Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB)

QUIZ TENGAH SEMESTER GANJIL T.A

2020/2021

Nama : Indri Yuliati


Npm : 17610155
Prodi : Manajemen D
Mk : Anggaran Perusahaan II
Dosen Pengampu : Dr. Afdal Mazni,S.E.,M.M

Soal dan Jawaban :

Teori :

1. Berbagai macam dasar yang dapat dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik
kepada produk, diantaranya adalah : Satuan produk, Biaya bahan baku, Biaya tenaga kerja
langsung, Jam tenaga kerja langsung, Jam mesin dan luas lantai pabrik dsbnya.
Pertanyaan : Apa alasan perusahaan menetapkan alokasi pembebanan BOP
menggunakan luas lantai pabrik ? uraikan jawaban anda !!!

Jawab:
Ada faktor yang menjadi alasan perusahaan menetapkan alokasi pembebanan BOP
dan menggunakannya luas lantai pabrik, yaitu harus diperhatikan jenis biaya overhead
pabrik yang dominan jumlahnya dalam departemen produksi, dan harus memperhatikan
sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut dan eratnya hubungan sifat-sifat
tersebut dengan dasar pembebanan yang akan dipakai. Biaya overhead pabrik tidak
langsung departemen adalah jenis biaya overhead pabrik yang manfaatnya dinikmatinya
oleh lebih dari satu departemen. Dalam penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per
departemen, langkah pertama yang dilaksanakan adalah dengan menaksir berapa biaya
overhead tidak langsung departemen, yaitu :
1) Biaya tidak langsung departemen Dasar distribusi
2) Biaya depresiasi gedung Meter persegi luas lantai Biaya reparasi dan pemeliharaan
gedung
3) Meter persegi luas lantai Gaji pengawas gedug Jumlah karyawan
4) Biaya angkut bahan baku Biaya bahan baku Pajak bumi dan bangunan (PBB)
Perbandingan harga pokok aktiva tetap dalam tiap departemen atau perbandingan
meter persegi luas lantai

Essay
1. CityCrorp, memproduksi berbagai perabot rumah tangga dari kaca, diantaranya piring.
Volume menurut anggaran adalah 4000 unit, akan tetapi dalam realisasinya hanya
mencapai 3000 unit. Tariff biaya overhead Rp 2500,00 per unit. Anggaran untuk biaya tetap
adalah Rp 2.000.000,00 dan Rp 1.500,00 per unit untuk biaya variabel. BOP yang
sesungguhnya terjadi adalah Rp. 6.000.000,00. Berapakah selisih BOP yang terjadi ?

Jawab:
a = Biaya tetap = Rp 2000.000,00
b = Biaya Variabel = Rp 1.500,00
X = 3000
BOP anggaran =a+bX
= Rp 2.000.000,00 + (Rp 1.500,00) 3000
= Rp 6.500.000,00
BOP dibebankan = tarif BOP x kuantitas
= Rp 2500,00 X 3000
= Rp 7.500.000,00
Selisih volume produksi = BOP dibebankan – BOP anggaran
= Rp 7.500.000,00 – Rp 6.500.000,00
= Rp 1.000.000,00
Selisih ini merupakan selisih yang menguntungkan, karena volume produksi actual lebih
besar daripada volume anggaran.

Selisih anggaran = BOP aktual – BOP anggaran


= Rp. 6000.000,00 – Rp. 6.500.000,00
= Rp 500.000,00
Selisih ini menguntungkan karena BOP aktual lebih kecil daripada dari BOP Anggaran.

Selisih BOP = BOP yang dibebankan – BOP aktual


= Rp. 7500.000,00 – Rp. 6000.000,00
= Rp. 1.500.000,00

Anda mungkin juga menyukai