Divertikulum Meckel
Divertikulum Meckel
PENDAHULUAN
Divertikulum Meckel adalah sebuah kantong pada dinding bagian bawah usus yang
ada pada saat lahir (kongenital). Divertikulum dapat berisi jaringan yang identik
malformasi kongenital dari traktus gastrointestinal yang paling sering ditemukan, yaitu
sekitar 2%-4% dari populasi. Divertikulum Meckel merupakan suatu keadaan malformasi
Nama dari kelainan ini diambil dari nama seorang anatomist Jerman yaitu Johann
Friedrich Meckel. JF Meckel bukanlah orang pertama yang menemukan kelainan ini,
melainkan oleh Fabricus Hildanus pada tahun 1598 dan Lavater pada tahun 1671. Namun
pada tahun 1809, JF Meckel merupakan yang pertama kali mempublikasikan deskripsi
anomali pada duktus omphalomesenterik, yang dapat disertai dengan adanya fistula
umbilikoileal, sinus umbilikal, kista umbilikal, dan korda fibrosis yang menghubungakan
ileum ke umbilikus. Insiden dari Divertikulum Meckel asimptomatis seimbang baik pada
laki-laki maupun perempuan, tetapi gejala dari komplikasi lebih sering ditemukan pada
pasien laki-laki. Kelainan kongenital ini umumnya ditemukan secara insidental pada saat
dilakukan laparatomi ataupun laparoskopi, namun kelainan ini sendiri dapat memberikan
ancaman jiwa bagi pasien yang menderitanya. Angka onset dan frekuensi dari komplikasi
Divertikulum Meckel menurun sejalan dengan usia. Rentangan resiko komplikasinya
sebanyak 4–25%. Komplikasi yang dapat ditimbulkan adalah adanya ulkus, pendarahan,
obstruksi usus kecil, divertikulitis, dan perforasi. Dari beberapa komplikasi tersebut,
Walaupun resiko komplikasi dari penyakit ini menurun seiring dengan bertambahnya
usia, namun komplikasi yang ditimbulkan sangatlah serius dan dapat mengancam nyawa.
Oleh karena itu pemahaman akan kelainan kongenital ini, baik definisi, anatomi,
untuk diketahui.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Divertikel Meckel pertama kali didsekripsikan oleh Johan Meckel pada tahun 1809,
merupakan kelainan kongenital saluran pencernaan paling sering terjadi, kira-kira 2% dari
seluruh populasi. Dalam kandungan, vitelline duct yang menguhubungkan usus bayi
dengan yolk sac, seharusnya mengalami involusi pada minggu ke 5-6. Saat vitelline duct
pada antimesenterik gagal regresi, akan membentuk true divertikel. Disebut true karena
dindingnya meliputi seluruh lapisan yang menyusun usus halus. Lokasi yang bervariasi
antar individu namun pada umumnya ditemukan pada ileum sekitar 100 cm dari katup
ileocecal. 60% Divertikel Meckel mengandung heterotropik mukosa, dan dari jumlah itu
mencapai 2% pada populasi umum. Kebanyakan dari kelainan ini ditemukan secara
kebetulan pada saat dilakukan laparotomi ataupun laparoskopi. Rasio Divertikulum Meckel
yang asimptomatis pada laki-laki dan perempuan adalah 1:1, namun pada keadaan yang
simptomatis atau keadaan komplikasi yang sudah menimbulkan gejala cenderung dominan
pada laki-laki yaitu dengan rasio 3:1. Sebuah studi menunjukkan bahwa rasio jenis kelamin
pasien Divertikulum Meckel pada orang Jepang lebih tinggi orang Amerika dan Eropa.
Dari berbagai macam studi menyebutkan bahwa resiko untuk terjadinya komplikasi selama
hidup adalah 4-25%. Sedangkan resiko untuk timbulnya komplikasi setelah post operasi
Secara anatomi usus halus dibagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum, jejenum, dan
ileum. Panjang duodenum kira-kira 20 cm, jejenum 100-110 cm, sedangkan ileum 150-160
cm. Jejunoileum memanjang dari ligamentum Treitz ke katup ileosekal. Jejenum lebih
besar dan lebih tebal jika dibandingkan dengan ileum, dan hanya memiliki satu atau dua
Usus halus digantung oleh mesenterium yang membawa pasokan vascular dan
limfatik. Mesenterium berjalan secara oblik dari kiri L2 ke kanan dari sendi S1 dan bersifat
sangat mobile. Pasokan darah ke jejunum dan ileum melalui arteri mesenterika superior,
yang juga melanjutkan pasokan sampai kolon transversal proksimal. Arcade vaskular
dalam mesenterium menyediakan pasokan kolateral. Drainase vena sejajar dengan pasokan
belakang pancreas untuk membentuk vena porta. Drainase limfatik dari dinding usus
melalui nodus mesenterikus ke nodus mesenterikus superior ke dalam sisterna kili dan
motilitas. Simpatik berasal dari nervus splanikus melalui pleksus seliaka, mempengaruhi
sekresi dan motalitas usus serta vascular dan membawa aferen rasa nyeri.
