PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model pembelajaran diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam pengorganisasian pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman untuk para perancang pembelajaran dan para
pendidik dalam merencanakan atau melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran
yang sesuai dengan model pembelajaran IPS adalah model pembelajaran yang berlandaskan
pendekatan paradigma konstruktivisme yaitu pembelajaran yang berdasarkan pada partisipasi
aktif peserta didik dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis. Model-model pembelajaran
IPS berlandaskan paradigm konstruktivisme diantaranya yaitu: Model Reasoning and Problem
Solving, Model Inquiry Training, Model Problem-Based Instruction, Model Pembelajaran
Perubahan Konseptual, Model Group Investigation, Model Pembelajaran VCT, Pendekatan S-T-
M atau S-T-S, Model Portofolio, Pembelajaran Kontekstual, Model Inkuiri Sosial.
3.2 Saran
Sebagai calon tenaga pendidik terutama bagi guru pemula maka akan dibuat bingung
mengenai strategi dan model pembelajaran efektif untuk dipakai peserta didik. Maka dari itu
tugas seorang guru harus mempunyai keterampilan dalam memilih model pembelajaran yang
tepat bagi peserta didik. sehingga proses belajar mengajar akan lebih menarik dan siswa belajar
akan lebih antusias, tidak merasa bosan dan mampu mengubah persepsi siswa terhadap mata
pelajaran IPS akan lebih positif dan akan lebih menyenangkan karena minat merupakan modal
utama untuk keberhasilan pembelajaran IPS.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Huriah Rachmah, M.Pd. (2014). Pengembangan Profesi Pendidikan IPS. Bandung: Alfabeta.
Dr. Sapriya, M.Ed. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Dr. Rudy Gunawan, M.Pd. (2011). Pendidikan IPS filosofi, Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Alfabeta.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan IPS sudah lama dikembangkan dan dilaksanakan dalam kurikulum-kurikulum
di Indonesia. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran
yang berusaha membekali wawasan dan keterampilan peserta didik sekolah untuk mampu
beradaptasi dan bermasyarakat serta menyesuaikan dengan perkembangan dalam era globalisasi.
Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, peserta didik diarahkan, dibimbing, dan
dibantu untuk menjadi warga Negara Indonesia yang baik dan warga dunia yang efektif.1[1]
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah bertujuan sebagai berikut:
1. Mengajabarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah dan kewarganegaraan
melalui pendekatan pedagogis dan psikologis.
2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan
keterampilan sosial.
3. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4. Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk,
baik secara nasional maupun global.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu dikembangkan model pembelajaran yang
kondusif dan menggairahkan peserta didik agar bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah. Salah satu kemampuan dasar yang harus
dikuasai guru adalah keterampilan mengembangkan model pembelajaran, yaitu keterampilan
yang berhubungan dengan upaya untuk mengembangkan model pembelajaran di kelas yang
dapat memotivasi dan menggairahkan belajar peserta didik. 2[2] Dalam Permendiknas No. 22
tahun 2006 tentang standar isi; (2) pengetahuan pedagogic (pedagogical knowlegde) yang bisa
dilihat dalam Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru; dan (3) Keterampilan mengajar (teaching skills).
Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS sangat menjemukan karena penyajiannya bersifat
menonton dan ekspositoris sehingga peserta didik kurang antusias dan mengakibatkan pelajaran
kurang menarik padahal guru IPS wajib berusaha secara optimum merebut minat peserta didik
2
karena minat merupakan modal utama untuk keberhasilan pembelajaran IPS. Model
pembelajaran IPS yang implementasikan saat ini masih bersifat konvensional sehingga peserta
didik sulit memperoleh pelayanan secara optimal. Bahkan, banyak yang mementingkan aspek
akademis dibandingkan dengan aspek-aspek non-akademis lainnya, seperti moral, atika, iman,
dan taqwa.3[3]
Salah satu upaya yang memadai untuk itu adalah dengan melakukan model pembelajaran.
Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, menuntut kreativitas
guru dalam mengembangkan model pembelajaran yang mampu melibatkan peserta didik secara
aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model pembelajaran IPS?
2. Apa saja model-model dalam pembelajaran IPS?
3. Bagaimana cara mengimplemetasikan model-model pembelajaran IPS?
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah
1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan IPS.
