Anda di halaman 1dari 6

1. Pilihlah salah satu kata yang baku pada kata-kata berikut ini!

a) izin
b) asas
c) surga
d) energi
e) praktik
f) resiko
g) apotek
h) nasihat
i) teknik
j) tegel

2. Uraikan ciri-ciri ragam bahasa ilmiah dengan disertai dengan contoh-contoh yang jelas!

CIRI-CIRI RAGAM BAHASA ILMIAH

a. Cendekia

Ciri cendekia yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya
ilmiah mampu mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Hal itu diwujudkan dalam
penyusunan atau pengorganisasian bahasa secara sistematis, artinya teratur dan runtut sehingga
menunjukkan kelogisan berpikir seseorang atau penulis.  
Contoh :

 Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral
bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke Negara Indonesia yang
dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.(SALAH)
 Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena masuknya pengaruh budaya barat ke
Indonesia.(BENAR)

b. Lugas dan Logis

Ciri lugas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah
harus bermakna harafiah dan tidak bermakna ganda, sedangkan ciri logis adalah bahasa Indonesia
yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah sesuai dengan logika atau dapat diterima oleh akal
sehat. Hal itu  membantu penulis dalam mengungkapkan pola pikir atau gagasannya dan membantu
pembaca dalam memahami gagasan atau pola pikir penulis.
Contoh:

 Kalau pada zaman Sunan Kalijaga dalam kesenian wayang termasuk ceritanya digunakan sebagai
media penyebaran agama. Maka di masa sekarang lebih tepat apabila penanaman budi pekerti
dalam cerita wayang melalui pengajaran apresiasi.(SALAH)
 Kalau pada zaman Sunan Kalijaga, kesenian wayang, termasuk ceritanya, digunakan sebagai media
penyebaran agama; sekarang, kesenian wayang digunakan sebagai media penanaman budi
pekerti melalui apresiasi.(BENAR)
 Saat terjadi kekacauan di pasar, pencuri berhasil ditangkap sama polisi. (SALAH)
 Saat terjadi kekacauan di pasar, polisi berhasil menangkap pencuri. (BENAR)

c. Jelas

Ciri jelas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam pen  ulisan karya ilmiah
jelas struktur kalimat dan  maknanya. Hal itu  sangat membantu penulis dalam memaparkan gagasan
atau pola pikirnya dan mempermudah pembaca untuk memahami makna yang dimaksudkan.
Contoh:

 Untuk mengetahui apakah baik dan buruknya pribadi seseorang dari tingkah dan lakunya dalam
sehari-hari. (SALAH)
 Baik buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari. (BENAR)
 Perkara diajukan kemeja hijau berjumlah lima puluh satu. Sedangkan perkara disidangkan
berjumlah dua puluh satu. (SALAH)
 Perkara yang diajukan ke meja hijau berjumlah 51 buah, sedangkan perkara yang telah
disidangkan berjumlah 21 buah. (BENAR)

d. Padat dan Ringkas

  Padat yang dimaksud adalah gagasan atau pola pikir yang akan diungkapkan tidak tercampur
unsur-unsur lain yang tidak ada hubungannya atau tidak diperlukan. Ciri ringkas yang dimaksud
adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus  singkat, tidak
menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan atau kata-kata yang berlebihan (mubazir). Dengan
demikian,  pemulisan karya tulis ilmiah menunjukkan gagasan atau pola pikir yang padat dan
tertuang dalam kalimat yang ringkas
Contoh:

 Pendidikan agama di sekolah dasar bagaimanapun tidak akan terlaksana dengan baik tanpa
adanya dukungan yang baik pula dari orang tua murid dalam keluarga. (SALAH)
 Pendidikan agama di SD tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan orang tua. (BENAR)

e. Formal dan Objektif 

Formal yang dimaksud mengacu pada pandangan bahwa komunikasi ilmiah melalui tulisan
ilmiah merupakan komunikasi formal atau resmi sehingga  bahasa Indonesia yang digunakannya
harus bahasa Indonesia formal, artinya bahasa Indonesia yang digunakan harus bahasa yang berlaku
dalam situasi formal atau resmi pada struktur bahasa yang mencakup seluruh tataran struktur
kebahasaan. Penggunaan bahasa seperti itulah yang menunjukkan ciri objektif, yaitu dapat diukur
kebenaranya secara terbuka oleh umum.
 Contoh:

