Anda di halaman 1dari 5

TRY OUT SUPER INTENSIF

TES POTENSI SKOLASTIK KE−4 (KODE: 510)


KETERANGAN: PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN UMUM Nomor 41 sampai dengan nomor 60
DURASI 25 MENIT

PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN UMUM


Petunjuk A dipergunakan untuk menjawab soal nomor 41 sampai dengan nomor 60.

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 41 s.d. 44.


(1) Manusia, untuk tetap dapat melangsungkan kehidupannya, selalu bergantung pada lingkungan
alam dan fisik tempatnya hidup. (2) Hubungan manusia dengan lingkungan fisik dan alamnya itu tidaklah
semata-mata terwujud sebagai hubungan ketergantungan manusia dengan lingkungannya, melainkan juga
terwujud sebagai suatu hubungan yang saling memengaruhi dan mengubah lingkungannya. (3) Dengan
kata lain, manusia juga turut menciptakan corak dan bentuk lingkungannya. (4) Manusia, dari satu segi,
menjadi bagian dari lingkungan fisik dan alam tempatnya hidup; dari segi yang lain, lingkungan alam dan
fisik tempatnya hidup adalah bagian dari dirinya.
(5) Kerangka landasan yang menciptakan dan membuat manusia bergantung pada lingkungannya
adalah kebudayaan. (6) Dengan begitu, manusia, kebudayaan, dan lingkungan merupakan tiga faktor yang
saling menjalin secara integral. (7) Pandangan ini mengisyaratkan perlunya hubungan timbal balik yang
serasi dan harmonis antara manusia dan lingkungan. (8) Dengan demikian, suatu jenis makhluk hidup
akan dapat mempertahankan kelangsungan eksistensinya sepanjang ia merasa sebagai bagian integral dari
lingkungan hidupnya serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. (9) Lingkungan tempat
manusia hidup, di antaranya, juga mencakup lingkungan sosiobudaya.

41. Masalah utama teks tersebut adalah 44. Simpulan yang tepat atas isi teks tersebut
(A) pengertian atau konsep dasar tentang adalah
kebudayaan dan lingkungan. (A) Sebagai makhluk sosiobudaya, manusia
(B) pengaruh lingkungan alam dan lingkungan dibentuk oleh lingkungannya sehingga
sosiobudaya terhadap manusia. memerlukan kebudayaan.
(C) hubungan resiprokal antara manusia, (B) Kebudayaan yang dimiliki oleh manusia
kebudayaan, dan lingkungan. dibentuk oleh dan membentuk perilaku
(D) pentingnya kebudayaan dalam manusia dalam hubungan dengan
menyelaraskan jalinan manusia dengan lingkungan hidupnya.
lingkungan. (C) Perubahan lingkungan hidup bergantung
(E) peran kebudayaan dan manusia dalam pada perilaku manusia dalam membentuk
mengatur alam sekitar. budaya untuk memenuhi tuntutan
hidupnya.
42. Kata bergantung pada kalimat (1) teks (D) Dalam mengatur dan mengubah
tersebut berantonim dengan kata lingkungannya, manusia sangat
(A) menjuntai. (D) membebani. bergantung pada kebudayaan yang
(B) ketagihan. (E) terlepas. dimiliki.
(C) tersangkut. (E) Kebudayaan yang dimiliki oleh manusia
berkembang secara dinamis sesuai
43. Kata hubung melainkan pada kalimat (2) dengan perkembangan pengetahuan
seharusnya diganti dengan manusia dan lingkungannya.
(A) tetapi. (D) maupun.
(B) sedangkan. (E) meskipun.
(C) sehingga.

Halaman 1 dari 5 halaman


Try Out Tes Potensi Skolastik – TP 2018/2019 Kode: 510

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 45 s.d. 48.

