(C2) KELAS X
Penulis :
Indria Mustika, S.Pd, M.Pd
Wahidah, S.Pd
Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan Adobe
Photoshop CS3.
Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt)
B5 (17,6 × 25) cm
vi + 152 halaman
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
anugerah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan buku pembelajaran untuk
SMK/MAK Ini.
Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK kelas X untuk
mempelajari dan memperdalam materi Teknologi Menjahit. Selain itu, buku ini ditulis secara
umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia di era perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini.
Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Kata
Kunci, Tujuan Pembelajaran, Peta Konsep, Aktivitas Siswa, Tugas Siswa, Info, Rangkuman, Uji
Kompetensi, dan Tugas Proyek. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan
mudah kita pahami, dari pembahasan secara umum ke pembahasan secara khusus.
Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi teman sekaligus menjadi bacaan
yang menyenangkan bagi Anda untuk mempelajari lebih dalam tentang Teknologi Menjahit
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk diri sendiri dan lingkungan.
Akhirnya, semoga buku pelajaran Teknologi Menjahit SMK/MAK Kelas X ini bermanfaat
bagi siswa dan seluruh pembaca dalam memperoleh pengetahuan.
Selamat belajar, semoga sukses.
Penulis
iii
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................................................................. iv
iv
C. Macam-Macam Kampuh.................................................................................................. 96
D. Teknik Menjahit Kampuh................................................................................................. 99
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 103
Bab 10 Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Mutu Jahitan dalam Suatu Produk... 191
A. Mendeskripsikan Standar Mutu Jahitan..................................................................... 193
B. Tujuan QC (Quality Control)............................................................................................ 193
C. Jenis-Jenis Quality Control di Garmen......................................................................... 194
D. Sistem Pemeriksaan dalam Proses Produksi.............................................................. 195
E. Klasifikasi Defect (Cacat, Kerusakan)............................................................................ 197
v
F. Allowence/Toleransi Ukuran dalam Garmen............................................................ 199
G. Standar Mutu Jahitan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia).............................................................................................................................. 199
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 207
vi
B AB
Kompetensi Dasar
3.1. Menganalisis keselamatan dan kecelakaan kerja
4.1. Melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja
Peta Konsep
C. Manfaat K3 di Perusahaan
Gambar peringatan
Gambar peringatan
e. Kecelakaan akibat adanya sabotase, yang bisa dilakukan oleh orang luar ataupun dari
dalam pabrik, biasanya hal ini akan sulit untuk diatasi atau dicegah, namun faktor ini
frekuensinya sangat kecil dengan faktor penyebab lainnya.
Menurut UU no 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu
kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki, yang mengacaukan proses yang
telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia
maupun harta benda. Pada umumnya kecelakaan kerja diakibatkan karena 5 faktor, yaitu:
a. Faktor manusia
Tindakan-tindakan yang diambil atau tidak diambil, untuk mengontrol cara kerja yang
dilakukan, minimnya pengetahuan pekerja dalam menguasai bidang kerja, karakter,
serta sifat pekerja.
b. Faktor material
Risiko ledakan, kebakaran, dan trauma paparan tidak terduga untuk zat yang sangat
beracun, seperti asam.
c. Faktor Peralatan
Peralatan, jika tidak terjaga dengan baik, rentan terhadap kegagalan yang dapat
menyebabkan kecelakaan.
d. Faktor lingkungan
Lingkungan mengacu pada keadaan tempat kerja. Suhu, kelembaban, kebisingan, udara,
dan kualitas pencahayaan merupakan contoh faktor lingkungan.
a. Kerugian langsung. Kerugian langsung misalnya cedera pada tenaga kerja dan kerusakan
pada sarana produksi.
b. Kerugian tidak langsung. Kerugian tidak langsung adalah kerugian yang tidak terlihat
sehingga sering disebut juga sebagai kerugian tersembunyi, misalnya kerugian
terhentinya proses produksi, penurunan produksi, klaim atau ganti rugi, dampak sosial,
citra dan kepercayaan konsumen.
c. Lost time (kehilangan waktu), karena kecelakaan kerja yang membutuhkan waktu untuk
penanganan kecelakaan sehingga waktu kerja akan terkurangi waktu perawatan/
penanganan kecelakaan. Kerugian pada perusahaan akan terhitung tiap waktunya.
