Anda di halaman 1dari 21

SATUAN TUGAS PEMULIHAN

DAN TRANSFORMASI
EKONOMI NASIONAL

Kebijakan Menghadapi Pandemi COVID-19


Menuju Kehidupan Yang Sehat Dan Produktif
Bambang Widianto
Koordinator Tim Kerja Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional

4 November 2020

SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL


Satuan Tugas Pemulihan & Transformasi Ekonomi Nasional
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2020
Tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Tanggal 20 Juli 2020

Komite Tugas Satgas Pemulihan & Transformasi Ekonomi Nasional


KPCPEN
• Melaksanakan dan mengendalikan implementasi kebijakan
strategis yang berkaitan dengan pemulihan dan transformasi
ekonomi nasional
Satgas Pemulihan & • Menyelesaikan permasalahan pelaksanaan kebijakan strategis
Satgas
Transformasi yang berkaitan dengan pemulihan dan transformasi ekonomi
Covid-19 nasional, termasuk permasalahan yang dihadapi sektor usaha
Ekonomi Nasional
riil secara cepat dan tepat
• Melakukan pengawasan pelaksanaan kebijakan strategis yang
berkaitan dengan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional
• Menetapkan dan melaksanakan kebijakan serta langkah-
Tim Kerja Tim Kerja langkah lain yang diperlukan dalam rangka percepatan
Indonesia Bekerja Indonesia Tumbuh pemulihan dan transformasi ekonomi nasional
(Pemulihan) (Transformasi)

1
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q2-2020
mengalami kontraksi 5,32% (y-o-y)
Dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian

• Pertumbuhan PDB pada Q1-2020 berada di 2,97%, mulai menurun dibandingkan kuartal sebelumnya.
• Outlook pertumbuhan Q3-2020 diperkirakan pada kisaran antara -2,9% dan -1,0%, dengan pertimbangan kasus COVID-19 yang masih eskalatif.

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartalan (%, y-o-y)

10
5,07 5,05 5,02 4,97
5 2,97

0
-1,0
-5
-2,9
-5,32
-10
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3f
2019 2020
Sumber: Badan Pusat Statistik
Kementerian Keuangan 2
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Pandemi COVID-19 berimplikasi pada peningkatan
pegawai yang di-PHK dan kemiskinan
• Per 31 Juli 2020, jumlah pekerja formal maupun informal yang terdampak mencapai lebih dari 3,5 juta orang. Tiga Provinsi yang paling terdampak
adalah Provinsi Jawa Barat (342.772 orang pekerja), DKI Jakarta (320.114 orang pekerja), dan Jawa Tengah (263.980 orang pekerja).
• Dalam jangka panjang, pandemi COVID-19 akan berdampak pada angka kemiskinan.

Tenaga Kerja Terdampak COVID-19* Tingkat Kemiskinan (%)

Maret 2019 Maret 2020


Pekerja Pemulangan
Formal & Informal Pekerja Migran Lain-lain
Indonesia
2.146.667 34.179 1.416.904
9,41 9,78
(59,66%) persen
(0,95%) (39,38%) persen

Perempuan Laki-Laki
12,82
Sumber: BPS, Kementerian Keuangan Sumber:
609.228 1.537.439 Kementerian Tenaga Kerja dan BP 9,78
(28,38%) (71,62%) Jamsostek (01 April – 31 Juli 2020)
7,38

3 Provinsi yang Paling Terdampak Kota Desa

Jawa Barat DKI Jakarta Jawa Tengah

1996
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Mar-11

Mar-12

Mar-13

Mar-14

Mar-15

Mar-16

Mar-17

Mar-18

Mar-19

Mar-20
Sep-11

Sep-12

Sep-13

Sep-14

Sep-15

Sep-16

Sep-17

Sep-18

Sep-19
342.772 320.114 263.980
(15,96% dari (14,91% dari (12,30% dari
Nasional) Nasional) Nasional) Sumber: BPS 3
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Dampak pandemi COVID-19 terhadap pencari nafkah
dan rumah tangga

Berhenti
Bekerja 24% pencari nafkah berhenti bekerja
24% Pendapatan
pada awal Mei 2002.

