Kelompok B :
1. Wilda Shafira (20194030005)
2. Ika Fauziyah (20194030014)
3. Lia Aprilyanti B (20194030057)
4. M Sahman Rusly (20194030060)
5. Mukhlisin (20194030074)
6. Uswahzulhasanah (20194030083)
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdullilahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkah rahmat, hidayah, dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan stase
manajemen keperawatan. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada stase
manajemen keperawatan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan
kerendahan hati menghaturkan banyak terimakasih kepada:
1. Dr. dr. Wiwik Kusumawati M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah.
2. Arianti, M.Kep., Ns., Sp.Kep.MB selaku kepala Program Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah.
3. Nurvita Risdiana, S.Kep., Ns., M.Sc selaku dosen pembimbing akademik
4. Zaenal Arifin, S.Kep., Ns selaku pembimbing klinik
5. Seluruh perawat di bangsal Marwah yang telah bekerja sama dan berkontribusi dalam
penyelesaian laporan ini
6. Serta semua orang yang telah memberikan banyak konstribusi, saran, dan dukungan yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, sehingga saran dan kritik sangat diharapkan untuk kesempurnaan laporan stase
manajemen ini. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua,
khususnya dalam bidang ilmu keperawatan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (PERMENKES RI) Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan menjelaskan bahwa sasaran pembangunan kesehatan adalah
peningkatan jumlah dan mutu tenaga kesehatan agar mampu mengikuti perkembangan ilmu
dan teknologi yang terus berkembang pada era globalisasi saat ini. Salah satu upaya
pembangunan kesehatan yaitu peningkatan mutu, cakupan, dan efisiensi melalui perilaku
penerapan dan penyempurnaan standar pelayanan, standar tenaga, standar peralatan, standar
profesi, dan peningkatan manajemen rumah sakit (Sulahyuningsih et al., 2017). Nursalam
(2014) juga menjelaskan bahwa keperawatan itu sebagai profesi yang merupakan bagian
dari masyarakat akan terus berubah sejalan dengan masyarakat yang terus berkembang dan
mengalami perubahan. Keperawatan dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain bentuk
asuhan profesional kepada masyarakat, keperawatan sebagai ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek), serta keperawatan sebagai kelompok masyarakat ilmuan dan kelompok
masyarakat profesional. Dengan adanya perubahan maka akan berdampak pada perubahan
dalam pelayanan/ asuhan keperawatan, perkembangan iptek keperawatan, maupun
perubahan dalam masyarakat.
Pelayanan kesehatan berkualitas perlu ditunjang dengan pelayanan keperawatan yang
berkualitas juga, hal ini dikarenakan pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan serta tenaga medis, khususnya perawat yang memiliki peran yang
sangat besar dalam menentukan kualitas pelayanan dan citra rumah sakit (Helm et al., 2015;
Idris, 2017; Limbong, 2018).
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
dimana keberadaan perawat merupakan posisi kunci, hal ini dapat dibuktikan bahwa 40-
60% pelayanan pada rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan dan hampir semua
pelayanan promosi kesehatan serta pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan
pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat. Untuk mewujudkan pelayanan
keperawatan yang berkualitas sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit tidak terlepas dari
proses manajemen (Kemenkes RI, 2017).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Manajemen keperawatan adalah
suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk
merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi sumber-sumber yang ada
seperti SDM, alat, maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang
efektif, baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat (Kemenkes RI, 2018).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap pasien. Manajemen
keperawatan memiliki konsep-konsep manajemen didalamnya seperti : perencanaan,
pengorganisasian, implementasi, pengendalian dan evaluasi (Nursalam, 2015). Manajemen
pelayanan keperawatan berfokus pada komponen 5 M (man, money, material, method,
machine) serta lingkup manajemen keperawatan terdiri dari manajemen operasional/
manajemen layanan dan manajemen asuhan keperawatan (Kemenkes, 2016).
Bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan ruang rawat inap
yang terdiri dari Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3 serta 2 ruang isolasi dan 1 ruang
imunosupresan. Bangsal ini merupakan bangsal penyakit dalam yang diperuntukkan bagi
pasien dewasa dengan penyakit dalam seperti jantung, paru dan masalah penyakit dalam
lainnya. Jumlah tenaga kerja dibangsal ini terdiri dari 19 perawat dan 1 prakerja
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dibangsal Marwah terdapat beberapa
masalah yang ditemukan diantaranya yaitu, belum adanya pengkajian yang komprehensif
seperti penkajian spiritual yang dimana spiritual merupakan salah satu kebutuhan dari
pasien, juga terkait SOP pengunjung pasien di bangsal. pengajian ini merupakan pengkajian
secara observasi dan wawancra. Bangsal Marwah merupakan bangsal penyakit dalam
dengan berbagai penyakit yang perlu diperhatikan. Selain itu, RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta merupakan RS yang berbasis islami sehingga pengkajian komprehensif terutama
pengakajian spritual sangat diperlukan.
Oleh karena itu sebagai mahasiswa/mahasiswi Coners PSIK FKIK UMY dituntut
untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuannya di dalam bidang manajerial di
Marwah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan bimbingan preceptor akademik dan
preceptor klinik. Adanyan praktik di lapangan ini, diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan ilmu selama perkuliahan maupun saat profesi ini untuk mengelola ruang
perawatan dengan pendekatan proses manajemen.
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat praktik mahasiswa Profesi Ners Stase Manajemen Keperawatan dilaksanakan di
Bangsal Marwah RS PKU Muhammadiyah Temanggung, berlangsung mulai 6 April 2020
sampai 25 April 2020.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen selama 3 minggu diharapkan mahasiswa
mampu memahami manajemen keperawatan di Bangsal Marwah RS PKU
Muhammadiyah Temanggung.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan di Bangsal Marwah mahasiswa
mampu:
a. Melakukan analisa tentang gambaran umum di Bangsal Marwah RS PKU
Muhammadiyah Temanggung
b. Melakukan analisa aspek manajemen di Bangsal Marwah RS PKU Muhammadiyah
Temanggung
c. Mengidentifikasi dan menyusun prioritas permasalahan yang ada di Bangsal
Sakinah RS PKU Muhammadiyah Temanggung.
d. Menyusun rencana kegiatan untuk mengatasi permasalahan yang ada di Bangsal
Sakinah RS PKU Muhammadiyah Temanggung.
e. Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disusun
sesuai prioritas di Bangsal Marwah RS PKU Muhammadiyah Temanggung.
D. Cara Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk identifikasi masalah
dilakukan dengan metode:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh data kondisi fisik ruangan, proses
pelayanan, keadaan inventaris ruangan, dan asuhan keperawatan yang dilakukan ke
pasien.
2. Wawancara mendalam
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat primer, perawat pelaksana,
keluarga pasien untuk mengumpulkan data tentang pelayanan yang ada di bangsal
Marwah.
3. Studi Dokumentsi
Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai ketenagaan, manajemen
ruangan, dokumentasi proses keperawatan, prosedur tetap ruangan, inventaris ruangan,
hingga karakteristik pasien.
E. Peserta Praktek
Mahasiswa tahap profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedoteran
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan XXVII dengan anggota: Wilda Shafira,
Ika Fauiziyah, Lia Aprilyanti B, M Sahman Rusly, Mukhlisin dan Uswahzulhasanah.
BAB II
HASIL PENGKAJIAN DAN IDENTIFIKASI MASALAH
3. Karakteristik Perawat
Perawat di bangsal Marwah yaitu berjumlah kurang lebih 19 orang dengan tingkat
Pendidikan 18 D3 dan 1 asman S1, dan dibantu oleh 1 orang pekarya. Bangsal Marwa
memiliki 1 orang kepala ruang yaitu Ibu Eni dan 2 orang koordinator shift.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara didapatkan bahwa, perawat di bangsal
Marwah dibagi menjadi 2 tim. Pembagian tim tersebut yaitu Tim 1 yang bertugas
mengelola pasien di kelas 1 termasuk IMC dan Imunosupresan, kelas 3 putri, dan
isolasi 1 dan Tim 2 yang betugas mengelola pasien kelas 2, kelas 3 putra, dan isolasi
2. Selama shift, perawat di bangsal marwah bekerja sesuai dengan tim yang sudah
ditentukan.
4. Karakteristik Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di Bangsal Marwah sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan pasien dan perawat serta masih dalam keadaan baik dan terawat.
5. Denah Ruangan (Dibuat lalu dikonsulkan ke karu)
Kelas II: masing-
Kelas I: masing- masing terdiri 3 bed +
masing terdiri 2 1 kamar mandi
bed + 1 kamar
mandi
R. Imunosupresan 1
bed + 1 kamar mandi Ruang Perawat Kelas 3: masing-
(Nurse Station) masing terdiri 7 bed +
R. IMC 1 kamar mandi
1 bed + 1 kamar mandi
WC
R. isolasi 1 bed + 1 kamar mandi R. Logistik & R.
Istirahat Perawat
R. yang digunakan
mahasiswa untuk
konsultasi Linen kotor dan alat
medis bekas pakai
Hasil survey ruangan yang dilakukan di ruang Marwah, terdapat 5 ruangan kelas 1 yang
terdiri dari 2 bed, 1 ruang IMC dengan 1 bed, 1 ruangan imunosupresan dengan 1 bed,
ruangan kelas II dengan masing-masing kamar terdiri dari 3 bed, ruangan kelas III yang
terdiri dari 2 ruangan yang terdiri dari ruang kelas III untuk akhwat dan Kelas III untuk
ikhwan. Pada ruangan kelas III, masing-masing kamar terdiri dari 7 bed. Terdapat 2 ruang
isolasi dimana masing-masing ruangan memiliki 1 bed. Masing-masing ruangan tersebut
memiliki 1 kamar mandi. Dari hasil survey ruangan, pencahayaan disetiap ruangan sudah
tersedia dan oksigen untuk setiap ruangan adalah oksigen tabung besar. dimasing-masing
ruangan sudah terdapat 2 handrub dan sudah terdapat tempelan atau poster tentang bagaimana
cara melakukan cuci tangan yang benar, jendela ketika dipagi dan siang hari terbuka sehingga
terjadinya pertukaran udara dan cahaya dengan maksimal masuk kedalam ruangan, dan
masing-masing bed memiliki meja dan lemari untuk pasien. Pada ruangan imunosupresan,
ada salah satu pasien yang mengeluhkan kurang nyaman dan tidurnya terganggu dikarenakan
suara yang keluar dari alat kipas didalam ruangan. Selain itu, keluhan juga disampaikan dari
salah satu pasien yang berada dikelas II dan III dimana pada sore hari banyak orang yang
berkunjung ke dalam ruangan hingga menutupi jalan dan membuat udara menjadi sumpek
dan “sumuk” serta beberapa pasien mengeluhkan kepanasan disamping itu, terdapat salah
satu perawat mengeluhkan saat jam besuk tiba, tindakan keperawatan yang dilakukan kurang
efisien dikarenakan jumlah kunjungan yang memenuhi ruangan sehingga alat dan obat-obatan
yang akan diberikan kepada pasien tertunda dan memakan waktu yang lama.
C. Pengkajian Manajemen Keperawatan
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan proses
management agar faktor yang biasanya sangat terbatas dapat diarahkan secara
maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetepkan (Andriyani, 2016).
a. Tujuan Bangsal Marwah
Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi tingginya bagi klien melalui
asuhan keperawatan yang komperhensif dan paripurna dengan memperhatikan
etika dan normaagama.
b. Falsafah, Tujuan dan Motto
Falsafah : Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional
yang meliputi aspek biopsiko sosio spiritual secara komperhensif untuk
meningkatkan derajad kesehatan setinggi tingginya kepada semua klien tanpa
membedakan agama,golongan dan kedudukan yang berdasar iman kepada Alloh
SWT
Tujuan : Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi tingginya bagi klien
melalui asuhan keperawatan yang komperhensif dan paripurna dengan
memperhatikan etika dan norma agama.
Motto : Cepat,Tepat,bermutu,ikhlas dan islami
c. Menyusun Tujuan Kegiatan
Proses penyusunan rencana maupun tujuan kegiatan di bangsal marwah
yang bersifat jangka menengah dilakukan atau didiskusikan oleh semua perawat
bangsal marwah, yaitu kepala ruang, ketua tim, dan perawat pelaksana.
