Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 8 (Pendidikan Kimia B)

Sri Wulandari (1813041028)


Putri Azzahra (1813042002)
Gloria Oktavia (1813042004)

PEMBAHASAN SOAL KIMIA KELAS XI

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Toraja


Mata Pelajaran : Kimia
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Alokasi Waktu : 35 Menit
Jumlah Soal : 25

1. Jawaban : A
Larutan penyangga dapat dihasilkan dari
 Asam lemah dengan basa konjugasinya
 Basa lemah dengan asam konjugasinya
 Asam lemah + Basa Kuat
 Basa lemah + Asam kuat
Untuk asam lemah yang direaksikan dengan basa kuat, basa lemah dan asam kuat jumlah mol
larutan yang lemah harus bersisa ( lebih banyak) dalam reaksi
a. Larutan NH4Cl ( Asam Konjugasi) dan larutan NH3 (Basa lemah)
b. Larutan HCl (Asam kuat) dan larutan NaOH (Basa Kuat)
c. Larutan NH3 (Basa lemah) dan larutan NaOH (Basa Kuat)
d. Larutan NH4Cl (Asam lemah) dan larutan NaOH (Basa Kuat) = Tidak diketahui apakah
jumlah Asam lemah lebih banyak dari basa konjugasinya
e. Larutan NaOH (Basa kuat) dan H2SO4 (Asam Kuat)

2. Jawaban : C. 9
Diketahui =: M LOH : 0,1 M
M L2SO4 : 0,05 M
Kb :10-5
Ditanyakan = pH : …?
[OH-] Penyelesaian = LOH + H2O L+ + OH-
L2SO4 + H2O 2L+ + SO42-
mol basa lemah
[OH-] : kb
mol garam
0,1
: 10-5
2 x 0,05
: 10-5
pOH : -log[OH-]
:-log10-5
:5
pH : 14-5
:9
3. Jawaban : A
Syarat terbentuknya larutan penyangga : Jumlah mol yang lemah hasus bersisa (Lebih banyak
dalam reaksi)
n CH3COOH =MxV
= 0,1M x 100 mL
= 10 mmol
Untuk NaOH 0,1 M
a. 80 mL NaOH = 0,1 M x 80 mL
= 8 mmol (Lebih sedikit dari jumlah mol CH3COOH)
b. 100 mL NaOH = 1 M x 100 mL
= 10 mmol (Sama dengan jumlah mol CH3COOH)
c. 120 mL NaOH = 0,1 M x 120 mL
= 12 mmol (Lebih banyak dari jumlah mol CH3COOH)
d. HCl (asam Kuat) tidak dapat bereaksi dengan CH3COOH (asam lemah) untuk membentuk
larutan penyangga
e. HCl (asam kuat) tidak dapat bereaksi dengan CH3COOH (asam lemah) untuk membentuk
larutan penyangga

4. Jawaban : A. 100 mL

Diketahui = pH : 4
V CH3COOH : 100 mL
M CH3COOH : 0,5 M
M CH3COONa : 0,05 M
Ka : 10-5
Ditanyakan = V CH3COONa :…?
Penyelesaian = n CH3COOH : M CH3COOH x V CH3COOH
: 100 mL x 0,5 M
: 50 mmol
pH : -log[H+]
4 : -log[H+]
[H+] : 10-4
mol asam lemah
[H+] : ka
mol garam
50 mmol
10-4 : 10-5 ¿
mol CH 3 COONa ¿
10−4 50 mmol
:
10−5 mol CH 3 COONa
50 mmol
10 :
mol CH 3 COONa
50 mmol
n CH3COONa :
10
: 5 mmol
n
V CH3COONa :
M
5 mmol
0,05 mmol
: 100 mL

5. Jawaban : d. Asam lemah dan basa lemah


Larutan penyangga dapat dihasilkan dari
 Asam lemah dengan basa konjugasinya
 Basa lemah dengan asam konjugasinya
 Asam lemah + Basa Kuat
 Basa lemah + Asam kuat
Untuk asam lemah yang direaksikan dengan basa kuat, basa lemah dan asam kuat jumlah mol
larutan yang lemah harus bersisa ( lebih banyak) dalam reaksi

6. Jawaban : d. CH3COOH (asam lemah) dan CH3COONa (Basa Konjugasinya)


Larutan penyangga dapat dihasilkan dari
 Asam lemah dengan basa konjugasinya
 Basa lemah dengan asam konjugasinya
 Asam lemah + Basa Kuat
 Basa lemah + Asam kuat
Untuk asam lemah yang direaksikan dengan basa kuat, basa lemah dan asam kuat jumlah mol
larutan yang lemah harus bersisa ( lebih banyak) dalam reaksi

7. Jawaban : C. 8
Diketahui = V NH3 : 50 mL
M NH3 : 0,1 M
V NH4Cl : 50 mL
M NH4Cl : 0,2 M
Ditanyakan = pH =…?
Penyelesaian = n NH3 =MxV
= 0,1M x 50 mL
= 5 mmol
N NH4Cl = M x V
= 0,2 M x 50 mL
= 10 mmol
mol basa lemah
[OH-] : kb
mol garam
10 mmol
: 10-5
5 mmol
: 10-4
pOH : -log[OH-]
: -log 10-4
:4
pH : 14-4
:8

8. Jawaban : A. 9 + log 1,8


Diketahui = V NH3 : 4,48 L
V NH4Cl : 1 L
M NH4Cl : 0,2 M
Kb : 1,8 x 10-5
Ditanyakan= pH :…?
4,48 L
Penyelesaian= n NH3 :
22,4 L/mol
: 0,2 mol
n NH4Cl : M x V
: 0,2 M x 1 L
: 0,2 mol
mol basa lemah
[OH-] : kb
mol garam
0,2 mol
: 1,8 x 10-5
0,2 mol
:
1,8 x 10-5
pOH : -log[OH-]
: -log1,8 x 10-5
: 5-log1,8
pH : 9 + log1,8

9. Jawaaban : E. a dan c
Larutan penyangga di dalam tubuh terdapat dalam darah dan pencernaan yang
mengandung HCO3 dan HPO4-
10. Jawaban : d. 2,3,4,1,5,6
urutan yang benar adalah
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Mengisi buret dengan larutan baku
3. Mengambil larutan titrat kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer
4. Menambahkan Indikator
5. Menitrasi
6. Mencatat volume titran dan menghitung konsentrasinya

11. Jawaban : e. Titik akhir titrasi


Titik akhir titrasi merupakan titik saat inidkator asam basa mengalami perubahan warna,
sedangkan titik ekuivalen merupakan titik saat asam basa tepat habis bereaksi

12. Jawaban : a. 0,25 M


Pembahasan:
Mol H+ = mol OH-
25 mL. 0,1 M = 10 mL. x
2,5 M = 10 x
x = 0,25 M

13. Jawaban :c. 8,5 + 1/2 log 5


Pembahasan:
gr 1000 5,6 gram 1000
MKOH = = = 0,1 M
Mr V 56 gram/mol 1000 mL
Ketika mencapai titik ekuivalen, jumlah basa sama dengan jumlah asam, maka akan
terbentuk garam yang dapat mengalami hidrolisis.
Reaksi KOH + HCOOH HCOOK + H20

Mula Mula 1 mmol 1 mmol -

Bereaksi -1 mmol -1 mmol +1 mmol

Sisa - - 1 mmol
1mmol
[HCOOK] = = 5 x 10-2 M
20 ml
Kw
[OH-] =
√ Ka
¿ ¿¿ ]

10−14
=
√ 10−5
×5 x 10−2

= √ 5 x 10−11
= √ 5+10−5,5
POH = -log √ 5+10−5,5
= 5,5 - 1/2 log 5
pH = 14 - POH
= 14 - (5,5 - 1/2 log 5)
= 8,5 - 1/2 log 5

14. Jawaban : e. Phenol phtalein (trayek pH: 8,3-10,0)


H2CO3 merupakan asam lemah dan NaOH merupakan basa kuat, maka pH yang dihasilkan
pada saat titik ekuivalen adalah pH basa (>7). Indikator yang digunakan harus memiliki
kisaran pH yang sama atau mendekati pH titik ekuivalenIndikator dengan trayek pH
yang mungkin digunakan:
Bromtimol biru: 6,0 – 7,6
Fenolftalein: 8,0 – 10,0
Indikator bromtimol biru memiliki trayek pH hanya sampai 7,6, sedangkan fenolftalein
sampai 10. Karena saat titik ekuivalen >7, maka indikator harus memiliki rentang trayek
pH di atas angka tersebut. Indikator yang paling tepat digunakan yaitu fenolftalein.

