Anda di halaman 1dari 7

INFORMATIKA

MODEL FUZZY DENGAN METODE TSUKAMOTO


Yuni Widhiastiwi ')

Abstract
Fuzzy represents a knowledge which is constructed by utilizing the if-then
rules. It is one of the method that can process uncertain and imprecise data. It
can be implemented at a lower cost. Fuzzy Logic is vary useful because it effec-
tively and accurately describes the human perception to make a decision. The
mathod of Tsukamoto is one of the inference system that can be used to make a
decison, where any consequence in If-Then Rules has to be reperesented with
fuzzy set in monotonous membership function.

Key Words: logika fuzzy, sistem inferensi, metode tsukamoto

A. Pendahuluan pendapat bahwa logika benar dan


salah dari logika booleanlkonven-
Dalam logika konvensional, nilai sional tidak dapat mengatasi masalah
kebenaran mempunyai kondisi yang gradasi yang berada pada dunia nya-
pasti yaitu benar atau salah (true or tao Untuk mengatasi masalah gradasi
false), dengan tidak ada kondisi an- yang tidak terhingga tersebut, Zadeh
tara. Prinsip ini telah mendominasi mengembangkan sebuah himpunan
pemikiran logika di dunia sampai fuzzy. Tidak seperti logika boolean,
sekarang. Tentu saja, pemikiran me- logika fuzzy mempunyai nilai yang
ngenai logika konvensional dengan kontinu. Fuzzy dinyatakan dalam
nilai kebenaran yang pasti yaitu derajat dari suatu keanggotaan dan
benar atau salah dalam kehidupan derajat dari kebenaran. Oleh sebab
yang nyata sangatlah tidak mung- itu sesuatu dapat dikatakan sebagian
kin. logika fuzzy menawarkan suatu benar dan sebagian salah pada waktu
logika yang dapat merepresentasikan yang sama.
keadaan dunia nyata. Berdasarkan hal tersebut diatas
Teori himpunan logika fuzzy di- Logika fuzzy dapat digunakan un-
kembangkan oleh Professor Lofti tuk memodelkan suatu permasalah-
A. Zadeh pada tahun 1965. Ia ber- an yang matematis, dimana konsep

88 I Bina http://www.univpancasila.ac.id
Widya Vol 18 No. 02, Juli 2007 7/27
.) Fakultas IImu Komputer UPN "Veteran" Jakarta
INFORMATIKA

matematis yang mendasari penalaran 2. HimpunanFuzzy


juzzy sangat sederhana dan mudah Himpunan fuzzy merupakan
dimengerti. suatu group yang mewakili suatu
kondisi atau keadaa tertentu dalam
suatu variabel fuzzy.
B. Kajian Teoritis Pada himpunan tegas (crisp), ni-
lai keanggotaan suatu item x dalam
1. Pengertianlogika Fuzzy suatu himpunan A, yang sering di-
Konsep logikajuzzy pertama kali tulis dengan flA[x], memiliki dua
diperkenalkan oleh Professor Lotti kemungkinan, yaitu : Satu (I), yang
A. Zadeh dari Universitas California berarti bahwa suatu item menjadi an-
tahun 1965. Logikafuzzy merupakan gota dalam suatu himpunan atau Nol
generalisasi dari logika klasik (Crisp (0), yang berarti bahwa suatu item
Set) yang hanya memiliki dua nilai tidak menjadi anggota dalam suatu
keanggotaan yaitu 0 dan 1. Dalam himpunan.
logika fuzzy nilai kebenaran suatu Pada himpunan fuzzy nilai ke-
pernyataan berkisar dari sepenuhnya anggotaan terletak pada rentang 0
benar sampai dengan sepenuhnya sampai 1. Apabila x memiliki nilai
salah. keanggotaan fuzzy flA[ x] = 0 berarti
Fuzzy Logic berhubungan de- x tidak menjadi anggota himpunan A,
ngan ketidakpastian yang telah men- demikian pula apabila x memiliki ni-
jadi sifat alamiah manusia, mensimu- lai keanggotaan fuzzy flA[ x] = 1 be-
lasikan proses pertimbangan normal rarti x menjadi anggota penuh pada
manusia denganjalan memungkinkan himpunanA.
komputer untuk berperilaku sedikit Kemiripan antara keanggotaan
lebih seksama dan logis daripada fuzzy dengan probabilitas terkadang
yang dibutuhkan metode komputer menimbulkan kerancuan, karena me-
konvensional. miliki nilai pada interval [0,1], namun
Pemikiran di balik pendekatan interpretasi nilainya sangat berbeda.
ini adalah pengambilan keputusan Keanggotaan fuzzy memberikan
tidak sekadar persoalan hitam dan suatu ukuran terhadap pendapat atau
putih atau benar dan salah, namun ke- keputusan, sedangkan probabilitas
rapkali melibatkan area abu-abu, dan mengindikasikan proporsi terhadap
hal itu dimungkinkan. keseringan suatu hasil bernilai benar
dalam jangka panjang.
Himpunan fuzzy memiliki 2