Pencari Menurun Di antara 76% yang tetap bekerja,


Nafkah terdapat 64% yang mengalami
Tetap 64% penurunan pendapatan.
Bekerja 90% pencari nafkah yang berprofesi di
76% bidang non-pertanian dan
berkecimpung di usaha mikro dan kecil
Pendapatan mengalami penurunan pendapatan.
Tetap/
Meningkat Sektor pertanian menjadi penyangga
bagi pencari nafkah, setidaknya 8%
36% pekerja berpindah ke pertanian.

Bank Dunia
Periode survei: : 1-17 Mei 2020
(N=4.338 rumah tangga)

Sumber: Bank Dunia, 2020, Indonesia High-Frequency Monitoring of COVID-19 Impacts. 4


SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Kiat rumah tangga menghadapi guncangan ekonomi
akibat pandemi

Mengurangi Belanja Non-Makanan 73%


Mengurangi Belanja Makanan 68%
Bantuan Pemerintah 55%
Berkegiatan Yang Meningkatkan Pendapatan 54%
Meminjam Teman & Keluarga 35%
Tabungan 32%
Menunda Cicilan 31%
Menerima Bantuan Teman & Keluarga 29%
Belanja Secara Kredit 22%
Menjual Aset 15%
Bank Dunia
Periode survei: : 1-17 Mei 2020
(N=4.338 rumah tangga)

Sumber: Bank Dunia, 2020, Indonesia High-Frequency Monitoring of COVID-19 Impacts. 5


SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Pencari nafkah yang melanjutkan bekerja pada Agustus
meningkat 14 p.p. dibandingkan bulan Mei
(p.p. = percentage point)

14 p.p

64%
90%
76% 17 p.p
47%

1-17 Mei 20 Juli - 1-17 Mei 20 Juli -


2 Agustus 2 Agustus
Melanjutkan Bekerja Pendapatan Menurun
• Dari pencari nafkah yang bekerja dari sebelum masa pandemi COVID- • 64% responden yang tetap lanjut bekerja di bulan Mei mengalami
19 (Februari), terdapat 76% yang masih tetap melanjutkan bekerja. penurunan pendapatan.
• Tambahan 14 p.p pencari nafkah yang melanjutkan pekerjaannya • Sedangkan pekerja yang melaporkan penurunan pendapatan pada
antara Mei dan Agustus: masa 20 Juli- 2 Agustus adalah 47%, atau lebih rendah 17 p.p
- 18 p.p. adalah pencari nafkah yang berhenti bekerja di bulan Mei dibandingkan bulan Mei.
dan kembali melanjutkan kerja di bulan Agustus.
Bank Dunia
- 4 p.p. pencari nafkah yang berhenti bekerja pada Agustus, padahal
Periode survei:
sebelumnya masih tetap melanjutkan bekerja pada bulan Mei.
1-17 Mei (N=4.338 rumah tangga)
Sumber: Bank Dunia, 2020, Indonesia High-Frequency Monitoring of COVID-19 Impacts.
20 Juli-2 Agustus (N=4.067 rumah tangga) 6
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Dampak pandemi COVID-19 terhadap pelaku usaha

6 dari 10 perusahaan pernah Tutup secara


melakukan penutupan usaha permanen,
1,6%
• Hanya 36,1% perusahaan yang tidak pernah Membuka
menutup usahanya sejak Maret 2020. usaha setelah
penghentian Keputusan
• Terdapat 40,3% perusahaan yang kembali sementara, perusahaan,
40,3% Tutup 66%
membuka usahanya pada Juni 2020 setelah
sementara,
menghentikan sementara kegiatannya.
22%
Kebijakan
• 22% perusahaan masih menutup usaha di Juni Tetap buka, Pemerintah,
2020, yang sebagian besar merupakan 36,1% 34%
keputusan perusahaan sendiri.
• Sedangkan 1,6% perusahaan tutup secara
permanen.

Bank Dunia & Bappenas


Periode survei: : 15 Juni-23 Juni 2020 (N=850 perusahaan)
Sumber: Bank Dunia & Bappenas, 2020, COVID-19 Impact on Firms in Indonesia: Results from the COVID-19 Business Pulse Survey. 7
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Kesulitan yang dihadapi perusahaan di Indonesia
Proporsi
Perusahaan
100% 86% 82% 77%
80% 64%
60%
40% 27% 24% 22% 16%
20% 9%
0%
Penjualan turun Penurunan Kekurangan Mengurangi Kesulitan Kesulitan Kesulitan Kesulitan Menyatakan
(y-o-y) penjualan arus kas biaya pegawai mencicil kredit membayar gaji membayar membayar sewa: pailit atau
lebih dari 20% tagihan utilitas: kantor, bangkrut
listrik, gas kendaraan,
Proporsi peralatan
Perusahaan
40%

