1103 22
1142 18 2 2
1156 10 1 11
1173 12 5 5
1180 10 12
Terlambat 7 0 1 0 5
Pulang 0 1 1 1 8
Cepat
Izin 3 0 0 1 4
Alpa 1 0 2 0 2
5
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk
mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Pendidikan bisa
diraih dengan berbagai macam cara salah satunya pendidikan di sekolah. Menurut
Suharsimi Arikunto (2012) menyebutkan bahwa dalam proses pendidikan ada lima
faktor yang berpengaruh yaitu: (1) guru dan personil lainnya, (2) bahan pelajaran, (3)
metode mengajar dan sistem evaluasi, (4) sarana penunjang dan (5) sistem
administrasi. Kelima faktor tersebut di lingkungan sekolah.
Menurut Suparlan (2014) sebuah pendidikan mempunyai tiga komponen utama
yaitu guru,siswa dan kurikulum. Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dan
komponen-komponen tersebut berada di lingkungan sekolah agar proses kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Pendidikan disekolah merupakan kewajiban bagi seluruh warga Negara Indonesia,
untuk itu pemerintah telah mencanangkan Wajib Belajar 9 Tahun. Hal ini sejalan
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 3 yang mnyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi individu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU Sisdiknas RI, 2003)
1.1 Latar Belakang
Sistem Pakar (Expert System) adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk
menyekesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud
disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan
masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam (Swono Sibagariang, 2015).
Strategi inferensi Forward Chaining dimulai dengan sekumpulan fakta-fakta
pengetahuan, memperoleh fakta-fakta baru menggunakan aturan-aturan dimana
premis-premis sesuai dengan fakta-fakta pengetahuan, dan meneruskan prosesnya
sampai sebuah tujuan yang ditetapkan telah tercapai (Kadek dan Ida, 2014).
Seorang pakar seringkali menganalisa informasi yang ada dengan ungkapan seperti
“mungkin”, “kemungkinan besar”, “hampir pasti”. Untuk mengakomodasi hal ini kita
menggunakan Certainty Factor (CF) guna mengambarkan tingkat keyakinan pakar
terhadap masalah yang sedang terjadi (Dedi Muhardi, 2014).
Penggunaan Sistem Pakar dengan Metode Forward Chaining dan Certainty Factor
banyak digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam berbagai bidang seperti
dalam bidang psikolog Sistem Pakar untuk Diagnosis Gangguan Kepribadian dengan
Certainty Factor (Teguh Bharata Adji et al, 2015). Dalam bidang kedokteran Sitem Pakar
Diagnosis Awal Penyakit Kulit pada Sapi Bali dengan menggunakan Metode Forward
Chaining dan Certainty Factor (I Kadek et al, 2014). Sistem Pakar Diagnosa Dini
Defisiensi Vitamin Dan Mineral (Ause Labellapansa dan Alex Timur Boyz, 2016). Sistem
Pakar Diagnosa Penyakit Jantung menggunakan Metode Certainty Factor berbasis Web
(Jadiaman et al, 2012). Dalam bidang pertanian Desain Pengembangan Sistem Pakar
Untuk Identifikasi Gangguan Tanaman dengan Forward Chaining dan Certainty Factor
(Andri Pranolo et al, 2013).
1.2 Masalah Penelitian
1. Bagaimana penerapkan metode k-means dapat membantu Parfum ?.
2. Bagaimana penerapkan software tools Tanagra dan metode k-means
dapat membantu dalam penjualan parfum ?.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menerapkan metode k-means dalam membantu Toko Parfum
dalam proses penjualan bagi pihak manajemen.
2. Untuk menerapkan software tools Tanagra dan metode k-means
dalam membantu dalam penjualan parfum agar lebih efesien dan efektif.
1.4 Ruang Lingkup (pembatasan masalah)
1. Data, (2). Waktu, (3). Geografis, (4). Orientasi, dll
1.5 Hipotesis
1. Dengan penerapan, (2). pengujian, (3). rancangan diharapkan apa ?.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Membantu pihak Obyek, Instansi, Pengguna, dll untuk Apa ?.
1.7. Tinjauan Obyek
1.7.1. Sejarah
1.7.2. Struktur Organisasi (Asli discan)
1.7.3. Pembagian Tugas
Telaah Pustaka adalah deskripsi teoretis mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan topik penelitian. Tinjauan pustaka tidak dibuat atas dasar nalar
peneliti, melainkan merupakan penulisan ulang secara terpadu hasil studi
pustaka peneliti, yaitu pencarian dan pembacaan informasi dari berbagai
sumber kepustakaan. Yang dipentingkan dalam penulisan tinjauan pustaka
bukanlah panjang uraian, tetapi relevansi dan kaitannya dengan topik
penelitian. Dalam tinjauan pustaka harus diuraikan setiap konsep dalam
penelitian yang memerlukan penjelasan. Sumber pustaka dapat sumber
tertulis seperti buku teks (textbook), jurnal ilmiah, dan prosiding
(proceeding; laporan tertulis seminar, simposium, konferensi, dan
sebagainya); sumber elektronik seperti situs Internet dan jurnal
elektronik; ataupun hasil komunikasi dan konsultasi pribadi dengan
pakar di bidang terkait.
1. Ari Kusmiran, 2012 = (Kusmiran A, 2012)
2. Ari Kusmiran, Budi Haryomo Prasetyo, 2014) = (Kusmiran A. dan Prasetyo B. H, 2014)
3. Hadi Suseso, Harry Dirgo, Ana Maria, 2015) = ( Suseso H et al, 2015)
Disain File Anggota
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Layar
Kotak Kuitansi
Masukkan PIN:
Kotak Kuitansi
Menu Utama
1. Melihat Saldo
2. Mentransfer Uang
3. Mengambil Uang
4. Logout
Kotak Kuitansi
Menu Melihat Saldo
Kotak Kuitansi
Menu Mentransfer Uang
1. No Account Penerima:
Kotak Kuitansi
Menu Mentransfer Uang
Kotak Kuitansi
Menu Mentransfer Uang
Kotak Kuitansi
Menu Mengambil Uang
Kotak Kuitansi
Menu Mengambil Uang
Kotak Kuitansi
uc UCD - Sistem ATM Use Case Diagram
Sistem ATM
Mengecek Saldo
Pengguna
Mentransfer Uang
Melihat Saldo
«extend»
Mengirim Uang
«extend»
Mengambil Uang
Mengganti Kotak
Melakukan Logout Deposit
Exercise: Business Process Identification
2. System Design
1. Program Design
1. Class Diagram (Gabungkan Boundary-Control-Entity Class dan susun story dari sistem yang dibangun)
2. Package Diagram (Gabungan class yang sesuai, boleh menggunakan pola B-C-E)
3. Deployment Diagram (arsitektur software dari sistem yang dibangun)
2. User Interface Design (Buat UI design dari Boundary Class)
3. Entity-Relationship Model (Buat ER diagram dari Entity Class)
Business Process Modeling with
Activity Diagrams
Elements of an Activity Diagram
Guidelines for Creating Activity
Diagrams
Studi Kasus: ATM System
Mulai
Menyiapkan Kartu
ya
Menampilkan MenuPIN
Selesai
Activity Diagram: Memasukkan PIN
act AD2 - Memasukkan PIN
Mulai
tidak
Memasukkan PIN
ya ya
Selesai
Activity Diagram: Mengecek Saldo
act AD3 - Mengecek Saldo
Mulai
Menampilkan Saldo di
Menu Saldo
Selesai
Activity Diagram: Mentransfer Uang
act AD4 - Mentransfer Uang
Mulai
tidak
Saldo Cukup?
ya
Mentransfer Uang
Selesai
Activity Diagram: Mengambil Uang
act AD5 - Mengambil Uang
Mulai
tidak
Saldo Cukup?
ya
Memproses Pengambilan
Uang
Selesai
Activity Diagram: Melakukan Logout
act AD6 - Melakukan Logout
Mulai
Mengeluarkan Kuitansi
Mengambil Kartu
Selesai
Exercise: Business Process Modeling
1. Lihat kembali System Request dan
Use Case Diagram yang sudah anda
buat
2. Lakukan business process modeling
dengan membuatkan Activity
Diagram untuk setiap Use Case
yang dibuat
Exercise: Systems Analysis and Design
• Lakukan sistem analysis and design yang menghasilkan diagram:
1. Use Case Diagram
2. Activity Diagram
2. System Design
1. Program Design
1. Class Diagram (Gabungkan Boundary-Control-Entity Class dan susun story dari sistem yang dibangun)
2. Package Diagram (Gabungan class yang sesuai, boleh menggunakan pola B-C-E)
3. Deployment Diagram (arsitektur software dari sistem yang dibangun)
2. User Interface Design (Buat UI design dari Boundary Class)
3. Entity-Relationship Model (Buat ER diagram dari Entity Class)
Sequence Diagram
Dr. Ir. Sumijan, M.Sc
Sequence Diagram Syntax
AN ACTOR
AN OBJECT
anObject:aClass
A LIFELINE
A FOCUS OF CONTROL
A MESSAGE aMessage()
OBJECT DESTRUCTION x
Sequence Diagram
1. Boundary Class:
1. Class yang berinteraksi dengan aktor langsung (user
interface)
2. Form, input, UI ini masuk di sini
2. Control Class:
1. Class yang berhubungan dengan pemrosesan,
penghitungan, kalkulasi, komputasi, query, dst
3. Entity Class:
1. Class yang berhubungan dengan data, penyimpanan
data/file
Studi Kasus: ATM System
memasukanKartu()
validasiKartu()
[tidak]
mengeluarkanKartu()
memasukkanPIN()
validasi(id, pin)
getIDLogin()
getPIN()
[tidak]
alt lebih dari 3x?
tampilkan()
[tidak]
[ya]
blokirAccount()
errorKartuDiblokir()
memilihMengecekSaldo()
lihatSaldo(id)
getIDBalance()
getSaldo()
setTransaksi(tgl, jenis)
tampilkanHasil(saldo)
memilihMentransferUang()
tampilkan()
memasukkanJumlahUang()
memasukkanAccountTujuan()
transferUang(id, jumlah)
getIDBalance()
getSaldo()
setTransaksi(tgl, jenis)
tampilkanUangBerhasilDikirim()
[tidak]
tampilkanErrorSaldoTidakCukup()
memilihMengambilUang()
tampilkan()
memasukkanJumlah()
ambilUang(id, jumlah)
getIDBalance()
getSaldo()
keluarkanUang(jumlah)
setTransaksi(tgl, jenis)
TampilkanUangBerhasilDiambil()
[tidak]
TampilkanErrorSaldoTidakCukup()
memilihKeluar()
tampilkan()
logout()
keluarkanKuitansi()
keluarkanKartu()
tampilkanTelahKeluar()
AN ACTOR
AN OBJECT
anObject:aClass
AN ASSOCIATION
A MESSAGE aMessage()
Example Collaboration Diagram
State Machine Diagram
Statechart Diagram Syntax
A STATE aState
AN INITIAL STATE
A FINAL STATE
AN EVENT anEvent
A TRANSITION
Example Behavioral State Machine Diagram