(1) Riset yang dilakukan peneliti dari Universitas Cendana menunjukkan, mangga kelapa Pulau
Alor kaya dengan vitamin C. (2) Setiap 100 g (gram) daging buahnya mengandung 31,91 mg (miligram)
vitamin C. (3) Artinya, cukup dengan menyantap 200 g alias seperempat buah mangga alor – dulu
bernama mangga kelapa, sekarang mangga alor –, kebutuhan asupan vitamin C untuk laki-laki dan
perempuan dewasa sebanyak 60 mg per hari terpenuhi. (4) Karena itu, bila musim buah tiba, Mangifera
indica – nama Latin mangga alor – itu menjadi incaran para wisatawan atau pejabat yang berkunjung ke
kabupaten paling timur di Provinsi NTT itu. (5) Rasanya yang manis dan ukuran buahnya yang superbesar
sehingga membuat mangga itu menjadi oleh-oleh khas dari Pulau Alor yang paling digemari.
(6) Pada Oktober 2008, mangga alor asal Pulau Seribu Moko – julukan Pulau Alor – itu resmi
ditetapkan sebagai satu di antara varietas unggul lokal. (7) Untuk perkembangan bibit, pohon mangga alor
milik Hamid Eta yang menjuarai kontes dipilih menjadi pohon induk. (8) Dari pohon mangga yang sudah
berumur 18 tahun itulah nantinya akan dikembangkan bibit-bibit mangga alor.

45. Topik bacaaan tersebut adalah (D) Mangga alor hanya terdapat dan
(A) peneliti Undana membuktikan kandungan dikembangbiakan di Pulau Alor, pulau
nutrisi mangga kelapa. bagian timur Provinsi NTT.
(B) mangga alor yang kaya vitamin C (E) Pembiakan mangga alor dilakukan
sebagai varietas unggul lokal. dengan menggunakan bibit dari pohon
(C) Mangifera indica menjadi incaran para yang sudah berumur 18 tahun.
wisatawan dan pejabat.
(D) mangga alor merupakan oleh-oleh khas 47. Dalam teks tersebut terdapat penggunaan
dari Pulau Alor. kata yang tidak sesuai dengan konteks
(E) sistem pembibitan dan pengembangbiakan kalimatnya, yaitu
mangga alor. (A) kata mengandung pada kalimat (2).
(B) kata menyantap pada kalimat (3).
46. Pernyataan manakah berikut ini yang tidak (C) kata incaran pada kalimat (4).
berhubungan dengan isi teks tersebut? (D) kata ditetapkan pada kalimat (6).
(A) Seperempat mangga alor sudah dapat (E) kata perkembangan pada kalimat (7).
memenuhi kebutuhan akan vitamin C
untuk perempuan dewasa. 48. Makna kata varietas pada kalimat (6) teks
(B) Dari segi rasa, mangga alor memiliki rasa tersebut adalah
seperti buah mangga pada umumnya. (A) mempunyai berbagai bentuk/jenis.
(C) Mangga kelapa – atau yang lebih (B) pemulihan atau penetapan nilai sesuatu.
dikenal dengan mangga alor – bukanlah (C) perubahan dari keadaan bahan semula.
buah khas dari Alor. (D) jenis tanaman yang tidak satu kelompok.
(E) kelompok tanaman dalam jenis tertentu.

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 49 s.d. 52.


(1) Upaya rehabilitasi dan rekonstruksi menjadi tahapan sangat penting bagi penyintas untuk
kembali menata hidup lebih baik dan lebih aman dari bencana. (2) Namun, selama ini fase ini lebih
difokuskan pada aspek infrastruktur fisik dan mengabaikan dimensi sosial budaya. (3) Pengabaian dimensi
sosial ini kerap memicu berbagai persoalan, seperti yang terjadi di Sulawesi Tengah setelah bencana
gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi. (4) Berbagai persoalan itu ditemukan tim peneliti dari Pusat
Penelitian Kependudukan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). (5) Dalam penelitian itu
ditemukan adanya persoalan terkait lambannya pemulihan sumber penghidupan warga, baik petani
maupun nelayan yang mendominasi profil penyintas.
(6) Kajian ini memberikan dua rekomendasi untuk pemulihan tempat tinggal dan sumber
penghidupan. (7) Karena itu, pemerintah harus menjaga kualitas sesuai dengan standar minimal sehingga
penyintas tidak menjadi lebih rentan dan perlahan dapat kembali ke kehidupan normal, seperti penyediaan
huntara (hunian sementara untuk para korban gempa dan tsunami) berkualitas baik agar bisa menjadi
transisi untuk pembangunan kembali yang lebih baik. (8) Untuk rencana relokasi ke depan,
direkomendasikan untuk dikomunikasikan dengan baik bersama masyarakat sebagai kunci keberhasilan
relokasi. (9) Sementara itu, Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan Bappenas, Sumedi
Andono Mulyo, mengatakan, untuk membangun kembali daerah pascabencana yang lebih baik, idealnya
dengan pendekatan berbasis komunitas, tetapi membutuhkan proses dan waktu yang lebih lama.

