Kepariwisataan Kelas X PDF
Kepariwisataan Kelas X PDF
(C1) KELAS X
Penulis :
Sri Rejeki, S.Pd, S.Tr.Par
Darti Purwo Ariyanti, S.Pd, MM
Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan Adobe
Photoshop CS3.
Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt)
B5 (17,6 × 25) cm
viii + 204 halaman
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
anugerah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan buku pembelajaran untuk
SMK/MAK Ini.
Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK kelas X untuk
mempelajari dan memperdalam materi Kepariwisataan. Selain itu, buku ini ditulis secara
umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia di era perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini.
Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Kata
Kunci, Tujuan Pembelajaran, Peta Konsep, Aktivitas Siswa, Tugas Siswa, Info, Rangkuman, Uji
Kompetensi, dan Tugas Proyek. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan
mudah kita pahami, dari pembahasan secara umum ke pembahasan secara khusus.
Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi teman sekaligus menjadi bacaan
yang menyenangkan bagi Anda untuk mempelajari lebih dalam tentang Kepariwisataan dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk diri sendiri dan lingkungan.
Akhirnya, semoga buku pelajaran Kepariwisataan SMK/MAK Kelas X ini bermanfaat bagi
siswa dan seluruh pembaca dalam memperoleh pengetahuan.
Selamat belajar, semoga sukses.
Penulis
BAB 2 Wisatawan........................................................................................................... 21
A. Pengertian Wisatawan....................................................................................................... 23
B. Motivasi Perjalanan............................................................................................................ 24
C. Karakteristik Wisatawan.................................................................................................... 26
Uji Kompetensi............................................................................................................................... 33
Daftar Isi v
Daftar Gambar
Bab 1 Industri Pariwisata
Gambar 1.1 Candi Borobudur.......................................................................................................... 3
Gambar 1.2 Alur perjalanan.............................................................................................................. 3
Gambar 1.3 Hotel dan fasilitasnya.................................................................................................. 11
Gambar 1.4 Usaha makanan dan minuman............................................................................... 12
Gambar 1.5 Jasa Transportasi........................................................................................................... 13
Gambar 1.6 Usaha Jasa Penukaran Uang.................................................................................... 13
Gambar 1.7 Upacara Kasada oleh masyarakat Tengger di gunung Bromo Jawa Timur...... 14
Gambar 1.8 Peta pikiran tentang keterkaitan berbagai unsur dalam industri
pariwisata................................................................................................................................................ 15
BAB 2 Wisatawan
Gambar 2.1 Sydney, Australia.......................................................................................................... 23
Gambar 2.2 Suasana Stadion Utama Gelora Bung Karno yang dihiasi lampu
warna warni di Jakarta, Selasa (13/2) malam............................................................................. 37
1 Industri Pariwisata
Sumber: https://caretourism.files.wordpress.com/2013/06/unsur-industri-pariwisata.jpg
Kompetensi Dasar
3.1. Memahami industri pariwisata.
3.2. Mengelompokkan industri pariwisata.
Industri Pariwisata 1
Tujuan Pembelajaran
Setelah memelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. mendeskripsikan pengertian industri pariwisata,
2. mendeskripsikan ciri-ciri industri pariwisata,
3. menganalisis unsur industri pariwisata,
4. memahami industri pariwisata, serta
5. mengelompokkan industri pariwisata.
Peta Konsep
Sejarah Pariwisata di Dunia
Pengertian Pariwisata
Industri Pariwisata
Sumber: news.detik.com
Gambar 1.1 Candi Borobudur
Sumber: pemasaranpariwisata.com
Gambar 1.2 Alur perjalanan
Amati gambar 1.2, selama seseorang melakukan perjalanan, apa yang diperlukan
seseorang selama perjalanan tersebut?
