Anda di halaman 1dari 2

PLAGIARISM SCAN REPORT

Date 2020-09-12

Words 482

0% 100% Characters 3540


Plagiarised Unique

Content Checked For Plagiarism

A. Sejarah Penting Penyakit Tumbuhan Penyakit tumbuhan telah ada sejak zaman dahulu dan mungkin sejak munculnya tumbuh-tumbuhan
di bumi ini. Gejala penyakit bercak ditemukan pada fosil daun yang berasal dari zaman purba. Orang Yunani dan Yahudi (500 – 280 SM)
meyakini bahwa penyakit tanaman diturunkan sebagai hukuman atas dosa yang diperbuat. Namun pada saat itu, penyakit tumbuhan juga
sudah dikaitkan dengan faktor cuaca atau iklim yang buruk. Sekitar Tahun 875 hingga beberapa tahun kedepan, timbul penyakit ergot pada
rye (sejenis gandum) disebabkan oleh cendawan Claviceps purpurea yang menyebabkan epidemi di berbagai negara di Eropa. Sklerotium
cendawan yang tercampur pada butir rye mengandung senyawa alkaloid dan menyebabkan ergotisme pada manusia, yaitu sebuah efek pada
manusia menyebabkan jari tangan dan kaki, kadang-kadang berakibat hidung dan telinga penderita membengkak, dan yang paling parah
dapat menyebabkan kematian. Dalam sejarah, tercatat sebagai penyakit terhebat yang menyerang tumbuhan adalah penyakit hawar daun
kentang yang disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans. Penyakit tersebut terjadi pada tahun 1845 dan telah tersebar di hampir
semua pertanaman kentang di Eropa yang meliputi luas jutaan hektar. Selain jangkauan serangan yang sangat luas, penyakit ini
menyebabkan pertanaman kentang di Eropa binasa dikarenakan intensitas serangan yang luar biasa hebatnya. Di Irlandia, di mana makanan
pokok rakyatnya adalah kentang, timbul kondisi paceklik/kekurangan bahan makanan yang sangat menyedihkan dan dikenal sebagai ”The
Irish Famine”. Hal tersebut menyebabkan kelaparan dan kematian, sehingga banyak rakyat Irlandia terpaksa merantau ke negara lain dan
sebagian besar berimigran ke Amerika Serikat. Afrika Barat merupakan penghasil produk kakao terbesar di dunia yang menderita banyak
kerugian karena penyakit tunas bengkak (swollen shoot) yang disebabkan oleh virus. Gejala penyakit tersebut telah muncul sejak Tahun
1922, tetapi kerugian yang berupa penurunan produksi baru terasa sejak tahun 1936-1937 yang saat itu produksi kakao Ghana mencapai 116
ribu ton, tetapi pada Tahun 1945 – 1948 hasil produksi kakao Ghana merosot drastis menjadi 64 ribu ton. Pada Tahun 1942 dan 1943 di
Bangladesh terjadi kematian lebih kurang 2 juta manusia. Hal tersebut karena penyakit bercak coklat yang disebabkan oleh serangan
Drechslera oryzae pada tanaman padi yang mengakibatkan kegagalan panen dan menyebabkan panceklik sangat hebat. Kejadian pada
peristiwa tersebut dikenal sebagai “The Great Bengal Famine”. Di masa lampau, terdapat beberapa kasus penyakit yang menyebabkan
kerugian sangat besar pada negara Indonesia. Salah satunya terjadi pada akhir abad ke-19, penyakit “sereh” pada tanaman tebu
menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi perindustrian gula di Jawa. Kerugian yang diderita sedemikian besarnya mengancam
keberlangsungan operasi perusahaan-perusahaan gula dan perkebunan tebu di Jawa. Dan masih banyak kasus penyakit tumbuhan yang
terjadi di Indonesia yang menimbulkan kerugian besar serta merubah sistem budidaya tanaman. Masalah penyakit tumbuhan selalu
bermunculan setiap saat. Selain penyakit-penyakit yang pada umumnya menimbulkan masalah setiap musim tanam, sering juga dijumpai
penyakit-penyakit yang sebelumnya belum diketahui. Beberapa kemungkinan timbulnya penyakit-penyakit baru adalah: 1. Penyebaran yang
lebih meluas dari suatu penyakit, 2. Penggunaan varietas tanaman yang baru, 3. Perubahan cara bercocok tanam, dan 4. Perkembangan
pengetahuan manusia.

Matched Source
No plagiarism found

Anda mungkin juga menyukai