Sedangkan penyusunan tujuan kegiatan harian, seperti planning implementasi
asuhan keperawatan kepada pasien dilakukan oleh perawat yang berjaga
d. Menyusun Sasaran Kegiatan
Proses penyusunan sasaran kegiatan harian di bangsal marwah yaitu
didiskusikan atau disampaikan pada saat operan jaga, perawat bertugas
menyampaikan hasil asuhan keperawatan dan rencana tindakan selanjutnya serta
identitas pasien yang dituju kepada perawat yang akan bertugas di bangsal.
Jadwal shift di bangsal marwah di atur oleh kepala ruang di bangsal marwah RS
PKU Muhammadiyah Temanggung. Jumlah perawat setiap sif pagi ada 4-5 orang
tergantung situasi, sift siang sebanyak 4 orang dan malam 4 orang.
e. Menentukan alokasi sumber (man, money, method, material, and machine)
1) Man
Priyono (2008), menjelaskan SDM (Sumber Daya Manusia) adalah semua
manusia yang terlibat di dalam suatu organisasi dalam mengupayakan
terwujudnya tujuan organisasi tersebut. Manajemen sumberdaya manusia
merupakan pengakuan tentang pentingnya dalam memberikan kontribusi bagi
tujuan-tujuan organisasi.
a. Kuantitas
No Pendidikan Jumlah
1 S1 Keperawatan Ners 1
2 D3 Kperawatan 18
3 Non Medis 1
Total 20
Sumber : Kepegawaian Bangsal marwah RS PKU Muhammadiyah
Temanggung 2019
b. Kualitas Pelayanan
Kualifikasi Pendidikan Formal Tenaga Keperawatan di Ruang Marwah
NO JENIS PENDIDIKAN ∑ %
1. S1 Ners 1 10
2. DIII Keperawatan 18 90
Jumlah 19 100
3. Santy K DIII
4. Edi T DIII
5. Maemunah DIII
6. A Amzad DIII
7. Hamam A DIII
10. W Puji L
17 Kurniawati DIII
18 Muslimah DIII
19 Lilik H DIII
20 S Sulistiyo DIII
Menurut Lestari (2014), menyampaikan bahwa untuk menjadi perawat
profesional yaitu perawat yang memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar
profesi keperawatan yang dapat diterima oleh pasien, perawat dikatakan professional
harus memiliki 3 pondasi yaitu dengan evidence base yang tepat, quality of praktic.
Perawat yang professional bisa melewati jenjang lulusan SLTA harus menempuh
pendidikan akademik S1 Keperawatan dan Profesi Ners. Tetapi bila ingin menjadi
perawat vokasional, (primary nurse) dapat mengambil D3 Keperawatan/Akademi
Keperawatan. Lulusan SPK yang masih ingin menjadi perawat harus segera ke D3
Keperawatan atau langsung ke S1 Keperawatan. Selanjutnya, lulusan D3 Keperawatan
dapat melanjutkan ke S1 Keperawatan dan Ners. Dari pendidikan S1 dan Ners, baru ke
Magister Keperawatan/spesialis dan Doktor/Konsultan.
2. Money (Uang)
RS PKU Muhammadiyah Temanggung bukan merupakan RS milik pemerintah
melainkan RS swasta yang berdiri sendiri dan sumber dana berasal dari:
1) Tarif yang dikenakan kepada pasien baik dari rawat inap maupun rawat jalan
2) Sumbangan dari luar RS perorang, yayasan, dan institusi
3. Metode
Berdasarkan hasil pengkajian, pedoman kerja di bangsal marwah adalah
mengikuti SPO (Standar Prosedur Operasional) yang telah ditetapkan oleh rumah
sakit terbitan tahun 2016. Secara keseluruhan sudah mencakup seluruh tindakan-
tindakan keperawatan pada klien. Berikut ini merupakan rincian SPO yang ada di
bangsal marwah :
No Jenis SPO Waktu Terbit
1 Cara Identifikasi Pasien 31 Juli 2015
2 Komunikasi Perawat dan Pasien 1 Agustus 2015
3 Identifikasi Pasien Rawat Inap dalam Melakukan 3 Juli 2015
Tindakan, Pemeriksaan Penunjang, Pemberian
Obat, Darah atau Produk Darah, dan Penga,bilan
Specimen/Darah
4 Pemasangan Gelang Identitas Pasien 1 Agustus 2015
5 Pemasangan Gelang Alergi pada Pasien 31 Juli 2015
6 Pemberian Tranfusi Darah 31 Juli 2015
7 Identifikasi Obat NORUM dan yan Perlu 1 September 2015
diwaspadai (High Alert)
8 Konsultasi Dokter via Telephone 1 Juli 2015
9 Komunikasi dengan Telephone 31 Juli 2015
10 Serah Terima Tugas Jaga 31 Juli 2015
11 Serah Terima Pasien Antar Unit 31 Juli 2015
12 Pemberian Obat High Alert 14 Agustus 2015
13 Lima Waktu Cuci Tangan 3 September 2015
14 Pencabutan Gigi 3 September 2015
Anggota : Anggota :
Santy K A Zakia
Edi T Endah L
Maemunah Lailiya Ainuhikma
A Amzad Taufik Widiyono
Hamam A Kurniawati
Nur Ikhsan Muslimah
Tri Mendung Lilik H
W Puji Lestari S Sulistyo
Faizal
Pekarya
Puji A
e. Evaluasi
Teknik evaluasi yang dilakukan di ruang Marwah yaitu dengan menilai
kinerja perawat dengan menggunakan satuan penilaian Indikator Kinerja Individu
(IKI) yang dilakukan setiap satu bulan sekali, dan yang menilainya yaitu kepala
ruang. Sedangkan penilai kepala ruang adalah manajer keperawatan.
Pendokumentasian hasil evaluasi asuhan keperawatan di bangsal Marwah
dilakukan dengan menulis di rekam medis yang dilakukan oleh perawat.
2. Pengorganisasian
a. Pembagian Kerja
Berdasarkan hasil observasi selama bertugas di bangsal Marwah, pembagian tugas
dilakukan menjadi dua tim yaitu tim pertama yang bertugas mengelola kelas I, III
putri dan isolasi 1 sementara untuk tim 2 bertugas mengelola kelas II, III putra dan
isolasi 2. Setiap tim akan membagi tugasnya masing-masing walupun terkadang
pembagian tugas tiap timnya belum begitu jelas dan fleksibel terkadang juga masih
serabutan dalam artian dalam pengerjaannya bersama-sama mulai dari verbed,
injeksi, TTV dll, namun untuk pengentrian data dilakukan setiap pagi, kemudian
untuk pengentrian data asesmen nyeri, resiko jatuh itu sudah dibagi tugas oleh kepala
ruang. Kemudian jika ada pelatihan kepala ruang akan menunjuk staf yang belum
pernah mengikuti pelatihan tersebut.
b. Pelatihan
Pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia,
terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian. Pelatihan
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam pengembangan karyawan
dengan tujuan peningkatan produktivitas kerja karyawan [ CITATION Jul15 \l 14345 ].
Di RS PKU Muhammadiyah Temanggung pelatihan dilakukan oleh bagian DIKLAT
PKU Muhammadiyah Temanggung sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Pelatihan yang dilakukan oleh perawat di Bangsal Marwa berupa pelatihan BTCLS
dan pelatihan 5 dasar. Pelatihan dilakukan setiap akan dilakukan akreditasi rumah
sakit.
3. Ketenagaan
a. Struktur Manajemen Pengorganisasian
Berdasarkan observasi, struktur organisasi di bangsal Marwah yang baru belum
terpasang baik di ruang perawat ataupun ruang pasien. Sebenarnya di ruang perawat
terdapat struktur organisasi tetapi masih menggunakan struktur organisasi yang lama
karena terdapat pergantian perawat.
Struktur organisasi bangsal Marwa adalah sebagai berikut :
As Man
Eny Istiana
Sie. Diklat Sie Inventaris Sie Logistik Sie Mutu Layanan Admin Indikator Mutu
Muslimah Lilik H Hardjiati Kurniawati
Riana Dewi
Puji A Wakhidah Puji L
Anggota
Santy K
Edi T
Maemunah
A Amzad
Hamam A
Nur Ikhsan
Tri Mendung
Faizal
A Zakia
Endah L
Lailiya Ainuhikma
Taufik Widiyono
b. Peranan dan Tugas Perawat
Perawat sebagai tenaga kesehatan keperawatan pada dasarnya mempunyai tugas
dan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur tetap
yang berlaku, agar selama proses pelayanan kesehatan dapat mencapai tujuan
keperawatan secara efektif dan efisien [ CITATION Roh15 \l 14345 ].