2. Mendeskripsikan model-model pembelajaran IPS.
3. Mengimplementasikan model-model pembelajaran IPS.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Model Pembelajaran IPS
Secara khusus, model diartikan sebagai karangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan suatu kegiatan.4[4] Setiap model pembelajaran mempunyai
keunggulan dan kelemahan dibandingkan dengan yang lain. Tidak ada model pembelajaran yang
paling efektif untuk semua mata pelajaran atau untuk semua materi. 5[5] Sebagai seorang guru
harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Karena itu dalam
memilih model pembelajaran yang diterapkan di kelas harus mempertimbangkan beberapa hal,
yaitu: tujuan pembelajaran, sifat materi pembelajaran yang akan diajarkan, ketersediaan fasilitas
dan media, sumber-sumber belajar, kondisi peserta didik atau tingkat kemampuan peserta didik,
5
dan alokasi waktu yang tersedia agar penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan secara
efektif dan menunjang keberhasilan peserta didik dapat juga diartikan suatu pendekatan yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan lebih menarik
dan siswa belajar akan lebih antusias dan mampu mengubah persepsi siswa terhadap mata
pelajaran IPS akan lebih positif dan akan lebih menyenangkan. Komponen utama mengajar yang
efektif diringkas dalam gambar 1.1 (Slavin, 2008).
Kegiatan Belajar 3
Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan
Wilayah (Geografi)
Pendekatan wilayah adalah pendekatan suatu masalah dengan menyoroti dari berbagai aspek
kehidupan secara mendetail diwilayah. Tujuannya untuk memberikan pengertian pada murid secara
terpadu mengenal suatu masalah secara wilayah.
Dalam rancangan model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan wilayah perlu
memperhatikan bahwa wilayah-wilayah atau gejalagejala yang terjadi dipermukaan bumi merupakan
hasil interaksi antar wilayah.
Contoh penerapannya dikelas 4 semester 1 dengan KD : kemampuan menunjukan jenis dan persebaran
sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat (provinsi).
Kegiatan Belajar 4
Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan
Metode Proyek
Metode proyek adalah suatu jenis kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan oleh perseorangan atau
kelompok kecil. Kegiatan belajar mengajar yang menggunakan pendekatan metode proyek harus
memperhatikan kriteria metode proyek sebagai berikut :
Kegiatan belajar bersifat real
1. Mempunyai arti dan manfaat bagi siswa
2. Mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran
3. Hasil proyek sepadan dengan waktu yang disediakan
4. Bahan dan peralatan mudah diperoleh
5. Biaya relative murah
Tahap-tahap pelaksanaan metode proyek adalah sebagai berikut :
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap tindak lanjut
4. Tahap penilaian
Contoh penerapannya dikelas 4 semester 1 yaitu KD : kemampuan menunjukkan jenis dan persebaran
sumber daya alam serta pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat (provinsi DIY)
Kegiatan Belajar 5
Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan
Kurun Waktu (Time Line)
Konsep waktu ditinjau dari segi ilmu filsafat yaitu masa lampau, masa kini dan masa depan. Penerapan
pendekatan waktu dalam kegiatan belajar mengajar, berarti kita mempelajari sejarah. Didalam sejarah
ada 3 konsep mengenai waktu yang berdasarkan ruang, berdasarkan matematika dan berdasarkan
asosiasi.
Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan kurun waktu,
berarti kita merancang model pembelajaran untuk mengajarkan sejarah.
Dengan memahami kejadian masa lampau, kita dapat mengambil banyak pelajaran, kemudian kita
jadikan sebagai ―guru‖ untuk menghadapi masa depan.
Dalam berbekal pengalaman masa lampau kita diharapkan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan
dan tidak mengulang kesalahan/kegagalan yang pernah dialami.
Contoh penerapannya dikelas 6 semester 1 dan langkah-langkah selanjutnya sebagai berikut :
1. Memahami KD
Kemampuan menganalisis peristiwa di sekitar proklamasi
2. Materi Pokok
Peristiwa sekitar proklamasi
3. Hasil Belajar
Menguraikan persiapan sampai dengan detik-detik proklamasi
4. Indikator Materi
Menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi (peristiwa rengasdengklok,
penyusunan teks proklamasi, detik-detik proklamasi kemerdekaan) dan Indikator.
5. Menyampaikan materi pelajaran berdasarkan indicator materi diatas dengan ceramah
6. Mengadakan Tanya jawab mengenai apa yang disampaikan beserta mengamati bukti-bukti sejarah
seperti foto-foto saat proklamasi.
7. Berikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan sejarah dimana mereka tinggal, berdasarkan
informasi dari narasumber setempat.
8. Menyimpulkan materi pelajaran secara garis besar
9. Mengadakan penilaian dan tindak lanjut.
- 86 - 2) Menjelaskan perlunya menjaga kelestarian sumber daya alam c. Menjelaskan hubungan sumber
daya alam dengan kegiatan ekonomi masyarakat 1) Menjelaskan bentuk – bentuk kegiatan ekonomi
dilingkungannya 2) Membuat daftra tentang kegiatan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan
ekonomi 3)Menjelaskan pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi Setelah menentukan tujuan
pembelajaran dan bahan pelajaran yang dapat dijelaskan dengan menggunakan pendekatan wilayah
maka langkah selanjutnya menentukan uraian materi yang cocok untuk pendekatan tersebut, yaitu
uraian materi : menemutunjukkan jenis sumber daya alam yang ada di Indonesia dan menunjukkan pada
peta pusat – pusat industri pengolahan sumber daya alam.