A. Pendahuluan
Globalisasi kini menjadi bukti bahwa semakin canggih suatu teknologi informasi
maka semakin tinggi pula penyalahgunaanya. Teknologi informasi kini menjajah
segala aspek kehidupan manusia tidak hanya dalam mengakses informasi saja,
bahkan kini jual beli, kerja, konseling, bahkan sekolah bisa dilakukan dengan
pemanfaatan kecanggihan teknologi. Kecanggihan teknologi informasi yang
begitu pesat mengharuskan Negara Indonesia untuk membuat regulasi yang berisi
peraturan yang mengatur tentang Teknologi dan Transaksi Elektronik, agar
penggunaan dan pemanfaatannya dapat mempererat kesatuan dan persatuan
masyarakat Indonesia juga meminimalisir penyalagunaan teknologi tersebut. Oleh
sebabnya, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik hadir sebagai
seperangkat peraturan yang mengatur segala tindakan hukum di dalamnya.
Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik disahkan untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan keamanan dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat yang demokratis perlu dilakukan
perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik agar terwujud keadilan, ketertiban umum, dan kepastian
hukum. Perubahan tersebut menjadi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik. Terdapat beberapa perbedaan antara Undang-Undang No.
11 Tahun 2008 atas perubahannya dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2016.
Oleh karena itu, tugas terstruktur ini dikerjakan.
B. Tabel
(1) Setiap Orang yang memenuhi (1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan
unsur sebagaimana dimaksud tanpa hak mendistribusikan dan/atau
dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), mentransmisikan dan/atau membuat dapat
ayat (3), atau ayat (4) dipidana diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
dengan pidana penjara paling lama Dokumen Elektronik yang memiliki muatan
6 (enam) tahun dan/atau denda yang melanggar kesusilaan sebagaimana
paling banyak Rp1.000.000.000,00 dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dipidana
(satu miliar rupiah). dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling banyak
(2) Setiap Orang yang memenuhi Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
unsur sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) Setiap Orang yang dengan sengaja dan
(2) dipidana dengan pidana penjara tanpa hak mendistribusikan dan/atau
paling lama 6 (enam) tahun mentransmisikan dan/atau membuat dapat
dan/atau denda paling banyak diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Dokumen Elektronik yang memiliki muatan
rupiah). perjudian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27 ayat (2) dipidana dengan pidana
(3) Setiap Orang yang memenuhi penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau
unsur sebagaimana dimaksud denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
dalam Pasal 29 dipidana dengan (satu miliar rupiah).
pidana penjara paling lama 12 (dua
belas) tahun dan/atau denda paling (3) Setiap Orang yang dengan sengaja dan
banyak Rp2.000.000.000,00 (dua tanpa hak mendistribusikan dan/atau
miliar rupiah). mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan
penghinaan dan/atau pencemaran nama baik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat
(3) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima
puluh juta rupiah).
Pasal 45A
Pasal 45B
C. Penjelasan Tabel
Pasal 6
i. 6a. Penyelenggara Sistem Elektronik adalah setiap Orang, penyelenggara
Negara, Badan Usaha, dan masyarakat yang menyediakan, mengelola,
dan/atau mengoperasikan Sistem Elektronik, baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama kepada pengguna Sistem Elektronik untuk
keperluan dirinya dan/atau keperluan pihak lain.
Pasal 26
(3) Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik wajib menghapus Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang tidak relevan yang berada
di bawah kendalinya atas permintaan Orang yang bersangkutan
berdasarkan penetapan pengadilan.
Pasal 40
Pasal 43
Pasal 45
D. Daftar Refrensi