1. Tunica Serosa
2. Tunica Muscularis
Dua selubung otot polos tidak bergaris membentuk tunica muskularis usus
halus.Lapisan ini paling tebal di dalam duodenum dan berkurang dalamnya kearah
distal.Lapisan luarnya stratum longitudinale dan lapisan dalamnya stratum
3. Tunica Submukosa.
Tunica Submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar yang terletak diantara
tunika muskularis dan lapisan tipis lamina muskularis mukosa, yang terletak dibawah
mukosa.Dalam ruang ini berjalan jalinan pembuluh darah halus dan pembuluh
4. Tunica Mukosa.
Tunica mukosa usus halus, kecuali pars superior duodenum tersusun dalam
Lipatan dan vili lebih banyak di dalam jejunum dibandingkan di dalam ileum,
sehingga jejunum bertanggung jawab lebih besar dalam absorbsi.Ada dua area dalam
a. Plaque peyer
b. Glandula Brunner
penuaan.
2.4 Patogenesis
menghubungkan yolk sac dengan midgut yang sedang berkembang. Pada minggu keenam
perkembangan embrio, midgut memanjang dan herniasi menuju korda umbilikus. Di dalam
korda umbilikus, midgut kemudian berotasi 90arah jarum jam di sekitar axis dari arteri
membentuk jejunum dan ileum dan lumendari duktus omphalomesenterik akan menutup.
Pada minggu ke-5 sampai ke-8 perkembangan embrio, midgut kembali menuju kavum
abdomen dan duktusomphalomesenterik akan menjadi pita fibrosis, yang mana akan
maka duktus ini akan terus tumbuh. Karena kegagalan ini akan menyebabkan berbagai
Fistula umbilikoileal
yang masih utuh terbuka sepanjang duktus. Secara klinis akanditemukan feses yang
keluar dari umbilikus. Intususepsi juga bisa ditemukan padakeadaan ini, dengan
pita fibrosis. Secara klinis pada bayi akan ditemukan duh mukusyang keluar dari
umbilikus.
Kista duktus omphalomesenterik
Dikarenakan oleh bagian tengah dari duktus masih paten sedangkan sekitarnya
sudah mengalami obliterasi. Di dalam kista akan ditemukan akumulasi mukus, sebab
Divertikulum Meckel terletak pada sisi antimesenterik dari ileum dan bisa
ditemukan pita fibrous, jika bagian fibrosisnya tidak terobliterasi secara penuh.
Divertikulum ini umumnya ditemukan 40-100 cm dari klep ileocecal dengan panjang
dapat mencapai 5 cm dan diameter 2 cm. Suplai darah dan venanya berasal dari
pembuluh darah omphalomesenterik yang masih utuh mesenterik superior halus atau
1. Perdarahan
Tinja khas tampak berwarna merah jernih disebut “current jelly” atau “brick
red appearance”. Perdarahan dapat menyebabkan anemia yang berat, tetapi biasanya
berhenti sendiri karena kontraksi pembuluh darah splanikus ketika penderita sudah
menjadi begitu dramatis, dengan tinja berwarna kehitaman disebut “tarry stools”.
Gejala ini yang paling sering muncul yaitu sekitar 30-50%. Kebanyakan
asam yang menyebabkan perdarahan intermitten tanpa nyeri karena ulserasi mukosa
ileum normal yang ada di dekatnya. Tidak seperti mukosa duodenum bagian atas,
asam tersebut tidak dinetralisir oleh bikarbonat pankreas. Jadi, jika seorang bayi/anak
datang dengan perdarahan rectum tanpa nyeri berat, adanya divertikulum Meckel
harus dicurigai.
2. Obstruksi Usus
Mekanisme obstruksi yang paling sering adalah kalau divertikulum berperan sebagai
titik awal suatu invaginasi. Kejadian ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki yang
Terjadi pada 20% pasien yang bergejala dan sering salah diagnosis dengan
appendiks akut. Hal ini terjadi karena adanya obstruksi intraluminal oleh
perforasi.
semua kejadian patologis intraabdomen jika pasien datang dengan proses inflamasi atau
obstruksi.
1. Appendiksitis akut
Tanda dan gejalanya sulit dibedakan dengan divertikulitis Meckel akut dan
2. Divertikulitis
Divertikulitis sigmoid atau kolon bagian kanan memberikan gejala yang sama
3. Penyakit Crohn
kolon, tetapi tidak menunjukkan gejala yang khas, dapat dibedakan dari divertikulum
Meckel.
2.7. Pemeriksaan Penunjang
kecurigaan serta tanda dan gejala klinis yang cukup tinggi untuk membantu memfokuskan
evaluasi radiologi.
distensi, terlihat adanya udara di fossa ilaka kanan atau di tengah abdomen dapat
menjadi kunci diagnosis. Jika perforasi terjadi, maka foto polos abdomen dapat
pasien, tetapi anomali ini dapat dideteksi jika teknik ini dilakukan dengan hati-hati.