27,8% 29,5%
30% 24,7% 26,7%
21,5% Usaha mikro
19,8% 17,8%
20% 15,5% 14,2% Usaha kecil &
11,2% 11,6%
10% 7,9% menengah
5,4%
4,8% Usaha besar
0,7%
0%
Kesulitan Kesulitan Kesulitan Kesulitan Menyatakan
mencicil membayar membayar membayar sewa: pailit atau
kredit gaji tagihan utilitas: kantor, kendaraan, bangkrut
listrik, gas peralatan
Sumber: Bank Dunia & Bappenas, 2020, COVID-19 Impact on Firms in Indonesia: Results from the COVID-19 Business Pulse Survey. 8
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Mengurangi biaya pegawai dalam mengatasi
penurunan penjualan
74% Usaha Kecil dan Menengah Memilih Mengurangi Biaya Pegawai
Proporsi Usaha Mikro Usaha Kecil & Menengah Usaha Besar
Perusahaan
100% 90%
81% 84%
79%
80% 74%
62%
58%
60% 53%
42%
40%

20%

0%
Penjualan menurun Penurunan penjualan Mengurangi biaya
lebih dari 20% pegawai
1) PHK,
Bank Dunia & Bappenas 2) mengurangi jam kerja,
Periode survei: : 15 Juni-23 Juni 2020 3) mengurangi upah,
(N=850 perusahaan) 4) terpaksa cuti di luar tanggungan.

Sumber: Bank Dunia & Bappenas, 2020, COVID-19 Impact on Firms in Indonesia: Results from the COVID-19 Business Pulse Survey. 9
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Pedagang Online Mengalami
Dampak Penurunan Penjualan Yang Lebih Rendah
Kondisi Penjualan
April Dibandingkan Februari

Proporsi
Pedagang

45,6%

Turun

30,1%

Seluruh (Online & Offline) Online (Bukalapak)

Sumber: Bank Dunia, 2020, Impacts on Digital Merchants: Insight from Bukalapak-WB Survey, COVID-19 Indonesia Observatory. 10
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional
Rp 695,2 Triliun

Rp 397,56 Triliun
Kesehatan Perlindungan Sosial
Rp 97,26 Triliun Rp 234,33 Triliun
1. Belanja Penanganan Covid-19 Rp 45,23 T 1. PKH dan Bantuan Beras PKH Rp 41,97 T
2. Insentif Tenaga Medis Rp 6,63 T 2. Sembako dan Bantuan Tunai Rp 47,22 T
3. Santunan Kematian Rp 0,06 T 3. Bansos Jabodetabek Rp 7,10 T
4. Bantuan Iuran JKN Rp 4,11 T 4. Bansos Non-Jabodetabek Rp 33,1 T
5. Gugus Tugas Covid-19 Rp 3,5 T 5. Pra Kerja Rp 20 T
6. Insentif Kesehatan Bea Masuk Rp 2,4 T (shortfall) 6. Diskon Listrik Rp 11,62 T
7. Insentif Kesehatan PPN DTP Rp 1,09 T 7. BLT Dana Desa Rp 31,8 T
8. Tambahan Lainnya Rp 34,23 T: 8. Bantuan Subsidi Gaji Rp 29,85 T
• Tambahan uang muka vaksin 2020 9. Subsidi Kuota Internet Rp 5,5 T
Rp 29,23 T 10. Bantuan Internet siswa, mahasiswa, dan
• Cadangan penanganan kesehatan Rp5 T Guru Kemenag Rp 1,16 T
Sektoral K/L & Pemda 11. Bantuan Gaji Honorer Rp 5,02 T
Rp 65,97 Triliun
1. Program Padat Karya K/L Rp 17,84 T
2. Insentif Perumahan Rp 0,54 T 5. Cadangan DAK Fisik Rp 7,29 T 12. Perluasan PEN Kementan Rp 1,67 T
3. Pariwisata Rp 3,87 T 6. Fasilitas Pinjaman Daerah Rp 20 T 13. Food Estate dan Lingkungan Hidup Rp 4,54 T
• Alokasi awal Rp 3,63 T 7. Bantuan Pesantren Rp 2,61 T 14. Komunikasi Publik PEN Kominfo Rp 0,318 T
(Hibah, Kemenpar, Kemenhub) 8. Perluasan PEN KemenPUPR Rp 1,59 T 15. Tambahan PEN Kemen ATR/BPN Rp 0,05 T
• Insentif melalui K/L Rp 0,57 T 9. Dampak COVID-19 bidang Naker Rp 0,53 T 16. Sertifikat TKDN Rp0,01 T
• Hibah Pemda Rp 3,3 T 10. Peta Investasi Strategis Rp 0,085 T
4. DID Pemulihan Ekonomi Rp 5 T 11. Da’i bersertifikat & Bantuan Ormas Keagamaan Rp 0,04 T Sumber: Kementerian Keuangan, 2020 11
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional
UMKM, Pembiayaan Korporasi, dan Insentif Usaha

Rp 177,04 Triliun Rp 120,61 Triliun


Tidak Berubah

UMKM Pembiayaan Korporasi Insentif Usaha


Rp 114,82 Triliun Rp 62,22 Triliun Rp 120,61 Triliun
1. Subsidi bunga Rp 13,43T 1. Penyertaan Modal Negara Rp 24,07 T 1. PPh 21 DTP Rp.39,66 T
2. Penempatan Dana Rp 66,99 T 2. Pemberian Pinjaman (Investasi) kepada 2. Pembebasan PPh 22 Impor Rp.14,75T
(potensi realisasi dan digabung dengan BUMN Rp 19,65 T 3. Pengurangan Angsuran PPh 25 Rp.14,4 T
penempatan dana korporasi)* 3. Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP) 4. Pengembalian Pendahuluan PPN Rp.5,8 T
3. Belanja IJP Rp 2,2 T (potensi realisasi) dan Rp.1,5 T dan stop loss Rp2 T 5. Penurunan Tarif PPh Badan Rp.20 T
Stop Loss Rp 1 T 4. Pembiayaan SWF Rp15 T 6. Stimulus Lainnya Rp.26 T
4. PPh Final UMKM DTP Rp 1,08 T
5. Pembiayaan Investasi kepada Koperasi
melalui LPDB KUMKM Rp 1,29 T
(sudah ditambah usulan tambahan
Rp 292 Miliar)
6. Bantuan Produktif (BPUM) Rp 28,82 T
→ untuk sekitar 12 juta usaha mikro

*Tidak dihitung sebagai sisa dana karena tanpa DIPA.


Angka sebagai buffer agar total Dukungan UMKM dan Pembiayaan Korporasi tetap Rp 177,1 T Sumber: Kementerian Keuangan, 2020 12
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Ringkasan Pelaksanaan Program Perlindungan Sosial
Halaman: 1/2
Pagu Anggaran Waktu Realisasi per 30 Oktober 2020
Program (bulan)
Penerima(KPM) Rp,triliun Penerima(KPM) % Rp,triliun %
1 Program Keluarga Harapan (PKH) 10 juta 37,4 12 10 juta 100 36,71 98,2
2 Program Sembako 20 juta 43,6 9 Perluasan: 4 juta 89,9
Penyaluran Okt: 19 juta 95 34,46 79,0
Pemanfaatan Okt: 16,7 juta 83,9
3 Bansos Sembako (BSS) DKI Jakarta 1,3 juta 6,84 9 Tahap 10: 1,3 juta 100 5,37 78,5
Tahap 11: 679.843 52,3
4 Bansos Sembako (BSS) Bodetabek* 568.713 9 Tahap 10: 568.713 100
Tahap 11: 343.241 60,4
5 Bansos Tunai (BST) Non Jabodetabek 9 juta 33,42 9 Tahap 1: 8,7 juta 96,8 28,33 84,8
Tahap 2: 8,66 juta 96,3
Tahap 3: 8,8 juta 97,8
Tahap 4: 7,8 juta 87,4
Tahap 5: 7,8 juta 87,4
Tahap 6: 7,9 juta 88,6
Tahap 7 : 7,8 juta 87,4
6 Bansos Beras (KPM PKH) 10 juta 4,6 3 Ags-Sep: 9,8 juta 98,3 3,15 68,5
Okt: 9,8 juta 98,2
7 Bantuan Uang Tunai (Non PKH) 9,7 juta 4,62 1 7,09 juta 78,9 4,62 100
8 Bantuan Langsung Tunai (BLT)–DD** 8 juta 31,8 9 8 juta 100 17,99 56,57 13
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Ringkasan Pelaksanaan Program Perlindungan Sosial
Halaman: 2/2
Pagu Anggaran Waktu Realisasi per 30 Oktober 2020
Program (bulan)
Penerima Rp,triliun Penerima % Rp,triliun %
9 Bantuan Keringanan Listrik (pelanggan) 31,62 juta 12,33 s.d. 31,14 juta 99,1 8,89 72,08
- Rumah tangga (RT): 450VA/900VA 23,8juta/7,3juta 12,18 Des’20 23,6 juta / 7,5 juta 100 8,77 72,05
- Bisnis dan Industri: 450VA 501,513 0, 151 427.857 85,3 0,11 74,67
10 Subsidi JKN Mandiri Kelas 3 (peserta)*** (PBPU & BP) 4,11 6 Tahap 1: 33,98 juta 1,92 46,7
Tahap 2: 38 juta
Tahap 3: 44,4 juta
11 Kartu Prakerja (peserta) 5,6 juta jiwa 20 4 5,6 juta jiwa 100 19,87 99,35
12 Subsidi Upah 15,7 juta jiwa 37,87 4 12,4 juta jiwa 78,7 14,88 39,29
BanPres Produktif / Bantuan 9,162 juta
13 22 (1 kali) 9,156 juta usaha mikro 99,93 21,97 99,93
Pemerintah bagi Pelaku Usaha Mikro**** usaha
14 Bantuan Pesantren,Madrasah, dan 209.449 2,6 159.971 lembaga 76,4 2,02 77,7
Pendidikan Al-Qur’an lembaga
Tahap 1: 71.693 lembaga 34,2 0,93 35,8
Tahap 2: 88.278 lembaga 42,1 1,09 41,9

