PRODI FARMASI
FAKULTAS SAINS, FARMASI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN
TAHUN 2021
DAFTAR ISI
Daftar isi..................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................4
2.1 Pengertian....................................................................................4
2.2 Macam-Macam Mukjizat ...........................................................5
2.3 Unsur Mukjizat............................................................................6
2.4 Segi-Segi Kemukjizatan..............................................................7
2.5 Pengertian As-Sunnah.................................................................9
2.6 Fungsi As-Sunnah.......................................................................10
2.7 Macam-Macam As-Sunnah.........................................................11
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa.karena Atas
berkat rahmat, nikmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah
ini. semoga tetap dilimpahkan karunia kepada kita semua.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kekurangan tersebut. Penulis juga
senantiasa membuka tangan untuk menerima kritik dan saran yang membangun
agar kelak penulis bisa berkarya lebih baik lagi. Harapan penulis, semoga karya
kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Semoga pula makalah ini dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Kelompok 1
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Mukjizat tersebut tentu saja disesuaikan dengan keahlian suatu kaum pada saat
itu.Sedangkan mukjizat yang lebih relevan untuk saat ini adalah mukjizat al-
Qur’an yang bisa dibuktikan dengan fakta ilmiah, karena objeknya adalah
manusia yang sudah terbiasa dengan hal yang berbau teknologi serta ilmu
pengetahuan yang sudah sedemikian maju.Salah satu karya yang berisi dan
membahas tentang kemukjizatan ilmiah al-Qur’an adalah kitab I’jaz al-Qur’an.
1
lebih relevan untuk saat ini adalah mukjizat al-Qur‘an yang bisa dibuktikan
dengan fakta ilmiah.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mukjizat ?
2. Apa yang dimaksud dengan macam-macam mukjizat ?
3. Apa yang dimaksud dengan unsur-unsur mukjizat?
4. Apa yang dimaksud dengan segi-segi kemukjizatan Al Qur’an ?
5. Apa yang dimaksud dengan as-sunnah ?
6. Apa yang dimaksud dengan fungsi as-sunnah ?
7. Apa yang dimaksud dengan macam-macam as-sunnah ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari mukjizat.
2. Untuk mengetahui macam-macam mukjizat.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur mukjizat.
4. Untuk mengetahui segi-segi kemukjizatan Al Qur’an.
5. Untuk mengetahui yang dimaksud as-sunnah.
6. Untuk mengetahui fungsi dari as-sunnah.
7. Untuk mengetahui macam-macam dari as-sunnah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kata "i'jaz" secara etimologi diambil dari kata kerja إعجاز - ا ْع َج َز yang berarti
"melemahkan atau menjadikan tidak mampu" i'jaz ialah ketidakmampuan
mengerjakan sesuatu, lawan dari kekuasaan atau kesanggupan. yang dimaksud
i'jaz dalam pembahasan ini adalah menampakkan kebenaran Nabi dalam
pengakuannya sebagai seorang Rasul, dengan menampakkan kelemahan orang
Arab untuk menghadapi mukjizatnya yang abadi, yaitu Al Qur-an, dan kelemahan
generasi-generasi sesudah mereka. Dan Mukjizat adalah sesuatu hal luar biasa
yang disertai tantangan dan selamat dari perlawanan.
Mukjizat didefinisikan oleh pakar agama Islam, antara lain, sebagai "suatu hal
atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengakui nabi,
sebagai bukti kenabiannya yang yang ditantangkan kepada yang ragu, untuk
melakukan atau mendatangkan hal serupa, namun mereka tidak mampu melayani
tantangan itu.
4
Al-Qur‘an merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad saw. yang
terbesar, dan juga bersifat non-indrawi atau non-material, namun dapat dipahami
oleh akal. Karena sifatnya yang demikian, maka ia tidak dibatasi oleh suatu
tempat atau masa tertentu. Mukjizat al-Qur‘an dapat dijangkau oleh setiap orang
yang menggunakan akalnya di mana pun dan kapan pun. Akan tetapi, secara
umum dapat dibenarkan bahwa manusia mengalami perkembangan dalam cara
berfikirnya. Salah satu dampaknya adalah menyangkut pembuktian kebenaran
(mukjizat) yang dipaparkan oleh para nabi. Umat para nabi khususnya sebelum
Nabi Muhammad saw, amat membutuhkan bukti kebenaran yang harus sesuai
dengan tingkat pemikiran mereka. Ketika itulah bukti tersebut harus demikian
jelas dan langsung terjangkau oleh indera mereka.
5
matsanimendahului pengetahuan inderawi, yaitu dalam
bentuk mutasyabih. Setiap jaman berubah, konsepsi-konsepsi al-Quran
masuk kedalam wilayah pengetahuan inderawi yang disebut sebagai takwil
langsung yaitu kesesuaian antara teks pengetahuan terhadap hal iderawi.