Barium enema dapat menunjukkan divertikula Meckel jika refluks yang cukup
Penemuan dengan foto polos tidak spesifik. Evaluasi dengan barium meal
konvensional kurang spesifik karena divertikula mengisi dan mengelilingi usus halus
sehingga tumpang tindih dan menyebabkan divertikula tidak jelas. Barium enema
perteknetat yang akan terdeteksi melalui kamera. Sel-sel pensekresi mukus dari
Sensitivitas scan yang diperbesar ini adalah sekitar 85% dengan spesivisitas sekitar
95%.
3. Angiografi
4. CT-Scan
Divertikulum Meckel yang inflamasi tampak sebagai lesi kantung pemisah, berisi
udara, cairan atau kontras oral dan berhubungan dengan bagian distal usus halus.
Inflitrasi lemak mengelilingi lesi. Diagnosis divertikulum Meckel dapat dicurigai bila
gambaran ini terlihat. Klasifikasi enterolith dan fibrosia sisa duktus vitellinus (pita
jaringan lunak) dapat terlihat. Gambaran divertikulum Meckel yang inflamasi pada
mengidentifikasi komplikasi lain seperti intususepsi, Littre’s hernia dan tumor dan
5. Histologi
Mukosa gaster yang ditemukan dapat berupa fundus, bodi, antrum, ataupun pilori.
Mukosa fundus dan bodi terdapat kelenjar oxintik dengan parietal, chief, dan sel-
2.8. Penatalaksanaan
1. Emergensi
Kebanyakan dari gejala-gejala yang dialami oleh pasien karena kelainan ini
adalah bersifat sakit yang akut, pemasangan jalur intravena harus sesegera mungkin
dan administrasi dengan cairan kristaloid dan pasien dipuasakan secara oral
kemudian periksa laboratorium dan golongan darah. Jika terdapat pendarahan yang
signifikan segera transfusi dengan packed red cells obstruksi usus perlu dilakukan
perdarahan pada anak-anak dengan kotoran yang dark tarry segera lakukan gastric
leavage untuk mengeksklusi perdarahan dari sistem cerna atas. Dan jika negatif
2. Surgikal
a. Terapi definitif
ileum yang ulserasi. Pada obstruksi usus, eksisi lebar dibutuhkan untuk
b. Terapi asimptomatis
dari data menunjukkan bahwa komplikasi dari kelainan ini menurun sesuai
dengan berjalannya waktu. Ada yang menyebutkan bahwa pada kasus dengan
universal,namun pada kedua kasus ini jarang terjadi komplikasi. Studi lain
2.9. Komplikasi
perkembangan ulser peptic yang kronik pada diverticulum itu sendiri atau sekitarnya
penetrasi benda asing. Pada kelompok ini, tanda dan gejala mirip dengan appendicitis
akut.
3. The Obstructive Grup, yang mana obstruktif intestinal merupakan hasil dari
intususepsi, volvulus, perlengketan, pita, tali fibrosa, benda asing atau “concretion”.
5. The Tumor Group, yang meliputi baik benigna (mioma, lipoma, neuroma dan
kista.
2.10. Prognosis
Prognosis Diverticulum Meckel baik. Angka kematian setelah operasi pada pasien
diverticulum yang simptomatik dilaporkan mencapai 2-5%. Pada pasien simptomatik yang
PENUTUP
3.1 Simpulan
yang sering ditemukan, akibat adanya kegagalan penutupan dan penyerapan dari duktus
omphalomesenterik, yaitu sebuah duktus yang menghubungkan yolk sac dengan midgut
yang sedang berkembang. Angka kejadiannya mencapai 2-4% pada populasi umum dengan
Gejala yang ditimbulkan dari kelainan beragam tergantung dari komplikasi yang
Penatalaksanaan dari kelainan kongenital ini dibagi menjadi dua yaitu terapi
mengoptimalisasi keadaan vital dari pasien. Terapi surgikal dibedakan menjadi dua yaitu
komplikasi serta mencegahnya berlangsung lama. Terapi surgikal kedua adalah terapi
mengkoreksi kelainan ini sebelum timbul komplikasi. Pada terapi surgikal definitf ada
tanpa divertikulektomi.
DAFTAR PUSTAKA
Brunicardi F, Dana Andersen, Timothy Billiar, David Dunn, John Hunter, Jeffrey Mathhews, et
al. 2009. Schwartz’s Principles of surgery, 9th ed. USA; McGraw-Hill Professional
Mula S., Harisandi S., Riana P Tamba. 2019. Divertikel Meckel. Tersedia di:
2019].
Sjamsuhidayat R, W De Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3. Jakarta; EGC
Menyebabkan Obstruksi Usus Pada Anak Usia 3 Tahun di Rumah Sakit Sanglah,