atribut, yaitu :
a. Linguistik, yaitu penamaan suatu
o group yang mewakili suatu ke-
adaan atau kondisi tertentu den-
Gambar 1. Crisp Set Versus Fuzzy Set gan menggunakan bahasa alami,
seperti : Muda, Parobaya, Tua.

MODEL FUZZY, Yuni Widhiastiwi


http://www.univpancasila.ac.id 7/27 I 89
INFORMATIKA

b. Numeris, yaitu suatu nilai (ang- Fungsi Keanggotaaan :


ka) yang menunjukkan ukuran
dari suatu variabel seperti : 25, O; jika x:::; a
40,60. Il(x] = (x - a) I (b - a); jika a:::;x:::;b
{
1; jikax2:b
3. Fungsi Keanggotaan
Fungsi keanggotaan adalah suatu Kedua, merupakan kebalikan
kurva yang menunjukkan pemetaan yang pertama. Garis lurus dimu-
titik-titik input data ke dalam nilai lai dari nilai domain dengan derajat
keanggotaan yang memiliki nilai keanggotaan tertinggi pada sisi kiri,
interval antara 0 dan I. Salah satu kemudian bergerak menurun ke nilai
cara yang dapat digunakan untuk domain yang memiliki derajat keang-
mendapatkan nilai keanggotaan gotaan lebih rendah.
adalah dengan melalui pendekatan Gambar grafik fungsi keanggota-
fungsi. annya adalah :
Salah satu representasi fungsi
keanggotaan dalam fuzzy yang akan
.................................................
dipakai adalah represntasi linier. Pada
representasi linear, pemetaan input ke
derajat keanggotaannya digambarkan
l![x]
sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini
paling sederhana dan menjadi pili-
han yang baik untuk mendekati suatu o a Domain b
konsep yang kurang jelas. Gambar 2..Representasi Linear Turun
Ada dua keadaan himpunan
fuzzy yang linear. Pertama, kenaikan Fungsi Keanggotaaan :
himpunan dimulai pada nilai domain
yang memiliki derajat keanggotaan (X-a)/(b-a); jikaa:::;x:::;b
Il[x] ={
nol [0] bergerak ke kanan menuju ke
0; jikax2:b
nilai domain yang memiliki derajat
keanggotaan lebih tinggi.
Gambar grafik fungsi keanggota-
4. Sistem Inferensi Fuzzy
annya adalah :
Sistem inferensi fuzzy meru-
pakan proses pengolahan data dalam
bentuk crisp input yang melalui be-
berapa tahapan dalam sistem fuzzy
untuk menghasilkan data dalam
l![X] bentuk crips output. Terdapat tiga
metode sistem inferensi fuzzy, yaitu :
Mamdani, Sugeno dan Tsukamoto.
o a Domain b
Tahap sistem inferensi fuzzy
Gambar 2. Representasi Linear Naik

90 I Bina Widya Vol 18 No. 02, Juli 2007


http://www.univpancasila.ac.id 7/27
INFORMATIKA

yang harus dilalui, yaitu : secara tegas (crips) berdasarkan


a-predikat (fire strength). Hasil akh-
a. Nilai Input imya diperoleh dengan menggunak-
Berupa masukan dalam bentuk an rata-rata terbobot.
nilai pasti (crisp).