 Menurut Moeliono mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari
kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan. (1989) (SALAH)
 Menurut Moeliono (1989),  bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan
ketaksaan dalam pengungkapan. (BENAR)
 Moeliono (1989) mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran
dan ketaksaan dalam pengungkapan. (BENAR)

f. Gagasan sebagai Pangkal Tolak

Gagasan  sebagai pangkal tolak yang dimaksud adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan
karya ilmiah harus berorientasi pada gagasan atau pola pikir bukan pada penulis. Gagasan sebagai
pangkal tolak terkait dengan objektivitas penulis, artinya penggunaan bahasa tersebut secara
dominan harus bertolak pada objek yang dibicarakan dan bukan pada penulis secara pribadi. Oleh
karena itu, objektivitas harus  ditandai dengan upaya penulis untuk menghindari penggunaan kata
saya, kami, dan kita 
Contoh:

 Kita semua tahu bahwa pendidikan itu dilingkungan keluarga sangat penting dalam menanamkan
moral Pancasila. (SALAH)
 Perlu dikatahui bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam penanaman moral
Pancasila. (BENAR)

g. Penggunaan Istilah Teknis

  Ciri penggunaan istilah teknis yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah harus berfungsi sebagai wacana teknis, artinya sesuai dengan bidang
keilmuannya yang dilengkapi dengan peristilahan teknis yang meliputi penulisan angka, lambang, dan
istilah sesuai dengan bidang ilmu.
Contoh:

 Hazard Analysis Critical Control Point/HACCP adalah sistem penjaminan mutu dan keamanan
pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex Alimentarius
Commission untuk diterapkan di industri pangan. (SALAH)
 Hazard Anaylisis Critical Control Point (HACCP) adalah sistem penjaminan mutu dan keamanan
pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex Alimentarius
Commission (CAC) untuk diterapkan di industri pangan. (BENAR)

h. Konsisten

  Ciri konsisten yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya
ilmiah mulai dari tataran terkecil sampai dengan tataran terbesar dan terluas (keseluruhan struktur
bahasa) harus ajeg. Arti ajeg adalah taat asas atau selalu menggunakan bentuk-bentuk atau unsur-
unsur tersebut dari awal tulisan sampai akhir tulisan.
Contoh:

 Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka yang
penting adalah pencabutan embargo senjata. (SALAH)
 Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Bagi mereka yang
penting adalah pencabutan embargo senjata. (BENAR)

3. Apa perbedaan antara ragam ilmiah dengan ragam sastra?

Bahasa ilmiah adalah bahasa yang menekankan objektivitas penalaran yang didukung oleh data
empirik. Dalam bahasa ilmiah tidak ada orasi atau propaganda, sedang hal-hal yang dikemukakan
dikembangkan atas dasar argumentasi. Semakin objektif seorang penulis ilmiah, semakin eksplisit ia
meminta pembaca untuk mempercayai walau kadang bukannya tanpa bias (Adler & Doren via
Nurgiyantoro, 2014: 131).

Dalam penelitiannya tentang bahasa ilmiah, Hyland (via Nurgiyantoro, 2014: 131) menemukan sejumlah
karakteristik bahasa ilmiah sebagai berikut.

1. Bahasa ilmiah disusun secara sistematis dan meyakinkan agar pembaca mau menerimanya.
Intinya, bahasa ilmiah disiasati dan dikembangkan sedemikian rupa lewat penalaran dan
argumentasi untuk mencapai efek meyakinkan.

2. Bahasa ilmiah mengembangkan argumentasi lewat pemilihan bentuk stile yang khusus, yang
khas, yang membedakannya dengan ragam bahasa lain. Berbagai bidang keilmuan tertentu
lazimnya membentuk komunitasnya sendiri dengan mempergunakan model stile tertentu yang
sama-sama diketahui oleh anggotanya.

3. Tiap komunitas keilmuan memiliki stile yang berbeda untuk membahasakan ide, gagasan, dan
temuan penelitian; mereka juga mengembangkan struktur, cara penalaran, dan argumentasi yang
tidak sama. Perbedaan stile juga disebabkan oleh perbedaan kultur dan bahasa di dunia. Bahasa
ilmiah dengan kultur penulisan dengan bahasa Inggris misalnya, menunjukkan kecenderungan
sebagai berikut: (i) struktur dan tujuan ditunjukkan lebih jelas, (ii) banyak merujuk acuan mutakhir,
(iii) kurang menoleransi adanya digresi, (iv) berhati-hati dalam membuat pernyataan, dan (v)
banyak memakai kata dan kalimat penghubung untuk menunjukkan adanya hubungan antarbagian
yang jelas.

