TINJAUAN TEORI
4
5
4) Manfaat Perencanaan
a) Membantu proses manajemen dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan
b) Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk pelaksanaan
c) Memudahkan kordinasi
d) Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasional
secara jelas
e) Membantu penempatan tanggungjawab lebih tepat
f) Membuat tujuan lebih khusus, lebih rinci dan lebih mudah dipahami
g) Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
h) Menghemat waktu dan dana
5) Keuntungan Perencanaan
a) Mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang tidak produktif
b) Dapat dipakai sebagai alat pengukur hasil kegiatan yang dicapai
c) Memberikan suatu landasan pokok fungsi manajemen lainnya terutama
fungsi keperawatan
d) Memodifikasi gaya manajemen
e) Fleksibilitas dalam pengambilan keputusan
6) Kelemahan Perencanaan
a) Perencanaan mempunyai keterbatasan dalam hal ketepatan informasi dan
fakta-fakta tentang masa yang akan datang
b) Perencanaan memerlukan biaya yang cukup banyak
c) Perencanaan mempunyai hambatan psikologis
d) Perencanaan menghambat timbulnya inisiatif
e) Perencanaan menyebabkan terhambatnya tindakan yang perlu diambil
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan
dan mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang
8
terbaik yang dipakai untuk memenuhi syarat distribusi waktu kerja dan istirahat untuk
pegawai. Pada cara ini dibuat pola waktu dasar untuk minggu-minggu tertentu dan
diulang pada siklus berikutnya. Jadwal modifikasi kerja mingguan menggunakan shift
10-12 jam dan metode lain yang biasa.
d. Directing (Pengarahan)
Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan
oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan
pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.
Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam keberhasilan manajemen. Menurut
Stogdill dalam Swanburg (2000), kepemimpinan adalah suatu proses yang
mempengaruhi aktivitas kelompok terorganisasi dalam upaya menyusun dan
mencapai tujuan. Gardner dalam Swanburg (2000), menyatakan bahwa
kepemimpinan sebagai suatu proses persuasi dan memberi contoh sehingga individu
(pimpinan kelompok) membujuk kelompoknya untuk mengambil tindakan yang
sesuai dengan usulan pimpinan atau usulan bersama.
Seorang manajer yang ingin kepemimpinannya lebih efektif harus mampu
untuk memotivasi diri sendiri untuk bekerja dan banyak membaca, memiliki
kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan organisasi, dan menggerakkan
(memotivasi) staffnya agar mereka mampu melaksanakan tugas-tugas pokok
organisasi. Menurut Lewin dalam Swanburg (2000), terdapat beberapa macam gaya
kepemimpinan yaitu:
1) Autokratik
Pemimpin membuat keputusan sendiri. Mereka lebih cenderung memikirkan
penyelesaian tugas dari pada memperhatikan karyawan. Kepemimpinan ini cenderung
menimbulkan permusuhan dan sifat agresif atau sama sekali apatis dan
menghilangkan inisiatif.
2) Demokratis
Pemimpin melibatkan bawahannya dalam proses pengambilan keputusan.
Mereka berorientasi pada bawahan dan menitikberatkan pada hubungan antara
11
1) Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staff dan hasilnya mudah
diukur, misalnya menepati jam kerja
2) Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang amat penting dalam upaya
mencapai tujuan organisasi
3) Standard unjuk kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan kepada semua staf,
sehingga staf dapat lebih meningkatkan rasa tanggung jawab dan komitmen
terhadap kegiatan program
4) Kontrol sebagai pengukuran dan koreksi kinerja untuk meyakinkan bahwa
sasaran dan kelengkapan rencana untuk mencapai tujuan telah tersedia, serta alat
untuk memperbaiki kinerja
5) Terdapat sepuluh karakteristik suatu sistem control yang baik:
a) Harus menunjukkan sifat dari aktivitas
b) Harus melaporkan kesalahan-kesalahan dengan segera
c) Harus memandang ke depan
d) Harus menunjukkan penerimaan pada titik kritis
e) Harus objektif
f) Harus fleksibel
g) Harus menunjukkan pola organisasi
h) Harus ekonomis
i) Harus mudah dimengerti
j) Harus menunjukkan tindakan perbaikkan
Untuk fungsi-fungsi control dapat dibedakan pada setiap tingkat manajer.