1) Tugas Perawat Kepala Ruangan (Supervisor)
Tugas seorang perawat kepala ruang atau supervior adalah sebagai
konsultan dan pengendalian mutu perawat primer, orientasi dan merencanakan
karyawan baru, menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat
asisten, evaluasi kerja, merencanakan/menyelenggarakan pengembangan staf
(Nursalam, 2014).
Berdasarkan hasil pengkajian dengan observasi kepada kepala ruangan
Bangsal Marwa, didapatkan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab kepala ruang
dalam hal perencanaan kegiatan shift, mengarahkan, mengobservasi pasien dan
teman-teman sejawat, dan mengevaluasi apa saja yang ada di Bangsal Marwa.
4. Pengarahan
a. Pendelegasian
Pendelegasian/pelimpahan asuhan keperawatan kepada pasien oleh
perawat tidak mudah dilakukan karena menyangkut pemberian suatu perintah
kepada orang lain untuk menyelesaikan tugas yang diemban. Pendelegasian
keperawatan merupakan salah satu kegiatan menerapkan fungsi manajemen
pengorganisasian. Pendelegasian yang efektif memiliki 3 hal penting yaitu:
kebebasan bertanggung jawab, komunikasi terbuka, analisis faktor-faktor seperti
sasaran organisasi, persyaratan tugas dan kemampuan karyawan dalam hal ini
perawat [ CITATION Poh18 \l 14345 ].
Salah satu pendelegasian yang ada di bangsal Marwa adalah penentuan
koordinator shift. Koordinator shift merupakan pengganti supervisor tetap shift
atau penagung jawab semua pasien terutama saat karu berhalagan hadir. Kepala
bangsal Marwah menentukan koordinator shif dengan membagi rata jumlah hari
menjadi koordinator shif pada tiap perawat. Cara tersebut dianggap cara yang
paling adil, sehingga karu tidak melakukan pendelegasin berdasarkan cara yang
sistematis.
b. Supervisi
Supervisi yaitu suatu kegiatan pengarahan, obervasi, dan bimbingan
untuk mempertahankan agar segala kegiatan yang telah diprogramkan dapat
terlaksana dengan baik. Dalam keperawatan, Supervisi merupakan kegiatan
penting untuk menjamin tindakan keperawatan yang sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Supervisi yang benar akan meningkatkan kenyamanan dan
mengurangi kecemasan sehingga staff dapat melakukan kegiatan dengan adanya
dukungan dan bimbingan [ CITATION Roh15 \l 14345 ].
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang Bangsal Marwa,
supervisi di bangsal Marwa, dilakukan oleng masing – masing sie yang
bersangkutan. Sementara untuk kepala ruang akan melakukan supervisi secara
umum seperti kebersihan, kedisiplinan, mutu dokumen, indicator mutu unit, dan
yang lainnya. Supervise ini dilakukan setiap bulan sekitar tanggal 20 sampai
dengan tanggal 24.
c. Motivasi
Motivasi kerja merupakan suatu kondisi/keadaan/keinginan yang
mempengaruhi seseorang untuk terus meningkatkan, mengarahkan serta
memelihara perilakunya yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan lingkungan kerjanya. Perawat seharusnya mempunyai motivasi
yang tinggi agar mendapatkan kinerja yang baik dalam rangka ikut serta
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Untuk memotivasi seorang perawat
selain kesadaran dari orang itu sendiri, perlu orang lain yang memberi motivasi
karena dengan kehadiran orang lain akan semakin meningkatkan motivasi dalam
diri perawat [ CITATION Zai17 \l 14345 ].
Berdasarkan hasil wawancara, motivasi internal yang dapat meningkatkan
motivasi perawat adalah ibadah, motivasi eksternal yang dapat meningkatkan
motivasi perawat adalah insentif yang diberikan. Insentif yang didapatkan berupa
insentif jasa perawat. hal tersebut dianggap dapat meningkatkan motivasi perawat.
kepala ruang selalu memotivasi perawat bangsal saat koordinasi dengan
memberikan reinforcement, dan dilakukan rapat setiap sebulan sekali.
e. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana satu pihak memiliki
kemampuan yang lebih besar untuk mempengaruhi perilaku pihak lain yang
didasarkan pada perbedaan kekuasaan antara pihak-pihak tersebut. Pemimpin
yang handal seharusnya mempunyai syarat yang dapat menunjukkan
kecakapannya yaitu: kekuasaan, kewibawaan dan kemampuan. Selain itu gaya
kepemimpinan seseorang merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan
karena setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Gaya
kepemimpinan merupakan cara seseorang memanfaatkan kekuatan yang tersedia
untuk memimpin orang lain. terdapat 3 faktor yang mempengaruhi gaya
kepemimpinan seseorang dan faktor tersebut saling melingkapi yaitu: pemimpin
itu sendiri, orang yang dipimpin dan situasi [ CITATION Mug16 \l 14345 ].
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di bangsal Marwa, gaya
kepemimpinan yang dianut oleh kepala ruang Marwah sudah baik dan
menggunakan gaya kepemimpinan demokratis. Kepala ruang selalu menanyakan
pendapat dan melakukan musyawarah dengan perawat lain sebelum menentukan
suatu keputusan. Perawat pelaksana di bangsal Marwah juga berpendapat bahwa
kepala ruang bangsal marwah menggunakan gaya kepemimpinan yang
demokratis, sehingga tidak ada perawat yang tidak menyukai gaya kepemimpinan
serta keputusan yang diambil oleh kepala ruang.
a. Reward
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan dalam
24 jam kepada pasien sehingga perarnya menjadi penentu dalarn meningkatkan
mutu pelayanan lewat hasil kinerja yang diberikan serta dengan adanya pemberian
reward, dapat mempengaruhi kinerja perawat serta akan mempengaruhi mutu
pelayanan rumah sakit. Pemberian reward dapat berupa pujian atas kinerja yang
dilakukan perawat ataupun pembagian bonus [ CITATION Nan13 \l 14345 ].
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang bangsal Marwa,
reward yang diberikan kepada perawat yaitu berupa nilai PRP
b. Punishment
Punishment adalah suatu perbuatan yang kurang menyenangkan, yang
berupa hukuman atau sanksi yang diberikan kepada pegawai secara sadar ketika
terjadi pelanggaran agar tidak mengulangi lagi. Pemberian punishment secara
tepat kepada pegawai yang melakukan kesalahan maka akan meningkatkan
kesadaran para pegawai untuk tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan
sehingga kinerja pera pegawai akan semakin meningkat [ CITATION Mas12 \l 14345
\m Feb16].
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang, pemberian punishment
dilakukan dnegan cara mengurangi nilai PRP dari perawat tersebut atau bisa
ditegur langsung secara halus oleh kepala ruang bangsal tersebut.
c. Komunikasi
Komunikasi merupakan unsur penting dalam menggerakkan atau
mengarahkan bawahan. Penerapan komunikasi yang baik antara manajer dan
pelaksana keperawatan dapat menghindari salah persepsi (missperception).
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dilakukan secara terbuka antar
dua orang atau lebih untuk menyampaikan dan meneruskan pesan yang berharga
dari dan keluar organisasi. Komunikasi juga dapat dilakukan secara verbal
maupun non verbal dan secara vertikal (atas–bawah) maupun horisontal
(samping) [ CITATION Mug16 \l 14345 ].
1) Kepala ruang dengan perawat
Berdasarkan hasil observasi selama bertugas di bangsal Marwa,
komunikasi kepala ruang dengan perawat adalah baik. Kepala ruang selalu
mengkomunikasikan setiap masalah di bangsal dan mendiskusikannya dengan
perawat. Kepala ruang juga bersifat terbuka terhadap saran/pendapat.