Hal-hal yang menjadi permasalahan yang berkaitan dengan potensi bahaya kecelakaan
kerja pada industri garmen antara lain seperti berikut ini:
a. Bahaya kebakaran
b. Jari tangan terpotong
c. Jari tertusuk jarum
d. Jari terjepit mesin kancing
e. Tersengat arus listrik pendek
f. Tergores dan bahaya terjatuh atau kejatuhan
g. Bahaya terkontaminasi bahan kimia
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecelakaan kerja di antaranya adalah
sebagai berikut:
a. Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pengendalian bahaya di tempat kerja:
1) Pemantauan dan pengendalian kondisi tidak aman di tempat kerja.
2) Pemantauan dan pengendalian tindakan tidak aman di tempat kerja.
b. Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pembinaan dan pengawasan:
1) Pelatihan dan pendidikan K3 terhadap tenaga kerja.
2) Konseling dan konsultasi mengenai penerapan K3 bersama tenaga kerja.
Berikut ini adalah contoh dari kecelakaan yang mungkin sekali terjadi di lingkungan kerja.
Jenis Kecelakaan
No Penanganan Pencegahan
Kerja
1. Ta n g a n te r t u s u k 1. Hentikan mesin Perawatan dan pengecekan
jarum saat menjahit 2. Ta r i k j a r u m y a n g sebelum proses pekerjaan
garmen menancap pada jari dilakukan dengan benar.
dengan hati-hati
3. Tutup luka dengan kain
4. Beri obat merah pada
luka
5. Jika fatal maka tutup
luka dan segera bawa
ke klinik terdekat
2 J a r i t e r p o t o n g 1. H e n t i k a n j a l a n n y a 1. Kompetensi dalam
gunting potong mesin/gunting potong pemakaian gunting
2. Jauhkan korban dari potong perlu
tempat kerja disertifikasi.
3. Hentikan pendarahan 2. M e n j a g a k o n d i s i
dengan cara menutup fisik selama bekerja
luka dengan kain sehingga tenaga yang
4. L i h a t b a g i a n y a n g ada cukup untuk
terpotong guntung menggunakan mesin
potomg potong karena getaran
5. S e g e r a d i b a w a k e yang kuat butuh
klinik atau rumah sakit tenaga yang kuat juga.
terdekat 3. Pakailah APD secara
benar dan teratur.
Tanggung jawab akhir di tempat kerja agar terjaga keselamatan dan kesehatan terletak
pada manajemen dan pemilik perusahaan. Oleh karena itu beberapa hal yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan K3 memastikan semua tingkat manajemen dan seluruh pekerja mengetahui
dan memahami isi dan mengikuti kebijakan K3, tanpa kecuali.
b. Penyediaan Sumber Daya terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sehingga kebijakan
kesehatan dan keselamatan dapat diimplementasikan dengan baik termasuk anggaran,
personil, pelatihan, kesempatan meningkatkan kualitas dan wadah untuk berpartisipasi
dalam perencanaan, evaluasi pelaksanaan, dan tindakan menuju perbaikan.
c. Kebijakan pelatihan K3. Pelatihan K3 harus dimulai dengan orientasi karyawan, ketika
seorang karyawan baru atau ditransfer ke pekerjaan baru. Sesi orientasi yang berkaitan
dengan K3 biasanya harus mencakup:
1) Prosedur darurat;
2) Lokasi pertolongan pertama;
3) Tanggung jawab K3;
4) Pelaporan cedera, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman;
Rangkuman
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bidang yang terkait dengan kesehatan
keselamatan kenyamanan dan keamanan manusia yang bekerja di sebuah perusahaan.
Pelaksanaan K3 pada perusahaan meliputi pencegahan, pemberian sanksi dan kompensasi
terhadap segala keluhan karyawan pada waktu masih aktif bekerja di perusahaan tertentu.
Perusahaan berkewajiban untuk memberikan perlindungan moril dan spiritual pada
karyawannya. Segala gangguan kesehatan maupun kecelakaan yang terjadi merupakan
tanggung jawab pengusaha. Oleh sebab itu, pengusaha atau perusahaan sangat fokus
pada kegiatan K3 dalam perusahaan, karena tidak ingin karyawannya menerima musibah
dan tentu saja yang akan menangggung biayanya adalah ibu.