Sebagai contoh, manajer perawat kepala dari satu unit bertanggung jawab mengenai
kegiatan operasional jangka pendek termasuk jadwal harian dan mingguan, dan
penugasan, serta pengunaan sumber-sumber secara efektif. Kegiatan-kegiatan control
ditujukan untuk perubahan yang cepat. Dua metode pengukuran yang digunakan
untuk mengkaji pencapaian tujuan-tujuan keperawatan adalah:
1) Analisa tugas:
Kepala perawat melihat gerakan, tindakan dan prosedur yang tersusun dalam
pedoman tertulis, jadwal, aturan, catatan, anggaran. Hanya mengukur dukungan fisik
13
saja, dan secara relatif beberapa alat digunakan untuk analisa tugas dalam
keperawatan.
2) Kontrol kualitas:
Kepala perawat dihadapkan pada pengukuran kualitas dan akibat-akibat dari
pelayanan keperawatan.
Apabila fungsi pengawasan dan pengendalian dapat dilaksanakan dengan
tepat, maka akan diperoleh manfaat:
1) Dapat diketahui apakah suatu kegiatan atau program telah dilaksanakan sesuai
dengan standard atau rencana kerja
2) Dapat diketahui adanya penyimpangan pada pengetahuan dan pengertian staf
dalam melaksanakan tugas-tugasnya
3) Dapat diketahui apakah waktu dan sumber daya lainnya telah mencukupi
kebutuhan dan telah digunakan secara benar
4) Dapat diketahui staf yang perlu diberikan penghargaan atau bentuk promosi dan
latihan lanjutan
2.1.3 Prinsip Dasar Manajemen Keperawatan
a. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan
b. Tahap perencanaan terdiri atas pembuatan tujuan, pengalokasian anggaran,
identifikasi kebutuhan pegawai, dan penetapan struktur organisasi
c. Selama proses perencanaan, yang dapat dilakukan oleh pimpinan keperawatan
adalah menganalisis dan mengkaji system, mengatur strategi organisasi dan
menentukan tujuan jangka panjang dan pendek, mengkaji sumber daya
organisasi, mengidentifikasi kemampuan yang ada dan aktivitas yang spesifik
serta prioritasnya
d. Manajemen keperawatan dilandaskan melalui penggunaan waktu yang efektif
e. Manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keputusan
f. Manajemen keperawatan harus terorganisasi
g. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif
14
keuangan, audit keperawatan, dan survey kendali mutu, serta penampilan kerja
perawat.
2.2 Sumber Daya Manusia (M1/ MAN)
2.2.1 Umur
Semakin tua usia seseorang karyawan semakin kecil kemungkinan keluar dari
pekerjaan, karena semakin kecil alternatif untuk memperoleh kesempatan pekerjaan
lain. Di samping itu karyawan yang bertambah tua biasanya telah bekerja lebih lama,
memperoleh gaji yang lebih besar dan berbagai keuntungan lainnya. Hubungan usia
dengan kinerja atau produktivitas dipercaya menurun dengan bertambahnya usia. Hal
ini disebabkan karena ketrampilan-ketrampilan fisiknya sudah mulai menurun. Tetapi
produktivitas seseorang tidak hanya tergantung pada ketrampilan fisik serupa itu.
Karyawan yang bertambah tua, bisa meningkat produktivitasnya karena pengalaman
dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan (Nursalam 2014).
2.2.2 Jenis Kelamin
Beberapa isu yang sering diperdebatkan, kesalahpahaman dan pendapat-
pendapat tanpa dukungan mengenai apakah kinerja wanita sama dengan pria ketika
bekerja. Misalnya ada/tidaknya perbedaan yang konsisten pria-wanita dalam
kemampuan memecahkan masalah, ketrampilan, analisis, dorongan, motivasi,
sosiabilitas atau kemampuan bekerja (Robbins, 2001).
Secara umum diketahui ada perbedaan yang signifikan dalam produktifitas
kerja maupun dalam kepuasan kerja, tapi dalam masalah absen kerja karyawati lebih
sering tidak masuk kerja daripada laki-laki (Anonim, 2005). Alasan yang paling logis
adalah karena secara tradisional wanita memiliki tanggung jawab urusan rumah
tangga dan keluarga. Bila ada anggota keluarga yang sakit atau urusan sosial seperti
kematian tetangga dan sebagainya, biasanya wanita agak sering tidak masuk kerja.