Perjalanan yang dilakukan seseorang akan melibatkan banyak faktor, agar perjalanan
tersebut terlaksana dengan baik. Faktor tersebut berupa pelayanan-pelayanan yang diperlukan
selama perjalanan. Pelayanan yang diperoleh seseorang selama perjalanan merupakan produk
dari usaha atau bisnis. Kumpulan dari usaha-usaha tersebut membentuk suatu industri. Jika
perjalanan tersebut adalah perjalanan wisata, maka industri yang menyediakan pelayanan
tersebut juga dikenal dengan istilah industri pariwisata.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa industri pariwisata ada karena adanya
perjalanan wisata. Oleh karena itu, sebelum dibahas mengenai industri pariwisata, berikut
ini dipaparkan tentang sejarah perjalanan pariwisata, baik di dunia dan Indonesia.
Industri Pariwisata 3
A. Sejarah Pariwisata di Dunia
Pada awalnya kegiatan perjalanan berkembang karena adanya kebutuhan manusia untuk
bertahan hidup. Perjalanan pada awalnya bertujuan memperluas jaringan perdagangan,
di mana makin luas jaringan perdagangan terkait erat dengan ragam/variasi produk yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Aspek lainnya berkaitan dengan keinginan
untuk menaklukkan/memperluas daerah jajahan. Ketika populasi makin meningkat, maka
kebutuhan kelompok masyarakat juga meningkat. Hal ini mendorong kelompok berusaha
memenuhi kebutuhan anggotanya dengan melakukan ekspansi (perluasan) daerah jajahan
ke wilayah lain yang potensial.
Sebelum manusia dapat melakukan perjalanan dengan menggunakan mobil, berlayar
dengan kapal, atau terbang dengan pesawat udara, sarana untuk dapat melakukan perjalanan
adalah kaki mereka sendiri. Tuhan telah menciptakan manusia secara sempurna dengan
diberikannya kaki. Manusia dapat berjalan untuk mencari dan menemukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya seperti berburu makanan untuk dimakan atau mencari
kulit pohon untuk pakaiannya serta mencari tempat untuk berteduh dan bersembunyi dari
ancaman binatang buas.
Perjalanan juga berkaitan erat dengan keingintahuan manusia yang tidak terbatas
menyebabkan manusia tidak berhenti melakukan perjalanan dengan tujuan memenuhi rasa
ingin tahunya. Keingintahuan ini yang mendorong manusia melakukan perjalanan lintas
daerah, negara bahkan lintas benua.
Keinginan untuk melepaskan diri dari tekanan kehidupan juga erat kaitannya dengan
terjadinya perjalanan. Aktivitas hidup yang makin kompleks membuat manusia berada dalam
situasi yang tertekan. Guna melepaskan diri dari rutinitas kehidupan, manusia kemudian
melakukan perjalanan ke wilayah lain agar sejenak dapat melupakan aktivitas rutinnya
dan mendapat penyegaran suasana. Selanjutnya kegiatan perjalanan yang awalnya hanya
untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia berkembang lebih jauh menjadi alat untuk
memenuhi kebutuhan lainnya yaitu kebutuhan untuk bersenang-senang. Saat ini banyak
kegiatan perjalanan yang dilakukan secara khusus untuk bersenang-senang. Namun juga
ada kegiatan bersenang-senang yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan bisnis.
Pariwisata pada awalnya hanya dapat dilakukan oleh mereka yang mempunyai uang
banyak. Dengan kata lain orang-orang kaya sajalah yang dapat menikmati perjalanan dengan
tujuan bersenang-senang. Adapun penduduk rendahan melakukan perjalanan untuk mencari
makanan.
Sejarah perjalanan pariwisata dimulai di Yunani. Pada awalnya pariwisata merupakan
hak khusus orang kaya saja sebagai bagian dari fasilitas eksklusif yang membedakan dengan
orang miskin/rakyat jelata. Pada saat itu di Yunani sudah dibangun resort untuk bersantai di
luar kota atau sepanjang garis pantai. Beberapa objek yang terkenal saat itu antara lain Kota
Dephne yang terkenal dengan sumber air panas dan Balae yaitu suatu kawasan pantai yang
mewah. Di Romawi juga sudah ada objek wisata (Colisseum/Forum), di mana wisatawan
dapat menikmati keindahannya sambil berpose di depan bangunan tersebut.
