Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PROSES PRODUKSI SUATU USAHA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen : Novitasari Tsamrotul Fuadah, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh :

Kelas 3B Kelompok 2

1. Eka Mustika Rohmah AK118051 8. Jania Flormoy DJM Ak118086

2. Elsa Rachmawati AK118055 9. Lelli Rismawati AK118090

3. Esah Rahayu AK118059 10. Luthfia serenli N AK118094

4. Fitri setiawati pratiwi AK118066 11. Maryati AK118100

5. Hesti Oktari Rahayu AK118073 12. M Zulfan FN AK118097

6. Indah Nur Safitri AK118078 13. Muhamad Heikal D AK 118109

7. Irna Nursantika Irianti AK118082

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Proses Produksi Suatu Usaha”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bandung, November 2020

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I..................................................................................................................................

1.1. Latar Belakang Masalah.......................................................................................

1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................

1.3. Tujuan Masalah.....................................................................................................

BAB II.................................................................................................................................

2.1. Definisi Produksi....................................................................................................

2.2. Kebutuhan Dalam Proses Produksi.....................................................................

2.3. Bahan Baku............................................................................................................

2.4. Tenaga Kerja..........................................................................................................

2.5. Mesin Atau Peralatan............................................................................................

2.6. Biaya Produksi.......................................................................................................

2.7. Proses Produksi......................................................................................................

BAB III...............................................................................................................................

3.1. Kesimpulan.............................................................................................................

3.2. Saran.......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kegiatan produksi dengan menciptakan atau menambah nilai guna suatu
barang atau jasa harus mampu menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat
dalam memenuhi kebutuhin. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa
mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah
daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi
barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai
kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam
jumlah yang mencukupi.
Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur,
yaitu input, proses, dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas bahan baku/
bahan mentah, energi yang digunakan dan informasi yang diperlukan. Proses
merupakan kegiatan yang mengolah bahan, energi dan informasi perubahan
sehingga menjadi barang jadi. Output merupakan barang jadi sebagai hasil yang
dikehendaki.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan definisi produksi?
2. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan dalam proses produksi?
3. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi
4. Sebutkan macam-macam tenaga kerja
5. Mesin atau peralatan yang digunakan dalam proses produksi
6. Macam-macam biaya produksi
7. Bagaimana cara proses produksi

1
2

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan definisi produksi
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebutuhan dalam proses produksi
3. Untuk mengetahui bahan baku yang digunakan dalam proses produksi
4. Untuk mengetahui macam-macam tenaga kerja
5. Untuk mengetahui mesin atau peralatan yang digunakan dalam proses produksi
6. Untuk mengetahui macam-macam biaya produksi
7. Untuk mengetahui bagaimana cara proses suatu produksi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Produksi

Pengertian produksi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan


usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa.
Berdasarkan semua pengertian produksi ini, pada dasarnya kegiatan produksi
mengacu pada dua konsep berikut ini :
a) Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Dalam pengertian ini, kegiatan
produksi adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga
bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contoh: usaha pertanian,
peternakan, dan perikanan.
b) Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Dalam pengertian ini, kegiatan
produksi juga termasuk kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa
sehinggan nilai guna barang dan jasa tersebut menjadi lebih tinggi. Contoh:
membuat tempe dari kedelai, membuat keripik singkong dari singkong atau
membuat pakaian dari kain.

2.2 Kebutuhan Dalam Proses Produksi


Kebutuhan dalam proses produksi dapat di artikan sebagai faktor-faktor
produksi,yaitu segala hal yang dibutuhkan dalam proses produksi agar proses
produks dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diinginkan. Kebutuhan dalam
proses produksi juga sering disebut sebagai input produksi yang meliputi bahan,
tenaga kerja, mesin/peralatan, lokasi dan biaya (uang).