Catatan: * Cakupan penerima Tahap I-IX, April sampai dengan September: 600 ribu KPM | Mulai Tahap X, per 5 Oktober, menjadi: 568.713 KPM.
** Kemendesa revisi KPM BLT-DD (Dana Desa) dari 11 juta ke 8 juta KPM (7.946.576 KPM).
*** Perubahan alokasi pagu subsidi iuran JKN, per 31 Oktober 2020.
**** Terhadap DIPA awal, Target BanPres Produktif Rp 28,8 triliun kepada 12 juta pelaku usaha mikro.

14
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Program Kartu Prakerja

Cakupan peserta dan nilai bantuan Perkembangan dan realisasi program

Program Kartu Prakerja ditujukan kepada 5,6 juta peserta Jumlah Penerima Anggaran
dengan besaran bantuan pelatihan dan insentif (0rang)
sebesar Rp3,55 juta per peserta dengan rincian:
Target /Pagu 5.597.179 Rp.20 triliun
• Bantuan pelatihan: Rp1.000.000
• Insentif pasca pelatihan: Rp.600.000 x 4 termin (per bulan)
Realisasi 5.597.179 Rp. 19,87 triliun
• Insentif survey: Rp50.000 x 3 tahap survey
Pencairan insentif dapat dilakukan setelah peserta
menyelesaikan minimal satu jenis pelatihan. Persentase pencapaian 100% 99,35%

Catatan: *Kementerian Keuangan, Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), 31 Oktober 2020. 15
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Program Subsidi Upah
Bantuan Pemerintah berupa subsidi Gaji/Upah bagi Pekerja/Buruh bertujuan untuk melindungi, mempertahankan, dan
meningkatkan kemampuan ekonomi Pekerja/Buruh dalam rangka penanganan dampak pandemi COVID-19

• Diberikan kepada WNI dengan pendapatan di • Bantuan akan disalurkan langsung ke rekening
bawah Rp.5 juta yang terdaftar sebagai peserta penerima subsidi melalui Bank Himbara
aktif BPJS Ketenagakerjaan (sampai dengan (BNI, BRI, Mandiri dan BTPN)
Juni 2020) • Realisasi pencairan termin ke-1 sebesar
• Pagu Anggaran (DIPA) sebesar Rp37,87 T Rp 14,88 triliun* atau sekitar 39,29% dari total
- Nilai bantuan Rp600.000 per orang per bulan pagu anggaran.
dan akan diberikan selama 4 (empat) bulan • Nilai pencairan termin ke-1 meliputi 12,4 juta
- Target penerima: 15,78 juta penerima peserta penerima program yang besarannya
merupakan dua kali pembayaran:
• Data tervalidasi dan diajukan ke Kemenkeu: (2 x Rp 600 ribu = Rp 1,2 juta).
12.418.588 nama (per 30 September 2020)
• Rencana pencairan subsidi upah termin ke-2
akan dimulai pada November 2020.

