Anda di halaman 1dari 20

ETIKA

ETIKA DANDAN HUKUM


HUKUM KESEHATAN
KESEHATAN

PROF.
PROF. DR.Dr.H. INDAR,SH,
H. INDAR, MPH
SH, MPH

05/10/2020 03.42, 1
HUKUM KESEHATAN
TUGAS – INDIVIDU KLS D
BUAT SARI
- BAB IX (Hal 124) dan XI (Hal. 181) DARI BUKU “Konsep dan
Perspektif Etikan danHukum Kesehatan Masyarakat”
- Jenis Huruf Arial
- Spasi 1.5, besar 12.
- Tidak ada Kata Pengantar dan Daftar Isi
- Sumber : BUKU “Konsep dan Perspektif Hukum
Kesehatan Masyarakat”.
- DIMASUKKAN 12 OKTOBER 2020
- SETIAP KETERLAMBATAN PENGIRIMAN TUGAS
NILAINYA DIKURANGI 5/ HARI KETERLAMBATAN PADA
NILAI UAS
- TUGAS DIKIRIM KE indar.sh@gmail.com
HUKUM KESEHATAN
HUKUM KESEHATAN
Sejarah Hukum Kesehatan
1. Sejak 1970 berkembang di AS dan Negeri Belanda
2. Mulai diperkenalkan di Indonesia di UI th. 1982
3. Diperkenalkan melalui Code Hammurabi 1689SM
If the doctor performs a major operation or cure a sick eye,
he shall receive ten shekels of silver. If the patient as freed
man, he shall pay five shekels. If he is a slave, the his
master shall pay two shekels on his behalf, but if the
patient lost his live or an eye in operation, the Doctor’s
hand were cut off. If the patient was a slave, the doctor
was only bound to make good the loss by getting the
owner a new slave.

05/10/2020 03.42 4
HUKUM KESEHATAN
HUKUM KESEHATAN
Sejarah Hukum Kesehatan Indonesia
“Di awal tahun 1981, dr. S seorang dokter Puskesmas
Wedarijaksa Kabupaten Jawa Tengah, diadili di PN Pati,
karena pasiennya Ny. Rukmini meninggal dunia karena
kejutan anfilatik akibat reaksi alergi dari suntikan
Streptomycin (Pasal 359 KUHP). PN Pati tanggal 1
September 1981 memutuskan menghukum dr. S 3 bulan
penjara dengan masa percobaan 10 bulan. Di Pengadilan
Tinggi dengan putusannya tanggal 18 Mei 1982
menguatkan Putusan PN. Di tingkat Kasasi MA
membebaskan dr.S dengan pertimbangan penyuntikan
Sterptomycin itu sulit dihindarkan dan hal ini dapat
merenggut nyawa pasien dalam waktu yang sangat
singkat”

05/10/2020 03.42 5
HUKUM KESEHATAN
HUKUM KESEHATAN
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Hukum Kesehatan
• ……The evolution of medical science and technology,
which more and more intrude upon the human body and
affect physical and mental integrity.
• Moreover, medicine has become a big and bureaucratic
in which personal relations tend to deteriorate.
• On the other hand, the notion of human rights and
individual self determination are, especially accepted as
cornerstones of law and social policy. Therefore a
tension exist between a deep intruding sophisticated and
bureaucratic health care and patient who has become
more aware of his personal rights.
05/10/2020 03.42 6
HUKUM KESEHATAN
HUKUM KESEHATAN
4. Definisi Hukum Kesehatan
Health law can be defined as the body of legal
rules that relates directly to health and the
application of general civil, administrative, and
penal law in health care. The specific rules for
individual and social right in health care
included in the first part of this definition; the
second part sees to the connection between
health care and general law. Health law with its
particular subject is a specialized branch of law
and simultaneously it is a part of law in general.
General law principles and rules apply to health
care. Health law belongs to the family of law.
05/10/2020 03.42 7
HUKUM KESEHATAN
HUKUM KESEHATAN
Sumber Hukum Kesehatan
1. Pedoman internasional misalnya konperensi
Helsinki 1964 tentang PTM.
2. Hukum kebiasaan misalnya KODEKI  izin
operasi dalam bentuk tertulis untuk PTM.
3. Yurisprudensi
4. Hukum otonom
5. Ilmu
6. Literatur
05/10/2020 03.42 8
RUANG
RUANG LINGKUP
LINGKUP KESEHATAN
H. KESEHATAN
H. Perdata
H. Pidana, H. Administrasi

1. Basic concept, theory, methodology


2. Individual aspects of health law
3. Quality of health care
4. Provisions of health care
5. Preventive and environmental health
6. Financial accessibility of health care
7. Regulations between patient and providers
8. Role of Government
9. Relation between state and citizens
10. International Health Law

HUKUM KESEHATAN
The right of self The right to Health
determination care

05/10/2020 03.42 9
RUANG
RUANGLINGKUP HUKUM
LINGKUP KESEHATAN
H. KESEHATAN

1. Basic concept, theory, methodology the right of self


determination,the right to health care,priv private
versus public responsibility
2. Individual aspects of health law physical and mental
integrity,sterilization,artificial insemination, abortion
privacy rights of minority, the mental ill, rights of
patient, euthanasia
3. Quality of health care the health profession,disciplina
ry profession, audit, quality requirement for
institutions, quality regulations concerning tehnical
equipment.

05/10/2020 03.42 10
RUANG
RUANGLINGKUP HUKUM
LINGKUP KESEHATAN
H. KESEHATAN

4. Provisions of health care


planning legislation, organization of
health care, organ transplantation,
anaesthesia, psychosurgery, mental
health legislation

5. Preventive and environmental health

6. Financial accessibility of health care


social security, system of payment of
health care providers, price regulations

05/10/2020 03.42 11
RUANG
RUANGLINGKUP HUKUM
LINGKUP KESEHATAN
H. KESEHATAN

7. Regulations between patient n prov


medical contract, free choice of doctors
and patients, complain procedures
8. Role of Government
health inspectors, competencies and
procedures, the role of legislations
9. Relation between state and citizens
force and pressure upon a citizen by
the state in the case of contagious
diseases or mental problems, medical
care of detainee for the military, water
fluoridation
10. International Health Law
05/10/2020 03.42 12
HUKUMKESEHATAN
HUKUM KEDOKTERAN

Definisi Hukum Kedokteran


• Bagian dari Hukum Kesehatan yang meliputi ketentuan
yang berhubungan langsung dengan pelayanan medis
dan terbagi atas :
1. Hukum Kedokteran dalam arti luas (medical Law)
yaitu segala ketentuan medic yang berkaitan dengan
pelayanan medis baik perawat, bidan, dokter gigi,
dan Laboratorium
2. Hukum Kedokteran dalam arti sempit yaitu bagian
Hukum Kedokteran yang hanya berhubungan
dengan dokter pasien saja.

05/10/2020 03.42 13
HUKUM KEDOKTERAN
H. Kedokteran
 Hukum Kedokteran secara terminologi as Medicine is
the art of the diagnosis and treatment of the diseases
and the maintenance of health.Hukum Kedokterran
meliputi ketentuan yang berhubungan langsung dengan
pelayanan medis.
 Dapat dikatakan Hukum kedokteran merupakan Hukum
Kesehatan dalam arti sempit. Hukum Kedokteran sediri
dapat dibedakan dalam
 (1). Hukum Kedokteran dalam arti luas (Medical law)
yaitu segala ketentuan medik yang berkaitan
dengan pelayanan medis baik perawat, bidan,
dokter gigi, dan laboratorium
 (2)Hukum Kedokteran dalam arti sempit yaitu
bagian hukum kedokteran yang hanya berhubungan
dengan profesi dokter saja.
HUKUM KEDOKTERAN
H. Kedokteran
 Empat kata kunci dari diagnosis dalam dunia kedokteran
 Anatomi berkaitan dgn struktur, apa yg ada di sana,
 Fisiologio/faal yakni bagmana struktur tsb bekerja,
 Fatologi , apa kelainan dr sisi anatomi dan faalnya,
 psikologi yakni pikiran dan perilaku.
Seorang dokter juga harus menyadari arti sehat dari
pandangan pasien. Artinya konteks sosial politik dari
pasien mengenai keluarga, pekerjaan, tingkat stress,
kepercayaannya harus pula turut dipertimbangkan dan
terkadang dapat menjadi petunjuk dalam kepentingan
membangun diagnosis dan perawatan beriikutnya.
KEDOKTERAN
HUKUM FORENSIK
KESEHATAN
• Dulu disebut ilmu Kedokteran Kehakiman
merupakan disiplin ilmu kedokteran yang
peranannya membantu Hakim atau proses
peradilan.
• Tujuan utama ilmu ini adalah untuk proses
penegakan Hukum dan Keadilan.
• Yang diperiksa oleh Dokter Forensik adalah
“benda bukti” yang berbentuk manusia hidup
atau mati jadi sama sekali bukan pasien.
• Pemeriksaan ini dilakukan atas perintah
undang-undang.

05/10/2020 03.42 16
KEDOKTERAN FORENSIK – VISUM ET
RIVERTUM

 Yang diperiksa dalah korban hidup pada kasus


penganiayaan, selain identitas korban perlu
diberikan kejelasan perihal jenis luka dan jenis
kekerasan serta kualifikasi luka.
 Dalam kasus kejahatan seks, informasi yang
diperlukan adalah ada tidaknya tanda-tanda
persetubuhan, tanda-tanda kekerasan, perkiraan
umur, dan perlu tidaknya korban untuk dikawini.
KEDOKTERAN FORENSIK – VISUM ET
RIVERTUM

 Visum et rivertum dapat diartikan sebagai keterangan


ahli atau surat. Suatu Visum et Rivertum harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Surat Visum et Rivertum hanya boleh dibuat oleh
pihak yang diberi wewenang sesuai dengan KUHAP,
dalam hal ini pihak penyidik.
b. Visum et Rivertuma Psikiatrik, dimana barang bukti
atau objek yang diperiksa adalah pelaku tindak pidana,
dibuat bila hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara tersebut memerlukannya untuk dapat
mengetahui sejauhmana pelaku dapat
bertanggungjawab atas perbuatannya yang telah
dilakukannya.
KEDOKTERAN FORENSIK – VISUM ET
RIVERTUM

Kasus atau objek yang diperiksa oleh dokter yang


bersangkutan misalnya :
Barang bukti yang diperiksa adalah mayat yang
diduga atau diketahui merupakan akibat dari
suatu tindak pidana maka informasinya
menyangkut:
• menentukan identitas
• memperkirakan saat kematian
• menentukan sebab kematian
• menentukan/memperkirakan cara kematian
KEDOKTERAN FORENSIK – VISUM ET
RIVERTUM

Kasus khusus diperlukan informasi tentang:


Pada kasus penembakan apakah benar luka pada
korban adalah luka tembak.
Pada kasus penusukan, jenis senjata dan perkiraan
lebarnya luka
Pada kasus pembunuhan anak apakah dialhirkan
hidup atau lahir mati, ada tidaknya tanda-tanda
perawatan, maturitas atau viabilitas
Pada kasus pengeroyokan, jenis kekerasan dan
jenis luka
Pada kasus kecelakaan lalu lintas , penyebab
terjadinya kecelakaan dilihat dari sisi korban.

Anda mungkin juga menyukai