Anda di halaman 1dari 2

NAMA: IRENNE AGIL PRIMA P.D.P.

A
NIM: I1032191014
KEPERAWATAN REG B
Berfikir Kristus Tentang Ganja

Ganja atau mariyuana adalah psikotrapika mengandung tetrahidrokanabinol dan


kanabidiol yang membuat pemakainya mengalamieufario. Ganja biasanya dibuat menjadi
rokok yang dihisap supaya efek dari zatnya bereaksi. Tanaman semusim ini tingginya dapat
mencapai 2 meter. Berdaun menjadi dengan bunga jantan dan betina dan ditanam beda
berumah dua). Bunganya keci-kecil dalam dompolan di ujung ranting. Ganja hanya tumbuh
di pergunungan tropis dengan ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut.

Di Indonesia, ganja merupakan salah satu tanaman yang digolongkan sebagai narkotika golongan
I, bersama dengan zat seperti heroin, kristal meth atau sabu. Pada dekade kisaran 1960an, ganja
akhirnya dicap ilegal oleh pemerintah. Namun, walaupun terlarang, ganja nyatanya merupakan zat
terlarang yang digunakan oleh sekitar dua juta pengguna pada tahun 2014.

Aturan hukum terkait ganja seimbang dengan aksi pelanggaraan hukum terkait heroin, terlepas dari
berbagai argumentasi bahwa ganja tidak berbahaya.

Pemakaian ganja memang mampu membawa dampak baik untuk kesehatan. Namun, sayangnya,
pandangan masih kerap lebih banyak menyoroti dampak buruk yang terjadi bila seseorang menikmati
ganja. Dampak itu adalah:

- Risiko kanker paru-paru, kanker kulit, kanker lambung, kanker otak, kanker hati, kanker
getah bening.
- Hilang semangat untuk melakukan aktivitas dan cenderung merasa bosan.
- Menurunnya kemampuan otak untuk mengingat dan berpikir
- Hasrat seks menurun.
- Produksi sperma berkurang bagi pria dan siklus haid tidak teratur bagi perempuan
- Gangguan kejiwaan.

Efek itu kemudian menjadi salah satu acuan untuk memperkuat posisi ganja sebagai salah satu zat
yang tergolong destruktif bagi para konsumennya. Lagi-lagi, ganja tetap bertahan dalam posisi
narkotika golongan 1.

Contoh dampak dari pemakaian ganja yaitu seperti pada paru-paru, Menurut beberapa penelitian,
kandungan tar pada ganja hampir tiga kali lipat lebih tinggi dari tembakau. Selain itu, asap ganja juga
diduga memiliki kandungan zat penyebab kanker 70 persen lebih banyak dari asap rokok tembakau.
Oleh karena itu, risiko Anda terkena kanker paru-paru pun semakin tinggi, terutama jika pemakaian
ganja dalam waktu lama, meski hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.Jika Anda
merokok dengan campuran ganja dan tembakau, risiko penyakit paru-paru akan lebih tinggi.

Jika ganja tidak disalahgunakan maka ganja juga ada manfaat yabg baiknya contohnya dapat
memperbaiki kesehatan paru-paru. Ganja sebenarnya bisa meningkatkan fungsi paru. Pikirkan ganja
sama berbahayanya dengan rokok? Pikirkan lagi. Sebuah studi pada tahun 2012 menemukan bahwa
ganja membaik daripada menghalangi fungsi paru-paru. Mengejutkan, penelitian yang sama ini
mengungkapkan pengguna ganja juga mengalami peningkatan kapasitas paru-paru. Para peneliti
menguji sekelompok 5115 orang dewasa selama periode 20 tahun. Pada akhir penelitian, temuan
menunjukkan bahwa hanya pengguna ganja yang menunjukkan peningkatan fungsi paru-paru
sementara perokok tembakau mengalami penurunan.

Banyak orang menggunakan ganja untuk membuat mereka merasa santai atau sangat bahagia.
Ganja sering kali dihisap seperti rokok pipa atau rokok lintingan. Selain itu, ada juga yang
menggunakan ganja untuk campuran bahan makanan atau diseduh menjadi teh. Beberapa daerah di
Indonesia terkenal menggunakan sedikit ganja sebagai bumbu tambahan pada masakan tradisional
mereka. Sementara itu, di sejumlah negara bagian di AS, ganja diperbolehkan dikonsumsi untuk
kebutuhan medis. Maka dari itu seharusnya ganja tidak disalahgunakan supaya tidak terjadinya faktor-
faktor yang tidak baik.

Anda mungkin juga menyukai