Sementara itu di Italia sudah membangun sistem jalan batu untuk perdagangan dan
pasukan perang. Orang yang kaya dapat melakukan perjalanan dengan kereta perang di atas
Sejarah pariwisata di Indonesia dibagi menjadi tiga masa, antara lain sebagai berikut.
Industri Pariwisata 5
Pada tahun 1926 berdiri travel agent di Batavia dengan nama Linssonne Lindeman
(LISLIND) yang berpusat di Negeri Belanda dan sekarang dikenal dengan nama NITOUR
(Netherlanshe Indische Touristen Bureau). Travel agent ini dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada mereka yang melakukan perjalanan antara Benua Eropa, Asia, dan
Indonesia.
Pada masa penjajahan Belanda dapat dikatakan bahwa kegiatan kepariwisataan
hanya terbatas pada kalangan orang-orang kulit putih saja. Perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam bidang kepariwisataan merupakan monopoli Nitour, KLM, dan KPM.
Pada abad 19, usaha akomodasi mulai tumbuh, tetapi masih terbatas pada kota-
kota besar dekat pelabuhan. Fungsi hotel yang utama hanya melayani tamu-tamu
atau penumpang kapal yang baru datang dari Belanda ataupun negara Eropa lainnya.
Transportasi yang digunakan masih menggunakan kereta kuda.
Awal abad ke- 20, hotel-hotel mulai berkembang di daerah pedalaman seperti
losmen atau penginapan. Fungsi hotel mulai dirasakan oleh masyarakat banyak. Tersedia
penginapan besar (hotel) dan penginapan kecil (losmen).
Fasilitas transportasi udara yang telah ada adalah KLM, sebuah airlines yang
menghubungkan Indonesia dengan Belanda. Seperti halnya dengan KLM, dalam tahun
1927 angkutan laut juga dimonopoli oleh KPM. Adapun angkutan penumpang dengan
menggunakan kereta api baru efektif di Pulau Jawa pada tanggal 1 Oktober 1927. Pada
tahun 1927 kegiatan tour sudah mulai dikembangkan terutama di Pulau Jawa dan
Sumatra yang diorganisasi oleh LISLIND (Lissonne Lindeman).
Tahun 1913, Vereneging Teoristen Verker (VTV) menerbitkan sebuah Guide Book
daerah-daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumatra Utara,
Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Banten, dan Tanah Toraja di Sulawesi. Buku ini sebagai
alat promosi tentang pariwisata.
Tahun 1923, beredar surat kabar mingguan yang merupakan Java Tourist Guide
yang isinya antara lain mengenai Express Train Service, News from Abroad in Brief, Who-
Where-When to Hotels, Postal News, dan sebagainya.
2. Masa Pendudukan Jepang
Pada masa ini kondisi kepariwisataan terlantar karena adanya Perang Dunia II
yang disusul dengan pendudukan tentara Jepang. Dapat dikatakan bahwa orang-
orang tidak ada gairah atau kesempatan untuk mengadakan perjalanan. Objek-objek
wisata terbengkalai, jalan-jalan rusak karena ada penghancuran jembatan-jembatan
untuk menghalangi musuh masuk. Perhotelan sangat menyedihkan karena banyak
hotel yang diambil oleh pemerintah Jepang untuk dijadikan rumah sakit, dan asrama
sebagai empat tinggal perwira-perwira Jepang. Setelah jatuhnya bom di Hiroshima dan
Nagasaki, inflasi terjadi di berbagai wilayah yang mengakibatkan keadaan ekonomi
rakyat tambah parah.
3. Setelah Indonesia Merdeka
Setelah merdeka, perhotelan mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga
dikeluarkanlah Surat Keputusan Wakil Presiden RI (DR. Moch. Hatta) tentang pendirian
suatu badan yang bertugas untuk melanjutkan perusahaan hotel bekas milik Belanda.
C. Pengertian Pariwisata
Guna lebih memahami tentang industri pariwisata, akan dijabarkan kata-kata yang
berhubungan dengan industri pariwisata, di antaranya kata wisata, pariwisata, wisatawan,
kepariwisataan.
Industri Pariwisata 7
1. Undang-Undang Kepariwisataan No. 10 Tahun 2009
Menurut Undang-undang Kepariwisataan No 10 Tahun 2009 dinyatakan, sebagai
berikut:
a. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka
waktu sementara.
b. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
c. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas
serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
pemerintah daerah.
d. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan
bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan
setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,
sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha.
Masyarakat terkadang bingung dan tidak paham antara pengertian usaha pariwisata
dengan industri pariwisata. Kedua istilah ini hampir sama jadi sedikit berbeda. Industri
pariwisata merupakan rangkuman daripada berbagai macam bidang usaha, yang secara
bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa-jasa/layanan-layanan atau
services, yang nantinya baik secara langsung ataupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh
wisatawan selama perlawatannya. Pengertian ini dikemukakan oleh R.S Damarjadi.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Adapun pengertian pariwisata
menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.
Dari kedua pengertian tersebut jelas terlihat perbedaannya. Usaha pariwisata hanya
satu jenis usaha saja sedangkan industri pariwisata merupakan kumpulan berbagai jenis
usaha yang berkaitan dengan pariwisata. Misalnya usaha travel agent, usaha penginapan,
usaha katering, usaha transportasi, dan lain-lain.
Industri Pariwisata 9
Selain industri pariwisata terdapat beberapa istilah seperti industri perjalanan, industri
perjalanan dan pariwisata. Maksud dari istilah-istilah tersebut pada intinya sama dengan istilah
yaitu industri yang terdiri bisnis yang menyediakan pelayanan yang berhubungan dengan
perjalanan. Pihak yang menyediakan dikenal dengan istilah pedagang, pelayanan yang
diberikan dinamakan produk sedang yang menerima pelayanan dinamakan penumpang,
tamu atau wisatawan, tergantung pada produknya.
Para ahli pariwisata memberi batasan yang bervariasi tentang industri pariwisata, antara
lain sebagai berikut:
Ciri-ciri produk industri pariwisata yang penting untuk diketahui adalah sebagai
berikut:
1. Hasil produk industri pariwisata tidak dapat dipisahkan karena produk itu tidak dapat
dibawa kepada konsumen untuk ditawarkan. Oleh karena itu, konsumen (wisatawan)
harus dibawa ke mana tempat produk itu berada.
2. Pada umumnya peranan perantara tidak dibutuhkan karena proses produksi terjadi
bersamaan dengan konsumsi. Satu-satunya perantara dalam penjualan jasa industri
pariwisata hanyalah travel agent atau tour operator.
3. Produk industri pariwisata tidak dapat ditimbun seperti hasil industri lain. Misalnya, hari
raya Galungan di Bali yang berlangsung sekali dalam setahun, tidak dapat disaksikan
seminggu sekali atau dalam waktu yang tidak tertentu.
4. Permintaan terhadap hasil produksi pariwisata sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
nonekonomis. Adanya kerusuhan, peperangan, dan bencana alam akan menyebabkan
permintaan berkurang. Sebaliknya, pada kondisi yang aman dan kondusif, permintaan
akan meningkat.
Unsur-unsur yang terlibat langsung dalam industri pariwisata adalah meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Akomodasi
Akomodasi adalah usaha yang menyediakan pelayanan penginapan. Akomodasi
tersebut dapat berbentuk hotel, guest house, motel, dan lain-lain. Pada dasarnya
akomodasi membantu menyediakan jasa penginapan bagi wisatawan yang memerlukan
tempat menginap selama melakukan perjalanan wisata. Jika perjalanan wisata dilakukan
lebih dari 24 jam tentunya memerlukan penginapan.
