Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH INTI SEL DAN KROMOSOM

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas dengan mata kuliah Biologi Sel

Kelas : Farmasi E semester III

Dosen : Hadi Susilo,S.Si.,M.Si.

Kelompok 4 :

Erna Ratnaningsih 620190048

Khopia Khoeriah 620190077

Cucu Furwanti 620190035

UNIVERSITAS MATH’LAUL ANWAR PANDEGLANG

BANTEN

2020
DAFTAR ISI

Daftar isi..............................................................................................................................i

Kata Pengantar....................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan............................................................................................................1

1.1. Latar Belakang............................................................................................................1

1.2. Rumusan masalah........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2

2.1 Definisi Nukleus...........................................................................................................2

2.2. Struktur Nukleus..........................................................................................................7

2.3. Fungsi Nukleus............................................................................................................7

2.4. Definisi Kromosom.....................................................................................................8

2.5. Struktur Kromosom.....................................................................................................9

2.7. Fungsi Kromosom......................................................................................................11

BAB III PENUTUP..........................................................................................................12

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya kepada kita
semua sehingga kami pada akhirnya dapat menyelesaikan tugas membuat makalah mengenai Inti
Sel dan Kromosom ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas ini.
Sehingga segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya.

Pandeglang, 24 november 2020

Penyusun

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan unit struktur dan fungsional terkecil mahkluk hidup. Sel
dikendalikan oleh suatu organel yaitu inti sel (nukleus). Nucleus merupakan organel yang
penting karena nucleus sebagai pengendali semua kegiatan sel, tanpa adanya nucleus
maka kegiatan-kegiatan sel tidak dapat berlangsung. Tidak dapat berlangsungnya
kegiatan di sel tentu akan mengganggu fungsi jaringan serta organ dalam tubuh kita, serta
tanpa adanya nucleus maka sel tidak dapat hidup dalam waktu yang lama. Nucleus
memiliki bagian-bagian yang terdiri dari selaput inti, anak inti (nueleolus), nukleoplasma,
krhomatin, DNA, dan RNA.

Didalam nucleus terdapat benang-benang halus yang dapat menyerap warna yang
disebut kromatin. Kromatin ini dapat membawa yang menentukan sifat suatu mahkluk
hidup. Pada tahap profase (fase awal ketika sel akan membelah diri), benang-benang
kromatin akan memendek, menebal, dan disebut kromosom.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan suatu masalah yaitu
diantaranya:

1. Apa definisi nukleus?

2. Bagaimana struktur dari nucleus?

3. Apa sajakah fungsi dari nucleus tersebut?

4. Bagaimana definisi kromosom?

5. Bagaimana struktur kromosom?

6. Apa fungsi kromosom?

BAB II
1
PEMBAHASAN

2.1 . Definisi Nukleus

Di dalam sel terdapat inti sel yang disebut dengan nukleus. Nukleus ialah organel
terbesar, organel ini ada di dalam seluruh sel tubuh kecuali pada sel darah merah matang, yang
kehilangan intinya saat berkembang. Umumnya, setiap sel memiliki satu nukleus, namun
beberapa sel raksasa, seperti sel megakariosit sumsum tulang, sel osteoklas tulang, dan sel otot
rangka, memiliki beberapa nukleus.

2.2 Struktur Nukleus

1) Membran nuklear

Nukleus dilingkupi oleh selubung nukleus (membran nuklear) yang memisahkan


isinya dari sitoplasma. Membran nuklear disusun dari membran ganda yang dipisah oleh
ruang perinuklear. Yaitu:

a) Membran dalam halus, sedangkan membran luar biasanya mengandung ribosom


dan menyatu dengan RE (retikulum endoplasma)

b) Membran dalam dan luar bergabung dalam interval jarak yang tidak beraturan di
sekitar nukleus untuk membentuk pori-pori nuklear, sehingga memungkinkan
terjadinya pertukaran zat antara nukleus dengan sitoplasma

2) Kromatin

2
Kromatin (benang halus) terlihat seperti gumpalan tak beraturan atau benda berwarna
biru yang menyebar ke seluruh nukleus.

a) Kromatin disusun dari rantai pilin DNA yang terikat pada protein basa histon,
beragam jumlah RNA, dan protein nonhiston lain serta sistem enzim

b) Pada sel yang membelah, kromatin menebal dan berpilin menjadi satu unit
khusus yaitu kromosom.

3) Nukleoplasma

Nukleoplasma ialah matriks yang menyelubungi kromatin. Matriks ini tersusun


dari protein, metabolit, dan ion.

4) Nukleolus

Nukleolus ialah struktur sferikal The Cell Neles Frutbee yang tersusun dari RNA
dan protein. Ukuran dan jumlah nukleolus yang terdapat bervariasi pada setiap jenis sel

3
yang berbeda. Pada sel yang tidak mensintesis protein, misal spermatozoa, tidak
ditemukan nukleolus

5) DNA

DNA (asam deoksiribosa) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.


DNA sebagai makromolekul polinukleotida dimana tersusun atas polimer nukleotida
secara berulang-ulang, tersusun rangkap, dan berpilin ke kanan membentuk DNA heliks
ganda.

Suatu molekul DNA sangat panjang dan umumnya terdiri atas ratusan atau
bahkan ribuan gen. Ketika suatu sel bereproduksi sendiri dengan cara membelah, DNA
nya akan disalin dan diteruskan dari satu generasi sel ke generasi sel berikutnya.
Informasi yang terkode dalam struktur DNA memprogram semua aktivitas sel tersebut.

Struktur DNA adalah sebagai berikut :

a) Bentuk molekul DNA menyerupai tangga yang berpilin menjadi double


helix. Unit struktural DNA adalah empat nukleotida berbeda yang
terpasang dalam satu rantai panjang DNA.

b) Setiap nuk leotida mengandung fosfat, gula deoksiribosa, dan basa


nitrogen yang tersusun dengan urutan demikian.

c) Keempat basa tersebut ialah adenin (A), guanin (G), sitosin (C), timin (T)

4
d) Dalam pasangan basa lengkap, adenin hanya berikatan dengan timin (A-T,
T-A), sedangkan guanin hanya berikatan dengan sitosin (G-C, C- G).

e) Bagian samping tangga DNA terbentuk dari gabungan fosfat dan gula.
Hubungan silang (anak tangga) terbentuk dengan cara memasangkan basa
dengan basa melalui ikatan hidrogen lemah. (vi) Rangkaian pasangan
nukleotida yang sebenarnya biasanya disebut kode genetik. Kode genetik
inilah yang menjadi dasar informasi biologis daman DNA

f) Di dalam DNA terdapat suatu unit khas atau bidang pengkodean yang
disebut gen. Gen memberi instruksi yang berkaitan dengan sintesis protein
tertentu. Dan genoma ialah tambahan yang melengkapi gen organisme

6) RNA

5
RNA (asam ribonukleat) merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai
penyimpan dan penyalur informasi genetik. RNA sebagai penyimpan informasi genetik
misalnya pada materi genetik virus, terutama golongan retrovirus. RNA sebagai penyalur
informasi genetik misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein.

Pada Setiap gen di sepanjang rentang molekul DNA mengarahkan sintesis suatu
jenis RNA yang disebut RNA massenger (Pembawa pesan) atau m-RNA.

Molekul mRNA itu kemudian berinteraksi dengan peralatan pensintesis protein


dalam sel untuk mengarahkan produksi polipeptida.

Struktur RNA sebagai berikut :

a) 5 karbon (ribosa)

b) basa nitrogen yang terdiri dari golongan golongan purin (adenin {A} dan
guanin (G}) dan pirimidin (urasil (U} dan sitosin {C})

c) gugus fosfat

Purin dan pirimidin yang berikatan dengan ribosa membentuk suatu molekul
yang dinamakan nukleosida / ribonukleosida. Bila ribonukleosida berikatan
dengan gugus fosfat maka membentuk suatu nukleotida / ribonukleotida. RNA
merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan
polimer yang jauh lebih pendek dibanding DNA

Tipe RNA :

a) RNA d (duta)

RNA d merupakan RNA yang urutan basanya komplementer


(berpasangan) dengan salah satu urutan basa rantai DNA. Tugasnya
membawa pesan / kode genetik dari kromosom (inti sel) ke ribosom
(sitoplasma).

b) RNA (ribosomal)

6
RNA r merupakan komponen struktural yang utama di dalam
ribosom.

c) RNAT (transfer)

RNA t merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu
ke ribosom dengan cara menempelnya asam amino ke salah satu ujung
RNA t yang mengandung antikodon (rangkaian basa pendek) yang
nantinya berguna dalam sintesis protein.

2.3 Fungsi Nukleus

Fungsi dari nukleus adalah sebagai berikut :

1. Nukleus sangat penting untuk keseluruhan aktivitas selular.

2. Nukleus mengandung materi genetik sel (DNA) yang mengkode informasi untuk
mengontrol sintesis protein dan reproduksi sel serta dua fungsi sel yang sangat penting.

2.4 Definisi Kromosom

Kromosom merupakan pembawa bahan genetic yang terdapat di dalam inti sel
setiap mahkluk hidup. Nama kromosom diberikan oleh Waldeyer pada tahun 1888,
sedangkan Morgan pada tahun 1933 menemukan fungsi kromosom dalam pemindahan
materi-materi genetik.

Kromosom tersusun atas molekul DNA yang membawa keterangan genetik. Oleh
karena itu kromosom mempunyai arti penting dalam genetika. DNA yang merupakan
35% dari keseluruhan kromosom adalah molekul hidup dan dapat mengadakan replikasi.
mengandung DNA, kromosom pun dapat menggandakan diri. Selain itu, DNA
merupakan tempat penyimpanan informasi genetika yang akan diwariskan kepada
keturunannya.

7
2.4 Struktur Kromosom

Jika terjadi pembelahan sel, maka kromosom dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop biasa. Kromosom berbentuk batang atau bengkok. Namun demikian, jika sel
tersebut tidak sedang aktif membelah, maka kromosom kembali dalam bentuk semula
berupa benang-benang kromatin. Struktur benang kromatin sangat halus sehingga untuk
melihatnya diperlukan mikroskop elektron.

Secara umum, setiap kromosom memiliki salah satu bagian kromosom yang
disebut sentromer, yaitu bagian yang membagi kromosom menjadi dua lengan.

Selain itu, sentromer merupakan tempat melekatnya kromosom pada mikrotubula


dari gelendong pembelahan yang berperan sebagai pusat gerakan kromosom selama
stadium anafase dari pembelahan sel.

Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dapat dikelompokan menjadi 4


bentuk, yaitu sebagai berikut :

a. Metasentris

Kromosom ini terbentuk seperti huruf V. Hal ini disebabkan oleh sentromernya
terletak di tengah kromosom. Sehingga kromosom tampak memiliki 2 lengan yang sama
panjang.

b. Submetasentris

Kromosom ini berbentuk seperti huruf J, karna sentromernya terletak mengarah


ke slaah satu ujung kromosom sehingga kromosom terbagi menjadi 2 lengan tidak sama
panjang.

c. Akrosentris

Kromosom ini berbentuk lurus seperti batang karena sentromemya terletak


subterminal. Artinya, sentromer berada dekat ujung kromosom sehingga kromosom
tampak memiliki 2 lengan dengan perbedaan yang sangat mencolok, yang satu pendek
dan yang lain panjang.

8
d. Telosentris

Kromosom ini terbentuk seperti sebuah lengan saja karena sentromernya terletak
di ujung kromosom.

2.5 Bagian-bagian Kromosom

Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer,


sentromer atau kinetokor, satelit, dan telomer.

a. Kromatid

Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom. Kromatid
masih melekat satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah lain untuk kromatid adalah
kromonema. Kromonema merupakan filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap
profase (dan kadang-kadang pada tahap interfase). Kromonema sebenarnya merupakan
istilah untuk tahap awal pemintalan kromatid. Jadi, kromonema dan kromatid merupakan
dua istilah untuk struktur yang sama.

b. Kromomer

Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Kromomer ini


merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi
kromatin yang terkadang terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat pada
kromosom politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa
adanya pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat).

9
c. Sentromer

Sentromer adalah daerah konstriksi (lekukan primer) di sekitar pertengahan


kromosom. Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian kromosom yang
merupakan tempat perlekatan benang spindel selama pembelahan inti dan merupakan
tempat melekatnya kromosom.

d. Lekukan kedua

Pada beberapa kromosom terdapat lekukan kedua yang berada di sepanjang


lengan dan berhubungan nucleolus. Oleh karena itu disebut dengan NOR (Nucleolar
Organizing Regions).

e. Satelit

Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung
lengan kromatid. Satelit terbentuk karena adanya kontriksi sekunder di daerah tersebut.
Tidak semua kromosom memiliki satelit.

f. Telomer

Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada kromosom.


Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian terujung kromosom agar DNA di
daerah tersebut tidak terurai. Karena pentingnya telomer, sel yang telomer kromosomnya
mengalami kerusakan umumnya segera mati.

2.6 Fungsi Kromosom


10
Kromosom berfungsi membawa sifat individu dan membawa informasi genetika,
karena di dalam kromosom mengandung gen. Gen-gen pada kromosom terdapat pada
tempatnya yang disebut dengan lokus.

Gen merupakan bagian dari molekul DNA. Seperti yang sudah dijelaskan dengan
suatu perumpamaan di atas. Agar lebih jelas memahami tentang hubungan dari masing-
masing bagian penyusun kromosom lihat Gambar berikut!

BAB III

11
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Nukleus ialah organel terbesar, organel ini ada di dalam seluruh sel tubuh kecuali pada
sel darah merah matang, yang kehilangan intinya saat berkembang.

 Nukleus terdiri dari: membran nuklear, kromatin, nukleoplasma, nukleolus, DNA dan
RNA.

 Kromatin disusun dari rantai pilin DNA yang terikat pada protein basa histon, beragam
jumlah RNA, dan protein nonhiston lain serta sistem enzim.

 Nukleoplasma ialah matriks yang menyelubungi kromatin. Matriks ini tersusun dari
protein, metabolit, dan ion.

 Nukleolus ialah struktur sferikal yang tersusun dari RNA dan protein.

 DNA (asam deoksiribosa) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.

 RNA (asam ribonukleat) merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan


dan penyalur informasi genetik.

 Kromosom merupakan pembawa bahan genetic yang terdapat di dalam inti sel setiap
mahkluk hidup.

 Berdasarkan letak sentromernya kromosom dibedakan menjadi 4 yaitu: metasentrik,


submetasentrik, akrosentrik, telosentrik.

 Kromosom terdiri dari: kromatid, kromomer, sentromer, lekukan kedua, satelit, dan
telomer.

 Kromosom berfungsi membawa sifat individu dan membawa informasi genetika, karena
di dalam kromosom mengandung gen.

DAFTAR PUSTAKA

12
Subowo. 1995. Biologi Sel. Bndung: Angkasa.

Sumadi, dan Marianti, Aditya. 2007. Bioligi Sel. Yogyakarta: Graha ILmu.

Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

13

Anda mungkin juga menyukai