Anda di halaman 1dari 3

DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING

KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
PUSPA KUMALA SARI
SUCI AMALIYA FRADINATA
REKA AGUS SOPIAH
WIRANTI AGATRI

Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling

      

            Prinsip dapat diartikan sebagai permulaan untuk suatu cara tertentu yang akan melahirkan
hal-hal lain, yang  keberadaannya tergantung dari permulaan itu. Bimbingan konseling
membutuhkan suatu prinsip atau aturan main dalam menjalankan program pelayanan bimbingan.
Menurut Prayinto dan Amti  (1994:220)  prinsip bimbingan konselingya itu rumusan prinsip-
prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah
klien, tujuan dan  proses penanganan masalah,  program pelayanan dan penyelenggaraan
pelayanan.
            Adapun rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan objek
dalam pelayanan bimbingan yaitu prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan,
prinsip  yang  berkenaan dengan permasalahan idividu, prinsip yang berkenaan dengan  program 
pelayanan dan yang terakhir prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
Dari  empat rumusan tersebut, bimbingan dan konseling akan tercapai sesuai keinginan konselor
dan klien.
1.      Prinsip Umum
a.     Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.
b.  Bimbingan diberikan kepada memberikan bantuan agar individu yang dibimbing mampu
mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.
c.     Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang dibimbing.
d.    Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
e.   Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan yang
dirasakan individu     yang dibimbing.
f.     Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.
g.   Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program pendidikan dan
pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
h.  Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang memiliki
keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling dan pe;laksanaannya harus bekerjasama dengan
berbagai pihak yang terkait, seperti dokter psikiater, serta pihak-pihak yang terkait lainnnya.
i.   Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan dan konseling, harus
diadakan penilaian atau ekuivalensisecara teratur dan berkesinambungan
2.      Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan Dengan Siswa
a.    Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.
b.  Harus ada kriteria untuk mengatur  prioritas pelayanan bimbingan dan konseling kepada individu
atau siswa.
c.   Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
d.   Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan individu yang bersangkutan beragam dan luas.
e.   Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.
f.    Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-angsur dapat menolong dirinya
sendiri.

3.     Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Pembimbing


a.   Konselor harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
b.  Konselor di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan pengalaman, dan
kemampuan.
c.  Sebagai tuntutan profesi, pembimbing atau konselor harus senantiasa berusaha mengembangkan
dirinya dan keahliannya melalui berbagai kegiatan.
d.  Konselor hendaknya selalu mempergunakan berbagai informasi yang tersedia tentang siswa yang
dibimbing beserta lingkungannya sebagai bahan yang membantu innsividu yang bersangkutan
kearah penyesuaian diri yang lebih baik.
e.    Konselor harus menghormati, menjaga kerahasiaan informasi tentang siswa yang dibimbingnya.
f.      Konselor harus melaksanakan tugasnya hendaknya mempergunakan berbagai metode yang sama.

4. Prinsip yang Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi (Manajemen) Pelayanan


Bimbingan Konseling
a.      bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.
b.     Pelaksanaan bimbingan dan konseling ada di kartu pribadi (commulative record) bagi setiap
siswa.
c.  program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah
atau madrasah yang bersangkutan.
d.  Harus ada pembagian waktu antar pembimbing, sehingga masing-masing pembimbing mendapat
kesempatan yang sama dalam memberikan bimbingan dan konseling.
e.    Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau kelompok sesuai dengan
masalah yang dipecahkan dan metode yang dipergunakan dalam mememcahkan masalah terkait.
f.     Dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling, sekolah dan madrasah harus
bekerja sama dengan berbagai pihak.
g.      Kepala sekolah atau madrasah merupakan penanggung jawab utama dalam penyelenggaraan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Dapat kita lihat dari rumusan masing-masing mempunyai poin-poin tertentu, yaitu:
a.       Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan
1.    Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku,
agama dan status sosial ekonomi.
2.     Bimbingan dan konseling berurusan denganpribadi dan tingkah laku individu  yang  unik dan
dinamis.
3.   Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap berbagai aspek perkembangan
individu.
4.   Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan  individual  yang
menjadi orientasi pokok pelayanan.

b.     Prinsip yang berkenaan dengan pemasalahan individu


1.   Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi 
mental/fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah, serta dalam kaitannya
dengan kontak sosial dan pekerjaan dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi 
mental  dan fisik individu.
2.     Kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan merupakan factor timbulnya masalah pada
individu yang semuanya menjadi perhatian utama pelayanan bimbingan dan konseling.

c.       Prinsip yang berkenaan dengan program layanan


1.      Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan
induvidu; oleh karena itu program bimbingan dan konseling harus diselaraskan dan dipadukan
dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik.
2.     Program bimbingan dan konseling harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu,
masyarakat, dan kondisi lembaga.
3.     Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah
sampai tertinggi.

d.      Prisip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan  pelaksanaan pelayanan


1.      Bimbingan dan konseling harus mengarahkan individu mampu menyelesaikan permasalahan
pribadi.
2.   Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu
harusnyan atas kemauan individu sendiri, bukan karena desakan atau kemauan orang lain.
3.   Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli daa bidang yang relevan dengan
permasalahan yang dihadapi.
4.    Kerja sama antara pembimbing dengan guru lain dan orang tua meentukan hasil pelayanan
pembimbingan.
5.   Pengembangan program layanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui pemanfaatan yang
maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses
pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai