Dua jenis qira’at tersebut disandarkan kepada Abu Ja’far al-Madani. Keduanya
merupakan bacaan yang telah disepakati.
3. Qirâ`at Âhâd
yaitu qira`at yang shahih sanadnya tetapi menyalahi rasm Utsmâni dan kaidah bahasa
Arab atau sesuai dengan Rasm Usmâni dan kaidah bahasa Arab, namun tidak terkenal
seperti halnya qira`at masyhur. Qira`at seperti ini tidak dapat dibaca dan tidak wajib
untuk diyakini. Misalnya qira`at yang diriwayatkan oleh al-Hâkim dari ‘Âshim al-
Jahdarî dari Abû Bakr, dalam surat al Rahman ayat 76 :