15. Jawaban : d. 4-2-3-1-2-5


Pembahasan:
Kandungan dalam obat maag bisa ditentukan dengan terlebih dahulu menca-mpurkan
obat maag tersebut dengan suatu asam. Kemudian campuran tersebut dititrasi dengan
basa menggunakan indikator tertentu.
Terdapat dua nomor yang merupakan tahap titrasi, yaitu titrasi HCl menggunakan
NaOH dan titrasi campuran obat maag menggunakan NaOH.
Jika asam yang digunakan belum diketahui konsentrasinya, asam tersebut harus
distandarisasi lebih dulu.
Jika HCl yang digunakan belum diketahui konsentrasinya: 4 – 2 – 3 – 1 – 2 – 5

16. Jawaban: d. 1,30%


Pembahasan:
Massa H2SO4  mula-mula sebelum titrasi adalah:
m = ρV
    = 1,8 ∙ 20 gram
    = 36 gram
Saat titrasi asam basa, berlaku hubungan:
M1 V1 a = M2 V2 b
dengan  a dan b berturut-turut adalah jumlah ion H+ dan OH− sedangkan V adalah volume
rata-rata pada tabel percobaan di atas.
M1 ∙ 20 ∙ 2 = 0,4 ∙ 24 ∙ 1
            M1 = 0,24
Kemudian nilai molar ini kita jabarkan lagi untuk mendapat massa H2SO4 sesudah titrasi.
M = 0,24
gr 1000
=0,24
Mr V
gr 1000
=0,24
98 20
0,24.98.20
gr =
1000
gr = 0,47 gram
Dengan demikian, persentase massa H2SO4 adalah:
gr
Persen H2SO4 = x 100 %
m
0,47
= x 100 %
36
= 1,30

17. Jawaban : a. 0,05


Pembahasan:
H2SO4 2H+ + SO2−¿
4
¿

a=2
KOH K+ + OH-
b=1
30+30+30
Volume rata-rata H2SO4 = = 30
3
15+17+13
Volume rata rata KOH = = 15
3
Konsentrasi H2SO4 (Asam)
Ma.Va. a = Mb.Vb.b
Ma. 30 mL. 2 = 0,2 M.15 mL.1
0,2 M .15 mL.1
Ma =
30 mL . 2
3M
Ma =
60
Ma = 0,05 M

18. E. terjadinya delta dimuara sungai

Koagulasi koloid adalah peristiwa pengendapan koloid. Terbentuknya delta di muara sungai
merupakan peristiwa koagulasi yang terjadi bertahun-tahun. Partikel tanah liat dalam air
sungai yang bercampur dengan air laut atau sungai lain terjadi koagulasi karena air laut atau
sungai yang lain merupakan suatu elektrolit. (Bakri, Mustafal.2012. Seri pendalaman materi
untuk SMA/MA . Jakarta : Erlangga. Hlm.102)

19. Jawaban : C
Pembahasan :
20. Jawaban C
Pembahasan :
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan ion pada permukaan partikel koloid. Adanya
penyerapan ion ini menyebabkan koloid menjadi stabil. Hal tersebut disebabkan ion sejenis
yang diserap pada permukaan menimbulkan tolakan antara partikel.

21. Jawaban B
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Ketika berkas
cahaya diarahkan ke larutan, cahaya tersebut akan diteruskan sehingga kita tidak bisa
melihatnya. Kenapa? Hal ini dikarenakan larutan bersifat homogen. Di sisi lain, ketika
berkas cahaya diarahkan ke partikel-partikel koloid dan suspensi, berkas sinar akan
dihamburkan sehingga jejaknya dapat terlihat.

22. Jawabanya : B
Pembahasan
Lemak dalam air. Koloid hidrofob merupakan liofob yang medium dispersinya yang dipakai
adalah air. Liofob dalam bahasa yunani (Yunani = phobia = takut/benci) yang berarti takut
cairan.

23. Jawaban : a. Dialysis


Dyalisis adalah proses menghilangkan muatan koloid dengan cara memasukkan koloid
kedalam membrane semipermeable. Membran ini memiliki pori-pori yang mampu ditembus
oleh partikel koloid. Proses tersebut dimanfaatkan pada proses cuci darah.

24. Jawaban : B

25. Jawaban : a
Tawas yang dilarutkan dalam air selain dapat mengadsorpsi juga dapat mengendapkan
kotoran-kotoran dalam air. Tawas akan membentuk koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif.
Kotoran-kotoran dalam air keruh yang bermuatan negatif akan dikoagulasikan sehingga
kotoran mengendap dan dapat dipisahkan

Anda mungkin juga menyukai