2.3 Bahan Baku


Bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu
produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk
dijadikan wujud yang lain. Dan bahan baku tersebut dapat dibedakan menjadi 2
macam:

3
4

a) Bahan baku langsung


Bahan baku langsung atau direct material adalah semua bahan baku yang
merupakan bagian daripada barang jadi yang di hasilkan. Biaya yang di
keluarkan untuk membeli bahan baku langsung ini mempunyai hubungan yang
erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang di hasilkan.
b) Bahan Baku Tidak langsung.
Bahan baku tidak langsung atau disebut juga dengan indirect material,
adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak
secara langsung tampak pada barang jadi yang di hasilkan.

Agar produksi dapat berjalan lancar, maka dalam pemilihan bahan baku
yang akan digunakan setidaknya memenuhi syarat:
- Kualitasnya Baik
- Mudah diperoleh
- Mudah diolah
- Harga yang relatif murah

2.4 Tenaga Kerja


Tenaga kerja adalah suatu alat kekuasaan fisik dan otak manusia yang tidak
dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan kepada usaha produksi, Tenaga kerja
merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung
menjalankan kegiatan produksi
Jenis tenaga kerja yang digunakan pada perusahaan pada dasarnya terdiri dari:
1. Tenaga kerja upahan
Tenaga kerja yang terikat hubungan kerja dengan perusahaan, dimana
masing-masing pihak memiliki hak dan kewajiban. Tenaga kerja upahan dapat
digolongkan atas
2. Tenaga kerja tetap
Merupakan tenaga kerja yang secara teratur memperoleh hak-haknya
seperti upah dan cuti, meskipun mereka tidak bekerja karena sesuatu hal yang
tidak melanggar ketentuan dalam perusahaan.
5

3. Tenaga kerja tidak tetap


Adalah tenaga kerja yang tidak memiliki hak dan kewajiban secara
teratur, umumnya mereka akan kehilangan hak tertentu apabila tidak bekerja.
4. Tenaga kerja borongan
Adalah tenaga kerja yang menjalankan pekerjaan tertentu atas perjanjian
dengan ketentuan yang jelas mengenai volume, waktu dan harga pekerjaan.
5. Tenaga kerja keluarga
Merupakan tenaga kerja yang berasal dari lingkungan keluarga yang
umumnya dalam melaksanakan pekerjaannya tidak diupah.

Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi :


1. Tenaga kerja terdidik,
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan
tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur,
akuntan, dan ahli hukum.
2. Tenaga kerja terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau
latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya.
Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir.
3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang
tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya.
Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.

2.5 Mesin Atau Peralatan


Pada umumnya peralatan Produksi ditujukan bagi peningkatan produktivitas
buruh dalam rangka memperbanyak produk, baik dari segi variasinya maupun
jumlahnya untuk memenuhi. kebutuhan manusia. Peralatan Produksi akan
mencakup berbagai sarana yang digunakan dalam proses Produksi, yang berupa
mesin atau jenis-jenis perkakas lain yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan
dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk. 
6

Jenis mesin dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :


1. Mesin yang bersifat umum atau serbaguna
Mesin-mesin ini  dapat  digunakan untuk mengerjakan pelbagai macam
pekerjaan. Misalnya mesin gergaji pada perusahaan pemotong kayu.
2. Mesin yang bersifat khusus
Mesin bersifat khusus yaitu mesin-mesin yang penggunaannya
hanya satu macam pekerjaan saja. Misalnya mesin pembuat gula pasir.

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam upaya
pemeliharaan mesin/peralatan produksi, yaitu:
a. Pemeliharaan breakdown, yakni pemeliharaan yang dilakukan setelah
mesin/peralatan produksi mengalami kerusakan.
b. Pemeliharaan terencana, yakni pemeliharaan yang dilakukan secara terjadwal.
c. Pemeliharaan pencegahan, yakni pemeliharaan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan masa pakai dari komponen pada mesin/peralatan produksi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat dan mesin produksi adalah :


a. Kapasitas mesin 
b. Kecocokan (compatibility) 
c. Tersedianya peralatan pelengkap yang diperlukan 
d. Keterandalan dan purna jual
e. Kemudahan persiapan dan instalasi, penggunaan dan pemeliharaan 
f. Keamanan 
g. Penyerahan 
h. Keadaan pengembangan 
i. Pengaruh terhadap organisasi yang ada