Pada awalnya, hotel menyediakan pelayanan terbatas berupa kamar tanpa pelayanan
makanan dan minuman. Kemudian berkembang penginapan dengan jenis motel. Motel
adalah hotel dengan fasilitas selain kamar juga tersedia garasi mobil. Motel merupakan
singkatan dari motor hotel.
Seiring dengan berkembangnya bisnis penginapan, hotel menambah ragam fasilitas
untuk bersenang-senang seperti lapangan golf, lapangan tenis, kolam renang dan klub-
klub kesehatan. Istilah hotel berkembang menjadi resort karena adanya penambahan
fasilitas-fasilitas di hotel.
Saat ini telah berkembang lebih jauh
kearah tuntutan pemenuhan kebutuhan
manusia lainnya. Misalnya makan, minum
rekreasi, olahraga, konvensi, pertemuan-
pertemuan profesi dan asosiasi perjamuan-
perjamuan pernikahan dan lainnya. Oleh
karena itu dengan kemajuan teknologi
dan perkembangan zaman juga dapat
mempengaruhi jenis, macam, dan banyaknya
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dan harus Sumber: wisatabaru.com
disediakan oleh pengusaha pada bidang Gambar 1.3 Hotel dan fasilitasnya
akomodasi.
Industri Pariwisata 11
2. Jasa Boga dan Restoran
Usaha ini menyediakan pelayanan makanan dan minuman. Industri ini merupakan
industri yang paling menjanjikan karena seperti dikatakan banyak orang dalam berwisata,
orang boleh menahan diri untuk tidak membeli pakaian atau jenis sandang lainnya
tetapi tidak ada wisatawan yang dapat menahan untuk tidak makan dan minum.
Di samping itu pula makanan dan minuman dapat dijadikan oleh-oleh atau buah
tangan bagi wisatawan setelah mengunjungi daerah tertentu. Makanan dan minuman
tradisional dapat menjadi ciri khas suatu daerah yang layak diperkenalkan atau dibawa
oleh wisatawan ke daerah tempat asalnya.
Sumber: pegipegi.com
Gambar 1.4 Usaha makanan dan minuman
3. Bisnis Transportasi
Bisnis transportasi adalah industri jasa yang bergerak dalam bidang angkutan.
Transportasi dapat dilakukan melalui darat, laut, dan udara. Jasa transportasi ini sangat
mempengaruhi industri pariwisata. Terjadinya kemudahan jasa transportasi terutama
udara, yang memberikan harga yang cukup terjangkau bagi seluruh kalangan membuat
meningkatnya kegiatan berwisata dari satu tempat ke tempat atau daerah lainnya.
Secara sederhana transportasi pariwisata didefinisikan sebagai suatu alat yang
digunakan oleh wisatawan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dalam
rangka kegiatan berwisata. Kegiatan transportasi sendiri merupakan salah satu faktor
penting dalam dunia kepariwisataan di seluruh dunia. Tanpa transportasi kepariwisataan
tidak dapat hidup dan berkembang.
Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan alat transportasi juga mengalami
perkembangan. Alat transportasi yang cepat dan efisien, menjadi pilihan dan tuntutan
pada jaman modern ini. Demikian pula halnya dengan alat transportasi yang digunakan
dalam industri pariwisata. Para wisatawan tentunya menginginkan alat transportasi
yang dapat dengan cepat mengantar mereka ke daerah asal mereka dengan aman
dan nyaman. Tentunya hal tersebut sangat vital dalam usaha untuk mengembangkan
dunia pariwisata.
Sumber: jadiberita.com
Gambar 1.5 Jasa Transportasi
Sumber: tissorindonesia.com
Gambar 1.6 Usaha Jasa Penukaran Uang
Industri Pariwisata 13
5. Daya Tarik Wisata
Menurut Marioti (Yoeti, 1996:172), ada tiga hal yang menjadi daya tarik bagi orang
untuk mengunjungi suatu daerah, yaitu sebagai berikut.
a. Hasil ciptaan manusia (man made supply), yang berupa benda-benda bersejarah,
kebudayaan, dan sistem religi.
b. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta (natural amenities) yang
termasuk dalam kelompok ini adalah, iklim, fauna, flora, topografi, pemandangan,
dan lain-lain.
c. Tata cara kehidupan masyarakat (the way of life), misalnya pembakaran mayat di
Bali (Ngaben), dan upacara Sekaten di Yogyakarta.
