Anda di halaman 1dari 3

ESAY TENTANG EKONOMI VERSUS LINGKUNGAN

AKTIFITAS PERUSAHAAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN BIO FISIK DAN SOSIAL BUDAYA

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN

A. Ekonomi versus lingkungan

Kelestarian lingkungan adalah merupakan sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi untuk memastikan
kebutuhan ekonomi generasi sekarang tanpa mengorbankan daya dukung lingkungan bagi generasi
mendatang. Menjaga kelestarian lingkungan tidak hanya dibutuhkan untuk membatasi polusi, tetapi
juga untuk memastikan ekoefisiensi dalam memenuhi kebutuhan generasi sekarang. Dari sudut pandang
ekonomi dampak kegiatan ekonomi terhadap lingkungan merupakan biaya eksternal dan terjadi hanya
jika dua atau lebih individu menderita kerugian. Dalam kerangka membangun sistem ekonomi yang
efisien dan berwawasan lingkungan maka setiap kegiatan ekonomi seharusnya melakukan proses yang
dikenal dengan internalizing external cost yaitu memperhitungkan biaya lingkungan atau nilai kerugian
yang diderita oleh pihak lain sebagai salah satu komponen biaya produksinya.

Pencemaanr tidak hanya terbatas pada perusahaan dan individu lainnya, tetapi termasuk juga
pemerintah, misalnya, karena kebijakan yang salah sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan.
Mengingat biaya eksternalitas selama ini tidak dimasukkan ke dalam neraca rugi-laba perusahaan, biaya
eksternalitas tersebut menjadi beban masyarakat. Oleh karena itu valuasi ekonomi lingkungan memiliki
peran penting dalam menghitung nilai eksternalitas tersebut baik untuk keperluan penentuan kebijakan
pengelolaan lingkungan, akuntansi perusahaan, maupun untuk kepentingan pemberian kompensasi bagi
individu maupun masyarakat yang terkena dampak. Dari hasil tersebut, tingkat pencemaran akan
berada pada tingkat yang paling optimal. Instrumen ekonomi dapat digunakan untuk memaksa pihak
yang melakukan pencemaran untuk menurunkan tingkat pencemarannya. Sehingga ilmu ekonomi dapat
diterapkan untuk pengelolaan lingkungan hidup yang lestari dan pengendalian pencemaran yang
disebabkan oleh kegiatan ekonomi. Cabang ilmu ini telah dikenal sebagai ilmu ekonomi lingkungan, yang
merupakan pengembangan dari ilmu ekonomi sumber daya alam.

B. Aktivitas perusahaan dan dampanyak terhadap lingkungan bio fisik dan sosial budaya

Mengenali dampak lingkungan (bio fisik dan sosial budaya) yang mungkin ditimbulkan oleh adanya
perusahaan; Merancang sistem pencegahan dan penanggulangan dampak sebagai tanggung jawab
perusahaan berdasarkan etika bisnis; Menyusun penganggaran untuk pengendalian dampak lingkungan.
ACUAN BERPIKIR Apapun aktifitas Anda senantiasa akan memberikan dampak (positif dan negatif)
terhadap lingkungan, baik lingkungan alam/bio-fisik maupun lingkungan sosial budaya masyarakat
dimana aktifitas tersebut berlangsung.

Dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan oleh aktifitas usaha terdiri dari dampak lingkungan biofisik
dan dampak lingkungan sosial budaya. Dampak lingkungan bio-fisik menyangkut pengaruh aktifitas
perusahaan terhadap alam. pembuangan limbah produksi ke alam secara tidak bijaksana dapat
menyebabkan pencemaran air dan tanah serta polusi udara. Hal itu tidak akan terjadi apabila
perusahaan memiliki unit-unit pengolahan limbah sebelum dibuang. Berbagai masalah lingkungan bio-
fisik saat ini sudah mencapai taraf global, dalam artian tidak hanya mencakup satu wilayah saja. Ada
beberapa masalah lingkungan yang menjadi ancaman global diantaranya akumulasi bahan beracun, efek
rumah kaca, rusaknya lapisan ozon, hujan asam, penggurunan, dan berkurangnya keanekaan hayati.
Masalah - masalah tersebut timbul akibat aktifitas (umumnya aktifitas ekonomi) yang terakumulasi dan
sudah berlangsung sejak lama. Selain berdampak terhadap lingkungan bio-fisik, biasanya aktifitas usaha
juga memberikan pengaruh terhadap lingkungan sosial budaya. Dalam operasional usaha, pihak
pengusaha berhubungan dengan berbagai stakeholders (pihak-pihak yang berkepentingan), baik internal
seperti karyawan, maupun eksternal seperti pemasok, pemasar, pemerintah, dan masyarakat
konsumen. Keberhasilan mengelola usaha dapat diukur dengan melihat sampai sejauhmana hubungan
perusahaan dengan para stakeholders tersebut. Tentunya dalam menjalankan aktifitas usahanya,
seorang pengusaha tidak hanya memikirkan keuntungan sendiri, namun juga harus memikirkan
kepentingan pihak-pihak lain. Olehnya itu, sudah saatnya aktifitas usaha memiliki tanggung memberikan
konstribusi terhadap perbaikan dan pelestarian lingkungan, baik lingkungan bio-fisik maupun lingkungan
sosialbudaya.

C. Tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

Limbah Aktifitas perusahaan anda tentunya menghasilkan limbah, limbah tersebut dapat berupa limbah
yang sifatnya padat, cair, gas, maupun suara. Limbah-limbah tersebut apabila tidak ditangani dengan
baik akan memberikan dampak pada lingkungan.

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan merupakan hal yang penting bagi setiap
perusahaan untuk dapat mengatur, mengolah dan mempergunakan lingkungan sebaik-baiknya untuk
tidak hanya menguntungkan dan meningkatan efisiensi bisnis setiap perusahaan, namun juga bagi
lingkungan dan dampak sosial di masa yang akan datang.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya di awal artikel ini, tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap lingkungan mendapatkan perhatian paling sedikit dibandingkan kegiatan-kegiatan tanggung
jawab sosial perusahaan lain nya seperti pelayanan sosial, kesehatan, pendidikan dan lain-lain.
Penelitian dari Afiff (2012) mengenai kegiatan CSR dan dampaknya terhadap performa finansial
perusahaan dilihat dari harga saham perusahaan-perusahaan LQ45, membuktikan bahwa tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan tidak memiliki pengaruh terhadap finansial perusahaan
dibangingkan dengan kegiatan untuk kesejahteraan karyawan dan komunitas (masyarakat disekitar
perusahaan).

Saidi dan Abidin (2004) juga menunjukan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan
mendapatkan suntikan biaya yang paling kecil jika dibandingkan dengan kegitan sosial yang lainnya.

Keuntungan yang didapatkan apabila perusahaan mampu tanggung jawab terhdap lingkungan antara
lain:

1. Pengembangan reputasi atau citra perusahaan di mata konsumen dan investor.


2. Mengeliminasi konflik lingkungan dan sosial disekitar perusahaan

3. Meningkatkan kerja sama dengan para pemangku kepentingan.

4. Membedakan perusahaan dengan para pesaingnya.

Maka dari itu perusahaan diharuskan bertanggung jawab terhadap lingkungan agar nantinya usahanya
bisa berjalan lancar dan mempunyai citra positf bagi masyarakat disekitar perusahaan

Anda mungkin juga menyukai