2.2.3 Masa Kerja
Banyak studi tentang hubungan antara senioritas karyawan dan produktivitas.
Meskipun prestasi kerja seseorang itu bisa ditelusuri dari prestasi kerja sebelumnya,
tetapi sampai ini belum dapat diambil kesimpulan yang meyakinkan antara dua
variabel tersebut. Hasil riset menunjukkan bahwa suatu hubungan yang positif antara
16
maksimal, sehingga apa yang menjadi tujuan dalam memenuhi kebutuhan hidup
manusia tersebut dapat terpenuhi.
Moekijat juga menyatakan bahwa “pelatihan adalah suatu bagian pendidikan
yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan
diluar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan
metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori.
Alex S. Nitisemito mengungkapkan tentang tujuan pelatihan sebagai usaha
untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku dan pengetahuan, sesuai
dari keinginan individu, masyarakat, maupun lembaga yang bersangkutan. Dengan
demikian pelatihan dimaksudkan dalam pengertian yang lebih luas, dan tidak terbatas
sematamata hanya untuk mengembangkan keterampilan dan bimbingan saja.
Pelatihan diberikan dengan harapan individu dapat melaksanakan pekerjaannya
dengan baik. Seseorang yang telah mengikuti pelatihan dengan baik biasanya akan
memberikan hasil pekerjaan lebih banyak dan baik pula dari pada individu yang tidak
mengikuti pelatihan.
Dengan demikian, kegiatan pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan
pengetahuan, keahlian/keterampilan (skill), pengalaman, dan sikap peserta pelatihan
tentang bagaimana melaksanakan aktivitas atau pekerjaan tertentu. Hal ini sejalan
dengan pendapat Henry Simamora yang menjelaskan bahwa pelatihan merupakan
serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan,
pengalaman ataupun perubahan sikap seorang individu atau kelompok dalam
menjalankan tugas tertentu.
2.3 Sarana dan Prasarana (M2)
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek).
Untuk lebih memudahkan membedakan keduanya. Sarana lebih ditujukan untuk
benda-benda yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin, sedangkan prasarana
lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung.
18
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk
mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi. Prasarana adalah segala
sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya produksi
PERAWAT PERAWAT
PRIMER PRIMER
PERAWAT PERAWAT
ASSOCIATE ASSOCIATE
KLIEN KLIEN
20
Kelebihan :
1. Bersifat kontinuitas dan komprehensif
2. Perawat primer mendapatkan akontabilitas yang tinggi terhadap hasil dan
memungkinkan pengembangan diri
3. Pasien merasa diperlakukan sewajarnya karena terpenuhinya kebutuhan
secara individu
4. Tercapainya pelayanan kesehatan yang efektif terhadap pengobatan,
dukungan proteksi, informasi dan advokasi ( Gillies, 1989)
Kelemahan :
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan
pengambilan keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, Akontable
serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin profesi.
2.4.1.1 Pembagian Tugas
Job Description Model Praktek Keperawatan primary nursing
1. Kepala ruangan
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab
dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.
Tugas pokok :
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang
rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
Uraian Tugas :
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
1) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga
lain sesuai kebutuhan
2) Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
sesuai kebutuhan
3) Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan
yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
21
3. Perawat Associate
Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk
memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada klien.
Tugas pokok :
1. Memberikan pelayanan secara langsung berdasarkan proses
keperawatan dengan sentuhan kasih sayang.
1) Melaksanakan tindakan perawatan yang telah disusun
2) Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan
3) Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan respon
klien pada catatan perawatan
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.
1) Pemberian obat
2) Pemeriksaan laboratorium
3) Persiapan klien yang akan dioperasi
3. Memperhatikan keseimbangan fisik, mental dan spiritual dari klien :
1) Memelihara kebersihan klien dan lingkungan
2) Mengurangi penderitaan klien dengan memberikan rasa aman,
nyaman dan ketenangan.
3) Pendekatan dengan komunikasi terapeutik
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi
tindakan perawatan dan pengobatan serta diagnostik
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannya
6. Memberi pertolongan segera pada pasien gawat atau sakratul maut
7. Membantu kepala ruangan dan perawat primer dalam ketatalaksanaan
ruangan serta administratif.