Daya tarik wisata meliputi unsur-unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumber
daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan yang dapat dikembangkan
dan dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata.
Daya tarik wisata merupakan unsur industri wisata yang utama. Ciri khas dari
perjalanan wisata atau kegiatan berwisata adalah adanya daya tarik wisata.
Sumber: Malang-Merdeka.com
Gambar 1.7 Upacara Kasada oleh masyarakat Tengger di gunung Bromo Jawa Timur
6. Cinderamata
Cinderamata berupa oleh-oleh atau kenang-kenangan yang dapat dibawa oleh
wisatawan pada saat kembali ke tempat asalnya. Cinderamata ini biasanya berupa
benda-benda kerajinan tangan yang dibentuk sedemikian rupa sehingga memberikan
suatu keindahan seni dan sifatnya khas untuk tiap daerah.
7. Biro Perjalanan
Biro perjalanan merupakan suatu badan usaha di mana usahanya meliputi pelayanan
semua proses perjalanan dari seseorang sejak berangkat hingga kembali, sehingga
mereka merasa nyaman selama perjalanan.
Sumber: WordPress.com
Gambar 1.8 Peta pikiran tentang keterkaitan berbagai unsur dalam industri pariwisata
Industri Pariwisata 15
Rangkuman
Perkembangan pariwisata dari masa ke masa makin meningkat. Pariwisata merupakan
kekayaan negara yang tidak akan pernah habis. Makin digali, makin dikenal,
perekonomian makin meningkat pula. Perkembangan pariwisata didukung oleh
perkembangan industri-industri pariwisata.
Secara umum pengertian industri pariwisata adalah keseluruhan pelayanan yang
diterima oleh wisatawan semenjak ia meninggalkan daerah asalnya, sampai di tempat
tujuan, dan kembali ke daerah asalnya kembali.
Industri pariwisata akan terangkum dalam sebuah perjalanan wisata seseorang dari
tempat asal hingga kembali lagi ke tempat semula. Industri tersebut meliputi beberapa
unsur utama yaitu transportasi, akomodasi, restoran, daya tarik wisata, souvenir, biro
perjalanan.
Industri Pariwisata 17
7. Salah satu ciri industri pariwisata di antaranya ....
a. terpisah oleh pemakai jasa
b. dapat disimpan
c. padat karya
d. dapat dicicipi
e. dinikmati dalam jangka waktu tertentu
8. Segmen langsung dari industri pariwisata ….
a. biro perjalanan
b. accounting
c. cleaning service
d. laundry
e. pedagang
9. Usaha yang menyediakan jasa penukaran uang, dari uang asing ke uang lokal atau
kebalikannya dikenal dengan usaha ....
a. restoran
b. hotel
c. money changer
d. sport facility
e. ball room
10. Industri yang bergerak pada bidang penyediaan makanan dan minuman yang dikelola
secara komersial adalah ....
a. restoran
b. hotel
c. money changer
d. sport facility
e. ball room
11. Industri yang menyediakan oleh-oleh yang bisa dibeli oleh wisatawan adalah ....
a. restoran
b. hotel
c. money changer
d. sport facility
e. souvenir shop
12. Suatu badan usaha yang memberikan pelayanan semua proses perjalanan dari awal
hingga selesai perjalanan disebut dengan ....
a. biro perjalanan d. rental
b. atraksi wisata e. bar
c. imigrasi
13. Perishable merupakan salah satu ciri industri pariwisata yang berarti .....
a. tidak dapat disimpan
b. tidak terpisah dengan pemakainya
c. padat modal
d. tidak dapat diukur
e. tidak dapat dicicipi
Industri Pariwisata 19