b. Komposisi Fuzzy B. Pembahasan


Proses merubah crisp input
menjadi fuzzy menggunakan fungsi 1. Model Kasus
keanggotaan, setiap variabel fuzzy Suatu perusahaan akan mengada-
dimodelkan ke dalam fungsi keang- kan penerimaan pegawai, berdasar-
gotaan yang dipilih. kan data 1 tahun terakhir adalah se-
bagai berikut :
c. Aturan - aturan (rules) a. Lulusan terbanyak mencapai
Aturan-aturan yang akan dija- 1000 orang/tahun
dikan dasar untuk mencari nilai dari b. Lulusan terkecil mencapai 600
crisp output yang akan dihasilkan orang/tahun
c. Lowongan terbanyak mencapai
d. Dekomposisi Fuzzy 800 orang/departemen
Merupakan proses merubah d. Lowongan terkecil mencapai
kembali data yang dijadikan fuzzy ke 100 orang/departemen
dalam bentuk crisp kembali. e. Penerimaan pegawai terbesar
1500 orang/departemen
e. Nilai output f. Penerimaan pegawai terkecil
Merupakan hasil akhir yang 500orang/departemen
dapat dipakai untuk pengambilan
keputusan Jika jumlah lulusan sebanyak
Namun terkadang sistem fuzzy 850 orang dan lowongan yang terse-
dapat berjalan tanpa harus melalui dia sebanyak 450, maka akan dibuat
komposisi atau dekomposisi fuzzy. model sistem fuzzy dengan meng-
Nilai output dapat diestimasi secara gunakan metode Tsukamoto untuk
langsung dari nilai keanggotaan yang mencari nilai output berupa jumlah
berhubungan dengan antesedennya. pegawai yang dapat diterima ber-
dasarkan data-data tersebut, dimana
5. Metode Tsukamoto penerimaan pegawai menggunakan
Pada metode Tsukamoto, setiap aturan fuzzy sebagai berikut :
konsekuen pada aturan yang berben-
tuk If-Then harus direpresentasikan [R1] If Lulusan Sedikit And Lowongan Banyak
dengan suatu himpunan fuzzy dengan Then Penerimaan Pegawai Berkurang
fungsi keanggotaan yang monoton. [R2] If Lulusan Sedikit And Lowongan Sedikit
Sebagai hasilnya, output hasil infe-
Then Penerimaan Pegawai Berkurang
rensi dari tiap-tiap aturan diberikan

7/27 I 91
MODEL FUZZY. Yuni Widhiastiwi
http://www.univpancasila.ac.id
INFORMATIKA

[R3] If Lulusan Banyak And Lowongan Banyak

Then Penerimaan Pegawai Bertambah


Sedikit
[R4] If Lulusan Banyak And Lowongan Sedikit Il[Y]
Then Penerimaan Pegawai Bertambah
0.5
2. Model Fuzzy
Dalam kasus ini terdapat 3 vari-
abel fuzzy yang akan dimodelkan, o
yaitu : Gambar 5. Fungsi Keanggotaan variabellowongan

a. Lulusan Fungsi Keanggotaan:


Lulusan terdiri atas dua himpunan 1; y:5 600
fuzzy, yaitu Terbanyak dan Terkecil 1.1 sedikit [x] ={ (800 - y) 1700 600s Y s 1000
Gambar grafik fungsi keanggota- 0; y 2:1000

annya adalah : y:5 600


O;
1.1 sedikit [x] = { (y -100)1700 600:5 Y S 800
l', Y 2: 100

Il[X] Nilai Keanggotaan:

0.625 I..Jsedikit [450] = (800-450)1700


= 0.5
0.375 1.1 sedikit [450] = (450 -100) 1700
=0.5
o 600 850 1000
Gambar 4. Fungsi Keanggotaan variabellulusan C. Penerimaan
Penerimaan terdiri atas dua him-
Fungsi Keanggotaan: punan fuzzy, yaitu Terbesar dan Ter-
(x - a ) I ( b - a); x:5 600
kecil
1.1 sedikit [x] ={ (1000 • x)/400 600:5 x :5 1000
Gambar grafik fungsi keanggot-
0; x 2:1000
aannya adalah :
O; x:5 600 I
1.1 sedikit [x] ={ (1000. x)/400 600:5 X S 1000
1; x 2:1000 Berkurang Bertambah

b. Lowongan "['1 ,"


Lowongan terdiri atas dua him-
punan fuzzy, yaitu Terbanyak dan
Terkecil
Gambar grafik fungsi keanggota-
o 500
annya adalah : Gambar 6. Fungsi Keanggotaan variabellowongan

92 I Bina Widya Vol 18 No. 02,


http://www.univpancasila.ac.id
Juli 2007 7/27
INFORMATIKA

;
Fungsi Keanggotaan: [R3] If Lulusan Banyak And Lowongan Banyak
Then Penerimaan Pegawai Berlambah

il
z$; 500
~ berkurang [z]= (1500 - z)/1000 500$; z $; 1500
; z ~1500 a-Predikal3 ~LulusanBanyak
nlJLowonganBanyak
Z $; 500 min(IJLulusanBanyak[850].
~ Bertambah [Zl=~~ - 500)/1000 500$; Z $; 1500 IJLowonganBanyak (450))
J1S; z ~ 1500 min(0.625 ; 0.5)
0.5

