Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
SISTEM CASEMIX, INA-DRG DAN INA-CBG’S ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pengganti UTS yang diberikan oleh Ibu Dosen Wa Ode Sitti Budiaty, SKM., MM
pada mata kuliah Pembiayaan Kesehatan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Wa Ode Sitti Budiaty,
SKM., MM , selaku Dosen mata kuliah Pembiayaan Kesehatan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PEMBAHASAN
1. Latar Belakang
Sistem health insurance ini dapat berupa sistem kapitasi dan sistem
Diagnose Related Group (DRG system). Sistem kapitasi merupakan metode
pembayaran untuk jasa pelayanan kesehatan dimana PPK menerima
sejumlah tetap penghasilan per peserta untuk pelayanan yang telah
ditentukkan per periode waktu. Sistem kedua yaitu DRG (Diagnose Related
Group) tidak berbeda jauh dengan sistem kapitasi di atas. Pada system ini,
pembayaran dilakukan dengan melihat diagnosis penyakit yangdialami
pasien. PPK telah mendapat dana dalam penanganan pasien dengan
1
diagnosis tertentu dengan jumlah dana yang berbeda pula tiap diagnosis
penyakit. Jumlah dana yang diberikan ini, jika dapat dioptimalkan
penggunaannya demi kesehatan pasien, sisa dana akan menjadi pemasukan
bagi PKK.
Selain itu, sistem ini bisa digunakan jika terdapat perubahan dalam
pengkodean diagnosa dan prosedur dengan sistem klasifikasi penyakit baru.
Pengelompokan ini dilakukan dengan menggunakan kode-kode tertentu
yang terdiri dari 14.500 kode diagnosa (ICD – 10) dan 7.500 kode
prosedur/tindakan (ICD – 9 CM). Mengombinasikan ribuan kode diagnosa
dan prosedur tersebut, tidak mungkin dilakukan secara manual. Untuk itu
diperlukan sebuah perangkat lunak yang disebut grouper. Grouper ini
menggabungkan sekitar 23.000 kode ke dalam banyak kelompok atau group
yang terdiri dari 23 MDC (Major Diagnostic Category), terdiri pula dari
1077 kode INA DRG yang terbagi menjadi 789 kode untuk rawat inap dan
288 kode untuk rawat jalan.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
2
b) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan INA-DRG.
c) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan INA-CBG’s.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sistem Casemix
2. Sistem INA-DRG
5
13)Diagnosisi Sekunder (Secondary Diagnosisi) (Komplikasi &
Ko-morbiditi)
14)Prosedur/Pembedahan Utama (Surgical Procedures)
6
Tarif yang ada didalam INA-DRG di Rumah Sakit Umum dan Khusus
Kelas A ini merupakan tarif paket pelayanan baik untuk rawat inap dan
rawat jalan.
1) PELAYANAN RAWAT INAP RS UMUM & KHUSUS
KELAS A
Kegiatan pelayanan kesehatan untuk pasien rawat inap
meliputi jasa pelayanan, pemerikasaan penunjang,
prosedur/tindakan medis termasuk penggunaan fasilitas ICU,
ICCU, NICU, PICU serta obat-obatan yang dibutuhkan selama
mendapatkan pelayanan rawat inap serta obat/alat/bahan habis
pakai lainnya sesuai kode INA-DRG. Daftar tarif INA-DRG
yang membuat kode INA-DRG, Deskripsi diagnosa dan
tindakan, lama rawat (ALOS).
7
dengan ICD X & ICD 9-CM yang kemudian diberi kode INA-
DRG oleh petugas rekam medis. Kesalahan pemberian kode
diagnosa dan prosedur/tindakan dapat mempengaruhi besaran
tarif pelayanan kesehatan di rumah sakit.
5) BAGIAN KEUANGAN
Penetapan tarif pelayanan kesehatan dilakukan oleh
bagian Keuangan berdasarkan pada kode INA-DRG yang telah
ditetapkan oleh petugas rekam medis. Kesalahan pemberian
kode diagnosa dan prosedur/tindakan dapat mempengaruhi
besaran tarif pelayanan kesehatan di rumah sakit.
3. Sistem INA-CBG’s
8
Sistem INA-CBG dikembangkan dari sistem casemix dari UNU-IIGH
(The United Nations University-International Institute for Global Health).
Proyek UNU INA-CBG ini didanai oleh Australian Agency for International
Development (AusAID). Manual untuk INA-CBG ini sendiri telah resmi
diserahkan pada Kementrian Kesehatan Indonesia pada tanggal 9 Januari
2013 lalu.
Pada masa transisi antara INA DRG dan INA CBG yakni pada tahun
2011, sistem yang digunakan masih menggunakan sistem costing yang sama
dengan INA DRG. Namun pada tahun yang sama National Casemix Center
Kementerian Kesehatan melihat ketidakcocokan tarif INA CBGs bagi rumah
sakit, kemudian dilakukan evaluasi secara berkala dan menghasilkan tarif
sesuai dengan Kepmenkes Nomor 440 tahun 2012 tentang Penetapan Tarif
Rumah Sakit Berdasarkan Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs).
Sampai tahun 2013, sistem INA CBG masih digunakan dalam klaim
program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Dan pada era
Jaminan Kesehatan Nasional, sistem INA CBGs masih digunakan dengan
terus dilakukan evaluasi tarif oleh NCC dan yang kemudian ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan.
9
b) Kekurangan
Kurangnya kualitas koding akan menyebabkan
ketidaksesuaian proses pengelompokkan kasus
Pengurangan kuantitas pelayanan
Provider merujuk ke luar atau RS lain
Memerlukan monitoring pasca klaim
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
11
Daftar Pustaka
Gus Djib. 28 Februari 2017. Definisi Casemix dan Peralihan INA-DRG ke INA-
CBG’s.
12