1) Menyiapkan data klien baru pulang atau meninggal
2) Sensus harian dan formulir
3) Pendekatan dengan komunikasi terapeutik
8. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan
25
Tabel 2.3: jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan pada suatu ruang rawat
Jumlah TT
1) Jumlah pasien: jumlah pasien baru, jumlah pasien lama dan pasien
pulang
2) Identitas klien dan diagnosa medis
3) Masalah keperawatan
4) Data yang mendukung
5) Tindakan keperawatan yang sudah/ belum dilakukan
6) Rencana umum/ catatan khusus yang perlu dilakukan : pemeriksaan
penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu.
d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak
terburu-buru.
e. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara
langsung melihat keadaan klien.
2.4.2.3 Prosedur Timbang Terima
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
a. Persiapan
1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.
2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
b. Pelaksanaan
Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer
yang mengganti jaga pada shift berikutnya :
1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift atau operan.
2) Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima
dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah
keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan
serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya dicatat untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga
berikutnya.
4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
a. Identitas klien dan diagnosa medis.
30
Pada klien yang akan pulang dijelaskan obat-obatan yang masih diminum,
dosis, cara pemberian, dan waktu yang tepat minum obat.
4. Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan fotokopi hasil pemeriksaan
selama MRS dibawakan ke klien waktu pulang
a. Surat-surat seperti: surat keterangan istirahat, surat keterangan dirawat RS,
surat kontrol, dll.
b. Rujukan pelayanan kesehatan terdekat.
Dokter dan
PP dibantu PA
Tim Kesehatan
Keadaan pasien:
1. Klinis dan pemeriksaan
penunjang lain
2. Tingkat ketergantungan
pasien
Perencanaan
Pulang
Penyelesaian Lain-lain
administrasi
Program HE:
- Kontrol dan
obat/perawatan
- Gizi
- Aktivitas dan istirahat
37
berwujud banyak rupa. Paling sederhana berupa kata-kata seperti pujian adalah salah
satu bentuknya. Reward biasanya digunakan untuk mengendalikan jam kerja
seseorang dalam organisasi (Raharja, 2006).
Artinya, dengan reward seseorang bekerja dapat dilakukan tanpa ada kendali
langsung dari pimpinan, melainkan dapat berjalan apa adanya sesuai evaluasi kinerja
sebelumnya. Selebihnya, dengan reward seseorang dapat meningkatkan cara kerjanya
tanpa harus dikendalikan pimpinan. Hal ini juga ditegaskan Gouillart & Kelly dalam
Raharja (2006) bahwa reward yang diperoleh atau diharapkan akan diperoleh sebagai
konsekwensi dari apa yang mereka kerjakan akan merubah perilaku manusia secara
fundamental.
2.4.2 Punishment
Punishment adalah hukuman atas suatu hal yang tidak tercapai/ pelanggaran.
Hukuman seperti apa yang harus diberikan. Setiap orang pasti beda persepsi dan beda
pendapat (Wahyuningsih, 2009).
Punishment merupakan penguatan yang negatif, tetapi diperlukan dalam
perusahaan. punishment yang di maksud disini adalah tidak seperti hukuman
dipenjara atau potong tangan, tetapi punishment yang bersifat mendidik. Selain itu
punishment juga merupakan alat pendidikan regresif, artinya punishment ini
digunakan sebagai alat untuk menyadarkan karyawan kepada hal-hal yang benar.
Ngalin purwanto (1988:238) membagi punishment menjadi dua macam yaitu:
a. Hukuman prefentif
yaitu hukuman yang dilakukan dengan maksud atau supaya tidak terjadi
pelanggaran. Hukuman ini bermaksud untuk mencegah agar tidak terjadi
pelanggaran, sehingga hal ini dilakukannya sebelum terjadi pelanggaran
dilakukan. Contoh perintah, larangan, pengawasan, perjanjian dan ancaman
b. Hukuman refresif
yaitu hukuman yang dilakukan, oleh karena adanya pelanggaran, oleh adanya
dosa yang telah diperbuat. Jadi hukuman itu terjadi setelah terjadi kesalahan.
2.6 Pemasaran (M5/ MUTU)
2.6.1 Indeks Kepuasan Masyarakat
39