Ulpah
Nupusiah
Mpieksekutif1
Akun sebagai alat pencatatan dalam akuntansi keuangan dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu
neraca dan akuntansi nominal, jelaskan keduan golongan akun tersebut disertai contohnya!
Dalam akuntansi diterapkan system pembukuan berpasangan, menurut kalian mengapa
pembukuan berpasangan harus dilakukan?
Bagaimanakah siklus akuntansi pada perusaahaan jasa?
JAWAB;
1. Akun Neraca adalah salah satu bagian dari laporan keuangan suatu entitas bisnis/
perusahaan yang di dalamnya terdapat informasi mengenai aktiva, kewajiban, serta ekuitas
pemegang saham pada akhir periode akuntansi perusahaan tersebut.
Contoh Laporan Neraca
Terdapat dua bentuk penyajian laporan posisi keuangan, yaitu Stafel (laporan) danSkontro
(rekening). Penyajian laporan neraca tersebut sebaiknya disesuaikan dengan jumlah pos akun
yang dipakai oleh entitas bisnis.
Bentuk penyajian Stafel yang memanjang ke bawah akan lebih efektif dipakai bila akun dalam
perusahaan tersebut jumlahnya banyak. Dan penyajian Skontro yang menyamping lebihefektif
dipakai bila akun pada perusahaan jumlahnyasedikit.
1. Bentuk Skontro(Rekening)
Laporan neraca bentuk Skontro menyajikan rekening dalam dua sisi. Pada sisi kanan adalah
komponen pasiva, yaitu modal dan kewajiban. Sedangkan sisi kiri adalah aktiva, yaitu semua
akun dengan klasifikasi aktiva.
Berikut contohnya;
Laporan neraca bentuk Skontro
2. Bentuk Stafel(Laporan)
Neraca bentuk Stafel dibuat secara berurutan, mulai dari aktiva, pasiva, dan modal. Berikut
adalah contoh laporan posisi keuangan dengan forma Stafel;
Akun Nominal (Nominal Account) adalah akun yang disajikan ke dalam laporan laba rugiantara
lain pendapatan/penjualan dan beban. Akun nominal tidak memiliki saldo karena sudah
dipindahkan ke modal. Akun nominal disebut dengan akun tertutup (Closed Account) maka dari
itu akun ini disebut juga akun sementara.
2. Pentingnya Pembukuan Berpasangan
Untuk mempermudah organisasi atau perusahaan dalam mengontrol
setiap pencatatan transaksi keuangan, karena sistem ini lebih efektif dan efisien
dibandingkan sistem pembukuan tunggal, Apalagi dalam pembukuan berpasangan dapat
dilakukan pemindahan
(posting) dari jurnal ke buku besar, penyusunan neraca saldo dari perkiraan buku
besar, ayat penyesuaian, jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan dan
penyusunan neraca lajur, sedangkan dalam sistem pembukuan tunggal tidak ada.