Anda di halaman 1dari 3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Keterampilan Anak pada Kegiatan Menggunting
a. Hakikat Keterampilan
Pada hakikatnya keterampilan adalah suatu ilmu yang
diberikan kepada manusia. Kemampuan manusia dalam
mengembangkan keterampilan yang dipunyai memang tidak
mudah, perlu mempelajari, perlu menggali agar lebih terampil.
Keterampilan merupakan ilmu yang secara lahiriah ada didalam
diri manusia dan perlunya dipelajari secara mendalam dengan
mengembangkan keterampilan yang dimiliki. Keterampilan
sangat banyak dan beragam, semua itu bisa dipelajari bukan
hanya buat pengetahuan keterampilan saja akan tetapi juga dapat
dibuat pembuka inspirasi bagi orang yang mau memikirkannya.
Menurut Dunate keterampilan adalah kapasitas yang
digunakan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan
pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat.
Sedangkan menurut Nadler pengertian keterampilan (skill)
adalah kegiatan yang memerlukan praktik atau dapat diartikan
sebagai implikasi dari aktifitas. Menurut Singer dikutip oleh
Amung keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten
dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif. Keterampilan
dibagi menjadi 4 kategori yaitu :
 Basic Literacy Skill : Keahlian dasar yang sudah pasti
harus dimiliki oleh setiap orang seperti membaca, menulis,
berhitung serta mendengarkan.
 Technical Skill : Keahlian secara teknis yang didapat
melalui pembelajaran dalam bidang teknik seperti
mengoperasikan komputer dan alat digital lainnya.

5
6

 Impersonal Skill : Keahlian setiap orang dalam melakukan


komunikasi satu sama lain seperti mendengarkan
seseorang, memberi pendapat dan bekerja secara tim.
 Problem Solving : Keahlian seseorang dalam memecahkan
masalah dengan menggunakan loginya.

Jadi menurut Robin keterampilan berarti kemampuan


untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat
yang membutuhkan kemampuan dasar (basic ability). Istilah
terampil juga diartikan oleh Hari Amrullah sebagai suatu
perbuatan atau tugas.

b. Hakikat Motorik Halus Anak pada Kegiatan Menggunting


Yudha M Saputra (2005:118) menjelaskan bahwa motorik
halus adalah kemampuan anak dalam beraktifitas dengan
menggunakan otot – otot halus seperti menulis, meremas,
menggenggam, menyusun balok dan memasukan kelereng.
Seperti yang dikemukakan oleh Sumantri (2005:143)
menyatakan bahwa motorik halus adalah pengorganisasian
penggunaan otot – otot kecil seperti jari jemari dan tangan yang
saling membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan,
keterampilan yang mencangkup pemanfaatan menggunakan alat
– alat untuk mengerjakan suatu objek.
7

B. Kerangka Berfikir
Melalui kegiatan menggunting diharapkan proses pembelajaran akan
lebih efektif bagi anak sehingga dapat meningkatkan daya kreatifnya dengan
baik dan diharapkan dapat memotivasi untuk lebih meningkatkan minat
belajarnya.

Guru belum Anak belum mampu


Kondisi
menggunakan melakukan kegiatan
Awal
metode menggunting dengan
baik

Kegiatan Siklus I
Tindakan menggunting
Kegiatan menggunting
melalui media
melalui media dengan
metode observasi

Kemampuan Siklus II
Kondisi
motoric halus
Akhir Kegiatan menggunting
anak meningkat
melalui media dengan
cara anak praktik
langsung

Gambar 2.1
Kerangka Berfikir

Anda mungkin juga menyukai