2) Perawat dengan perawat
Berdasarkan hasil pengkajian dengan metode observasi kepada perawat di
Bangsal Marwa, komunikasi antara perawat dengan perawat terjalin baik
secara verbal maupun non verbal. Perawat sering melakukan 3S (senyum,
salam, sapa), menjaga aspek sopan dan santun, saling memberi motivasi dan
perhatian satu sama lain, dan bersedia diberi masukan & saran. Pada saat
operan, antar perawat melakukan komunikasi terkait kebutuhan pasien,
intervensi yang sudah dilaksanakan dan yang belum dilaksanakan serta respon
yang terjadi pada pasien. Perawat melakukan operan dengan cara
membacakan setiap status pasien dan selanjutnya para perawat berkeliling ke
setiap pasien untuk memperkenalkan perawat yang berjaga kepada pasien dan
keluarga dan menyampaikan kondisi pasien.
3) Perawat dengan pasien
Berdasarkan hasil pengkajian dengan menggunakan metode observasi
kepada perawat di Bangsal Marwa, sebagian besar perawat tampak sudah
melakukan komunikasi dengan baik kepada pasien meliputi saat akan
melakukan tindakan ataupun saat berkomunikasi dengan keluarga pasien di
nurse station terkait meminta persetujuan, menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.
4) Perawat dengan profesi lain
Berdasarkan hasil observasi, komunikasi perawat dengan profesi lain
(farmasi, fisioterapi, dokter, bidan dan profesi lain) sudah baik dan miss
communication jarang terjadi antar petugas kesehatan
d. Koordinasi
Pengorganisasian pelayanan keperawatan adalah proses pengelompokan
kegiatan terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab dan koordinasi kegiatan baik
vertikal maupun horizontal yang dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Koordinasi, adalah suatu kegiatan
melakukan komunikasi dan hubungan dengan pihak yang terlibat dalam
melancarkan kegiatan agar terjadi nada atau irama yang sama sehingga terjadi
keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar tenaga yang ada di
tempat kerja. Koordinasi efektif bisa dilakukan dengan cara : membangun
komunikasi dua arah baik dengan atasan maupun bawahan seperti kepala ruang
dengan perawat pelaksana, melakukan pelaporan dan pencatatan yang teratur dan
berkelanjutan, membuat pembakuan formulir–formulir yang dipakai dalam semua
kegiatan sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung gugat [ CITATION Mug16 \l
14345 ].
Koordinasi di bangsal Marwah sudah baik. Hal tersebut ditunjukan dengan
dilakukannya timbang terima pasien, delegasi serta pemberian tugas pada masing-
masing anggota.
e. Kolaborasi
Komunikasi, koordinasi, dan membuat keputusan bersama (kolaborasi)
dilakukan dengan tim kesehatan lain atau keluarga. Pada saat melakukan
sehingga ketika tim kesehatan lain datang, kepala ruang dan perawat bisa
dalam melakukan kolaborasi adalah dengan adanya lembar CPPT pada rekam
medis yang akan diisi oleh seluruh tenaga kesehatan yang sudah melakukan
Prioritas Masalah
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor Prioritas
1 Belum ada SOP terkait 5 5 5 4 4 23 1
dalam
2 Pembuatan poster tatacara 4 5 5 4 4 22 2
dokumentasi asuhan
lengkap
L : Seberapa besar pengaruh criteria yang satu dengan yang lain dalam
3 Belum terdapat Pemberian 1. Mencari literature Pasien, Penunjung Selasa, Bangsal 1. Wilda Shafir
SOP jumlah peng- edukasi dan 2. Konsul dengan Pengunjung, tidak masuk 21/April/20 – Marwah RS 2. Ika Fauziyah
unjung yang boleh pembuatan SOP dosen pembimbing dan Perawat dengan 27/April/20 PKU 3. Lia Aprilyan
berkunjung ke rua- terkait akademik, manajer jumlah Muhammadi 4. M. Sahman R
ngan pasien pasien kunjungan dan keperawatan dan banyak dan yah 5. Mukhlisin
jumlah kepala ruangan RS tidak Temanggung 6. Uzwahzulha
pengunjung PKU Muhammdi- mengham-
yah Temanggung. bat tindakan
3. Pembuatan SOP keperawatan
4. Penempelan SOP
5. Edukasi pasien dan
pengunjung
Daftar Pustaka