Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP TEORI DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

Tn. A DENGAN GANGGUAN COLIC RENAL

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang telah

diberikan baik berupa kesehatan, waktu, dan segala kemudahan dalam penyusunan laporan

pendahuluan ini, sehingga dapat disusun sebagaimana mestinya dan selesai tepat pada

waktunya. Berkat rahmat beserta karunianya saya dapat menyelesaikan laporan ini.

Harapan saya semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,

petunjuk maupun pedoman, juga membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi

para pembaca, sehingga untuk kedepannya saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi

laporan

pendahuluan ini dengan lebih baik.


Akhir kata saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan melancarkan penyusunan laporan pendahuluan ini.

Bandung, 20 Maret 2024

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kolik renal berasal dari dua kata, yaitu kolik dan renal. Kolik merupakan nyeri
viseral akibat spasme otot polos organ berongga yang umumnya disebabkan karena
hambatan pasase dalam rongga tersebut. Nyeri ini dirasakan hilang timbul, dan
dapat disertai mual dan muntah. Sedangkan renal adalah ginjal.
Colic renal adalah rasa nyeri hebat pada pinggang akibat adanya endapan batu
di ureter atau persimpangan ureteropelvis atau Ureteropelvic Junction (UPJ).

1.2. Tujuan
Bertujuan untuk menjelaskan konsep teori colic renal dan menjelaskan konsep
asuhan keperawatan pada Tn. A dengan colic renal.
1.3. Manfaat
Diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang colic renal sehingga
dapat memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
BAB II
KONSEP TEORI
2.1. KONSEP DASAR PENYAKIT
2.1.1. Definisi

2.1.2. Anatomi dan Fisiologi


Anatomi Fisiologi Ginjal

Gambar 1 Anatomi Ginjal


Ginjal merupakan suatu organ bervaskuler banyak yang
berbentuk seperti kacang. Ginjal terdiri dari tiga bagian, diantranya:
a. Korteks renalis (bagian luar): mengandung mekanisme
penyaringan darah dan dilindungi oleh kapsul berfibrosa dan
lapisan lemak.
b. Medula renalis (bagian tengah): mengandung 8 sampai 12
piramida ginjal (biji berlurik yang sebagian besar tersusun dari
struktur tubular).
c. Pelvis renalis (bagian dalam): menerima urine melalui kalises
mayor.
Pada potongan sagital ginjal terdapat 2 bagian yaitu bagian tepi
luar ginjal yang disebut korteks dan bagian dalam ginjal yang
berbentuk segitiga disebut pyramid ginjal atau bagian medulla ginjal.
Didalam ginjal terdapat satuan fungsional ginjal yang paling kecil,
yaitu nefron. Tiap ginjal terdiri dari sekitar 1,2 juta nefron. Setiap
nefron terdiri dari komponen vaskuler yaitu glomerulus dan
komponen tubulus, keduannya secara struktural dan fungsional
bekaitan erat.
Setiap nefron merupakan saluran yang tipis (dengan diameter
20- 50 m) dan memiliki bentuk yang memanjang/elongasi (dengan
panjang 50 mm). Nefron terdiri dari saluran berujung buntu (blind
end) yang melebar. Kapsul bowman yang diikuti oleh tubulus
kontotus proksimal, ansa Henle serta tubulus kontortus distal.
Nefron terdiri dari beberapa bagian antara lain sebagai berikut:
a. Glomerulus
Glomerulus adalah masa kapiler yang berbentuk bola yang
terdapat sepanjang arteriol, fungsinya untuk filtrasi air dan zat
terlarut dalam darah. Glomerulus juga merupakan gulungan gulungan
kapiler yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda disebut kapsul
bowman
b. Kapsul bowman
Kapsul bowman merupakan suatu pelebaran nefron yang
dibatasi oleh epitel yang menyelubungi glomeulus untuk
mengumpulkan zat terlarut yang difiltrasi oleh glomerulus
c. Tubulus kontroktul proksimal
Tubulus kontroktul proksimal merupakan bagian utama nefron.
Tubulus ini dilapisi oleh lapisan tunggal sel epitel yang
memperlihatkan suatu brush border yang menonjol pada permukaan
lumen dan sejumlah besar mitokondria dan sitoplasma. Karasteristik
histologik epitel tubulus kontroktus proksimal ini mungkin
berkolerasi dengan aktivitas reabsorpsinya yang luas. Cairan yang
difiltrasi akan mengalir ketubulus kontrotus proksimal. Letak tubulus
ini didalam korteks ginjal, sepanjang 15 mm dengan diameter 50-60
mm. Bentuknya berkelok-kelok dan berakhir sebagai saluran yang
lurus yang berjalan kearah medulla, yaitu ansa henle
d. Ansa henle
Ansa henle terdiri dari segmen desenden yang tebal yang
struktur serta fungsinya serupa dengan tubulus kontroktus proksimal,
lalu segmen tipis yang berjalan turun kedalam medulla hingga
kedalaman yang beragam untuk membentuk sebuah ansa
(gulungan/loop), dan segmen asenden yang tebal yang struktur serta
fungsinnya serupa dengan tubulus kontortus distal. Dengan
menimbulkan hiperosmolalitas pada interstisium medularis, ansa
henle memainkan peranan yang penting dalam mekanisme
pemekatan urin pada ginjal
e. Tubulus
Tubulus kontortus distal merupakan segmen nefron diantara
macula densa dan duktus koligentes. Sel-sel ditandai dengan tidak
adanya brush border dan memiliki banyak mitokondria pada tepi
basalis yang menunjukkan peranan sekresi pada sel-sel tersebut
f. Duktus koligentes
Duktus koligentes merupakan saluran pengumpul yang akan
menerima cairan dan zat terlarut dari tubulus distal. Duktus koligers
berjalan dari dalam berkas medulla menuju ke medulla.
Setiap duktus pengumpul yang berjalan kearah medulla akan
mengosongkan urin yang telah terbentuk kedalam pelvis ginjal
2.1.3. Etiologi
2.1.4. Klasifikasi
2.1.5. Tanda dan Gejala
2.1.6. Patofisiologi/Patway
2.1.7. Komplikasi/Prognosa
2.1.8. Pemeriksaan Diagnostik
2.1.9. Penatalaksanaan
2.1.10. Pencegahan
2.2. KONSEP TEORI PENYAKIT
A. Pengkajian Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai