Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA MAKALAH

“Strategi Penerapan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


Berbasis Multikultural Sebagai Upaya Penanaman Karakter Peserta
Didik”
Di Susun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Pengembangan Kurikulum PAI
Dosen Pengampu: Amin Nur Baedi, M.Pd.I.

Disusun Oleh:
Tema 3
PAI F
Miqdad (23010170313)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
A. Judul
“Strategi Penerapan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis
Multikultural Sebagai Upaya Penanaman Karakter Peserta Didik”

1. Variabel bebas : Strategi penerapan metode pembelajaran


2. Variabel terikat :Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural
Sebagai Upaya Penanaman Karakter Peserta Didik

B. Permasalahan
1. Variabel bebas:
a. Apa yang dimaksud model pembelajaran PAI berbasis Multikultural?
2. Variabel terikat:
a. Bagaimana karakteristik model pembelajaran PAI berbasis multikultural?
b. Bagaimana tujuan pembelajaran PAI berbasis multikultural?
c. Bagaiamana strategi penerapan model pembelajaran PAI berbasis
multikultural?
C. Referensi Pemikiran
Indonesia adalah negara besar. Luas wilayahnya ± 1.919.440 km², dan
dihuni oleh ± 260 juta jiwa penduduk dari beragam suku, agama, budaya dan
kepercayaan. Dengan demikian, Indonesia melebihi kebanyakan Negara-negara lain
merupakan negara yang multi suku, multi etnik, multi agama, dan multi budaya.
Multikultural tersebut pada satu sisi merupakan kekuatan sosial dan keragaman yang
indah apabila satu dengan lainnya bersinergi dan saling bekerja sama untuk
membangun bangsa.
Selama ini kecemburuan sosial sering terjadi di dunia pendidikan
khususnya dalam upaya pembenahan sebuah sistem yang akan digunakan dalam
rangka pengembangan model pendidikan tersebut. Persoalan nilai pluralisme dan
multikulturalisme merupakan tantangan utama yang dihadapi dalam dunia
pendidikan yang perlu kesadaran dan tindakan pengembangan sistem sebagai upaya
penanaman sikap toleransi terhadap perbedaan.1
Dalam dunia pendidikan tidak mengenal kelas sosial kemasyarakatan,
karena pendidikan multikultural adalah sebuah sistem pendidikan yang berupaya

1
Irma Novayani, “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis Multikultural”, Tadrib
Vol. 3, No. 2, Desember 2017, hlm. 238.
untuk meredam kesenjangan sosial, kelas sosial, kecemburuan sosial dengan
mengenalkan dan mensosialisasikan salah satu orientasinya yakni kebersamaan.
Orientasi kebersamaan ini paling tidak akan mampu untuk memahami betapa sangat
vitalnya menghargai dan menciptakan kebersamaan. Jika kelas sosial masih saja di
agung-agungkan maka akan timbul kecemburuan sosial.2
Pendidikan yang selama ini diwacanakan diberbagai aktifitas itu adalah
pendidikan pada taraf teoritik. Pendidikan yang sebenarnya adalah pendidikan yang
mampu mengenal, mampu mengakomodir segala kemungkinan, memahami
heterogenitas. Menghargai perbedaan baik suku, bangsa, terlebih lagi agama, yang
diharapkan mampu membenahi sebuah sistem yang digunakan dalam rangka
pengembangan model pendidikan.
Berbagai kasus kemanusiaan yang sementara ini tampak di hadapan kita
merupakan salah satu fenomena gejala minimnya aktualisasi kesadaran akan
multikulturalisme yang selama ini melulu diperbincangkan secara panjang lebar di
atas langit dan sangat sedikit sekali berhubungan dengan hal-hal yang bersifat
antroposentris (kemanusiaan).

Pendidikan multikultural membawa misi membumikan kesadaran bersama


tentang adanya berbagai etnis, budaya, bahasa, suku dan agama. Tujuan pendidikan
sendiri yang menghendaki adanya perubahan perilaku dan sikap serta kualitas
seseorang, maka pengajaran harus berlangsung sedemikian rupa sehingga tidak
sekedar memberi informasi atau pengetahuan melainkan harus menyentuh hati, dan
mendorong hasrat peserta didik untuk bisa mengambil keputusan berubah, dan
mempraktekkannya langsung sepanjang kehidupan manusia.

D. Dasar/Referensi Pemikiran
1. Variabel bebas:

2
Rohinah, “Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Pai) Berbasis Multikultural Sebagai
Upaya Penanaman Karakter Pada Siswa Sekolah Dasar Sanggar Anak Alam (Salam) Nitiprayan
Kasihan Bantul Yogyakarta”, Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 9, No. 2, Desember 2014, hlm. 267.
a. Irma Novayani, “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis
Multikultural”, Tadrib Vol. 3, No. 2, Desember 2017, hlm. 238.
b. Rohinah, “Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Pai) Berbasis
Multikultural Sebagai Upaya Penanaman Karakter Pada Siswa Sekolah
Dasar Sanggar Anak Alam (Salam) Nitiprayan Kasihan Bantul Yogyakarta”,
Pendidikan Agama Islam Vol. 9, No. 2, Desember 2014, hlm. 267.
2. Variabel terikat:
a. Mahfud Dkk, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multietnik,
(Yogyakarta: Deepublish, 2015), hlm. 17.
b. Irma Novayani, “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis
Multikultural”, Tadrib Vol. 3, No. 2, Desember 2017, hlm. 241.
c. Khotimah & Darusman, “Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural”,
Toleransi Vol. 9, No. 2, Juli-Desember, 2017, hlm. 118.
d. Muhammad Kosim, “Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikulturalisme
(Studi Teks Mata Pelajaran di SMA)", Tadris Vol. 5, No. 2 Desember 2010,
hlm. 162.
e. Syarifuddin, Inovasi Baru Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti, (Yogyakarta: Deepulish, 2018), hlm. 63-65.

Anda mungkin juga menyukai