Lihat himpunan Penerimaan


3. Inferensi Berdasarkan a-Pre-
Pegawai Bertambah,
dikat
(z-500) /1000 = 0.5
Nilai z yang dicari untuk setiap z3 = 1000
aturan menggunakan fungsi MIN
pada aplikasi fungsi implikasinya : [R4) If Lulusan BanyakAnd Lowongan Sedikit
Then Penerimaan Pegawai Berlambah
[R1) If Lulusan Sedikit And Lowongan Banyak
Then Penerimaan Pegawai Berkurang
a-Predikal4 = IJLulusanBanyak
n IJLowonganSedikil
a-Predikat1 = IJLulusanSedikit
= min(IJLulusanBanyak [850],
IJLowonganSedikit (450))
nlJLowonganBanyak
= min(IJLulusanSedikit[850).
= min(0.625; 0.5)
IJLowonganBanyak (450))
= 0.5
= min(0.375; 0.5)
= 0.375 Lihat himpunan Penerimaan
Pegawai Bertambah,
Lihat himpunan Penerimaan
Pegawai Berkurang, (z-500) /1000 = 0.5
z4 = 1000
(1500-z)/1000 = 0.375
z, = 1125 Lihat himpunan Penerimaan Pe-
gawai Bertambah,
[R2) If Lulusan Sedikit And Lowongan Sedikit
Then Penerimaan Pegawai Berkurang 4. Nilai Output
a-Predikat2 =
IJLulusanSedikit Berdasarkan rata-rata terbobot,
n IJLowonganSedikil
= min(IJLulusanSedikit[850], maka nilai z dapat dicari dengan cara
IJLowonganSedikil [450)) berikut ini :
=
min(0.375; 0.5) a-P red ,*z, + a-Pred2*z, + a-Pred3*~ + a-Pred, *z,
=
0.375 Z = a-Pred,+a-Pred,+a-Pred3+a-Pred,

Lihat himpunan Penerimaan 0.375*1125+ 0.375*1125+ 0.5*1000+ 0.5*1000


Pegawai Berkurang, z= 0.375+0375+0.5+0.5

(1500-z)/1000 = 0.375 z= 1843.75


Z2 = 1125 1.75
Z = 1053.571 '" 1054

http://www.univpancasila.ac.id 7/27 I 93
MODEL FUZZY, Yuni Widhiastiwi
INFORMATIKA

Jadi jumlah pegawai yang dapat Daftar Pustaka


diterima adalah sebanyak 1054
Arhami M., 2005, Konsep Dasar Sistem
orang
Pakar. Ed I., Andi Offset, Yog-
yakarta.

C. Simpulan Kusumadewi S., 2003, Artificial Intelli-


gence (Teknik dan Aplikasinya).
1. Fuzzy Logic dapat bermanfaat Ed I., Graha Ilmu, Yogyakarta.
karena merupakan sebuah cara
yang efektif dan akurat untuk Kusumadewi S., Pumomo H., 2004,.
mendeskripsikan persepsi manu- Aplikasi Logika Fuzzy Untuk
sia terhadap persoalan pengam- Pendukung Keputusan. Ed I,.
Graha Ilmu, Yogyakarta.
bi1an keputusan
2. Fuzzy merupakan representasi
Nugroho A. S., 2003, Pengantar Soft-
suatu pengetahuan yang dikon-
computing. www.IlmuKompu-
struksikan dengan if-then rules. ter.Com
3. Terkadang Sistem fuzzy dapat
berjalan tanpaharus melalui kom- Turban E, Jay E.A. Liang T.P., 2005,
posisi atau dekomposisi fuzzy. Decision Support Systems and
4. Pada metode Tsukamoto, setiap Intelligent Systems. Ed 7, Andi
konsekuen pada aturan yang ber- Offset, Yogyakarta.
bentuk If-Then harus direpresen-
tasikan dengan suatu himpunan
fuzzy dengan fungsi keanggota-
an yang monoton
5. Kurangnya transparansi pada
metode Tsukamoto menyebab-
kan penggunaannya tidak seluas
metode inferensi fuzzy Mamdani
dan Sugeno.

94 I Bina http://www.univpancasila.ac.id
Widya Vol 18 No. 02, Juli 2007 7/27

Anda mungkin juga menyukai