2.6 Biaya Produksi


Biaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus di
keluarkan untuk memproduksi suatu barang. Biaya produksi juga merupakan
pengeluaran yang di lakukan perusahaan untuk mendapatkan faktor – faktor
produksi dan bahan baku yang akan di gunakan untuk menghasilkan suatu produk.
7

Biaya produksi dapat meliputi unsur – unsur sebagai berikut


1) Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2) Bahan-bahan pembantu atau penolong
3) Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur
4) Penyusutan peralatan produksi 
5) Uang modal, sewa
6) Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya
listrik, biaya keamanan dan asuransi
7) Biaya pemasaran seperti biaya iklan
8) Pajak

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :


1. Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam
memperoleh faktor produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk
produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor
produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.Contoh: biaya tenaga
kerja, sewa gedung, dll.
2. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah
taksiran biaya atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan
ikut digunakan dalam proses produksi yang dimiliki oleh perusahaan.

Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-
elemen utama dari biaya produksi, meliputi :

a. Biaya bahan baku (direct material Cost)


Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk
mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
8

b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)


Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan
didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara
langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan
produksi dan usaha itu dapat terwujud.
c. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) 
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau
dibebankan pada suatu pekerjaan.

Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :


1. Biaya bahan penolong 
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung 
3. Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap 
4. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin 
5. Biaya listrik dan air pabrik 
6. Biaya asuransi pabrik 
7. Operasi lain-lain

Biaya menurut jenis nya terdiri dari:

- Biaya Langsung (Direct Cost)


Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh
adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya
yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.
- Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat
diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu,
misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
9

2.7 Proses Produksi


A. Jenis-jenis Proses Produksi
Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi.
Pemilihan sudut pandang yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi
dalam perusahaan ini akan tergantung untuk apa pemisahan tersebut
dilaksanakan serta penentuan tipe produksi didasarkan faktor seperti volume
atau jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang diisyaratkan dan
peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.
1. Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi
a. Proses produksi kimiawi
Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang
menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa
kimia. Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang minyak dan
lain-lain.
b. Proses produksi perubahan bentuk
Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam
pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input)
menjadi keluaran (output) sehingga didapatkan penambahan manfaat atau
faedah dari barang tersebut. Contohnya perusahaan mebel, perusahaan
garmen dan lain-lain.
c. Proses produksi assembling
Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang
dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses
penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang
bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari
perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan
elektronika, perakitan mobil dan lain sebagainya.
d. Proses produksi transportasi
Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi
dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun
manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau
manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau
10

merasakan adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta api,


perusahaan angkutan dan lain-lain.
e. Proses produksi penciptaan jasa administrasi
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses
produksi yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-
perusahaan yang lain atau lembaga-lembaga yang memerlukannya.
Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta
informasi yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang
memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh perusahaan-
perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen dan
akuntansi, biro konsultan manajemen, dan lain-lain.

2. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi


a. Proses produksi terus-menerus (continuous processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang
mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses
produksi di dalam perusahaan.
Ciri-ciri :
1) Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah
distandarisir.
2) Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
3) Mesin bersifat khusus.
4) Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
5) Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses
produksi terhenti.
6) Tenaga kerja sedikit.
7) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
8) Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan
pengalaman yang banyak
11

Kebaikan :

1. Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan
distandardisir.
2. Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
3. Biaya tenaga kerja rendah.
4. Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih
pendek.

Kekurangan :

1. Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.


2. Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan
seluruh proses produksi.
3. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.

b. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)


Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi
dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
Ciri-ciri :
1) Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
2) Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
3) Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
4) Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di
salah satu mesin.
5) Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
6) Persediaan bahan mentah tinggi
7) Membutuhkan tempat yang besar.
Kelebihan :
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk
yang berhubungan dengan mesin bersifat umum yaitu system
pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang
dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak
mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
12

Kekurangan :
1) Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk
berbeda tergantung pemesanan.
2) Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
3) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar 4).
Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena
menggunakan banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.

c. Proses produksi campuran


Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi
terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan
berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk
memanfaatkan kapasitas secara penuh.

3. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi


Pada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan
pemisahan jenis proses produksi dalam perusahaan atas dasar keutamaan
proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan yaitu proses produksi
utama dan proses produksi bukan utama.
Adapun proses produksi utama meliputi:
a) Proses produksi terus-menerus
b) Proses produksi terputus-putus
c) Proses produksi proses
d) Proses produksi proses yang sama
e) Proses produksi proyek khusus
f) Proses produksi industri berat

Proses produksi bukan utama meliputi:


a) Penelitian
b) Model
c) Prototipe
d) Percobaan
13

e) Demonstrasi

4. Jenis proses produksi ditinjau dari segi penyelesaian proses produksi


Tujuan pemisahan proses produksi menurut segi penyelesaian proses
ini pada umumnya untuk mengadakan pengendalian kualitas dari proses
produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya dapat
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1) Proses produksi tipe A
Proses produksi ini merupakan suatu tipe dari proses produksi
dimana dalam setiap tahap proses produksi yang dilaksanakan dalam
perusahaan dapat diperiksa secara mudah. Dengan demikian
pengendalian proses dapat dilaksanakan pada setiap tahap proses, sesuai
dengan yang dikehendaki oleh manajemen perusahaan yang
bersangkutan.
2) Proses produksi tipe B
Proses produksi tipe ini merupakan suatu proses produksi dimana
di dalam penyelesaian proses produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan akan terdapat beberapa ketergantungan dari masing-
masing tahap proses produksi, pemeriksaan hanya dapat dilaksanakan
pada beberapa tahap tertentu saja. Dengan demikian pengendalian
proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan akan terbatas
kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa secara mudah.
3) Proses produksi tipe C
Perusahaan yang penyelesaian produksinya termasuk di dalam
kategori proses produksi tipe C ini adalah perusahaan yang
melaksanakan proses penggabungan atau pemasangan (assembling).
Pelaksana proses produksi dalam perusahaan tersebut dilakukan dengan
pemasangan atau penggabungan komponen-komponen produk.
14

4) Proses produksi tipe D


Proses produksi tipe ini merupakan proses produksi yang
dilaksanakan dalam perusahaan dengan menggunakan mesin dan
peralatan produksi otomatis. Mesin dan peralatan produksi yang
dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi dengan beberapa
peralatan khusus untuk melaksanakan pengendalian proses produksi
dalam perusahaan yang bersangkutan
5) Proses produksi tipe E
Proses produksi ini merupakan proses produksi dari perusahaan-
perusahaan dagang dan jasa. Pelaksanaan proses produksi yang agak
berbeda dengan perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi agak
berbeda dengan beberapa perusahaan yang melaksanakan processing
dalam proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang
bersangkutan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur,
yaitu input, proses, dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas bahan baku/
bahan mentah, energi yang digunakan dan informasi yang diperlukan. Proses
merupakan kegiatan yang mengolah bahan, energi dan informasi perubahan
sehingga menjadi barang jadi. Output merupakan barang jadi sebagai hasil yang
dikehendaki.

4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan
baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu kelompok kami mohon maaf apabila
merasa kurang puas, dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar dapat
menambah wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kelompok kami.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Drs. Agus. (2004). Manajemen Produksi (Perencanaan Sistem Produksi).Edisi


3. Yogyakarta : BPFE
Ahyari, Drs. Agus. (2004). Efesiensi Persediaan Bahan: Buku Pegangan untuk
Perusahaan-perusahaan Kecil dan Menengah. Yogyakarta: BPFE

Asdjudirejda, Lili. (2004). Manajemen Produksi. Bandung: Armiko

16

Anda mungkin juga menyukai