4. Pengembangan penalaran dan argumentasi mencakup negosiasi antarpersonal dalam suatu


komunitas keilmuan. Namun, penulisan karya ilmiah tidak sekadar melahirkan teks, ia juga
menyiasati stile yang mampu meyakinkan, mengonstruk, dan menegosiasi hubungan sosial.
Pradopo (1997: 38) menyatakan adanya ragam bahasa sastra pastilah disebabkan oleh sifat sastra
sendiri yang mempergunakan bahasa sebagai medium pengucapannya. Sifat bahasa sastra antara lain
konotatif, bahasa bergaya, dan ketaklangsungan ekspresi.

 Bahasa sastra sangat konotatif. Dikemukakan bahwa bahasa sastra bersifat emosional dan
bahasa ilmiah bersifat pemikiran. Namun, pada kenyataannya bahasa sastra juga bukan semata-
mata emosional, berisi pikiran juga. Idealnya bahasa ilmiah itu murni denotatif, bertujuan pada
korespondensi satu lawan satu antara tanda dan referensinya, serta memiliki semacam bahasa
universal sebagai characteristic universalis. Dibandingkan dengan bahasa ilmiah, bahasa sastra
menunjukkan beberapa perbedaan. Bahasa sastra mengandung ambiguitas yang luas, yaitu
homonim, manasuka, atau kategori-kategori tak rasional misalnya gender gramatikal, bahasa
sastra diresapi peristiwa sejarah, kenangan, dan asosiasi-asosiasi. Jadi bahasa sastra itu sangat
konotatif, mengandung banyak arti tambahan. Bahasa sastra tidak sekadar bersifat referensial,
tetapi juga memiliki segi ekspresifnya. Bahasa sastra itu membawa nada dan sikap penulisnya.
Bahasa sastra tidak hanya menyatakan dan mengungkapkan apa yang dikatakan, juga ingin
mempengaruhi sikap pembaca. Perbedaan lainnya, tanda bahasa sastra sendiri terdapat
penekanan simbolisme bunyi.
 Bahasa sastra itu bahasa gaya. Untuk menunjukkan ciri atau sifat bahasa sastra, dapat ditinjau
dari segi gaya bahasa. Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa secara khusus yang
menimbulkan efek tertentu, khususnya efek estetis. Gaya bahasa ini terdapat juga dalam
penggunaan bahasa sehari-hari dan bahasa ilmiah. Akan tetapi, dalam kedua ragam bahasa itu,
gaya tidak disengaja untuk mendapatkan nilai estetis, di samping juga seringkali bersifat klise
berdasarkan kebiasaan berbicara. Dalam bahasa sastra, gaya bahasa dieksploitasi secara
sistematis. Bahasa sastra menekankan kreativitas dan keaslian. Itulah sebabnya, pengarang
selalu berusaha membentuk gaya bahasa yang asli dan baru.
 Ketaklangsungan ekspresi. Menurut Riffaterre (via Pradopo, 1997: 43) ketidaklangsungan
ekspresi itu disebabkan oleh tiga hal, yaitu penggantian arti (displacing of meaning),
penyimpangan arti (distorting of meaning), dan penciptaan arti (creating of meaning).
Penggantian arti disebabkan oleh penggunaan metafora dan metonimi. Penyimpangan arti
disebabkan oleh pemakaian ambiguitas, kontradiksi, dan nonsense. Sementara penciptaan arti
meliputi pengorganisasian ruang teks yang berupa enjambemen (perlompatan baris), sajak
(rima), tipografi (tata huruf), dan homologue  (persejajaran baris).

Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa ragam bahasa ilmiah berbeda dengan ragam
bahasa sastra disebabkan oleh bahasa sastra bersifat estetis yang dominan. Bahasa ilmiah memenuhi ciri
objektif, keimpersonaan, teknikalitas, kepraktisan, dan bahasa tulis, sedangkan bahasa sastra didominasi
oleh unsur emosi, makna konotatif, bahasa kreatif, penyimpangan pengucapan, dan penekanan. Akan
tetapi, ciri-ciri tersebut tidak mutlak, ada beberapa ciri yang dimiliki kedua ragam bahasa. Semua
tergantung pada intensitasnya sehingga menghasilkan ciri-ciri tersebut.

Ragam bahasa ilmiah adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam pertemuan dan
penulisan karya ilmiah. Dimana ragam bahasa ilmiah ini diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
(pendekatan rasional pendekatan empiris) dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan
isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.

sastra adalah hasil cipta manusia dengan menggunakan media bahasa tertulis maupun lisan, bersifat
imajinatif, disampaikan secara khas, dan mengandung pesan yang bersifat relatif.

Anda mungkin juga menyukai