Kedua, al-Quran memuat hakikat wujud mutlak yang dapat di fahami
secara relatif sesuai dengan latar belakang pengetahuan. Pada masa yang
di dalamya usaha pemahaman al-Quran dilakukan.Ketiga, kemukjizatan
al-Quran bukan hanaya bentuk redaksinya saja, tetapi juga kandungannya.
6
mukjizat sepeninggalnya, walaupun ini bukan berarti keluar biasaan tidak
dapat terjadi dewasa ini.
3. Mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian.
Mikjizat terkait erat dengan tantangan dan jawaban terhadap orang-orang
yang meragukan kenabian.Jadi peristiwa yang terkait dengan Nabi, tapi
tidak berkenaan dengan kenabian tidak bisa dikatakn sebagai mukjizat.
4. Tantangan tidak mampu gagal dilayani.
Mukjizat merupakan tantangan terhadap orang-orang yang meragukan atau
mengingkari kenabian dan mereka tidak mampu melayani tantangan
tersebut.Oleh karena itu, kalau tantangan tersebut mampu dilawan atau
dikalahkan, maka tantangan tersebut bukanlah bentuk mukjizat.
7
tokoh kaum musyrik sering secara sembunyi-sembunyi berupaya
mendengarkan ayat-ayat Al Qur-an yang dibaca oleh kaum muslim. Kaum
muslimin di samping mengagumi keindahan bahasanya, juga mengagumi
kandungannya serta meyakini bahwa ayat-ayat Al Qur-an adalah petunjuk
kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Susunan Kalimat
Kendatipun Al Qur-an, hadits Qudsi, dan hadits nabawi, sama-sama
keluar dari mulut Nabi, uslub (style) atau susunan bahasanya sangat jauh
berbeda. Uslub bahasa Al Qur-an jauh lebih tinggi kualitasnya bila
dibandingkan dengan dua yang lainnya. Al Qur-an muncul
dengan uslub yang begitu indah, di dalamnya terkandung nilai-nilai
istimewa dan tidak akan pernah ada pada ucapan manusia.Dalam Al Qur-
an, misalnya, banyak ayat yang mengandung tasybih (penyerupaan) yang
disusun dalam bentuk yang sangat indah lagi mempesona, jauh lebih indah
dari pada apa yang dibuat oleh para penyair dan sastrawan. Menurut pakar
ilmu balaghah, Al Qur-an selain menggunakan tasybih dan isti’arah, juga
menggunakan majaz (metafora) dan matsal (perumpamaan).
3. Hukum Ilahi yang Sempurna
Al Qur-an menjelaskan pokokakidah, norma-norma keutamaan, sopan
santun, undang-undang ekonomi politik, sosial kemasyarakatan, serta
hukum-hukum ibadah. Kalau pokok-pokok ibadah wajib diperhatikan,
akan diperoleh kenyataan bahwa Islam telah memperluasnya
menganekaragamkannya serta meramunya menjadi ibadah maliyah, seperti
zakat dan sedekah. Ada juga yang berupa ibadah amaliyah sekaligus
ibadah badaniyah seperti berjuang di jalan Allah.
Tentang akidah, Al Qur-an mengajak umat manusia pada akidah
yang suci dan tinggi, yakin beriman kepada Allah Yang Maha Agung,
menyatakan adanya nabi dan rasul serta mempercayai semua kitab
samawi.
Dalam bidang undang-undang, Al Qur-an telah menetapkan
kaidah-kaidah mengenai perdata, pidana politik, dan ekonomi. Mengenai
8
hubungan internasional, Al Qur-an telah menetapkan dasar-dasarnya yang
palingsempurna dan adil, baik dalam keadaan damai maupun perang.
4. Ketelitian Redaksinya
Al Qur-an sangat teliti dalam pemilihan kosa katanya. Sering kali
pemilihan tersebut pada pandangan pertama tampak ganjil, bahkan boleh
jadi dinilai menyalahi kaidah kebahasaan atau tidak sejalan dengan bahasa
yang baik dan benar.
5. Berita Tentang Hal-hal yang Ghaib
Al Qur-an mengungkap sekian banyak ragam hal gaib. Al Qur-an
mengungkap kejadian masa lampau yang tidak diketahui manusia, karena
masanya telah demikian lamanya, dan mengungkap juga peristiwa masa
datang atau masa kini yang belum diketahui manusia.Peristiwa gaib pada
masa lampau yang diuyngkapkan oleh Al Qur-an, misalnya, adalah
peristiwa tenggelamnya Fir’aun dan diselamatkan bandanya, atau
peristiwa Ashabul Kahfi (sekelompok pemuda yang berlindung ke gua dan
hidup selama tiga ratus tahun lebih).Sementara peristiwa masa datang
yang diungkapkannya dapat dibagi dalam dua bagian pokok.
6. Isyarat-Isyarat Ilmiyah
Hakikat-hakikat ilmiah yang disinggung Al Qur-an, dikemukakannya
dalam redaksi yang singkat dan sarat makna, sekaligus tidak terlepas dari
cirri umum redaksinya, yakni memuaskan kebanyakan orang dan para
pemikir.Banyak sekali isyarat ilmiah yang ditemukan dalam Al Qur-an.
2.5 Pengertian As-sunah
Adapun pengertian dalam istilah syari’ah adalah petunjuk dan jalan di mana
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya berada di atasnya,
baik dalam hal ilmu, ‘aqidah, ucapan, ibadah, akhlaq maupun mu’amalah
9
2.6 Fungsi As-sunah
1. Bayan Al-Taqrir
Bayan taqrir di sebut juga dengan bayan al-Ta’kid atau bayan al-Isbat,
yaitu sunah berfungsi untuk mengokohkan atau menguatkan apa yang
telah disebutkan didalam al-Quran.
2. Bayan Al-Tafsir
Yang dimaksud dengan bayan al-tafsir adalah penjelasan hadis terhadap
ayat-ayat yang memerlukan perincian atau penjelasan lebih lanjut, seperti
pada ayat-ayat yang mujmal, mutlak.Maka fungsi hadis dalam hal ini
adalah memberikan perincian (tafshil) dan penafsiran terhadapayat-ayat al-
Qur‟an yang masih mujmal, memberikan taqyid atas ayat-ayat yang masih
mutlaq, serta memberikan takhshish atas ayat-ayat yang masi umum.
3. Bayan Al-Tasyri’
Yang dimaksud dengan bayan tasyri‟ adalah penjelasan tasyri‟ yang
berupa mengadakan, mewujudkan, atau menetapkan suatu hukum atau
aturan-aturan syara‟ yang tidak terdapat dalam al-Qur‟an. Rasulullah saw
berusaha menunjukkan suatu hukum dengan cara menjawab pertanyaay-
pertanyaan yang diajukan para sahabat yang tidak didapati jawabannya
dalam al-Qur‟an. Sebagai contoh dalam masalah ini adalah hadis tentang
zakat fitrah Menghapus ketentuan hukum dalam Al-Qur’an,diantaranya
ialah seperti hadis: “Tidak boleh berwasiat kepada ahli waris.” Hadis
10
tersebut menghapus ketentuan hukum dalam Al-Qur’an tentang
diperbolehkannya wasiat kepada ahli waris, baik kepada kedua orang tua
atau kerabat-kerabat waris lainnya,
suatu yang dikehendaki Nabi Saw. tetapi belum dikerjakan. Sebagian ulama
hadis ada yang menambahkan perincian sunnah tersebut dengan sunnah
hammiyah. Karena dalam diri Nabi saw. terdapat sifat-sifat, keadaan-keadaan
11
(ahwal) serta himmah (hasrat untuk melakukan sesuatu). Dalam riwayat
disebutkan beberapa sifat yang dimiliki beliau seperti, “bahwa Nabi saw.
selalu bermuka cerah, berperangai halus dan lembut, tidak keras dan tidak pula
kasar, tidak suka berteriak, tidak suka berbicara kotor, tidak suka mencela.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata "i'jaz" secara etimologi diambil dari kata kerja إعجاز - ا ْع َج َز yang berarti
"melemahkan atau menjadikan tidak mampu".i'jaz dalam pembahasan ini adalah
menampakkan kebenaran Nabi dalam pengakuannya sebagai seorang Rasul,
dengan menampakkan kelemahan orang Arab untuk menghadapi mukjizatnya
yang abadi, yaitu Al Qur-an, dan kelemahan generasi-generasi sesudah
mereka.Adapun macam-macam mukjizat terdiri dari mu’jizat material indrawi dan
mukjizat Immaterial.Dan empat unsur mukjizat yaitu peristiwa yang luar biasa,
terjadi atau dipaparkan oleh seorang yang mengaku nabi, mengandung tantangan
terhadap yang meragukan kenabian dan tantangan tidak mampu gagal dilayani.
Dilihat dari segi-segi kemukjizatan al Quran yaitu gaya bahasa, Susunan kalimat,
hukum Ilahi yang sempurna, ketelitian redaksinya, Berita tentang hal-hal yang
gaib dan isyarat-isyarat ilmiah.
Pengertian As-Sunnah Yang dimaksud As-Sunnah di sini adalah Sunnah Nabi,
yaitu segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad berupa perkataan,
perbuatan, atau persetujuannya (terhadap perkataan atau perbuatan para
sahabatnya) yang ditujukan sebagai syari’at bagi umat ini.Adapun pengertian
dalam istilah syari’ah adalah petunjuk dan jalan di mana Rasulullah
shallallahu‘alaihi wasallam dan para shahabatnya berada di atasnya, baik dalam
hal ilmu, ‘aqidah, ucapan, ibadah, akhlaq maupun mu’amalah.
3.2 Saran
Saran bagi penulis dan khususnya mahasiwa semoga dengan adanya makalah
ini kita bias dapat mengetahui tentang kemukjizatan al-Quran dan as-sunah yang
sangat luar biasa, apalagi kita sebagai uamat islam.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.w-islam.com/2018/01/6716/mengenal-mukjizat-dan-jenis-jenisnya/
http://iwanbio02.blogspot.com/2009/05/mukjizat-al-quran.html
14