Halaman 2 dari 5 halaman


Kode: 510 Try Out Tes Potensi Skolastik – TP 2018/2019

49. Gagasan utama paragraf pertama teks 51. Padanan kata menyantap adalah
tersebut adalah (A) menyediakan. (D) mengerahkan.
(A) upaya penataan kembali daerah korban (B) mengambil. (E) menyikat.
bencana. (C) mengonsumsi.
(B) upaya rehabilitasi dan rekonstruksi
bagi penyintas. 52. Kelompok kata dimensi sosial pada teks
(C) pengabaian dimensi sosial dalam tersebut bermakna
rekonstruksi daerah. (A) kajian yang mengamati tingkah laku
(D) bencana gempa bumi, tsunami, dan manusia dalam kelompok sosial.
likuefaksi di Palu. (B) interaksi sosial yang intens untuk
(E) lambannya pemulihan sumber mencapai suatu tujuan bersama.
penghidupan warga. (C) saling memengaruhi antara manusia
dan lingkungan hidup secara ketat.
50. Kata rekonstruksi pada kalimat (1) teks (D) suatu sistem yang sangat mendunia dan
tersebut berantonim dengan kata berkembang secara pesat.
(A) didiskreditkan. (D) destruksi. (E) hubungan antara kepercayaan manusia
(B) diskriminasi. (E) disparitas. dengan budaya dan Tuhannya.
(C) dideskripsikan.

Questions 53 to 56 are based on the following passage.


When a big earthquake hits, it can be devastating—entire cities can be levelled, not to mention the
loss of human lives. So what is going on when the ground starts shaking beneath our feet? To find out we
need to go deep underground. At the centre of our planet—around 5,000 to 6,000 kilometres beneath the
surface—is an extremely hot, solid core, made mostly of iron and dpossibly nickel surrounded by a molten
outer core (also thought to be made of mostly iron and some nickel
But unlike a smooth eggshell that you may imagine, the Earth’s crust is not a single, unbroken layer.
Rather, it’s made of sections called tectonic plates that sit on top of the slowly flowing and moving
mantle.These plates do not stay still: over time, they migrate around the planet, sometimes grinding
against each other, or pushing into each other to build mountain ranges. In other places where plates are
moving towards each other, one plate is forced underneath another plate. The results are known as
subduction zones, and the world’s largest earthquakes occur in these regions.
With all this dynamic movement constantly taking place all over the planet, big plates of rock moving
around and bumping against each other, it’s no wonder that sometimes it gets a little unstable. As the
plates move relative to each other, huge amounts of stress can build up over long periods of time.
Eventually there comes a point when all the accumulated stress is suddenly released: rocks break and huge
sections of crust are cracked and displaced. These movements result in waves of energy called seismic
waves that radiate out in all directions. The waves travel into the interior of the planet and towards
Earth’s surface. All this activity takes place deep within Earth, making it difficult to monitor and,
therefore, difficult to predict when a future earthquake might occur.
Adapted from: https://www.science.org.au/curious/earth-environment/what-causes-earthquake

53. The passage mainly talks about ... . 54. ―With all this dynamic movement
(A) the destructive impact of earthquake to constantly taking place all over the planet,
the loss of human lives. ... ―
(B) the continuous moving of tectonic The phrase dynamic movement can be
plates which endanger human replaced by ....
civilization. (A) continuous change
(C) the ever moving earth crusts leading to (B) gradual switch
the occurence of natural disasters (C) active motion
(D) the occurence of earthquakes triggered (D) regular mobility
by the movement of tectonic plates (E) viable succession
(E) the constant movement of seismic
waves causing destructive earthquakes

