Kecepatan kematian bergantung pada kondisi nutrien,
lingkungan, dan jenis mikroba.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroba yaitu :

Tingkat Keasaman (pH)


 Bakteri  pH sekitar netral dan pH 4,6 - 7.0.
 Jamut  pH yang lebih rendah.

Suhu (Temperatur)
 Psikrofil adalah mikroba yang dapat tumbuh pada suhu
0°C sampai 20ºC.
 Mesofil adalah mikroba yang dapat tumbuh pada suhu
20°C sampai 45°C.
 Termofil adalah mikroba yang dapat tumbuh pada suhu
45°Catau lebih.
Nutrient
 Unsur-unsur dasar tersebut adalah karbon, nitrogen, hidrogen,
oksigen, sulfur, fosfor, zat besi, dan sejumlah kecil logam
lainnya. Kekurangan sumber nutrisi dapat mempengaruhi
pertumbuhan mikroba hingga pada akhirnya dapat
menyebabkan kematian

Oksigen
 Aerob yaitu mikroba yang memerlukan oksigen untuk
pertumbuhannya.
 Anaerob yaitu mikroba yang tumbuh tanpa memerlukan O2
karena oksigen akan membentuk H2O2 yang bersifat toksik dan
meyebabkan kematian.
 Anaerob fakultatif adalah mikroorganisme yang tetap tumbuh
dengan atau tanpa adanya oksigen.
 Mikroaerofil yaitu mikroba yang memerlukan oksigen pada
konsentrasi yang lebih rendah (dalam jumlah terbatas).
Beberapa bahan kimia yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan mikroba yaitu:

Karbon, merupakan elemen yang sangat diperlukan


pada semua komponen organik untuk membentuk sel
hidup.
Nitrogen, sulfur dan fosfor merupakan elemen lain yang
dibutuhkan mikroorganisme untuk membentuk material
seluler. Sintesis protein membutuhkan sejumlah nitrogen
dan sulfur. Sintesis DA dan RNA, ATP memerlukan
nitrogen dan fosfor.
Trace element merupakan element mineral yang
dibutuhkan miroorganisme dalam jumlah sangat kecil,
seperti besi dan zink. Trace element mempunyai fungsi
penting sebagai kofator enzim-enzim tertentu.
Pengukuran Populasi
Mikroorganisme

Perhitungan langsung
4 cara yang umum (direct count)
digunakan: Pengukuran langsung
(direct measurement)

Penghitungan tiak langsung


(indirect count)

Perkiraan tidak langsung


(inderect estimate)
Pengukuran Populasi
Mikroorganisme

Perhitungan langsung Pengukuran langsung


(direct count) (direct measurement)

jumlah sel atau biomassa biomassa mikroorganisme;


mikroorganisme, sel dihitung massa sel ditentukan dengan
langsung dibawah mikroskop menimbang atau mengukur
atau dengan penghitung berat seluruh sel; biomassa
partikel elektronik (electronic dapat dikorelasikan dengan
particle counter). jumlah sel dengan
membandingkannya pada kurva
standar.
Pengukuran Populasi
Mikroorganisme
Penghitungan tiak Perkiraan tidak
langsung (indirect langsung (inderect
count) estimate)

jumlah sel; mikroorganisme dalam biomassa mikroorganisme;


sampel dikonsentrasikan dan biomassa sel mikroorganisme yang
relatif konstan, seperti protein,
ditanam pada media yang sesuai; adenosin trifosfat (ATP),
pertumbuhan mikroorganisme; lipopolisakarida (LPS), murein, dan
contohnya pembentukan koloni klorofil. Biomassa juga dapat
diperkirakan secara tidak langsung
dalam pelat agar, digunakan untuk dengan mengukur kekeruhan;
memperkirakan jumlah perkiraan tidak langsung biomassa
mikroorganisme yang terdapat di mikroorganisme dapat dikorelasikan
dalam sampel. dengan jumlah sel dengan
membandingkannya dengan kurva
standar.
Perhitungan jumlah bakteri hidup ini
dilakukan dengan pengenceran
berseri dari sampel yang mengandung
mikroorganisme, kemudian ditanam
pada media pertumbuhan yang
sesuai. Suspensi disebarkan pada
Perhitungan permukaan pelat agar atau dicampur
dengan agar cair, yang kemudian
Jumlah dituangkan ke dalam cawan petri dan
dibiarkan memadat. Mikroorganisme
Bakteri dapat bereproduksi dan membentuk
koloni yang terlihat tanpa bantuan
Hidup mikroskop. Setiap koloni bakteri akan
muncul dari 1 sel bakteri. Oleh karena
itu, dengan menghitungkan jumlah
koloni dan memperhitungkan faktor
pengenceran, jumlah bakteri pada
sampel asa dapat ditentukan.
Perhitungan
Secara Langsung
Menggunakan Perhitungannya dengan cara
dijumlahkan semua sel yang ada pada
Ruang Penghitung
kotak, dihitung rata-rata sel (jumlah sel :
jumlah kotak = jumlah sel rata-rata pada
kotak). Untuk mengetahui jumlah sel
mikroba dalam sampel asli, dikalikan
jumlah sel rata-rata pada kotak dengan
volume kotak. Jika sampel diencerkan,
dikalikan lagi dengan faktor
pengenceran.

The Power of PowerPoint | thepopp.com


15
Menurut Trisna (2013, p. 93), perhitungan populasi
bakteri dilakukan dengan metode hitungan cawan
tebar. Prosedur perhitungan bakteri dilakukan dimulai
dengan pegambilan sampel 1 ml pengenceran
Perhitungan menjadi pengenceran 10-1, 10-2, 10-3, 104
Populasi pengenceran dilakukan di dalam laminar air flow.
Bakteri Perhitungan jumlah koloni dilakukan menggunakan
colony counter.

Populasi
bakteri di air
Populasi bakteri = dihitung
1 berdasarkan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 𝑥
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 rumus
Damongilala
(2009)
Thank You!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai