Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TUTORIAL

STASE KEPERAWATAN JIWA

HOMEBASE PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

Disusun oleh :

Wilda Shafira 20194030005

Ika Fauziyah 20194030014

Lia Aprilyanti B 20194030057

M. Sahman Rusly 20194030060

Mukhlisin 20194030074

uswahzullhasanah 20194030083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2020
KASUS TUTORIAL

Pasien berinisial F baru pindah dari ruang gaduh gelisah ke ruang perawatan
maintenance. pasien dengan nomor rekam medis 058479 mulai dirawat pada tanggal 20 April
tahun 2020 di Bangsal Gatotkaca. pasien berusia 54 tahun tersebut berasal dari Bantul kota.
kondisi pasien saat pertama kali dibawa ke rumah sakit, keluarga mengatakan pasien marah-
marah tanpa sebab, setiap malam tidak pernah tidur dan berbicara keras-keras kemudian tertawa
sendiri. setelah dipindahkan ke ruang Gatot Kaca saat ini pasien masih tampak tegang, ketika
diajak berbicara pasien selalu mendominasi pembicaraan dan pasien mengatakan bahwa dirinya
memiliki pasukan sejumlah 100 orang yang selalu mendampingi di sekitarnya. pasien
terdiagnosis skizoafektif dengan terakhir kali minum obat pada 1 bulan yang lalu. pasien mulai
sakit sejak tahun 2006 di mana keluarga pasien tidak ada satupun yang memiliki masalah seperti
pasien.  hasil pengkajian fisik didapatkan bahwa pasien tidak memiliki bekas luka ataupun
trauma pada kepalanya. pasien mengatakan bahwa setiap hari dirinya harus minum kopi dan juga
merokok sebanyak 1 bungkus per hari.
pasien mengatakan bahwa dulu pernah menikah tetapi diceraikan oleh istrinya. pasien
mengatakan bahwa istrinya sebenarnya mengalami kerugian besar karena sudah menceraikan
seorang Mayor Jenderal. ketika bertemu dengan keluarga, keluarga mengatakan bahwa pasien
seringkali berbicara bahwa dirinya ingin membeli sebuah rumah dengan 2 lantai dan kolam
renang di belakangnya. tetapi tidak pernah terwujud karena pasien bekerja hanya sebagai tukang
batu yang terkadang penghasilannya sangat pas-pasan. keluarga mengatakan bahwa pasien lulus
pendidikan STM dan ingin menjadi seorang tentara tetapi berulang kali mendaftar tidak pernah
diterima.
 pasien mengatakan bahwa ketika dirinya masih kecil, ayahnya selalu keras kepada
dirinya,  memarahi jika dirinya melakukan kesalahan bahkan seringkali mendapatkan pukulan
dengan rotan atau pun kayu.  setelah pasien dewasa pasien pernah 1 kali menikah Tetapi istrinya
menceraikan dan saat ini ini pasien tinggal dengan anaknya. selama pasien tinggal di rumah
pasien sangat jarang mau mengikuti kegiatan seperti roda, arisan ataupun kumpulan di RT
maupun RW. ketika pasien dirawat di rumah sakit, pasien selalu menolak ketika diajak
melakukan kegiatan berkelompok. pasien beranggapan bahwa kegiatan tersebut hanya untuk
orang gila dan dirinya adalah orang yang sehat berpangkat Mayor Jenderal sehingga tidak pantas
mengikuti kegiatan tersebut. sehari-hari pasien salat 8 kali dalam satu hari dengan jumlah rakaat
yang selalu berubah-ubah. Hal ini dilakukan karena pasien tidak ingin jejaknya diketahui oleh
musuh.
 Pasien adalah anak nomor 4 dari 9 bersaudara. ayahnya sudah meninggal 10 tahun yang
lalu. dan adik yang paling kecil juga sudah meninggal 4 tahun yang lalu. pasien sudah menikah
dan dikaruniai 7 orang anak. saat ini pasien tinggal dengan anak pertama dan menantunya. anak
nomor 5 mengalami kecelakaan tertabrak kereta ketika main layangan. di dalam rumah pasien
selalu bercerita kepada keluarganya bahkan terkadang membuat keluarganya merasa bosan
mendengarkan cerita dari pasien. pengambilan keputusan dilakukan oleh anak tertua selaku
pemilik rumah.
ketika berinteraksi dengan perawat, pasien tampak menggunakan baju sebanyak 4 lapis di
mana baju-baju tersebut merupakan baju bekas yang tidak pernah diganti. ketika berbicara
pembicaraannya keras meledak-ledak dan tatapannya menegangkan. pasien sangat gampang
marah ketika ada orang yang mengatakan “mbok yo eling mas dirimu kui Sopo”dan
menyuruhnya minum obat. Pasien mengatakan setiap pagi mendengar komandan peleton selalu
melaporkan kondisi barak selama jaga malam. pasien mengatakan bahwa saat ini dirinya ada di
barak pengungsian korban peperangan. selama wawancara dengan perawat pasien selalu 
berbicara dengan banyak topik yang tidak ada keterkaitannya Dan selalu mengawasi lingkungan
sekitarnya. Selama di rumah sakit pasien mendapatkan obat depakote 500 mg per hari,
haloperidol 3 * 5 mg, trihexyphenidyl 3 * 2 mg, Risperidone 2 * 2 mg, clozapine 1 * 25 mg. 
Tutoria Pertemuan 1

Nama : Tn. F No. RM : 058479


Agama : Islam Tanggal Masuk : 20 April 2020
Jenis Kelamin : Laki-laki Pengkajian :
Umur : 54 tahun Bangsal : Gatotkaca

Intervensi
No. Data Hipotesis Pathway More Info Don’t Know Learning Issue
Keperawatan
1. Do: 1. Waham kebesaran (Terlampir 1. Pengkajian terkait ha- 1. Evaluasi efek sam- 1. TAK yang sesuai (Terlampir)
1. Tampak tegang 2. RPK ) lusinasi, putus obat, ping obat pasien. dengan masing-ma-
2. Tampak mendominasi 3. Harga diri rendah kenapa merasa tegang 2. Tanda dan gejala sing diagnose pada
3. Sakit sejak 2006 4. Halusinasi ketika bertemu orang. RPK pasien untuk kasus tersebut.
4. Sejak kecil ayahnya memukul 5. Isolasi sosial 2. Bagaimana pasien me- menen-tukan 2. Penyebab kekambu-
dirinya dengan rotan kayu. 6. DPD nilai dirinya sendiri? intervensi yang sesuai han pasien yang
5. Skizofrenia 7. G. pola tidur 3. Penkajian lengkap ter- (pengkajian le-bih menyebabkan pasien
6. Terlihat shalat lebih dari 5 kali kait tidurnya untuk lengkap) di rawat kembali ke
sehari me-negakkan RS.
7. Menggunakan baju berlapis gangguan pola tidur. 3. Peran & tugas keluar-
8. Tercium bau tidak sedap ga untuk pasien de-
9. Tatapan tajam ngan kasus tersebut.
10. Tidak ada keterkaitan topic 4. Skizoafektif itu seper-
satu dengan lainnya. ti apa?
11. Obat haloperidol 5. Early psikotik seperti
12. Trihexypenydil apa?
13. Risperidon 6. Terapi farmakologi
14. Klien tampak berbicara dan untuk kasus tersebut
ter-tawa sendiri. (dosis, efek samping,
manfaat, golongan
Ds: obat, tipe obat)
1. Marah tanpa sebab
7. IRK yang sesuai
2. Berbicara keras-keras
dengan kasus (cara
3. Tidak pernah tidur
mengontrol stress
4. Tertawa dan berbicara sendiri
atau menahan
(keluarga mengatakan)
5. Mengataan memiliki pasukan amarah, ber-ibadah
6. Riwayat putus obat atau shalat)
7. Tidak mau mengikuti kegiatan
di RS.
8. Tidak mengakui dirinya sakit.
9. Pasien mengatakan harus
minum kopi dan rokok.
10. Riwayat diceraikan.
11. Pasien mengatakan istrinya
menyesal telah menceraikan
seorang jendral.
12. Pasien mengatakan tidak bisa
tidur pada malam hari.
TUTORIAL PERTEMUAN 2

Anda mungkin juga menyukai