Halaman 3 dari 5 halaman


Try Out Tes Potensi Skolastik – TP 2018/2019 Kode: 510

55. The paragraph following the passage will 56. From the last paragraph we can conclude
likely contain information about ... . that ....
(A) how earthquakes become predictable (A) people’s activities accellerate the
because of the seismic waves existence of tectonic earthquake
(B) scientists’ effort to make future (B) earthquake happens due to the inability
earthquake could be predicted through plates to hold the accumulated stress
some research. (C) seismic tides cause the movement of
(C) the difficulty of monitoring future plates leading to the birth of tsunami
earthquakes because of volcanic (D) scientists’ incapability of conducting
eruption some research induce the
(D) people’s suffering due to the intensive unpredictability of earthquake
occurance of earthquakes occurent.
(E) future prediction of earthquake will be (E) since the plates move constantly to
easily done owing to sophisticated each other, huge amount of stress can
technology. build up which at length leads to
seismic waves.

Questions 57 to 60 are based on the following passage.


The end of the nineteenth century and the early years of the twentieth century were marked by
the development of in international Art Nouveau style, characterized by sinuous lines, floral and vegetable
motifs, and soil evanescent coloration. The Art Nouveau style was an eclectic one, bringing together
elements Japanese art, motifs of ancient cultures, and natural forms. The glass objects of this style were
elegant in outline, although often deliberately distorted, with pale or iridescent surfaces. A favored device
of the style was to imitate the iridescent surface seen on ancient glass that had been buried. Much of the
Art Nouveau glass produced during the years of its greatest popularity had been generically termed "art
glass". Art glass was intended for decorative purposes and relied for its effect on carefully chosen color
combinations and innovative techniques.
France produced a number of outstanding exponents of the Art Nouveau style; among the
most celebrated was Emile Galle (1846-1904). In the United States, Louis Comfort Tiffany (1843-
1933) was the most noted exponent of this style, producing a great variety of glass forms and surfaces,
which were widely copied in their time and are highly prized today. Tiffany was a brilliant designer,
successfully combining ancient Egyptian. Japanese, and Persian motifs.
The Art Nouveau style was a major force in the decorative arts from 1895 until 1915, although
its influence continued throughout the mid-1920's. It was eventually to be overtaken by a new
school of thought known as Functionalism that had been present since the turn of the century. At first
restricted to a small avant-garde group of architects and designers. Functionalism emerged as the
dominant influence upon designers altering the First World War. The basic tenet of the movement - that
function should determine from - was not a new concept. Soon a distinct aesthetic code evolved:
from should be simple, surfaces plain, and any ornament should be based on geometric relationships.
This new design concept, coupled with the sharp postwar reactions to the styles and conventions of
the preceding decades, created an entirely new public taste which caused Art Nouveau types of glass to
fall out of favor. The new taste demanded dramatic effects of contrast, stark outline and complex textural
surfaces.
57. What is the main purpose of paragraph 2? 58. Who is most likely interested in reading the
(A) To compare different Art Nouveau passage?
styles. (A) An actress
(B) To give examples of famous Art (B) A scientist
Nouveau artists. (C) Government
(C) To explain why Art Nouveau glass was (D) Applied artists
so popular in the United States. (E) Historians
(D) To show the impact Art Nouveau had
on other cultures around the world.
(E) To describe how to make Art Nouveau
styles.

Halaman 4 dari 5 halaman


Kode: 510 Try Out Tes Potensi Skolastik – TP 2018/2019

59. What does the author mean by 60. A c c o r d i n g t o the passage, one reason
stating that "function should determine that functionalism became popular was
form" (Paragraph 3)? that it ...
(A) A useful object should not be attractive. (A) clearly distinguished between art and
(B) The creation of an object should be wise. design.
(C) The design of an object is considered (B) appealed to people who liked complex
more significant than its function. painted designs.
(D) The form of an object should not (C) reflected a common desire to break
include decorative elements. from the past.
(E) The purpose of an object should (D) was easily interpreted by the general
influence its form. public.
(E) demanded dramatic effects of contrast,
stark outline and complex textural
surfaces.

Halaman 5 dari 5 halaman

Anda mungkin juga menyukai