Target dan perkembangan realisasi


Target Realisasi
Pagu Anggaran Penyaluran Penerima
Penerima
(Rp Triliun) Rp, Triliun % orang %
37,87 15,7 juta 14,88 39,29 12,4 juta 78,7
Catatan: *Kementerian Keuangan, Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), 31 Oktober 2020. 16
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Program BanPres Produktif
Program Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM)
Realisasi program per 14 Oktober 2020 dapat dikatakan telah mencapai target tahap awal sebanyak 9,156 juta pelaku usaha mikro (99,93%)
Anggaran yang telah disalurkan adalah Rp 21,97 triliun.

Tujuan Persyaratan Anggaran Mekanisme Tata cara


pendaftaran penyaluran
Menjadi tambahan modal 1 Warga Negara Tahap awal: Rp 22 T Pelaku usaha diidentifikasi 1 Pengusulan calon
bagi para pelaku usaha Indonesia Kepada: 9,162 Juta usaha mikro dan diusulkan oleh Lembaga penerima
mikro agar usahanya tetap Pengusul.
2 Mempunyai Nomor Tahap lanjutan : Lembaga Pengusul terdiri dari: 2 Pembersihan data dan
berjalan di tengah Induk Kependudukan anggaran menjadi Rp 28,8 T 1 Dinas yang membidangi validasi data calon
pandemi, dan membantu kepada 12 juta usaha mikro penerima
Koperasi dan UMKM
mengurangi angka 3 Memiliki Usaha Mikro Provinsi dan
kemiskinan maupun yang dibuktikan dengan kabupaten/kota
surat usulan dari 3 Penetapan penerima
pengangguran. pengusul lampirannya Nilai bantuan 2 Koperasi yang telah
disahkan sebagai badan
hukum 4 Pencairan dana BPUM
4 Bukan ASN, anggota Rp 2,4 juta per Pelaku
TNI/POLRI, serta Usaha Mikro 3 Kementerian/Lembaga
pegawai BUMN/BUMD. 5 Laporan penyaluran
(diberikan satu kali) 4 Perbankan dan
perusahaan pembiayaan
5 Tidak sedang menerima
kredit modal kerja dan Program berlangsung antara yang terdaftar di OJK
investasi di perbankan. 17 Agustus sampai dengan
5 Lembaga Penyalur
31 Desember 2020 Program Kredit
Pemerintah yang terdiri
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM atas BUMN dan BLU. 17
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Dukungan Program PEN Untuk UMKM
Melalui Lembaga Keuangan dan Perbankan
Realisasi Anggaran
Program (Rp, Triliun) (Rp, Triliun) Tujuan Pelaksana
• Dukungan likuiditas ke • Himbara
perbankan yang (BRI, Mandiri, BNI, BTN)
melakukan • BPD
Penempatan Dana PD 64,5 66,99 restrukturisasi kredit • Bank Syariah
dan memberikan (BRI Syariah, BSM,
tambahan kredit. BRI Syariah)

• Melindungi, • Himbara
mempertahankan, dan (BRI, Mandiri, BNI, BTN)
Subsidi Bunga Kredit
SB 4,05 13,43 meningkatkan ekonomi • PNM
debitur dalam • Pegadaian
menjalankan usahanya.

• Menurunkan risiko • PT Askrindo


kredit pelaku UMKM, • PT Jamkrindo
0,58 3,2* • Mendorong • PT Reasuransi
Penjaminan Kredit IJP penyaluran kredit Indonesia Utama (RIU),
modal kerja. pelaksana dukungan
loss limit.

Catatan : * Terdiri dari belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP) sebesar Rp 2,2 triliun, dan Penjaminan untuk Stop Loss (Rp 1 triliun).
Sumber: Kementerian Keuangan, Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), 31 Oktober 2020. 18
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Inisiatif Transformasi Ekonomi Nasional
Tema Besar
1. Layanan kesehatan tangguh

2. Peningkatan kesejahteraan sosial

3. Mendorong industri strategis

4. Digitalisasi Indonesia

5. Talenta masa depan

19
SATUAN TUGAS PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI NASIONAL
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai